KELOMPOK 11 :
1. DIMAS BRIANTONO HAKIM 17511131
2. KINTAN AMANDA 17511138
3. AULIA RAHMAN NABILA 17511139
4. SUNIYATUL UKHROWIYAH 17511140
5. IKBAR DLIAUL HAQ 17511143
6. AYODA RAZA MAULIDA 17511182
Pengujian Kadar
Air
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk menentukan kadar air sempel tanah. Kadar air tanah nilai
perbandingan antara berat air dalam satuan tanah dengan berat kering tanah
tersebut.
= 27,32 %
• Berat Tanah Kering (Ws)
Tanah yang diuji memiliki kadar air sebesar 27,32 % untuk sampel I dan
27,36 % untuk sampel II, dan memiliki rata-rata kadar air sebesar 27,34 %.
Pengujian Berat
Volume Tanah
MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk mengetahui berat volume suatu sampel tanah, berat volume adalah
nilai perbandingan berat tanah total termasuk air yang terkandung di dalamnya
dengan volume tanah total.
= 1,881 gr/cm3
• Berat tanah basah (W3)
4 4,75 0
10 2 0,46
20 0,85 0,25
40 0,425 0,7
60 0,25 0,88
140 0,106 9,08
200 0,075 1,97
Pan 96,66
Jumlah 110
PERHITUNGAN
Berat Tanah Lolos = Berat Tanah Lolos – Berat Tanah Tertahan
Saringan no.4 = 110 – 0 = 110 gram
Saringan no.10 = 110 – 0,46 = 109,54 gram
Saringan no. 20 = 109,54 – 0,25 = 109,29 gram
Saringan no.40 = 109,29 – 0,7 = 108,59 gram
Saringan no.60 = 108,59 – 0,88 = 107,71 gram
saringan no. 140 = 107,71– 9,08 = 98,63 gram
Saringan no.200 = 98,63 – 1,97 = 96,66 gram
PERHITUNGAN
KESIMPULAN
Berat tanah lolos saringan no.200 sebesar 96,66 gram dengan presentase
sebesar 87,87 %. Selanjutnya, tanah yang lolos uji saringan no.200 akan
digunakan untuk uji hidrometer
Analisis Hidrometer
MAKSUD DAN
TUJUAN
Untuk menentukan presentase ukuran butir tanah pada benda uji yang lolos
saringan no.200. Pengujian hidrometer dilakukan dengan analisis sedimen
menggunakan hidrometer.
0 27 55
2 27 42
5 27 21
30 27 11
60 27 8
250 27 5
1440 27 2
PERHITUNGAN
PEMBACAAN HIDROMETER TERKOREKSI
1. Rc 1 = Ra – koreksi
= 55 – (-2) = 57
2. Rc 2 = Ra – koreksi
= 8 – (-2) = 44
3. Rc 3 = Ra – koreksi
= 7,5 – (-2) = 23
4. Rc 4 = Ra – koreksi
= 11 – (-2) = 13
5. Rc 5 = Ra – koreksi
= 8 – (-2) = 9
6. Rc 6 = Ra – koreksi
= 5 - (-2) = 7
7. Rc 7 = Ra – koreksi
= 2 – (-2) = 4
PERHITUNGAN
DIAMETER (D)
D = K x (L/T) ^ 0,5
1. D 1 = 0 mm
2. D 2 = 0,028 mm
3. D 3 = 0,021 mm
4. D 4 = 0,009 mm
5. D 5 = 0,006 mm
6. D 6 = 0,004 mm
7. D 7 = 0,001 mm
HASIL PENGUJIAN HIDROMETER
Pembacaan Hyd
Pembacaan Kedalaman
No Tanggal Jam Waktu Temperature Hidrometer %lolos terkoreksi L/t K Diameter
Hidrometer, Ra efektif, L
Terkoreksi, Rc miniscus, R
menit menit °C cm mm
90
80
70
Persen Lolos (%)
60
50
40
30
20
10
0,0031
0
100.000 10.000 1.000 0.100 0.010 0.001
Diameter Butir (mm)
PEMBAHASAN
Presentase jenis tanah yang didapatkan dari pengujian analisis hidrometer
adalah pasir 12,13%, lanau 77,57%, dan lempung 10,30%. Pada grafik didapatkan
nilai D60, D30, dan D10 yang besarnya masing-masing 0,026 ; 0,017 dan 0,0031 mm.
