Anda di halaman 1dari 148

RESPONSI PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

KELOMPOK 11 :
1. DIMAS BRIANTONO HAKIM 17511131
2. KINTAN AMANDA 17511138
3. AULIA RAHMAN NABILA 17511139
4. SUNIYATUL UKHROWIYAH 17511140
5. IKBAR DLIAUL HAQ 17511143
6. AYODA RAZA MAULIDA 17511182
Pengujian Kadar
Air
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk menentukan kadar air sempel tanah. Kadar air tanah nilai
perbandingan antara berat air dalam satuan tanah dengan berat kering tanah
tersebut.

ALAT DAN BAHAN


1. Container (cawan)
2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
3. Oven
4. Desikator
5. Tanah basah, baik terganggu maupun tidak terganggu
CARA KERJA

1. Menimbang cawan dan mencatat hasilnya (W1)


2. Meletakkan tanah basah ke dalam cawan, lalu ditimbang
bersama cawan (W2)
3. Memasukkan dan mengeringkan tanah dalam cawan ke dalam
oven
4. Mengambil cawan berisi tanah yang sudah kering dari oven dan
menimbangnya (W3)
5. Menghitung kadar air pada tanah tersebut (w)
DATA UJI

NO Pengujian Satuan Sampel 1 Sampel 2


1 Berat Container (W1) gram 8,9 9,23

2 Berat Container + Tanah Basar (W2) gram 23,58 27,85

3 Berat Container + Tanah Kering (W3) gram 20,43 23,85


PERHITUNGAN
• Kadar air
• Berat Air (Ww) 𝑊𝑤
w= × 100%
𝑊𝑠
Ww = W2-W3
3,15
= 23,58 – 20,43 = × 100%
11,53
= 3,15 gr

= 27,32 %
• Berat Tanah Kering (Ws)

Ws = W3-W1 • Kadar air rata-rata


27,32%+27,36%
= 20,43 – 8,9 w=
2
= 11,53 gr
= 27,34 %
HASIL PENGUJIAN
NO Pengujian Satuan Sampel 1 Sampel 2
1 Berat Container (W1) 8,9 9,23
2 Berat Container + Tanah Basar (W2)
23,58 27,85
3 Berat Container + Tanah Kering (W3) gram
20,43 23,85
4 Berat air (Ww = W2-W3 )
3,15 4
5 Berat tanah kering (Ws = W3-W1)
11,53 14,62
6 Kadar air (w = Ww/Ws × 100%) 27,32 27,36
%
7 Kadar air rata rata (w) 27,34
PEMBAHASAN

Pemeriksaan kadar air tanah merupakan bagian dari pengujian


properties tanah. Perbedaan kadar air dipengaruhi oleh jumlah air
yang terkandung dalam tanah, yang mempengaruhi kepadatan dan
berat tanah pada dua sampel tanah.
Pada pengujian kadar air diperoleh nilai kadar air untuk sampel I
sebesar 27,32 % dan 27,36 % untuk kadar air sampel II, serta 27,34 %
untuk kadar air rata-rata dari kedua sampel.
KESIMPULAN

Tanah yang diuji memiliki kadar air sebesar 27,32 % untuk sampel I dan
27,36 % untuk sampel II, dan memiliki rata-rata kadar air sebesar 27,34 %.
Pengujian Berat
Volume Tanah
MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk mengetahui berat volume suatu sampel tanah, berat volume adalah
nilai perbandingan berat tanah total termasuk air yang terkandung di dalamnya
dengan volume tanah total.

ALAT DAN BAHAN


1. Ring berat volume dari baja
2. Timbangan ketelitian 0,01 gram
3. Kaliber
4. Pisau perata
5. Tanah di lapangan, baik tanah asli maupun telah dipadatkan
CARA KERJA

1. Menimbang dan mencatat berat ring baja (W1)


2. Mengukur diamater dan tinggi ring baja,kemudian menghitung
volumenya dan mencatatnya (𝛾)
3. Mengolesi oli pada bagian dalam ring, kemudian menekan ring
masuk dalam sampel tanah yang akan di uji
4. Meratakan pembukaan tanah hingga rata, kemudian timbang
ring yang berisi tanah dan mencatatnya (W2)
DATA UJI

NO Pengujian Satuan Sampel 1 Sampel 2

1 Diameter ring cm 5,017 5,045

2 Tinggi ring cm 1,995 2,030

3 Volume ring cm³ 39,439 40,580

4 Berat ring (W1) gram 34,22 40,71

5 Berat ring + tanah basah (W2) gram 108,40 116,82


PERHITUNGAN
• Volume ring • Berat Volume Tanah (𝛾)
V = ¼ × 𝜋 × 𝐷2 × 𝑡 𝑊
𝛾= 3
𝑉
= ¼ × 𝜋 × 5,0172 × 1,995
74,18
= 39,439 cm3 =
39,439

= 1,881 gr/cm3
• Berat tanah basah (W3)

W3 = W2-W1 • Berat Volume Tanah rata-rata


(𝛾)
= 108,40 – 34,22
= 74,18 gr 𝛾=
1,881+1,876
= 1,8 gr/cm3
2
HASIL PENGUJIAN
NO Pengujian Satuan Sampel 1 Sampel 2
1 Diameter ring cm 5,017 5,045
2 Tinggi ring cm 1,995 2,030

3 Volume ring cm3 39,439 40,580

4 Berat ring (W1) gram 34,22 40,71


5 Berat ring + tanah basah (W2) gram 108,40 116,82
6 Berat tanah basah (W3) gram 74,18 76,11

7 Berat volume tanah (𝛾) gram/cm3 1,88 1,87


gram/cm3
8 Berat volume tanah rata-rata 𝛾 1,8
PEMBAHASAN

Berat volume tanah adalah perbandingan berat tanah total termasuk


air yang terkandung didalamnya dengan volume tanah total.
Berat tanah dipengaruhi oleh banyaknya air yang terdapat dalam
tanah. Semakin banyak kadar air didalamnya maka tanah semakin
jenuh dan volumenya semakin besar.
Berat volume tanah kering sangat berperan dalam perencanaan
pembangunan,khususnya struktur dibawahnya.
Pada pengujian berat volume didapatkan nilai berat volume
sebesar 1,881 gram/cm3 untuk sampe I dan nilai berat volume sebesar
1,876 gram/cm3 untuk sampel II.
KESIMPULAN

Pada pengujian berat volume didapatkan nilai berat volume


sebesar1,880gram/cm3 untuk sampe I dan nilai berat volume sebesar
1,875 gram/cm3 untuk sampel II. Serta nilai berat volume rata-rata
sebesar 1,8 gram/cm3
Pengujian Berat
Jenis Tanah
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk menentukan berat jenis suatu sampel tanah, berat jenis tanah adalah
nilai perbandingan berat butiran dengan berat air destilasi di udara dengan
volume yang sama pada temperatur tertentu, biasanya diambil pada suhu
27,5oC.

Alat dan Bahan


1. Picknometer dengan kapasitas 6. Termometer
25 cc atau 500 cc
2. Timbangan ketelitian 0,01 gram 7. Cawan porselin (mortar) dengan pestel
(penumbuk berkepala karet)
3. Air destilasi bebas udara
4. Oven dengan suhu yang 8. Saringan no. 10
dapat diatur 9. Kompor pemanas
5. Desikator
CARA KERJA
1. Mencuci piknometer dan mengeringkan.
2. Menimbang piknometer dengan tutupnya (W1)
3. Menghaluskan tanah kering dengan pestel lalu menyaring dengan saringan
no.10
4. Memasukkan tanah kering ke dalam piknometer ¼ bagian dari volume
piknometer.
5. Menimbang tanah kering + piknometer + tutup (W2)
6. Mengisi air destilasi sampai 2/3 dari isinya lalu digoyang-goyangkan selama 30
menit.
7. Memasukkan dalam pompa vakum.
8. Menambahkan air destilasi sampai penuh.
9. Menimbang piknometer + tanah + air (W3) dan mengukur suhunya.
10. Membuang isi piknometer, mencuci dan mengeringkan.
11. Mengisi piknometer dengan air sampai penuh dan menimbang piknometer +
air destilasi + tutup
12. Menghitung berat jenis tanah
DATA UJI

