Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan ke 4:

Berat Jenis Tanah/ Specific


Grafity of Soils
ASTM D 854-100

Taufik Martha
PENDAHULUAN

1. Tujuan
Adalah untuk menentukan angka perbandingan antara berat isi
butir tanah dan berat isi air suling pada temperatur dan volume
yang sama.

2. Manfaat Penelitian
Adalah mengetahui specific grafity/ berat jenis tanah sampel
kelompok dan membandingkanya dengan kelompok lain dengan
klasifikasi tanah yang berbeda.
SPECIFIC GRAFITY (BERAT JENIS)

3. Dasar Teori
➢ Piknometer adalah botol ukur yang mempunyai kapasitas sekurang
kurangnya 100 ml atau botol yang dilengkapi penutup dengan
kapasitas sekurang kurangnya 50 ml.
➢ Prosedur uji untuk menentukan berat jenis tanah lolos saringan 4.75
mm (no.4) menggunakan picnometer. Apabila tanah mengandung
partikel yang lebih besar dari saringan 4.75 mm(no.4), maka bagian
yang tertahan saringan 4.75 mm (no.4) diuji sesuai dengan SNI 03-
1969-1990. Apabila tanah merupakan gabungan dari partikel yang
lebih besar dan lebih kecil dari 4.75 mm(no.4), maka contoh tanah
harus dipisahkan menggunakan saringan 4.75 mm (no.4).
➢ Nilai berat jenis tanah yang diperoleh harus dirata-ratakan dari
kedua nilai berat jenis tersebut. Apabila nilai berat jenis tanah
digunakan dalam perhitungan yang berkaitan dengan pengujian
hidrometer SNI 03=3423-1994, pengujian berat jenis harus
dilakukan terhadap tanah lolos saringan 2.00 mm (no. 10).
SPECIFIC GRAFITY (BERAT JENIS)

•Berat jenis berdasarkan temperatur air T 0C.


(( B. Tanah + B.Kontainer ) − ( B.Kontainer )
B. Jenis Tanah =
(W 4 + B.Tanah ) − W 3
Keterangan :
Wt = berat contoh tanah kering oven (gr)
W1 = berat picnometer (gr)
W2 = berat tanah + picnometer (gr)
W3 = berat picnometer berisi air dan tanah pada temperatur T 0C (gr).
W4 = berat picnometer berisi air pada temperatur temperatur T 0C (gr).
T 0C = temperatur air dalam picnometer ketika berat W3 ditentukan 0C.

•Berat jenis yang di dasari pada temperatur 20 0C

Berat jenis T 0 C K x Berat jenis 0 C


0
=
(20 C) T 0C

Keterangan :
K = Suatu angka yang diperoleh dengan membandingkan kerapatan relatif air
pada T 0C, dengan kerapatan relatif air pada temperatur 200C. Ni;ai untuk
tabel dapat dilihat dalam tabel 1.
SPECIFIC GRAFITY (BERAT JENIS)

4. Alat dan Bahan


1. Picnometer 100cc.
2. Termometer (100 oC, ketelitian 1 oC)
3. Oven listrik (suhu 105 ± 5 oC)
4. Desiccator
5. Neraca lengkap (kapasitas 200gr, ketelitian
0.01 gr)
6. Piring penguap (evaporation dish)
diameter 15cm)
7. Ayakan No. 10 dengan lubang 2.00 mm)
8. Kompor listrik 500 watt
9. Air suling (destilated water/aquadest) ±
500 cc.
10. Tanah lolos saringan 200 sebanyak ± 50 gr

3/15/2022 5
5. Langkah Kerja Pengujian Berat Jenis Tanah

a. Ketentuan Pratikum
1) Tanah yang digunakan pada uji berat jenis dilakukan terhadap benda uji
basah atau beda uji kering oven. Berat dari contoh uji kering oven paling
sedikit 25gr dengan menggunakan botol ukur, botol yang dilengkapi dengan
penutupnya.
2) Contoh dengan kadar air alamiah- apabila contoh tanah yang digunakan
adalah contoh dengan kadar air alamiah (Wt), pada kondisi kering oven harus
ditentukan pada akhir pengujian dengan menguapkan air di dalam oven
dengan temperatur 105 ± 5 oC. Contoh tanah lempung yanng mengandung air
alamiah harus diuraikan di dalam air suling sebelum dimasukkan dalam
botor ukur 500 ml, menggunakan alat pengurai yang sesuai persyaratan SNI
03-3423-1994.
3) Contoh tanah kering oven – apabila contoh tanah kering oven yang
digunakan, contoh harus dikeringkan selama paling kurang 12 jam atau
sampai beratnya tetap, dalam sebuah oven dengan temperatur 105 ± 5 oC.
Dinginkan pada temperatur ruang, kemudian timbang dan dimasukkan ke
dalam picnometer.
4) Air suling harus ditambahkan ke dalam piknometer dalam jumlah yang dapat
menutupi contoh secara keseluruhan. Contoh harus direndam selama paling
kurang 12 jam.
5) Pengujian dilakukan dengan sistem ganda (duplo) dan hasilnya dirata-
ratakan.
5. Langkah Kerja Pengujian Berat Jenis Tanah