Dengan menggunakan rumus maka Cu dan Cc sebagai berikut :
1. Koefisien keseragaman (Cu) = D60/D10 = 0,026/0,0031 = 8,39
2. Koefisien gradasi (Cc) = D30^2/(D60xD10) = 3,51
KESIMPULAN
Berdasarkan presentase butiran tanah pada tabel 3.6 jenis tanah yang
digunakan adalah lanau kepasiran.
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
PENGUJIAN BATAS CAIR
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pengujian adalah menetukan batas cair tanah. Batas cair
tanah adalah kadar tanah dalam keadaan batas antara cair dan plastis. Batas cair
untuk mengetahui jenis dan sifat sifat tanah dari bagian tanah yang mempunyai
ukuran butir lolos saringan no. 40
ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan
Cassagrande
Groovingtool
Mortar (cawan porselen)
Spatel
Saringan no.40
Air
Satu set alat pengujian kadar air
Pengujian I II III IV
No. Cawan 1 2 3 4 5 6 7 8
Berat Cawan (gram) 9,09 9,27 9,33 9,10 9.37 9,30 9,26 9.13
Berat Cawan+Tanah
38,38 43,70 36,35 23,73 28,29 26,28 32,21 29,98
Basah (gram)
Berat Cawan+Tanah
29,29 32,91 28,22 19,44 22,67 21,25 25,56 23,97
Kering (gram)
Jumlah Pukulan 16 22 30 33
PERHITUNGAN
Berat Air
a. Berat air 1 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 38,38 – 29,29
= 9,09 gram
b. Berat air 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan tanah kering
= 43,70 – 32,91
= 10,79 gram
dst…
PERHITUNGAN
Berat Tanah Kering
a. Berat tanah kering 1 = Berat cawan tanah kering – berat cawan
= 29,29 – 9,09
= 20,20 gram
b. Berat tanah kering 2 = Berat cawan tanah basah – berat cawan
= 32,91- 9,27
= 23,64 gram
dst…
PERHITUNGAN
Kadar Air
𝑊𝑤
a. Kadar Air 1 = x 100 %
𝑊𝑠
9,09
= x 100 %
20,20
= 45 %
𝑊𝑤
b. Kadar Air 2 = x 100 %
𝑊𝑠
10,79
= x 100 %
23,64
= 45,64 %
dst…
PERHITUNGAN
Kadar Air Rata - Rata
𝑊1+𝑊2
a. Kadar Air Rata - Rata 1 =
2
45+45,64
=
2
= 45 %
𝑊1+𝑊2
b. Kadar Air Rata - Rata 2 =
2
43,03+41,48
=
2
= 42,25 %
dst…
PERHITUNGAN
Pengujian I II III IV
No. Cawan 1 2 3 4 5 6 7 8
Berat Cawan (gr) 9,09 9,27 9,33 9,10 9.37 9,30 9,26 9.13
Cawan+Tanah
38,38 43,70 36,35 23,73 28,29 26,28 32,21 29,98
basah(gr)
Cawan+Tanah
29,29 32,91 28,22 19,44 22,67 21,25 25,56 23,97
kering(gr)
Berat Air (gr) 9,09 10,79 8,13 4,26 5,62 5,03 6,65 6,01
Berat Tanah Kering (gr) 20,20 23,64 18,89 10,34 13,30 11,95 16,30 14,84
Kadar Air (%) 45 45,64 43,03 41,48 42,25 42,09 40,79 40,49
Jumlan Pukulan 16 22 30 35
GRAFIK JUMLAH PUKULAN VS
KADAR AIR
BATAS CAIR
46
45
44
43
42
41
40
0 5 10 15 20 25 30 35
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian batas cair, nilai batas cair tanah dapat dilihat dari 25
pukulan pada pengujian ini. Dalam praktikum ini data yang didapatkan sudah memenuhi
syarat ketentuan kadar air yang didapatkan sebesar 45,32 %; 42,25 %; 42,17 %; dan 40,64 %
dengan jumlah pukulan berturut – turut 16, 22, 30, dan 35 pukulan. Jadi batas cair yang
diperoleh dari grafik (LL) adalah 25 pukulan/ ketukan dengan kadar air 42,7 %.