NO Pengujian Satuan Sampel 1 Sampel 2


1 Berat piknometer (W1) 37,12 28,1
2 Berat piknometer + tanah kering (W2) 51,54 42,68
gram
3 Berat piknometer + tanah + air (W3) 146,24 87,7
4 Berat piknometer + air (W4) 137,16 78,91
PERHITUNGAN
• Berat tanah kering • Berat jenis tanah pada
(Ws) suhu (toC) • Berat jenis tanah rata-
Ws = W2-W1 Gs =
𝑊𝑠
rata suhu (27oC)
𝐼 2,70+2,52
= 51,54 – 37,12 Gs (27oC) =
14,42 2
= 14,42 gr = = 2,61 gr/cm3
5,34
• A = Ws + W4
= 14,42 + 137,16 = 2,70 gr/cm3
= 151,58 gr • Berat jenis tanah pada
suhu (27oC)
• I = A – W3 𝐺𝑠 𝑡°𝐶 𝑥𝑦𝑊(𝑡°𝐶)
= 151,58 – 146,24 Gs (27 C)=
o
𝑦𝑊(27,5°𝐶)
= 5,34 gr
2,70×0,9968
=
0,9964
= 2,70 gr/cm3
HASIL PENGUJIAN
NO Pengujian Satuan Sampel 1 Sampel 2
1 Berat piknometer (W1) gram 37,12 28,1
2 Berat piknometer + tanah kering (W2) gr gram 51,54 42,68
3 Berat piknometer + tanah + air (W3) gram 146,24 87,7
4 Berat piknometer + air (W4) gram 137,16 78,91
5 Suhu air (t⁰ C) 26 26
6 Berat volume air pada (t⁰ C) gram/cm3 0,9968 0,9968
7 Berat volume air pada (27,5℃) gram/cm3 0,9964 0,9964
8 Berat tanah kering (Ws) gram 14,42 14,58
9 A = Ws + W4 gram 151,58 93,49
10 I = A – W3 gram 5,34 5,19
11 Berat jenis tanah pada suhu (t⁰ C) 2,70 2,52
12 Berat jenis tanah pada suhu (27,5⁰ C) 2,70 2,52
13 Berat jenis ratarata pada suhu (27,5⁰C) 2,61
PEMBAHASAN

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah.


Berat jenis tanah adalah perbandingan berat butiran tanah dengan
berat air destilasi diudara dengan volume yang sama pada
temperatur tertentu, biasanya diambil pada suhu 27,5oC.
Pada pengujian yang telah dilakukan, didapatkan data berat jenis
tanah sebesar 2,70 untuk sampel I dan berat jenis tanah sebesar 2,52
untuk sampel II, serta rata-rata berat jenis tanah sebesar 2,61
Mengacu pada tabel 2.8 berikut ini, berat jenis yang didapatkan tidak masuk
dalam semua range berat jenis yang ada. Di bawah ini adalah tabel 2.8 mengenai
macam tanah berdasarkan berat jenisnya:
KESIMPULAN

Pada pengujian yang telah dilakukan, didapatkan data berat jenis


tanah sebesar 2,70 untuk sampel I dan berat jenis tanah sebesar 2,52
untuk sampel II, serta rata-rata berat jenis tanah sebesar 2,61. Dari
data tersebut. Berdasarkan tabel 2.8 berat jenis tanah hasil pengujian
ini yaitu lempung organik.
ANALISIS
SARINGAN DAN
HIDROMETER
Analisis Saringan
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk menentukan presentase ukuran butir tanah pada benda uji yang
tertahan saringan no.200

ALAT DAN BAHAN


1. Satu set saringan standart
2. Kuas
3. Timbangan ketelitian 0,01 gram
4. Mesin penggetar, dan
5. Oven
CARA KERJA
1. Menyaring tanah kering oven yang tertahan saringan no.200 dengan satu set
saringan
2. Meletakkan susunan saringan yang telah berisi tanah kering oven pada mesin
penggetar selama 3-5 menit
3. Menimbang tanah yang tertahan pada masing-masing saringan
DATA UJI ANALISIS SARINGAN
Analisis Saringan

Diameter Berat tanah


No. Saringan
Saringan (mm) tertahan (gr)

4 4,75 0
10 2 0,46
20 0,85 0,25
40 0,425 0,7
60 0,25 0,88
140 0,106 9,08
200 0,075 1,97
Pan 96,66
Jumlah 110
PERHITUNGAN
Berat Tanah Lolos = Berat Tanah Lolos – Berat Tanah Tertahan
 Saringan no.4 = 110 – 0 = 110 gram
 Saringan no.10 = 110 – 0,46 = 109,54 gram
 Saringan no. 20 = 109,54 – 0,25 = 109,29 gram
 Saringan no.40 = 109,29 – 0,7 = 108,59 gram
 Saringan no.60 = 108,59 – 0,88 = 107,71 gram
 saringan no. 140 = 107,71– 9,08 = 98,63 gram
 Saringan no.200 = 98,63 – 1,97 = 96,66 gram
PERHITUNGAN

Persen Tertahan = Berat Tanah Tertahan/Berat Tanah Mula-mula X 100%


 Saringan no.4 = 0/110 x 100% = 0 %
 Saringan no.10 = 0,46/110 x 100% = 0,42 %
 Saringan no.20 = 0,7/110 x 100% = 0,25 %
 Saringan no.40 = 0,88/110 x 100% = 0,64 %
 Saringan no.60 = 9,08/110 x 100% = 0,80 %
 Saringan no.140 = 1,97/110 x 100% = 8,25 %
 Saringan no.200 = 1,28/110 x 100% = 1,79 %
 Pan = 96,66/110 x 100% = 87,87 %
HASIL PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN
Diameter Berat tanah Berat tanah
No. Saringan % Tertahan % Lolos
Saringan tertahan lolos
(mm) (gr) (gr) % %
1 25.4 0 0 0.00 0
1/2 13.2 0 0 0.00 0
3/8 9.5 0 0 0.00 0
1/4 6.7 0 0 0.00 0
4 4.750 0 110 0.00 100
10 2.000 0.46 109.54 0.42 99.58
20 0.850 0.25 109.29 0.23 99.35
40 0.425 0.7 108.59 0.64 98.72
60 0.250 0.88 107.71 0.80 97.92
140 0.106 9.08 98.63 8.25 89.66
200 0.075 1.97 96.66 1.79 87.87
pan 96.66 0 87.87 0.00
Jumlah 110 100.00
Persentase Tanah Lolos Saringan 200 = 87,87 %
PEMBAHASAN
Sifat-sifat tanah sangat penting pada ukuran butiran besarnya dijadikan
dasar untuk memberi nama dan klasifikasi tanah. Analisis saringan merupakan
pengujian untuk menentukan presentase berat butiran tanah pada suatu set
saringan stndar dengan ukuran diameter lubang tertentu.

KESIMPULAN
Berat tanah lolos saringan no.200 sebesar 96,66 gram dengan presentase
sebesar 87,87 %. Selanjutnya, tanah yang lolos uji saringan no.200 akan
digunakan untuk uji hidrometer
Analisis Hidrometer
MAKSUD DAN
TUJUAN
Untuk menentukan presentase ukuran butir tanah pada benda uji yang lolos
saringan no.200. Pengujian hidrometer dilakukan dengan analisis sedimen
menggunakan hidrometer.

