PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah merupakan bagian dari kulit terluar bumi yang berasal dari hasil
Selain itu, tanah juga terbentuk dari hasil pelapukan sisa-sisa makhluk hidup
(organisme) yang sudah mati. Lapisan tanah paling atas disebut humus atau bunga
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada
hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli
menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah.
Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah padat dan disebut
kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir biasanya dinyatakan dengan
istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya
2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik. Meskipun terdapat
kisaran besar dalam kisaran kerapatan mineral tanah, gambaran untuk kebanyakan
tanah mineral biasanya bervariasi antara batas yang sempit yaitu antara 2,60 sampai
Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini diperlukan untuk konversi
persentase air dalam berat ke kandungan air volume untuk menghitung porositas
tanah yang sangat besar. Nilai berat suatu tanah berbeda-beda tergantung kondisi
struktur tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi
sering digunakan sebagai ukuran struktur tanah. Berat jenis partikel dari suatu tanah
sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan
tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya
berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram
persentimeter kubik
Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam
berbagai macam pekerjaan teknik sipil. Fungsi paling utama dari tanah adalah
sebagai pendukung pondasi dari sebuah bangunan. Fungsi tanah sebagai pendukung
pondasi bangunan memerlukan kondisi tanah yang stabil, sehingga apabila ada sifat
tanah yang kurang mampu mendukung bangunan harus diperbaiki terlebih dahulu
agar mencapai daya dukung tanah yang diperlukan. Bangunan yang berdiri
nantinya diharapkan akan kokoh, tidak rusak karena penurunan yang tidak merata
ataupun longsoran.
menentukan hasil dari perbandingan antara berat butir tanah dengan volume
tanah padat atau berat air yang dengan isi sama dengan isi tanah padat tersebut
pada suhu tertentu sehingga kita dapat menentukan berat jenis tanah serta jenis
tanahnya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar
kerapatan dari partikel dapat secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan sebagai
perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume tidak
termasuk ruang pori antar partikel. Berat jenis partikel ini penting dalam
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan
berat isi air suling dengan isi sama pada suhu 25 oC. Peralatan yang digunakan
dalam pengujian ini antara lain piknometer kapasitas 50 ml dan 100 ml,
timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram, kompor listrik, oven, alat
penumbuk dan cawan porselin serta corong kaca. Prosedur pengujian meliputi
tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama 24 jam dan penimbangan,
selanjutnya benda uji dimasukkan ke dalam piknometer lalu timbang lagi dan
seterusnya. Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat
dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3. Desikator
4. Kompor listrik
7. Oven
9. Corong kaca
1. Air suling
C. Prosedur Percobaan
1. Ambil benda uji yang telah di oven sekitar 25 gr, tumbuk sampai hancur
kosong(w₁).
7. Dinginkan piknometer dalam wada yang berisi air sampai mencapai suhu
konstan dan keringkan, kemudian isi air sampai penuh dan timbang untuk
8. Bersikan piknometer, isi air hingga penuh, usahakan tidak ada gelembung
dan air ( W₄ ).
A. Perhitungan
Wt = W2 – W1 = 56,06 – 31,06
= 25 gr
W5 = W3 - W4 = 101,41 – 81,18
= 20,23 gr
= 4,77 gr
Wt
Berat jenis (Gs1) =
(Wt-W5)
25
=
4,77
= 5,241 gr
Wt = W2 - W1 =101,43 – 76,43
= 25 gr
W5 = W3 - W4 = 197,48 – 184,67
= 12,81 gr
= 12,81 gr
Wt
Berat jenis (Gs2) =
(Wt-W5)
25
=
12,81
= 1,951 gr
Gs1+Gs 2
3. Berat jenis rata-rata (Gs) =
2
= 5,241+1,951
2
= 3,596 gr/cm3
A. KESIMPULAN
piknometer 50 ml, didapatkan berat jenis tanah sebesar 5,241 gram. Kemudian
pada piknometer 100 ml, didapatkan berat jenis tanah sebesar 1,951 gram. Berat
jenis tanah rata-rata yang didapatkan antara piknometer 50 ml dan piknometer 100
ml adalah 3,596 gr/cm3. Dari hasil berat jenis tanah rata-rata, maka dapat
B. SARAN
yang tidak digunakan disimpan rapi agar laboratorium tidak terasa sempit
LAMPIRAN
Gambar 8. Wadah
B. Foto Kegiatan