KESIMPULAN
Berdasarkan grafik hubungan kadar air dan jumlah pukulan maka diperoleh nilai batas
cair sebesar 42,7 %
Pengujian Batas –
Batas Konsistensi
PENGUJIAN BATAS PLASTIS
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pengujian batas plastis adalah untuk menentukan batas
plastis tanah. Batas plastis adalah kadar air tanah dalam keadaan batas antara
plastis dan semi padat. Batas plastis untuk mengetahui jenis tanah dan sifat – sifat
tanah dan bagian tanah yang mempunyai ukuran butiran lolos saringan no. 40.
ALAT DAN BAHAN
Uraian Satuan 1 2
KESIMPULAN
PI Sifat Macam tanah Kohesi
Maksud dan tujuan pengujian batas susut adalah untuk menentukan batas susut
tanah. Batas plastis adalah kadar air tanah dalam keadaan batas antara semi
padat dan padat. Batas susut untuk mengetahui jenis tanah dan sifat – sifat tanah
dan bagian tanah yang mempunyai ukuran butiran lolos saringan no. 40.
ALAT DAN BAHAN
Uraian Satuan 1 2
3 100
= 1 − x 100 %
32,55+100
= 8,97 %
HASIL PENGUJIAN
Hasil Hasil
Uraian Satuan Uraian Satuan
1 2 1 2
Berat Cawan 34,55 44,81 Berat Gelas Ukur 60,47 60,47
Berat Cawan + Tanah Berat Air Raksa gram 152,18 182,66
54,13 70,95
Basah Berat Tanah Kering 11,77 16,15
Berat Cawan + Tanah gram Volume Tanah
46,32 60,96 cm³ 11,19 13,43
Kering Kering
Berat Air 7,81 9,99 Batas Susut Tanah 35,41 29,72
Berat Tanah Kering 11,77 16,15 Batas Susut Tanah %
32,56 32,56
Kadar Air % 66,36 61,86 rerata
Diameter Ring 3,38 4,16 Angka Susut cm³ 1,05 1,20
cm
Tinggi Ring 1,65 1,372 Susut Volumetrik % 32,55 38,64
Volume Ring cm³ 14,38 18,62 Susut Linier % 8,97 18,32
Berat Air Raksa Terdesak gram 212,65 243,13 Berat Jenis Tanah 1,68 1,87
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian batas susut diperoleh batas susut rata-rata sebesar
32,56 %, nilai angka susut diperoleh berturut-turut sebesar 1,05 cm³ dan 1,20 cm³, nilai
susut volumetric sebesar 32,55 % dan 38,64 %, nilai susut linier berturut-turut sebesar 8,97
% dan 10,32 %, dan nilai berat jenis berturut-turut sebesar 1,68 dan 1,87
KESIMPULAN
Nilai batas susut yang diperoleh sudah sesuai dimana nilai batas susut lebih besar
dari nilai batas plastis yaitu sebesar 32,56 %
Pengujian Proktor
Standar
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Cetakan silinder
2. Alat penumbuk tangan dari logam
3. Alat pengeluar tanah
4. Timbangan kapasitas 11.5 kg dengan ketelitian 5 gram
5. Alat perata
6. Saringan no.4
7. Talam, penumbuk dari kayu, pengaduk, sendok
8. Satu alat penguji kadar air
BAHAN
1. Sampel tanah dari lapangan dalam keadaan lembab maka dikeringkan dulu
sehingga menjadi gembur. Pengeringan dilakukan di udara atau alat
pengering lain atau dengan suhu sekitar 60°C. Gumpalan tanah kemudian
ditumbuk tapi butir asli tidak pecah.
2. Tanah yang sudah ditumbuk disaring dengan saringan no.4 untuk cara A dan
cara B dan dengan saringan 19 mm untuk cara C dan D.
3. Jumlah sampel untuk pengujian sebanyak 12 kg.
4. Benda uji dibagi dalam 6 bagian, tiap bagian dicampur air yang ditentukan
dan diaduk sampai merata. Penambahan air diatur sehingga diperoleh benda
uji sebagai berikut.
a. Tiga buah sampel dengan kadar air kira-kira dibawah kadar air optimum
dan tiga sampel lain kira-kira diatas kadar air optimum.
b. Perbedaan kadar air masing-masing antara 3% sampai 5%.
c. Masing-masing benda uji dimasukkan kedalam kantong plastik, disimpan
selama 12 jam sampai kadar air merata.
