Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN V

PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH


PB-0108-76
AASHTO T-100-74
ASTM D-854-58

1. TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai
butiran lewat saringan No-4 dengan piknometer. Berat jenis adalah perbandingan antara berat
isi butiran tanah dengan berat isi air suling pada suhu tertentu.

2. DASAR TEORI
Berat jenis tanah merupakan perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air
yang mempunyai volume sama dalam temperatur tertentu. Berat jenis tanah diperlukan
untuk menghitung indeks propertis tanah (misalnya angka pori, berat isi tanah, derajat
kejenuhan, karakteristik pemampatan) dan sifat-sifat penting lainnya.
Spesifik gravity pada tanah dijelaskan dengan persamaan sebagai berikut:
𝛾
𝐺𝑠 = (5.1)
𝛾
Dimana:
Gs = Spesifik gravity
𝛾𝑠 = Berat jenis tanah
𝛾𝑤 = Berat jenis air
Untuk tanah, berat jenisnya merupakan perbandingan antara berat tanah dengan
volume tanah:
𝑊𝑠
𝛾𝑠 = (5.2)
𝑉𝑠
Dimana:
Ws = berat tanah
Vs = volume tanah
Untuk air, berat jenisnya didefinisikan sebagai berikut:
𝑊𝑤
𝛾𝑤 = (5.3)
𝑉𝑤
Dimana:
W𝑤 = berat air
V𝑤 = volume air
Dalam percobaan, volume tanah (Vs) selalu harus diusahakan sama dengan volume
air (Vw), sehingga Vw = Vs dan persamaan 5.1. menjadi sebagai berikut:
𝑊𝑠
𝐺𝑠 = (5.4)
𝑊𝑤
Percobaan specific gravity ini dilakukan pada kondisi suhu T°C, sehingga nilai
tersebut harus dikoreksi dengan faktor koreksi α, sehingga rumus 5.4 tersebut menjadi:
𝑊𝑠
𝐺𝑠 = 𝛼 × (5.5)
𝑊𝑤
Dimana:
W𝑠 = Berat tanah
W𝑤 = Berat air
𝛼 = Faktor koreksi suhu T°C yang berhubungan dengan temperatur ruangan pada
saat percobaan.

Tabel 5.1 berikut merupakan faktor koreksi suhu (𝛼) yang digunakan berdasarkan
acuan standar SNI 1964:2008.

Tabel 5.1 Hubungan kerapatan relative air dan factor koreksi suhu

Nilai Gs pada umumnya yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah hasil
percobaan benar atau tidak adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1 Nilai Gs untuk berbagai jenis tanah

Sumber: Joseph E. Bowles (2001)

3. PERALATAN
a. Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan kapasitas minimum
50 ml.
b. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
c. Desikator
d. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110  5)C
e. Termometer dengan ukuran 0 - 50 C dengan ketelitian 1 C
f. Saringan No. 4, No. 10, No. 40 dan penadahnya.
g. Botol berisi air suling.
h. Bak perendam.
i. Pompa hampa udara (vacum 1 - 1,5 PK) atau tungku listrik (hot-plate).

4. BENDA UJI
a. Benda uji diambil dari contoh tanah asli dan disaring dengan saringan No.4 jika bahan
tersebut terdiri dari butiran yang tertahan pada saringan No. 4. Jika bahan yang diperiksa
mengandung bahan butir yang tertahan dan yang lewat pada saringan No. 4 maka
dilakukan pemeriksaan menurut PB-0107-76. Berat jenis bahan adalah harga rata-rata
(sebanding dengan prosentase berat kering masing-masing ukuran) seperti yang
dicantumkan pada Form.4. Untuk pemeriksaan berat jenis yang juga akan dipakai pada
analisa hidrometer, maka contoh tanah harus dipilih yang melalui saringan No.10 atau
No.40.
b. Diperoleh contoh tanah dengan pemisah contoh atau cara quartering/perempat bahan yang
lewat saringan No. 4 atau No. 10. Benda uji dalam keadaan kering oven tidak boleh lebih
dari 10 gram untuk botol ukur, dan 50 gram untuk piknometer.
c. Keringkan benda uji pada suhu 105 - 110 C dan sesudah itu didinginkan dalam desikator.
Atau benda uji dalam keadaan tidak dikeringkan (lihat catatan b.ii)

5. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Piknometer dicuci dengan air suling yang dikeringkan. Timbang piknometer dan
tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram (W1).
b. Benda uji dimasukan ke dalam piknomter dan timbang bersama tutupnya dengan ketelitian
0,01 gram (W2).
c. air suling ditambahkan sehingga piknometer terisi dua pertiga volumenya. Untuk bahan
yang mengandung lempung, diamkan benda uji terendam paling sedikit 24 jam.
d. Isi dari piknometer didihkan dengan hati-hati minimal 10 menit dan dimiringkan botol
sekali-sekali untuk mempercepat pengeluaran udara yang tersekap dalam benda uji.
e. Jika menggunakan pompa vakum, tekanan udara dalam piknometer atau botol ukur tidak
boleh dibawah 100 ml. Kemudian piknometer diisi dengan air suling dan biarkan
piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu konstan di dalam bejana air atau dalam
kamar. Sesudah suhunya konstan tambahkan air suling secukupnya sampai tanda batas
atau sampai penuh. Piknometerlalu ditutup dan dikeringkan bagian luarnya dan timbang
sampai mencapai ketelitian 0,01 gram (W3). Ukur suhu dari isi piknometer dengan
ketelitian 10 C
f. Bila isi piknomter belum diketahui, maka tentukan harga sebagai berikut : kosongkan
piknometer dan bersihkan. Isi piknometer dengan air suling yang suhunya sama dengan
suhu pada (c) dengan ketelitian 1 C dan pasang tutupnya. Keringkan bagian luarnya dan
timbang dengan ketelitian 0,01 gram, dan dikoreksi terhadap suhu (W 4). (Lihat catatan
a.ii). Pemeriksaan dilakukan ganda (dua-kali).
6. CONTOH PERHITUNGAN
PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH
PB – 0108 – 76
AASHTO T – 100 - 74
ASTM D – 854 – 71

BOR - 1 BOR – 2
No ContohKedalaman
(P 1) (P 2)
No Piknometer A B C D
Berat Piknometer + Tanah W2 (gr) 65,50 60,30 60,20 61,00

Berat Piknometer W1 (gr) 39,50 35,30 34,20 36,00

Berat Tanah Wt = W2 - W1 (gr) 26 25 26 25


Suhu T = 27oC 27 27 27 27
Berat Pikno + air + Tanah W3 151,50 150,10 152,30 150,40

Berat pikno + Air pada suhu ToC W4 (gr) 140,50 139,60 137,20 136,30

W5 = W2 -W1 + W4 (gr) 166,5 164,6 163,2 161,5

Isi Tanah W5 - W3 (gr) 15 14,5 10,9 11,1

Berat Jenis = Wt/W5-W3 2,36 2,39 2,39 2,29

Rata-rata 2,36

7. KESIMPULAN :
 Jadi harga rata – rata berat jenis (Perbandingan antara berat bahan dengan berat isi air
suling pada suhu tertentu) dari hasil kedua pemeriksaan diatas didapat rata-rata berat
jenis (Gs) sebesar 2,36
 Jadi harga GS yang senilai 2,36 dapat diklasifikasikan menjadi tipe tanah ORGANIK
yang memiliki kisaran harga Gs (1,0+ – 2,6)
8. NOTASI & KETERANGAN

W1 = berat piknometer (gram)


W2 = berat piknometer dan bahan kering (gram)
W3 = berat piknometer dan bahan serta air (gram) pada suhu 27 C
W4 = berat piknometer dan air yang telah dikoreksi (gram)
K = faktor koreksi (daftar No.1)
Gs = berat jenis

Anda mungkin juga menyukai