ALAT DAN BAHAN


1. Hidrometer
2. Timbangan ketelitian 0,01 gram
3. Gelas silinder kapasitas 1000 cc
4. Alat pengaduk suspensi (mixer)
5. Mortar dan pastel
6. Termometer
7. Stopwatch
8. Bahan disperse atau pengurai, dan
9. Oven
CARA KERJA
1. Persiapan Pengujian
a. Membuat Larutan Standart
1)Ambil reagen sebanyak 2 gr kemudian larutkan dalam 300 cc airdistelasi hingga larut pada gelas
ukur A.
2)Larutan standar ini dibagi menjadi 2 bagian, yang satu bagian dimasukkan dalam tabung dengan
kapasitas 1000 cc (B), sedangkan yang satunya lagi tetap berada dalam gelas ukuran semula (A).
b. Membuat Suspensi
1)Ambilsampel tanah sebanyak ± 50-60gr kering oven, kemudian masukkan ke dalam gelas ukur A.
Rendam sampai ± 30 menit, kemudian diaduk/ dihancurkan dengan mixer selama ± 10 menit,
sehingga menjadi suspensi.
2) Masukkan suspensi ke dalam tabung pengendapan ( C ).
3) Suspensi di dalam tabung ( C ) dikocok sebanyak 60 kali.
2. Pelaksanaan Pengujian Pembacaan Hidrometer
a.Lakukan pembacaan hidrometer setelah suspensi dikocok sebanyak 60kali. Saat selesai mengocok
suspensi tersebut, tabung ( C ) diletakkandi meja dan saat itu dihitung sebagai T0.
b. Cara melakukan pembacaan adalah sebagai berikut:
1) Kira-kira 20 atau 25 detik sebelum pembacaan suspensi diambil hidrometer dari tabung (B), celupkan secara
hati-hati pada suspensi di tabung ( C ) dengan pelan – pelan sampai kedalaman taksiran yang akan terbaca,
kemudian lepaskan. Setelah itu bacalah skalayang ditunjukkan oleh puncak miniskus muka air = R1.
2) Setelah tabung suspensi ( C ) dibaca, pindahkan secara perlahan kedalaman tabung (B). Dalam air tabung (B)
bacalah skala hidrometer = R2.
3) Setelah pembacaan hidrometer dilakukan, ukur suhu suspensi dengan termometer .
4) Pembacaan dilakukan pada setiap menit (T) ke : 2, 5, 30, 60, 250 dan1440 menit dari T0.
5) Setelah pembacaan terakhir (menit ke 1440), tuangkan suspensi pada tabung ( C ) diatas saringan no.200,
kemudian cucilah sampel tanah yang tertahan diatas saringan ini dengan bantuan kuas sampai air yangkeluar
benar-benar bersih. Hasil cucian ini digunakan sebagai sampel pada analisis saringan setelah dijemur sehingga
kering.
DATA UJI HIDROMETER
Hidrometer

Time (t) Suhu (T) Ra

0 27 55

2 27 42

5 27 21

30 27 11

60 27 8

250 27 5

1440 27 2
PERHITUNGAN
PEMBACAAN HIDROMETER TERKOREKSI
1. Rc 1 = Ra – koreksi
= 55 – (-2) = 57
2. Rc 2 = Ra – koreksi
= 8 – (-2) = 44
3. Rc 3 = Ra – koreksi
= 7,5 – (-2) = 23
4. Rc 4 = Ra – koreksi
= 11 – (-2) = 13
5. Rc 5 = Ra – koreksi
= 8 – (-2) = 9
6. Rc 6 = Ra – koreksi
= 5 - (-2) = 7
7. Rc 7 = Ra – koreksi
= 2 – (-2) = 4
PERHITUNGAN

PERSEN LOLOS = Rc X A / Ws X100%


1. % LOLOS 1 = 83,894 %
2. % LOLOS 2 = 64,760 %
3. % LOLOS 3 = 33,852 %
4. % LOLOS 4 = 19,134%
5. % LOLOS 5 = 14,718 %
6. % LOLOS 6 = 10,303 %
7. % LOLOS 7 = 5,887 %
PERHITUNGAN
PEMBACAAN HIDROMETER TERKOREKSI MINISCUS
 R = Rc + m
1. R 1 = 57+1 = 58
2. R 2 = 44 + 1 = 45
3. R 3 = 23 + 1 = 24
4. R 4 = 13 + 1 = 14
5. R 5 = 10 + 1 = 11
6. R6=7+1=8
7. R7=4+1=5
PERHITUNGAN

DIAMETER (D)
 D = K x (L/T) ^ 0,5
1. D 1 = 0 mm
2. D 2 = 0,028 mm
3. D 3 = 0,021 mm
4. D 4 = 0,009 mm
5. D 5 = 0,006 mm
6. D 6 = 0,004 mm
7. D 7 = 0,001 mm
HASIL PENGUJIAN HIDROMETER
Pembacaan Hyd
Pembacaan Kedalaman
No Tanggal Jam Waktu Temperature Hidrometer %lolos terkoreksi L/t K Diameter
Hidrometer, Ra efektif, L
Terkoreksi, Rc miniscus, R

menit menit °C cm mm

2 24-Sep 13:30 0 27 55 57 83.894 58 7.3 0 0.01277 0

3 24-Sep 13:30 2 27 42 44 64.760 45 9.4 4.700 0.01277 0.028

4 24-Sep 13:30 5 27 21 23 33.852 24 12.9 2.580 0.01277 0.021

5 24-Sep 13:30 30 27 11 13 19.134 14 14.5 0.483 0.01277 0.009

6 24-Sep 13:30 60 27 8 10 14.718 11 15 0.250 0.01277 0.006

7 24-Sep 13:30 180 27 5 7 10.303 8 15.5 0.086 0.01277 0.004

8 24-Sep 13:30 1440 27 2 4 5.887 5 16 0.011 0.01277 0.001


HASIL PERSEN LOLOS UJI
Diameter % Lolos
4.750 100
2.000 99.580
0.850 99.350
0.425 98.720
0.250 97.920
0.106 89.660
0.075 87.870
0.028 64.760
0.021 33.852
0.009 19.134
0.006 14.718
0.004 10.303
0.001 5.887
GRAFIK ANALISIS SARINGAN DAN
HIDROMETER
% Lolos
100

90

80

70
Persen Lolos (%)

60

50

40

30

20

10
0,0031

0
100.000 10.000 1.000 0.100 0.010 0.001
Diameter Butir (mm)
PEMBAHASAN
Presentase jenis tanah yang didapatkan dari pengujian analisis hidrometer
adalah pasir 12,13%, lanau 77,57%, dan lempung 10,30%. Pada grafik didapatkan
nilai D60, D30, dan D10 yang besarnya masing-masing 0,026 ; 0,017 dan 0,0031 mm.
Dengan menggunakan rumus maka Cu dan Cc sebagai berikut :
1. Koefisien keseragaman (Cu) = D60/D10 = 0,026/0,0031 = 8,39
2. Koefisien gradasi (Cc) = D30^2/(D60xD10) = 3,51

KESIMPULAN
Berdasarkan presentase butiran tanah pada tabel 3.6 jenis tanah yang
digunakan adalah lanau kepasiran.
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
PENGUJIAN BATAS CAIR
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pengujian adalah menetukan batas cair tanah. Batas cair
tanah adalah kadar tanah dalam keadaan batas antara cair dan plastis. Batas cair
untuk mengetahui jenis dan sifat sifat tanah dari bagian tanah yang mempunyai
ukuran butir lolos saringan no. 40
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan
 Cassagrande
 Groovingtool
 Mortar (cawan porselen)
 Spatel
 Saringan no.40
 Air
 Satu set alat pengujian kadar air

Benda yang Diuji


Tanah yang lolos saringan no.40 sebanyak ± 500 gram.
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Menyaring tanah dengan saringan no. 40
2. Menimbang tanah sebanyak +- 500 gram
3. Memasukkan tanah ke dalam porselen
4. Menambahkan air dan mengaduknya sampai merata dari kering sampai encer
5. Memasukkan tanah ke dalam cassagrande dan meratakannya dengan pisau
perata
6. Dengan alat pembarut buat garis tengah mangkuk searah dengan sumbu alat
kemudian melakukan gerakkan putar alat sehingga mangkuk terangkat dari
alasnya
7. Mengamati tanah yang udah dibelah tadi hingga bagian yang terbelah menyatu
lagi
8. Amati ketukkan pada alat pada interval :12-18; 18-25;25-32;32-45.
9. Jika sudah masuk syarat ketukkan dan tanah sudah menyatu, ambil sampel tanah
dan kemudian masukkan tanah ke dalam container dan kemudian ditimbang.
DATA UJI

Pengujian I II III IV

No. Cawan 1 2 3 4 5 6 7 8

Berat Cawan (gram) 9,09 9,27 9,33 9,10 9.37 9,30 9,26 9.13

Berat Cawan+Tanah
38,38 43,70 36,35 23,73 28,29 26,28 32,21 29,98
Basah (gram)

Berat Cawan+Tanah
29,29 32,91 28,22 19,44 22,67 21,25 25,56 23,97
Kering (gram)

