Anda di halaman 1dari 6

13

BERAT JENIS
TANAH
14

A. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis butiran tanah
(Gs). Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir-butir tanah
dengan berat air destilasi si udara dengan volume yang sama pada
temperatur tertentu. Berdasarkan nilai Gs tersebut dapat diketahui apakah
contoh tanah organis atau anorganis.
B. Dasar Teori
Berat jenis tanah sering juga disebut specific gravity, dapat dinyatakan
sebagai perbandingkan antara berat isi butir tanah dengan berat isi air. Yang
dimaksud dengan berat jenis tanah disini adalah butir-butir tanah tanpa termasuk
air dan udara yang terkandung didalam tanah tersebut. Nilai dari pada berat isi
butir tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan volumenya.
Sedangkan berat isi air adalah perbandingan antara berat air dengan volume
airnya, biasanya mendekati nilai 1 gr/cm3. Jika terdapat keadaan dimana volume
butiran tanah sama dengn volume air, maka dengan demikian berat jenis tanah
dapat diambil sebagai perbandingan, diukur pada suhu tertentu, antara berat butir
tanah dengan berat air suling.
Berat jenis tanah diperlukan untuk menghitung indeks propertis tanah
lainnya (misalnya : angka pori, derajat kejenuhan, karakteristik pemampatan) dan
sifat-sifat penting tanah lainnya.
𝜸
Gs = 𝜸 𝒔
𝒘

Dimana :
𝛾𝑠 = Berat isi butir tanah (Kg/cm3)
𝛾𝑤 = Berat isi air (Kg/cm3)

Gs = Berat jenis tanah

Nilai :
Gs < 2,5 : Tanah organis

2,5 < Gs < 2,8 : Tanah anorganis

Jadi untuk tanah yang terdiri dari campuran bahan organic maupun bahan
anorganik tentu mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi campuran
15

bahan-bahan tersebut. Untuk perencanaan bangunan pengetahuan tentang adanya


bahan organis sangat penting, karena tanah organis berbahaya untuk tanah
bangunan.
Perhitungan

𝑾𝟐 −𝑾𝟏
Gs = (𝑾
𝟒 −𝑾𝟏 )−(𝑾𝟑 −𝑾𝟐 )

Keterangan:

W1 = Berat Piknometer (gram)

W2 = Berat piknometer + tanah kering (gram)

W3 = Berat piknometer + tanah kering + air (gram)

W4 = Berat piknometer + air

Jika hasil kedua pemeriksaan berbeda lebih dari 0,03 gr/cm3 pemeriksaan
harus diulang. Ambil harga rata-rata dari kedua pemeriksaan tersebut.

Tabel 1.2 Hubungan rapat relative air dan factor konversi K dalam temperatur
Hubungan Kerapan Relatif
No. Temperatur Faktor Koreksi, K
Air
1 18 0,9986244 10,004
2 19 0,9984347 10,002
3 20 0,9982343 10
4 21 0,9980233 0,9998
5 22 0,9978019 0,9996
6 23 0,9975702 0,9993
7 24 0,9973286 0,9991
8 25 0,997077 0,9989
9 26 0,9968156 0,9986
10 27 0,9965451 0,9983
11 28 0,9962652 0,998
12 29 0,9939761 0,9977
13 30 0,995678 0,9974
16

C. Peralatan
1. Saringan no 4 atau berdiameter 4,75 mm
2. Timbangan
3. Oven
4. Alat pendingin (desikator)
5. Termometer
6. Bak perendam
Untuk merendam piknometer atau botol ukur sampai temperature tetap.
7. Botol
Untuk pengisisan air suling kedalam piknometer atau botol ukur
8. Tungku listrik
9. Air suling

D. Benda Uji
Tanah yang lolos saringan no 4 atau berdiameter 4,75 mm, untuk benda uji
kering oven paling sedikit 25 gram dengan mengunakan botol ukur dan sedikitnya
10 gram apabila mengunakan botol yang dilengkapi dengan penutupnya.

E. Langkah percobaan
1. Keringkan tanah pada oven sampai kering.
2. Cuci piknometer atau botol ukur dengan air suling, kemudian dikeringkan
dan selanjutnya timbang (W1 gram).
3. Masukkan benda uji kedalam piknometer atau botol ukur yang digunakan,
kemudian timbang (W2 gram).
4. Tambahkan air suling kedalam piknometer atau botol ukur yang berisi
benda uji, sehingga piknometer atau botol ukur terisi dua pertiganya.
5. Untuk benda uji yang mengandung lempung diamkan benda uji terendam
selam 24 jam atau lebih.
6. Panaskan piknometer atau botol yang terisi rendaman benda uji dengan
hati-hati selama 10 menit atau lebih sehingga udara dalam benda uji ke
luar seluruhnya. Untuk mempercepat proses pengeluaran udara,
piknometer atau botol ukur dapar dimiringkan sekali-kali.
17

7. Pengeluaran udara dapat dilakukan dengan pompa hampa udara, dengan


tekanan 13,33 kpa (100 mm hg).
8. Rendamlah piknometer atau botol ukur dalam bak perendam, sampai
temperaturnya tetap, tambahkan air suling secukupnya sampai penuh.
Keringkan bagian luarnya, lalu timbang (W3 gram).
9. Ukur temperature isi piknometer atau botol ukur, untuk mendapatkan
factor koreksi (K).
10. Bila isi piknometer atau botol ukur belum diketahui, isinya ditentukan
sebagai berikut:
a. Kosongkan dan bersihkan piknometer atau botol ukur yang akan
digunakan.
b. Isi piknometer atau botol ukur dengan air suling yang temperaturnya
sama, kemudian keringkan dan timbang ( W4 gram).

F. Hasil Percobaan

Tabel 1.3 Berat Jenis Tanah


No piknometer Notasi Satuan 1 2
Berat picno kosong w1 Gram 82 82.8
Berat picno + tanah
w2 Gram 107,0 107,8
kering
Berat picno + tanah + air w3 Gram 346,9 346,7
Berat picno + air w4 Gram 331,3 331,75
Temperatur T 26 26

G. Analisa Data
 Berat Tanah Kering (A) = W2 – W1
1. A1 =107,0 – 82 = 25,0 gram
2. A2 = 107,8 – 82,8 = 25, gram
 Berat Tanah Basah (B) = W3 – W4
1. B1 = 346,9 – 331,3 = 15,6 gram
2. B2 = 346,7 – 331,75 = 14,95 gram
18

 C=A–B
1. C1 = 25,0 – 15,6 = 9,4 gram
2. C2 = 25,0 – 13,95 = 10,05 gram
𝑨
 Berat Jenis Tanah (Gs) = 𝑪
25,0
1. Gs1 = = 2,660
9,4
25,0
2. Gs1 = 10,05 = 2,488
𝑮𝒔𝟏 +𝑮𝒔𝟐 2,660+2,488
 Gs rata-rata = = = 2,574
𝟐 2

Anda mungkin juga menyukai