CARA KERJA
No Penambahan Air
3 Penambahan air, % 5 10 15 20 25
Wsa = W -W
3 1
= 45,21 – 12,77
= 32,44 gr
PERHITUNGAN
Berat air (Ww) Kadar air rata-rata
Wwb = W2-W3 18,31%+18,33%
w=
= 54,85 – 48,38 2
= 6,47 gr = 18,32 %
Berat tanah kering (Ws)
Wsb = W3-W1
= 48,38 – 13,09
= 35,29 gr
Kadar air
𝑊𝑤𝑏
wb = × 100%
𝑊𝑠𝑏
6,47
= × 100%
35,29
= 18,33 %
PERHITUNGAN
a. Berat volume tanah, ɤ
𝑊2 − 𝑊1
1) ɤ1 =
𝑣
3043 −1846
= 941,38
= 1,27 gr/cm^3
b. Berat volume kering tanah, ɤd
ɤ
1) ɤd1 =
1+𝑤
1,27
= 18,32
1+ 100
= 1,08 gr/cm^3
HASIL PENGUJIAN
Kadar air tanah
1 No Pengujian 1 2 3 4 5
2 No Cawan a b a b a b a b a b
3 Berat cawan, gr 12.77 13.09 9.22 8.96 9.3 9.21 12.86 9.02 12.91 9.13
Berat cawan + tanah
4 51.15 54.85 29.52 24.64 31.13 26.93 47.67 27.36 29.19 22.27
basah, gr
Berat cawan + tanah
5 45.21 48.38 25.3 21.69 25.67 22.36 38.63 22.76 24.74 18.72
kering, gr
6 Berat air, gr 5.94 6.47 4.22 2.95 5.46 4.57 9.04 4.6 4.45 3.55
7 Berat tanah kering, gr 32.44 35.29 16.08 12.73 16.37 13.15 25.77 13.74 11.83 9.59
8 Kadar air, % 18.311 18.334 26.244 23.174 33.354 34.753 35.080 33.479 37.616 37.018
9 Kadar air rata-rata, % 18.322 24.709 34.053 34.279 37.317
Berat volume tanah kering,
10 1.075 1.268 1.283 1.291 1.296
gr/cm^3
GRAFIK PENGUJIAN PROKTOR
STANDAR
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,015 0,020 0,025 0,030 0,035 0,040
PEMBAHSAN
Pengujian proktor merupakan pengujian untuk mendapatkan nilai kadar air
optimum dan kepadatan tanah optimum. Dengan adanya pengujian proktor yang
telah dilakukan maka selanjutnya akan dilakukan pengujian CBR dengan kadar air
optimum yang telah didapatkan dari pengujian proktor.
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian proktor standar didapatkan nilai berat volume tanah kering
maksimum sebesar 1,296 gr/cm^3 dan kadar air optimum 32%
PENGUJIAN
CALIFORNIA
BEARING RATIO
(CBR)
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Persiapan pengujian
a. Mengambil contoh tanah kering udara seperti yang digunakan pada percobaan
pemadatan sebanyak 5kg
b. Mencampur tanah tersebut denag air sampai kadar air optimum (nilai kadar
airoptimum dilihat pada pengujian pemadatan).
c. Mencapai kadar air optimum yang diperlukan untuk penambahan air.
d. Setelah di aduk hingga rata, masukkan contoh tanah tadi kedalam kantong plastik,
di ikat kemudian diamkan selama 24 jam.
e. Timbang cetakan (mold) lalu catat beratnya. Pasang cetakan pada spencerdisk di
dalamnya kemudian pasang kertas filter di atasnya.
f. Padatkan contoh tanah yang sudah di campur air pada keadaan optimum
kedalam cetakan, kemudian laksanakan pemadatan sesuai denganpercobaan
pemadatan. Jumlah tumbukan yang dibutuhkan adalah 56 kali
g. Buka leher sambungan (collar) dan ratakan dengan pisau.
h. Tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi karena lepasannya butir-butirkasar
dengan bahan yang lebih halus. Timbang benda uji besertacetakannya
kemudian catat beratnya.
i. Untuk pengujian CBR langsung (unsoaked CBR), benda uji telah siapuntuk
diperiksa nilai CBR-nya. Bila dikehendaki CBR yang direndam(soaked CBR) harus
dilakukan langkah langkah sebagai berikut.