b. Persiapan Benda Uji


- Siapkan contoh tanah yang diambil dari tanah aslinya, diayak
dengan ayakan No 100.
- Untuk memudahkan pengayakan, sebaiknya contoh tanah dijemur
beberapa saat di panas matahari atau di oven, kemudian ditumbuk
halus.
- Contoh tanah yang diayak, dikeringkan di dalam oven listrik
selama 24 jam.
5. Langkah Kerja Pengujian Berat Jenis Tanah

c. Prosedur Pengujian
1) Timbang piknometer dalam keadaan kosong dan bersih sebagai W1 gr.
2) Piknometer diisi dengan dengan air murni sampai penuh dan ditutup,
kemudian ditimbang beratnya W4 gr
3) Contoh tanah yang telah disiapkan dimasukan kedalam picnometer ±40
gr. Picnometer dan contoh tanah ditimbang beratnya W2 gr.
4) Picnometer yang berisi contoh tanah diisi air sampai kira-kira sepertiga
isinya.
5) Udara yang masih ada di dalam tanah tersebut dikeluarkan dengan
memanaskan picnometer tampa tutup di dalam piring penguap di atas
kompor listrik.
6) Selama pemanasan, picnometer harus sering digoyang goyangkan, hal ini
dimasudkan agar gelembung-gelembung udara di dalam tanah tersebut
cepat keluar.
7) Setelah tidak ada lagi udara di dalam tanah, maka picnometer diambil dari
rebusan dan dimasukkan kedalam tempat yang bersuhu tetap serta
dibiarkan menjadi dingin sehingga mencapai suhu sama dengan suhu
udara di luar.
8) Kemudian picnometer ditambahkan air murni sampai penuh. Setelah tanah
mengendap, picnometer ditutup kemudian permukaan luar picnometer
dikeringkan dengan teliti dan ditimbang beratnya W3 gr dan suhu pada
saat penimbangan di ukur = T 0C.
9) Hasil pengamatan dicatat dalam fomulir data yang telah disiapkan.
6. Analisis Data

a. Data Pratikum
Kedalaman
No Uraian Benda Uji 0.00 - 1.00
1 2
1 Berat Kontainer 10 10
2 Berat Tanah + Kontainer 50 51
3 Berat Piknometer Kosong (W1) 35 35
4 Berat Piknometer + Air (W4) 135 135
5 Berat Piknometer + Tanah (W2) 75 76
6 Berat Piknometer + Tanah + Air (sebelum panaskan) 105 105
7 Berat Piknometer + Tanah + Air (setelah dingin(W3) 160 160
8 Suhu Air (T1) 0C 27 27
9 Faktor Koreksi Suhu (A) 0.9983 0.9983
10 Berat Jenis Tanah (Gs T1) 2.6667 2.5625
11 Berat Jenis Tanah = Gs T1 * 1A 2.6621 2.5581
12 Berat Jenis Rata-rata 2.6101

(( B. Tanah + B.Kontainer ) − ( B.Kontainer )


B. Jenis Tanah =
(W 4 + B.Tanah ) − W 3
((50 gr ) − (10 gr ) 40
B. Jenis Tanah = =
(135 gr + 40 gr ) − 160 gr 15
40
B. Jenis Tanah = = 2.667 gr / cm 3
15
0.9983
Factor Koreksi Suhu = = 0.9983
1.000
Berat Jenis Tanah = 2.667 gr / cm 3 x 0.9983 = 2.662 gr / cm 3
Tabel Faktor Koreksi Suhu Air (K)

40
B. Jenis Tanah = = 2.667 gr / cm 3
15
0.9983
Factor Koreksi Suhu = = 0.9983
1.000

3/15/2022 Berat Jenis Tanah = 2.667 gr / cm 3 x 0.9983 = 2.662 gr / cm 3 10


7. Kesimpulan
Kedalaman
No Uraian Benda Uji 0.00 - 1.00
1 2
1 Berat Kontainer 10 10
2 Berat Tanah + Kontainer 50 51
3 Berat Piknometer Kosong (W1) 35 35
4 Berat Piknometer + Air (W4) 135 135
5 Berat Piknometer + Tanah (W2) 75 76
6 Berat Piknometer + Tanah + Air (sebelum panaskan) 105 105
7 Berat Piknometer + Tanah + Air (setelah dingin(W3) 160 160
8 Suhu Air (T1) 0C 27 27
9 Faktor Koreksi Suhu (A) 0.9983 0.9983
10 Berat Jenis Tanah (Gs T1) 2.6667 2.5625
11 Berat Jenis Tanah = Gs T1 * 1A 2.6621 2.5581
12 Berat Jenis Rata-rata 2.6101

Kesimpulan:
Berat jenis meruapakan besaran yang membandingkan berat
butiran tanah terhadap volume dengan temperature yang sama.
Nilai jenis (specific grafity) dari sampel tanah yang di uji adalah
Gs rata-rata = 2.610 gr/cm3.
DAFTAR PUSTAKA

Braja M. Das, Noor Endah, Indrasurya B Mochtar, Mekanika Tanah


(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 1, Erlangga.

Craig. R.F, Budi Susilo, Mekanika Tanah, Erlangga 1988

Holtz & WD Kovacs, An Introduction to Geotechinical Engineering.

Joseph E. Bowlesh, Physical and Geotechnical Properties of Soils, Mc


Graw Hill, 1984.

Taufik Martha

Anda mungkin juga menyukai