Jumlah Pukulan 16 22 30 33
PERHITUNGAN
Berat Air
a. Berat air 1 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 38,38 – 29,29
= 9,09 gram
b. Berat air 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 43,70 – 32,91
= 10,79 gram
dst…
PERHITUNGAN
Berat Tanah Kering
a. Berat tanah kering 1 = Berat cawan tanah kering – berat cawan
= 29,29 – 9,09
= 20,20 gram
b. Berat tanah kering 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan
= 32,91- 9,27
= 23,64 gram
dst…
PERHITUNGAN
Kadar Air
𝑊𝑤
a. Kadar Air 1 = x 100 %
𝑊𝑠
9,09
= x 100 %
20,20
= 45 %
𝑊𝑤
b. Kadar Air 2 = x 100 %
𝑊𝑠
10,79
= x 100 %
23,64
= 45,64 %
dst…
PERHITUNGAN
Kadar Air Rata - Rata
𝑊1+𝑊2
a. Kadar Air Rata - Rata 1 =
2
45+45,64
=
2
= 45 %
𝑊1+𝑊2
b. Kadar Air Rata - Rata 2 =
2
43,03+41,48
=
2
= 42,25 %
dst…
PERHITUNGAN
Pengujian I II III IV
No. Cawan 1 2 3 4 5 6 7 8
Berat Cawan (gr) 9,09 9,27 9,33 9,10 9.37 9,30 9,26 9.13
Cawan+Tanah
38,38 43,70 36,35 23,73 28,29 26,28 32,21 29,98
basah(gr)
Cawan+Tanah
29,29 32,91 28,22 19,44 22,67 21,25 25,56 23,97
kering(gr)
Berat Air (gr) 9,09 10,79 8,13 4,26 5,62 5,03 6,65 6,01

Berat Tanah Kering (gr) 20,20 23,64 18,89 10,34 13,30 11,95 16,30 14,84

Kadar Air (%) 45 45,64 43,03 41,48 42,25 42,09 40,79 40,49

Kadar Air Rata-rata (%) 45,32 42,25 42,17 40,64

Jumlan Pukulan 16 22 30 35
GRAFIK JUMLAH PUKULAN VS
KADAR AIR
BATAS CAIR
46

45

44

43

42

41

40
0 5 10 15 20 25 30 35
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian batas cair, nilai batas cair tanah dapat dilihat dari 25
pukulan pada pengujian ini. Dalam praktikum ini data yang didapatkan sudah memenuhi
syarat ketentuan kadar air yang didapatkan sebesar 45,32 %; 42,25 %; 42,17 %; dan 40,64 %
dengan jumlah pukulan berturut – turut 16, 22, 30, dan 35 pukulan. Jadi batas cair yang
diperoleh dari grafik (LL) adalah 25 pukulan/ ketukan dengan kadar air 42,7 %.

KESIMPULAN
Berdasarkan grafik hubungan kadar air dan jumlah pukulan maka diperoleh nilai batas
cair sebesar 42,7 %
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pengujian batas plastis adalah untuk menentukan batas
plastis tanah. Batas plastis adalah kadar air tanah dalam keadaan batas antara
plastis dan semi padat. Batas plastis untuk mengetahui jenis tanah dan sifat – sifat
tanah dan bagian tanah yang mempunyai ukuran butiran lolos saringan no. 40.
ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan


 Pelat kaca
 Spatula
 Washbottle
 Cawan porselen
 Container
 Seperangkat alat pengujian kadar air

Benda yang Diuji


Sampel tanah sebanyak 15 – 20 gram, diambil setelah pengujian batas cair.
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Membuat bola tanah dengan diameter 1 cm.
2. Menggiling-giling tanah diatas plat kaca.
3. Setelah gilingan tercapai ± 3mm dan tanah mulai retak, sampel tanah tersebut
menunjukkan dalam kondisi batas plastis.
4. Memasukkan gilingan ke dalam container, dan kemudian ditimbang.
5. Memasukkan container yang berisi gilingan tanah kedalam oven dan kemudian di
timbang kembali
DATA UJI

Uraian Satuan 1 2

Berat Cawan gram 8.97 12.98

Berat Cawan + Tanah Basah gram 9.37 13.77

Berat Cawan + Tanah Kering gram 9.28 13.57


PERHITUNGAN
Berat Air
a. Berat air 1 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 12,65 – 11,58
= 1,07 gram
b. Berat air 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 12,10 – 11,33
= 0,77 gram
PERHITUNGAN
Berat Tanah Kering
a. Berat tanah kering 1 = Berat cawan tanah kering – berat cawan
= 11,58 – 8,88
= 2,7 gram
b. Berat tanah kering 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan
= 11,33 – 9,25
= 2,08 gram
PERHITUNGAN
Kadar Air
𝑊𝑤
a. Kadar Air 1 = x 100 %
𝑊𝑠
1,07
= x 100 %
2,70
= 39,630 %
𝑊𝑤
b. Kadar Air 2 = x 100 %
𝑊𝑠
0,77
= x 100 %
2,08
= 37,019 %
PERHITUNGAN
Kadar Air Rata - Rata
𝑊1+𝑊2
a. Kadar Air Rata - Rata =
2
39,630+37,019
=
2
= 38,324 %
HASIL PENGUJIAN
Uraian Satuan 1 2

Berat Cawan gram 8.97 12.98

Berat Cawan + Tanah Basah gram 9.37 13.77

Berat Cawan + Tanah Kering gram 9.28 13.57

Berat Air gram 1,07 0,77

Berat Tanah Kering gram 2,7 2,08

Kadar Air % 39,630 37,019

Kadar Air Rata-Rata % 38,324


PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh nilai indeks plastisitas dengan
cara nilai batas cair dikurangi oleh nilai batas plastis. Dalam pengujian ini didapatkan nilai
indeks plastisitas sebesar 4,33 %. Batas plastis adalah kadar air tanah dalam keadaan batas
antara plastis dan semi padat. Dengan nilai batas plastis dan indeks plastisitas, kita dapat
mengetahui jenis dan sifat – sifat tanah dan bagian tanah yang mempunyai ukuran butiran
lolos saringan no.40.

KESIMPULAN
PI Sifat Macam tanah Kohesi

0 Non Plastis Pasir Non Kohesif

<7 Plastis rendah Lanau Kohesi sebagian

7-17 Plastis sedang Lempung berlanau Kohesif

>17 Plastis tinggi Lempung Kohesif

Berdasarkan table diatasmdapat disimpulkan bahwa tanah tersebut termasuk dalam


lanau dengan plastisitas rendah dan kohesif sebagian.
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
PENGUJIAN BATAS SUSUT
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pengujian batas susut adalah untuk menentukan batas susut
tanah. Batas plastis adalah kadar air tanah dalam keadaan batas antara semi
padat dan padat. Batas susut untuk mengetahui jenis tanah dan sifat – sifat tanah
dan bagian tanah yang mempunyai ukuran butiran lolos saringan no. 40.
ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan


 Cawan porselin dan spatel
 Cawan susut berbantuk bulat dan beralas datar
 Pisau perata
 Satu unit alat untuk menetukan volume
 Satu set alat pengujian kadar air
Benda yang Diuji
Benda uji yang digunakan adalah tanah yang berasal dari batas cair tanah
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Mengukur dimensi ring dengan mencari nilai diameter dan tinggi
2. Menimbang ring
3. Memasukkan tanah ke ring dan meratakan dengan pisau
4. Mengetuk ketuk ring berisi tanah basah ke lantai agar udara didalam keluar
dan menjadi padat
5. Menimbang ring + tanah basah
6. Memasukkan ring ke oven selama 24 jam
7. Mengeluarkan tanah dari oven dan didiamkan hingga suhu ruangan
8. Menimbang ring + tanah kering
9. Menimbang gelas ukur
10. Memasukkan tanah kering ke gelas ukur yang berisi air raksa
11. Menekan tanah hingga air raksa tumpah
12. Menimbang air raksa yang terdesak
DATA UJI