1) Pasang keping pengembangan di atas benda uji dan kemudian
pasangkeping pemberat yang dikehendaki (4,5 kg atau 10 lbs) atau sesuai
beban perkerasan. Rendam cetakan beserta beban di dalam airsehingga
air dapat meresap dari atas maupun bawah.
2) Pasanglah tripod beserta arloji penunjuk pengembangan. Catat
pembacaan pertama dan biarkan benda uji selama 96 jam. Pada
akhirperendaman, catat pembacaan arloji pengembangan.
3) Keluarkan cetakan dari bak air dan miringkan selama 15 menit supayaair
permukaan mengalir habis. Jagalah supaya selama mengeluarkan air
permukaan benda uji tidak tidak terganggu.
4) Ambil beban dari keping alas kemudian benda uji di timbang. Bendauji
CBR yag di rendam telah siap di periksa nilai CBR-nya.
2. Pelaksanaan
a. Letakkan benda uji besrta keping alas di atas mesin penetrasi. Letakkan keping
pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 4,5 kg (10 pound).
b. Untuk benda uji yang direndam beban harus sama dengan beban yang dipergunakan
untuk merendam.
c. Pasang torak penetrasi dan diatur pada permukaan benda uji sehinggaarloji beban
menunjukan beban permulaan sebesar 2lbs. Pembebanan permulaan ini di
pergunakanuntuk menjamin bidang sentuh yangsempurna antara permukaan benda uji
dengan torak penetrasi.
d. Berikan pembebanan secara teratur sehingga kecepatan penetrasimendekati
kecepatan 1,27 mm/menit (0,05 inc/menit). Pembacaanpembebanan dilakukan pada
interval penetrasi 0,025 inc (0,64 mm),hingga mencapai penetrasi 0,5 inchi.
e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 12,5 mm (0,5inch).
f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan tentukan kadar air dari lapisan atasbenda uji
setebal 25 mm.
DATA UJI
1. Penambahan Air
100+𝐴
Penambahan air = 5000 −1
100+𝐵
100+32
= 5000 −1
100+12,47
= 868,31 ml
pembacaan Dial
Waktu Penetrasi
beban
(mm) (Inch) (mm) (Div)
Bawah Atas
0 0.00000 0 0
0.25 0.01250 0.32 2.8
0.5 0.02500 0.64 4.8
1 0.05000 1.27 8.8
1.5 0.07500 1.91 12.1
2 0.10000 2.55 14.1
2.5 0.12500 3.18 16.2
3 0.15000 3.82 17.5
3.5 0.17500 4.45 18.3
4 0.20000 5.09 19.7
4.5 0.22500 5.73 20.7
5 0.25000 6.36 21.4
5.5 0.27500 7 21.9
6 0.30000 7.64 22.6
6.5 0.32500 8.27 22.9
7 0.35000 8.91 23.1
7.5 0.37500 9.54 23.3
8 0.40000 10.18 23.3
8.5 0.42500 10.82 23.4
9 0.45000 11.45 23.5
9.5 0.47500 12.09 23.7
10 0.50000 12.73 23.8
PERHITUNGAN
1. Bebas (Lbs)
a. P(0,25) = 27,9 x 2,8
= 78, 12
HASIL PERHITUNGAN
pembacaan Dial Beban terkoreksi
Waktu Penetrasi Beban
beban Dari Grafik
(mm) (Inch) (mm) (Div) (lbs) (lbs)
Bawah Atas Bawah Atas Bawah Atas
0 0.00000 0 0 0 0
0.25 0.01250 0.32 2.8 78.12 68.12
0.5 0.02500 0.64 4.8 133.92 123.92
1 0.05000 1.27 8.8 245.52 235.89
1.5 0.07500 1.91 12.1 337.59 325.75
2 0.10000 2.55 14.1 393.39 393.39
2.5 0.12500 3.18 16.2 451.98 448.98
3 0.15000 3.82 17.5 488.25 488.25
3.5 0.17500 4.45 18.3 510.57 524.57
4 0.20000 5.09 19.7 549.63 549.63
4.5 0.22500 5.73 20.7 577.53 575.05
5 0.25000 6.36 21.4 597.06 595.21
5.5 0.27500 7 21.9 611.01 610.79
6 0.30000 7.64 22.6 630.54 628.11
6.5 0.32500 8.27 22.9 638.91 637.09
7 0.35000 8.91 23.1 644.49 641.06
7.5 0.37500 9.54 23.3 650.07 642.85
8 0.40000 10.18 23.3 650.07 638.43
8.5 0.42500 10.82 23.4 652.86 632.01
9 0.45000 11.45 23.5 655.65 626.38
9.5 0.47500 12.09 23.7 661.23 617.38
10 0.50000 12.73 23.8 664.02 610.17
Beban (Lbs)
Penestrasi (inch)
Dari Gambar Grafik CBR, didapat
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (2)
1. CBR 0.1” = x 100
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 0.1"
131,13
= x 100
1000
= 13,11 %
𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (4)
2. CBR 0.2” = x 100
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 0.2"
183,21
= x 100
1500
= 12,21 %
PEMBAHASAN
1. corong sandcone,
2. botol sandcone,
3. pelat logam,
4. pasir gradasi seragam,
5. pahat,
6. palu,
7. sendok tanah, dan
8. satu set alat pemeriksa kadar air.