Uraian Satuan 1 2

Berat Cawan gram 34,55 44,81

Berat Cawan + Tanah basah gram 54,13 70,95

Berat Cawan + Tanah Kering gram 46,32 60,96

Diameter Ring cm 3,38 4,16


Tinggi Ring cm 1,65 1,372
Berat Air Raksa Terdesak gram 212,65 243,13
Berat Gelas Ukur gram 60,47 60,47
PERHITUNGAN
 Volume Ring  Berat Tanah Kering
1 Berat Tanah Kering = W3 – W1
Volume Ring= x 𝜋 x d² x t
4 = 46,32 – 34,55
1 = 11,77 gram
= x 𝜋 x ( 3,38)² x 1,65
4  Kadar Air
= 14,38 cm³
𝑊𝑤
 Berat Air Kadar Air = x 100 %
𝑊𝑠
Berat Air= W2 – W3 7,81
= x 100 %
= 54,13 – 46,32 11,77
= 7,81 gram = 66,36 %
PERHITUNGAN
 Berat Air Raksa  Batas Susut Tanah
Berat Air Raksa= W4 – W5 Batas Susut Tanah
= 212,65 – 60,47 𝑉 −𝑉𝑜
=W- x 100 %
= 152,18 gram 𝑊𝑜
 Volume Tanah Kering 14,83 −11,19
= 66,36 - x 100 %
Berat Tanah Kering = Wo / 13,6 11,77
= 152,18 / 13,6 = 35,41 %

= 11,19 gram  Angka Susut


𝑊𝑜
Angka Susut =
𝑉𝑜
11,77
=
11,19
= 1,05
PERHITUNGAN
 Susut Volumetrik  Berat Jenis
Susut Volumetrik= ( W – SL ) x SR Berat Jenis =
1
1 𝑆𝐿

= (66,36 – 35,4) x 1,05 𝑆𝑅 100
1
= 32,55 cm³ = 1 35,4053

1,05 100
 Susut Linier
= 1,6760
3 100
Susut Linier= 1 − x 100 %
𝑉𝑠+100

3 100
= 1 − x 100 %
32,55+100

= 8,97 %
HASIL PENGUJIAN
Hasil Hasil
Uraian Satuan Uraian Satuan
1 2 1 2
Berat Cawan 34,55 44,81 Berat Gelas Ukur 60,47 60,47
Berat Cawan + Tanah Berat Air Raksa gram 152,18 182,66
54,13 70,95
Basah Berat Tanah Kering 11,77 16,15
Berat Cawan + Tanah gram Volume Tanah
46,32 60,96 cm³ 11,19 13,43
Kering Kering
Berat Air 7,81 9,99 Batas Susut Tanah 35,41 29,72
Berat Tanah Kering 11,77 16,15 Batas Susut Tanah %
32,56 32,56
Kadar Air % 66,36 61,86 rerata
Diameter Ring 3,38 4,16 Angka Susut cm³ 1,05 1,20
cm
Tinggi Ring 1,65 1,372 Susut Volumetrik % 32,55 38,64
Volume Ring cm³ 14,38 18,62 Susut Linier % 8,97 18,32
Berat Air Raksa Terdesak gram 212,65 243,13 Berat Jenis Tanah 1,68 1,87
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian batas susut diperoleh batas susut rata-rata sebesar
32,56 %, nilai angka susut diperoleh berturut-turut sebesar 1,05 cm³ dan 1,20 cm³, nilai
susut volumetric sebesar 32,55 % dan 38,64 %, nilai susut linier berturut-turut sebesar 8,97
% dan 10,32 %, dan nilai berat jenis berturut-turut sebesar 1,68 dan 1,87

KESIMPULAN
Nilai batas susut yang diperoleh sudah sesuai dimana nilai batas susut lebih besar
dari nilai batas plastis yaitu sebesar 32,56 %
Pengujian Proktor
Standar
MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk menentukan hubungan antara kadar air dan


kepadatan tanah dengan cara memadatkan tanah
didalam silinder berukuran tertentu.
ALAT

1. Cetakan silinder
2. Alat penumbuk tangan dari logam
3. Alat pengeluar tanah
4. Timbangan kapasitas 11.5 kg dengan ketelitian 5 gram
5. Alat perata
6. Saringan no.4
7. Talam, penumbuk dari kayu, pengaduk, sendok
8. Satu alat penguji kadar air
BAHAN
1. Sampel tanah dari lapangan dalam keadaan lembab maka dikeringkan dulu
sehingga menjadi gembur. Pengeringan dilakukan di udara atau alat
pengering lain atau dengan suhu sekitar 60°C. Gumpalan tanah kemudian
ditumbuk tapi butir asli tidak pecah.
2. Tanah yang sudah ditumbuk disaring dengan saringan no.4 untuk cara A dan
cara B dan dengan saringan 19 mm untuk cara C dan D.
3. Jumlah sampel untuk pengujian sebanyak 12 kg.
4. Benda uji dibagi dalam 6 bagian, tiap bagian dicampur air yang ditentukan
dan diaduk sampai merata. Penambahan air diatur sehingga diperoleh benda
uji sebagai berikut.
a. Tiga buah sampel dengan kadar air kira-kira dibawah kadar air optimum
dan tiga sampel lain kira-kira diatas kadar air optimum.
b. Perbedaan kadar air masing-masing antara 3% sampai 5%.
c. Masing-masing benda uji dimasukkan kedalam kantong plastik, disimpan
selama 12 jam sampai kadar air merata.
CARA KERJA

 Menimbang cetakan dan mencatat hasilnya


 Membuat 6 sampel dengan kadar air yang berbeda beda masing
masing seberat 2kg
 Memasang cetakan pada landasan dan mengisi cetakan dengan
sampel tanah per 1/3 bagian lalu ditumbuk
 Menumbuk setiap lapisan sebanyak 25 kali
 Membuka cetakan bagian atas dan meratakan tanah diatasnya
 Menimbah cetakan yang telah terisi tanah dan mencatat hasilnya
DATA UJI
Berat cetakan gram 1846
Diameter cm 10,17
Tinggi cm 11,6
Volume cm³ 941,37

No Penambahan Air

1 Berat sampel tanah, gr 2000 2000 2000 2000 2000

2 Kadar air mula-mula, % 12.469 12.469 12.469 12.469 12.469

3 Penambahan air, % 5 10 15 20 25

4 Penambahan air, ml 100 200 300 400 500


DATA UJI
Berat Volume Tanah
No sampel 1 2 3 4 5
Berat cetakan + tanah basah, gr 3043 3335 3465 3478 3521
Berat tanah basah, gr 1197 1489 1619 1632 1675

Kadar Air Tanah


1 No Pengujian 1 2 3 4 5
2 No Cawan a b a b a b a b a b
3 Berat cawan, gr 12.77 13.09 9.22 8.96 9.3 9.21 12.86 9.02 12.91 9.13
Berat cawan + tanah
4 basah, gr 51.15 54.85 29.52 24.64 31.13 26.93 47.67 27.36 29.19 22.27
Berat cawan + tanah
5 kering, gr 45.21 48.38 25.3 21.69 25.67 22.36 38.63 22.76 24.74 18.72
PERHITUNGAN

 Berat air (Ww)  Kadar air


𝑊𝑤𝑎
Wwa = W -W wa = × 100%
2 3 𝑊𝑠𝑎
5,94
= 51,15 – 45,21 = 32,44 × 100%
= 5,94 gr
= 18,31 %

 Berat tanah kering (Ws)

Wsa = W -W
3 1
= 45,21 – 12,77
= 32,44 gr
PERHITUNGAN
 Berat air (Ww)  Kadar air rata-rata
Wwb = W2-W3 18,31%+18,33%
w=
= 54,85 – 48,38 2

= 6,47 gr = 18,32 %
 Berat tanah kering (Ws)
Wsb = W3-W1
= 48,38 – 13,09
= 35,29 gr
 Kadar air
𝑊𝑤𝑏
wb = × 100%
𝑊𝑠𝑏

6,47
= × 100%
35,29

= 18,33 %
PERHITUNGAN
a. Berat volume tanah, ɤ
𝑊2 − 𝑊1
1) ɤ1 =
𝑣
3043 −1846
= 941,38

= 1,27 gr/cm^3
b. Berat volume kering tanah, ɤd
ɤ
1) ɤd1 =
1+𝑤
1,27
= 18,32
1+ 100

= 1,08 gr/cm^3
HASIL PENGUJIAN
Kadar air tanah
1 No Pengujian 1 2 3 4 5
2 No Cawan a b a b a b a b a b
3 Berat cawan, gr 12.77 13.09 9.22 8.96 9.3 9.21 12.86 9.02 12.91 9.13
Berat cawan + tanah
4 51.15 54.85 29.52 24.64 31.13 26.93 47.67 27.36 29.19 22.27
basah, gr
Berat cawan + tanah
5 45.21 48.38 25.3 21.69 25.67 22.36 38.63 22.76 24.74 18.72
kering, gr
6 Berat air, gr 5.94 6.47 4.22 2.95 5.46 4.57 9.04 4.6 4.45 3.55
7 Berat tanah kering, gr 32.44 35.29 16.08 12.73 16.37 13.15 25.77 13.74 11.83 9.59
8 Kadar air, % 18.311 18.334 26.244 23.174 33.354 34.753 35.080 33.479 37.616 37.018
9 Kadar air rata-rata, % 18.322 24.709 34.053 34.279 37.317
Berat volume tanah kering,
10 1.075 1.268 1.283 1.291 1.296
gr/cm^3
GRAFIK PENGUJIAN PROKTOR
STANDAR
0,001

0,001

0,001

0,001

0,001

0,001

0,001

0,001
0,015 0,020 0,025 0,030 0,035 0,040
PEMBAHSAN
Pengujian proktor merupakan pengujian untuk mendapatkan nilai kadar air
optimum dan kepadatan tanah optimum. Dengan adanya pengujian proktor yang
telah dilakukan maka selanjutnya akan dilakukan pengujian CBR dengan kadar air
optimum yang telah didapatkan dari pengujian proktor.