BENDA YANG DIGUNAKAN
1. Kalibrasi alat
a. Menimbang berat botol kosong (W1).
b. Mengisi botol dengan pasir sampai rata permukaan,kemudian ditimbang (W3).
c. Memasang kerucut pada botol yang sudah berisi pasir penuh kemudian
menimbang = W4
d. Meletakkan botol kerucut diatas plat dengan posisi terbalik, kemudian membuka
kran corong sehingga pasir mengalir kebawah. Saat pasir berhenti mengalir, kran
kerucut di tutup.
e. Botol, kerucut, dan pasir sisa kemudian ditimbang.
f. Menimbang botolyang diisi dengan air.
2. Menentukan volume tanah pada titik uji dilapangan.
a. Memasang plat pada permukaan tanah yang rata, kemudian memaku setiap
sudutnya.
b. Melubangi tanah sesuai lingkaran plat. Menimbang tanah hasil gali.
c. Meletakkan botol kerucut diatas plat dengan posisi terbalik, kemudian membuka kran
corong sehingga pasir mengalir kebawah. Saat pasir berhenti mengalir, kran kerucut di
tutup.
d. Botol, kerucut, dan pasir sisa kemudian ditimbang.
e. Mencari kadar air tanah hasil galian
Data Uji
No Pengujian Satuan Hasil
1 Berat Botol Kosong W1 gr 206.15
2 Berat Botol Kosong + air penuh W2 gr 4125
3 berat Botol + Pasir W3 gr 6132
4 berat Botol + Pasir + Kerucut W4 gr 6750
5 berat Botol + Pasir Sisa + Kerucut W5 gr 5015
No Pengujian Satuan 1 2
1 Berat Container (W1) gr 9.13 9.2
2 Berat Container + tanah Basah (W2) gr 22.75 23.3
3 Berat Container + Tanah Kering (W3) gr 21.35 21.91
ɤp = 1,51 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
2. Berat Botol + Pasir Dalam Kerucut
C = 𝑊4 − 𝑊5
C = 6750 − 5015
C = 1735 𝑔𝑟
3. Kadar Air
𝑊2 − 𝑊3
Sampel 1 = x 100
𝑊3 − 𝑊1
22,75 −21,35
Sampel 1 = x 100
21,35−9,13
Sampel 1 = 11,46 %
4. Volume Lubang
𝑃
V=
ɤ𝑃
3895
V=
1,51
V = 2575,82 𝑐𝑚3
5. Berat Volume Tanah Basah
𝑊
V=
𝑉
3106
V=
1,21
V = 1,21 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
6. Berat Volume Tanah Kering
ɤ
V=
(1+𝑊)
1,21
V=
( 1+0,11 )
V = 1,09 𝑐𝑚3
HASIL PERHITUNGAN
No Pengujian Satuan Hasil
1 Berat Botol Kosong W1 gr 206.15
1 2 3
0 0 0
0.2 45 50
0.4 43 48
0.6 44 50
0.8 59 62
1 48 51
1.2 65 78
1 4 8
0 0 0