KESIMPULAN
Dari hasil pengujian proktor standar didapatkan nilai berat volume tanah kering
maksimum sebesar 1,296 gr/cm^3 dan kadar air optimum 32%
PENGUJIAN
CALIFORNIA
BEARING RATIO
(CBR)
MAKSUD DAN TUJUAN

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR tanah ataucampuran


agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Mesin penetrasi minimal berkapasitas 4,45 ton (10.000lb) dengan


kecepatanpenetrasi sebesar 1,27 mm (0,05 inc) per menit
2. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4
+ 0,6609 mm(6 inc + 0,0026) dengan tinggi 177,8 + 0,13 mm (7 inc
+0.005 inc) cetakanharus di lengkapi dengan leher sambung
dengan tinggi 50,8 (2,0 inc) dankeping atas logam yang
berlobang-lobang dengan tebal 9,53 mm (3/8 inc)dan diameter
lubang tidak boleh lebih dari 1,59 mm (1/16 inch)
3. Piringan pemisah dari logam (spencerdisk) dengan diameter
150,88 mm ( 515/16 inc) dengan tebal 61,4 mm (2,416 inc)
4. Alat penumbuk sesuai dengan cara pemeriksaan kepadatan.
ALAT YANG DIGUNAKAN

5. Alat pengukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping


pengembanganyang berlubang-lubang dengan batang
pengatur, tripot logam dan arlojipenunjuk.
6. Keping beban dengan berat 2,27 kg (5 pound) dengan diameter
194,2 mm (21/8 inc).
7. Torak penetrasi logam berdiameter 49,5 mm (1,95 inc) luas 1935
mm (3 inc) dan panjangnya tidak kurang dari 101,6 mm (4 inc).
8. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram dan 0,01 gram.
9. Peralatan bantu lainnya (talam perata, bak perendam dll).
BENDA YANG DIGUNAKAN

Benda uji yang digunakan berupa tanah kering (dikeringkan


dengan udara) sebanyak 5 kg.
PROSEDUR PENGUJIAN

1. Persiapan pengujian
a. Mengambil contoh tanah kering udara seperti yang digunakan pada percobaan
pemadatan sebanyak 5kg
b. Mencampur tanah tersebut denag air sampai kadar air optimum (nilai kadar
airoptimum dilihat pada pengujian pemadatan).
c. Mencapai kadar air optimum yang diperlukan untuk penambahan air.
d. Setelah di aduk hingga rata, masukkan contoh tanah tadi kedalam kantong plastik,
di ikat kemudian diamkan selama 24 jam.
e. Timbang cetakan (mold) lalu catat beratnya. Pasang cetakan pada spencerdisk di
dalamnya kemudian pasang kertas filter di atasnya.
f. Padatkan contoh tanah yang sudah di campur air pada keadaan optimum
kedalam cetakan, kemudian laksanakan pemadatan sesuai denganpercobaan
pemadatan. Jumlah tumbukan yang dibutuhkan adalah 56 kali
g. Buka leher sambungan (collar) dan ratakan dengan pisau.
h. Tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi karena lepasannya butir-butirkasar
dengan bahan yang lebih halus. Timbang benda uji besertacetakannya
kemudian catat beratnya.
i. Untuk pengujian CBR langsung (unsoaked CBR), benda uji telah siapuntuk
diperiksa nilai CBR-nya. Bila dikehendaki CBR yang direndam(soaked CBR) harus
dilakukan langkah langkah sebagai berikut.
1) Pasang keping pengembangan di atas benda uji dan kemudian
pasangkeping pemberat yang dikehendaki (4,5 kg atau 10 lbs) atau sesuai
beban perkerasan. Rendam cetakan beserta beban di dalam airsehingga
air dapat meresap dari atas maupun bawah.
2) Pasanglah tripod beserta arloji penunjuk pengembangan. Catat
pembacaan pertama dan biarkan benda uji selama 96 jam. Pada
akhirperendaman, catat pembacaan arloji pengembangan.
3) Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit supayaair
permukaan mengalir habis. Jagalah supaya selama mengeluarkan air
permukaan benda uji tidak tidak terganggu.
4) Ambil beban dari keping alas kemudian benda uji di timbang. Bendauji
CBR yag di rendam telah siap di periksa nilai CBR-nya.
2. Pelaksanaan
a. Letakkan benda uji besrta keping alas di atas mesin penetrasi. Letakkan keping
pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg (10 pound).
b. Untuk benda uji yang direndam beban harus sama dengan beban yang dipergunakan
untuk merendam.
c. Pasang torak penetrasi dan diatur pada permukaan benda uji sehinggaarloji beban
menunjukan beban permulaan sebesar 2lbs. Pembebanan permulaan ini di
pergunakanuntuk menjamin bidang sentuh yangsempurna antara permukaan benda uji
dengan torak penetrasi.
d. Berikan pembebanan secara teratur sehingga kecepatan penetrasimendekati
kecepatan 1,27 mm/menit (0,05 inc/menit). Pembacaanpembebanan dilakukan pada
interval penetrasi 0,025 inc (0,64 mm),hingga mencapai penetrasi 0,5 inchi.
e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12,5 mm (0,5inch).
f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atasbenda uji
setebal 25 mm.
DATA UJI
1. Penambahan Air
100+𝐴
Penambahan air = 5000 −1
100+𝐵
100+32
= 5000 −1
100+12,47

= 868,31 ml
pembacaan Dial
Waktu Penetrasi
beban
(mm) (Inch) (mm) (Div)
Bawah Atas
0 0.00000 0 0
0.25 0.01250 0.32 2.8
0.5 0.02500 0.64 4.8
1 0.05000 1.27 8.8
1.5 0.07500 1.91 12.1
2 0.10000 2.55 14.1
2.5 0.12500 3.18 16.2
3 0.15000 3.82 17.5
3.5 0.17500 4.45 18.3
4 0.20000 5.09 19.7
4.5 0.22500 5.73 20.7
5 0.25000 6.36 21.4
5.5 0.27500 7 21.9
6 0.30000 7.64 22.6
6.5 0.32500 8.27 22.9
7 0.35000 8.91 23.1
7.5 0.37500 9.54 23.3
8 0.40000 10.18 23.3
8.5 0.42500 10.82 23.4
9 0.45000 11.45 23.5
9.5 0.47500 12.09 23.7
10 0.50000 12.73 23.8
PERHITUNGAN
1. Bebas (Lbs)
a. P(0,25) = 27,9 x 2,8
= 78, 12
HASIL PERHITUNGAN
pembacaan Dial Beban terkoreksi
Waktu Penetrasi Beban
beban Dari Grafik
(mm) (Inch) (mm) (Div) (lbs) (lbs)
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
0 0.00000 0 0 0 0
0.25 0.01250 0.32 2.8 78.12 68.12
0.5 0.02500 0.64 4.8 133.92 123.92
1 0.05000 1.27 8.8 245.52 235.89
1.5 0.07500 1.91 12.1 337.59 325.75
2 0.10000 2.55 14.1 393.39 393.39
2.5 0.12500 3.18 16.2 451.98 448.98
3 0.15000 3.82 17.5 488.25 488.25
3.5 0.17500 4.45 18.3 510.57 524.57
4 0.20000 5.09 19.7 549.63 549.63
4.5 0.22500 5.73 20.7 577.53 575.05
5 0.25000 6.36 21.4 597.06 595.21
5.5 0.27500 7 21.9 611.01 610.79
6 0.30000 7.64 22.6 630.54 628.11
6.5 0.32500 8.27 22.9 638.91 637.09
7 0.35000 8.91 23.1 644.49 641.06
7.5 0.37500 9.54 23.3 650.07 642.85
8 0.40000 10.18 23.3 650.07 638.43
8.5 0.42500 10.82 23.4 652.86 632.01
9 0.45000 11.45 23.5 655.65 626.38
9.5 0.47500 12.09 23.7 661.23 617.38
10 0.50000 12.73 23.8 664.02 610.17
Beban (Lbs)

Penestrasi (inch)
Dari Gambar Grafik CBR, didapat
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (2)
1. CBR 0.1” = x 100
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 0.1"
131,13
= x 100
1000

= 13,11 %
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (4)
2. CBR 0.2” = x 100
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 0.2"
183,21
= x 100
1500

= 12,21 %
PEMBAHASAN

CBR adalah salah satu cara untuk menentukan tebal


perkerasan dan merupakan cara yang sering dipakai. Nilai
CBR didapatkan dari grafik yang telah diketahui, nilai
penestrasi standart yang digunakan adalah 0.1 inch.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengajuan CBR didapatkan hasil


atau nilai presentase penestrasi 0,1” sebesar 13,11 % dan
penestrasi 0,2” sebesar 12,21 % maka dapat disimpulkan
pengujian ini sudah dapat digunakan atau mempunyai
nilai yang valid karena nilai CBR 0,1” > CBR 0,2”. Nilai CBR
yang digunakan yaitu nilai CBR 0,1” sebesar 13,11 %.
PENGUJIAN SAND
CONE
MAKSUD DAN TUJUAN

Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan lapisan tanah


dilapangan dengan cara pengukuran volume lubang secara langsung, yaitu
dengan cara menggali lubang tanah yang akan diukur kepadatannya sesuai
ukuran alat uji sandcone. Kemudian dari sampel tanah yang digali tersebut dapat
diketahui tingkat kepadatan tanah tersebut dengan rumus-rumus properties tanah
sederhana.
ALAT YANG DIGUNAKAN

1. corong sandcone,
2. botol sandcone,
3. pelat logam,
4. pasir gradasi seragam,
5. pahat,
6. palu,
7. sendok tanah, dan
8. satu set alat pemeriksa kadar air.
BENDA YANG DIGUNAKAN

Benda uji berupa tanah di lapangan atau dapat berupa tanah


yang sudah dipadatkan atau tanah asli.
PROSEDUR PENGUJIAN

1. Kalibrasi alat
a. Menimbang berat botol kosong (W1).
b. Mengisi botol dengan pasir sampai rata permukaan,kemudian ditimbang (W3).
c. Memasang kerucut pada botol yang sudah berisi pasir penuh kemudian
menimbang = W4
d. Meletakkan botol kerucut diatas plat dengan posisi terbalik, kemudian membuka
kran corong sehingga pasir mengalir kebawah. Saat pasir berhenti mengalir, kran
kerucut di tutup.
e. Botol, kerucut, dan pasir sisa kemudian ditimbang.
f. Menimbang botolyang diisi dengan air.
2. Menentukan volume tanah pada titik uji dilapangan.
a. Memasang plat pada permukaan tanah yang rata, kemudian memaku setiap
sudutnya.
b. Melubangi tanah sesuai lingkaran plat. Menimbang tanah hasil gali.
c. Meletakkan botol kerucut diatas plat dengan posisi terbalik, kemudian membuka kran
corong sehingga pasir mengalir kebawah. Saat pasir berhenti mengalir, kran kerucut di
tutup.
d. Botol, kerucut, dan pasir sisa kemudian ditimbang.
e. Mencari kadar air tanah hasil galian
Data Uji
No Pengujian Satuan Hasil
1 Berat Botol Kosong W1 gr 206.15
2 Berat Botol Kosong + air penuh W2 gr 4125
3 berat Botol + Pasir W3 gr 6132
4 berat Botol + Pasir + Kerucut W4 gr 6750
5 berat Botol + Pasir Sisa + Kerucut W5 gr 5015

No Pengujian Satuan 1 2
1 Berat Container (W1) gr 9.13 9.2
2 Berat Container + tanah Basah (W2) gr 22.75 23.3
3 Berat Container + Tanah Kering (W3) gr 21.35 21.91

No Pengujian Satuan Hasil

1 berat Botol + Pasir + Kerucut W6 gr 6750

2 berat Botol + Pasir Sisa + Kerucut W7 gr 2855


PERHITUNGAN
1. Berat Volume Pasir
𝑊3 − 𝑊1
ɤp =
𝐼
6132 −206,15
ɤp =
3918,85

ɤp = 1,51 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
2. Berat Botol + Pasir Dalam Kerucut
C = 𝑊4 − 𝑊5
C = 6750 − 5015
C = 1735 𝑔𝑟
3. Kadar Air
𝑊2 − 𝑊3
Sampel 1 = x 100
𝑊3 − 𝑊1
22,75 −21,35
Sampel 1 = x 100
21,35−9,13

Sampel 1 = 11,46 %
4. Volume Lubang
𝑃
V=
ɤ𝑃
3895
V=
1,51

V = 2575,82 𝑐𝑚3
5. Berat Volume Tanah Basah
𝑊
V=
𝑉
3106
V=
1,21

V = 1,21 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
6. Berat Volume Tanah Kering
ɤ
V=
(1+𝑊)
1,21
V=
( 1+0,11 )

V = 1,09 𝑐𝑚3
HASIL PERHITUNGAN
No Pengujian Satuan Hasil
1 Berat Botol Kosong W1 gr 206.15

2 Berat Botol Kosong + air penuh W2 gr 4125

3 berat Botol + Pasir W3 gr 6132

4 berat Botol + Pasir + Kerucut W4 gr 6750

berat Botol + Pasir Sisa +


5 W5 gr 5015
Kerucut
6 Isi Botol I = W2 - W1 cm^3 3918.85

7 Berat Volume Pasir Gamma p = (W3-W1)/I gr/cm^3 1.51

Berat Botol + Pasir Dalam


8 C = W4-W5 gr 1735
Kerucut
No Pengujiafn Satuan 1 2

1 Berat Container (W1) gr 9.13 9.2

2 Berat Container + tanah Basah (W2) gr 22.75 23.3

3 Berat Container + Tanah Kering (W3) gr 21.35 21.91

4 Berat Air (W4 = W2-W3) gr 1.4 1.39

5 Berat Tanah Kering (W5 = W3-W1) 12.22 12.71

6 Kadar Air (W4/W5) x 100% % 11.46 10.94

7 Kadar Air Rata-Rata (w rt) % 11.1964

8 Berat Volume tanah Kering Gamma d=Gamma / (1+w rt) 1.09

No Pengujian Satuan Hasil

1 berat Botol + Pasir + Kerucut W6 gr 6750

2 berat Botol + Pasir Sisa + Kerucut W7 gr 2855

3 Berat Pasir Dalam Lobang P = W6-W7-C gr 3895

4 Volume Lobang V =P : Gamma Rho cm^3 2575.82

5 Berat Tanah Galian W gr 3106

6 Berat Volume tanah Basah Gamma = W/V gr/cm^3 1.21


PEMBAHASAN

Pengujian sand cone merupakan pengujian kepadatan


berdasarkan tanah yang digali, terisi oleh pasir yang
bergradasi standart ( pasir pantai ) tingkatan kepadatan
tanah berhubungan dengan berat volume kering (ɤd)
pada tanah tersebut dan hasil pengujian tanah tersebut
tingkat kepadatan tanah dilapangan diperoleh nilai ɤd =
1,09 gr/cm^3
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengajuan kepadatan dilapangan


didapatkan nilai ɤd sebesar 1,09 gr/cm^3 dan tanah lokasi
pengujian mempunyai kadar air rerata sebesar 11,19 %.
PENGUJIAN
SONDIR (CPT)
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pengujian ini untuk mendapatkan nilai-nilai


kemampuan dari lapisan tanah sehubungan dengan kedalamannya
mengenai sebagai berikut ini.
1. Perlawanan ujung konus (qc) adalah perlawanan tanah terhadap
ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas
(kg/cm2),
2. Perlawanan geser (fs) adlah perlawanan geser tanah terhadap
selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang (kg/cm).
ALAT DAN BAHAN

1. Mesin sondir kapasitas 2,5 ton. 9. Meteran.


2. Dua buah manometer masing- 10. Oli hidrolis.
masing berkapasitas 100
11. Kunci T.
kg/cm2 dan 200kg/cm2.
12. Tongkat besi (kunci angkar).
3. Konus ganda (biconus).
4. Angker spiral.
5. Ambang penekan.
6. Peralatan bantu.
7. Kunci pipa.
8. Kunci inggris.
CARA KERJA

1. Ratakan tanah dan tanam 2 buah angkur menggunakan kunci T


dan putar searah jarum jam.
2. Pasang ambang pada angkur yang telah ditanam lalu pasang
mur pengunci dan letakkan mesin penguji sondir diatasnya.
Usahakan mesin berdiri secara tegak lurus.
3. Pasang konus pada stang sondir lalu pasang pada lubang
pemusat pada rumanolr lalu putar stir pemutar sedalam 20 cm lalu
lepas stang sondir dari lubang pusat kemudian tekan penekan oli
agar menekan manometer dan lakukan pembacaan.
4. Menaikkan rumah oli dengan memutar angkur putar berlawanan
arah dengan gerakan pertama kemudian memasang stang sondir
pada lubang pemusat sehingga kedudukannyakembali
5. Ulangi prosedur sehingga diperoleh data yang diperlukan.
DATA UJI

Diameter Ujung Konus (Dc) 3.58 cm

Diameter Selimut Geser (Dg) 3.57 cm

Tinggi Selimut Geser (hg) 13.24 cm


Kedalaman Cw Tw = Cw + Fs

(m) kg/cm^2 kg/cm^2

1 2 3

0 0 0

0.2 45 50

0.4 43 48

0.6 44 50

0.8 59 62

1 48 51

1.2 65 78

1.4 150 160

1.6 190 200


PERHITUNGAN

 Luas konus Ac = ¼ x π x DC²  Mencari Nilai Fr = Fs/qc x 100%

= ¼ x π x (3.58) ² Depth 0.2 = 0.34/44,99 x 100% = 0.75%

= 10,01 cm ²  Mencari Tf (geseran Total )

 Luas konus Ag = π x Dg x hg Tf = ∑ (Fs x Interval Pembacaan


)
= π x 3.57 x 13.24
= 6,71 + 6,71 + 8,05 + 4,03 +
= 149,15 cm ² 4,03 + 17,44 + 13,42 + 13,42
 Mencari qc depth 0.2 = 45 x 10/10,01 = = 73,80
44,99
 Mencari Fs = (TW – CW ) x AC /Ag
depth 0.2 = (50 – 45) x (10,01 /149,15 )
= 0.34
HASIL PENGUJIAN
Kedalama qc = Cw x Local Friction
Cw Tw = Cw + Fs Fs =(3- Total Friction
n (Ap/Ac) Friction Ratio
2)*(Ac/Ag)
(m) kg/cm^2 kg/cm^2 kg/cm^2 Fs x 20 (total (6)) %
1 2 3 4 5 6 7 8
0 0 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0
0.2 45 50 44.99 0.34 6.71 6.71 0.75
0.4 43 48 42.99 0.34 6.71 13.42 0.78
0.6 44 50 43.99 0.40 8.05 21.47 0.91
0.8 59 62 58.99 0.20 4.03 25.49 0.34
1 48 51 47.99 0.20 4.03 29.52 0.42
1.2 65 78 64.99 0.87 17.44 46.96 1.34
1.4 150 160 149.98 0.67 13.42 60.38 0.45
1.6 190 200 189.98 0.67 13.42 73.80 0.35
Grafik tahanan Grafik friction
ujung qc ratio
PEMBAHASAN

Pelaksanaan Cone Penetretion Test yang dilakukan di


kawasan sebelah utara UII mencapai kedalaman 1.6 m.
Pengujian dihentikan karena pembacaan Cw sudah
mencapai 200, dimana telah mencapai batas maksimal
alat yaitu 200 kg/cm2 (Sondir kapasitas 2 Ton). Hasil yang
didapatkan dari pengujian adalah nilai qc dan fs. Kedua
nilai tersebut dapat digunakan untuk menentukan jenis
tanah dengan menggunakan grafik pada Gambar 6.1.
Pada Gambar 6.3 dapat dilihat hasil pengujian yang
dimasukkan pada grafik kalsifikasi tanah oleh
Schmertmann (1978).
KESIMPULANN
Kedalaman qc = Cw x (Ap/Ac) Friction Ratio

(m) kg/cm^2 % Jenis Tanah

1 4 8

0 0 0

0.2 44.99 0.75 Very Soft Sand

0.4 42.99 0.78 Very Soft Sand

0.6 43.99 0.91 Very Soft Sand

0.8 58.99 0.34 Sand

1 47.99 0.42 Very Soft Sand

1.2 64.99 1.34 Sand

1.4 149.98 0.45 Limerocks

1.6 189.98 0.35 Limerocks


 Dari Tabel Diatas didapatkan klasifikasi tanah menurut Grafik
Schemertmann.
 Disimpulkan bahwa jenis tanah dari kedalaman 0,1 – 1,2 m adalah
very soft sand sampai sand . Pada kedalaman 1,4 – 1,6 m adalah
limerocks, ini membuktikan terdapat lapisan keras pda kedalaman
tersebut.
Pengujian Standard Penetration Test
(SPT)
MAKSUD DAN TUJUAN

Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan kepadatan tanah


sehubungan dengan nilai N SPT, serta dapat mengetahui jenis tanah di
bawah permukaan, pada lubang bor dapat dilakukan bermacam uji
di lapangan misalnya sebagai berikut :
1. Uji permeabilitas lapangan,
2. Uji geser baling,
3. Pezometer,
4. Uji inklinometer, dan
5. Pengambilan sampel tanah tak terganggu.
ALAT DAN BAHAN

1. Satu set mesin bor tanah,


2. Satu set tri pot,
3. Pompa air pembilas,
4. Spitbarrelsampler,
5. Sampling roddrive,
6. Weightassembly, dan
7. Pipa wrench.
8. Tanah dilapangan
CARA KERJA

1. Melakukan penyetingan alat (boring)


2. Melakukan pengeboran tanah dengan alat bor sedalam 2 m
3. Mengganti alat bor dengan alat SPT dan melakukan pengujian
dengan hammer, pemukulan dilakukan 3 x 15 cm dengan
ketinggian 75 cm.
4. N1, N2, N3 setiap penurunaan 15 cm.
DATA UJI
Nilai Ni
Kedalaman
N1 N2 N3
2 7 13 14
4 8 12 13
6 10 13 14
8 13 20 23
10 12 14 18
12 14 16 24
14 5 6 6
16 7 9 13
18 6 6 10
20 22 60 0
22 35 65 0
24 24 50 10
26 28 25 32
PERHITUNGAN

Mencari Nilai N-SPT


 Nilai N-SPT pada kedalaman 2 m
N = N2 + N3
= 13 + 14
= 27
 Nilai N-SPT pada kedalaman 4 m
N = N2 + N3
= 12+ 13
= 25
DST
HASIL PENGUJIAN
Nilai Ni
Kedalaman N-SPT
N1 N2 N3
2 7 13 14 27
4 8 12 13 25
6 10 13 14 27
8 13 20 23 43
10 12 14 18 32
12 14 16 24 40
14 5 6 6 12
16 7 9 13 21
18 6 6 10 16
20 22 60 0 60
22 35 65 0 65
24 24 50 10 60
26 28 25 32 57
PEMBAHASAN

Pelaksanaan SPT dilakukan sedalam 26 m. Pengujian SPT dihentikan


karena nilai pukulan sudah mencapai 760 pukulan. Pengujian SPT
dilakukan untuk mengetahui nilai ketahanan penetrasi dari tanah
yang keras. Lapisan tanah keras digunakan untuk menempatkan
pondasi suatu bangunan agar bangunan tidak mengalami penurunan
yang berlebihan.
KESIMPULAN

Dari hasil pengujian SPT yang dilakukan dapat disimpulkan lapisan


tanah keras berada pada kedalaman 20 – 24 m. Pada kedalaman
20.24 dan 24 nilai N-SPT menunjukan angka N ≥ 60

Anda mungkin juga menyukai