1.2 Tujuan
memahami cara menentukan berat isi dan berat jenis tanah dan
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis
tanah
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bulk density (berat isi tanah) merupakan berat suatu massa tanah per satuan
volume tertentu. Volume tanah adalah volume kepadatan tanah termasuk pori-pori
tanah. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari
tanah yang sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada
tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan
dengan tanah dibawahnya. Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan
kandungan bahan organik. Bulk Density dapat cepat berubah karena pengolahan
tanah dan praktek budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai Bulk Density
salah satunya adalah bahan organik tanah, dimana tanah dengan kandungan bahan
organik tinggi akan memiliki nilai Bulk Density rendah begitupula sebaliknya,
selain itu Bulk Density juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar air tanah dan
bahan mineral tanah (Mas’ud, 2014).
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Berat jenis suatu benda adalah suatu gaya yang bekerja
pada benda tersebut yang di pengaruhi gaya gravitasi bumi dan massa benda
tersebut. Massa dan berat sebenarnya adalah dua besaran yang berbeda. Berat
suatu benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dimana benda tersebut berada
(Hatimah, 2013).
Berat jenis (BJ) tanah adalah rasio antara berat total partikel-partikel padat
tanah dengan volume total partikel-partikel tersebut, tidak termasuk volume
ruang pori yang ada diantara parikel. Particle density (penetapan berat jenis)
adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat) tanah (jadi
tidak termasuk volume pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai particle
density (penetapan berat jenis) 2,65 g/cm3 (Hardjowigeno, 2010).
III. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum Penetapan Berat Isi Tanah dan
yaitu Sampel tanah dalam ring dengan kedalaman 0-20 cm dan kedalaman 20-
40 cm, sedangkan bahan yang digunakan pada pratikunm penetapan Berat
Jenis tanah yaitu air, sampel tanah ukuran 2 mm pada kedalaman 0-20 cm dan
kedalaman 20-40 cm.
ρp = MP
VP
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan :
Berat tanah T1 :
[x-y] = 248,41 - 104,45
= 143,96 g
Berat tanah T2 :
[x-y] = 257,86 - 109,91
= 152,95 g
Volume Tanah :
π.r².t = 3,14x2,4²x6,2
= 112,14 cm³
Berat Isi Tanah T1 :
ρb = Mp/Vt = 143,96 / 112,14 = 1,28 g/cm³
Berat Isi Tanah T2 :
ρb = Mp/Vt = 152,95 / 112,14 = 1,36 g/cm³
Tabel 7.4.1.2 Penetapan Berat Jenis Tanah
No. Contoh Berat Isi Tanah Berat Jenis Tanah Ruang Pori [%]
Tanah [g/cm³] [g/cm³]
1. T1 1,28 2,7 53%
2. T2 1,36 2,5 46%
Perhitungan :
Ruang Pori T1 :
1 – BI X 100% = 1 – 1,28 X 100% = 53%
BJ 2,7
Ruang Pori T2 :
1 – BI X 100% = 1 – 1,36 X 100% = 46%
BJ 2,5
4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan yang diperoleh berat isi tanah dari tanah yang diambil
di Mojoagung Jawa Timur yang telah teramati dan melakukan pengitungan
degan rumus yang telah ditentukan memperoleh hasil berbeda-beda dari
beberapa sample tanah dalam ringnya. Sampel T1 pada kedalaman 0-20 cm
hasil yang diperoleh sebesar 1,28 g/cm³ sedangkan sampel T2 pada kedalaman
20-40 cm hasil yang diperoleh sebesar 1,36 g/cm³. Hasil berat isi tanahr pada
sampel tanah T2 lebih besar dibandingkan hasil sampel tanah T1. Menurut
Mas'ud (2014) hal ini dikarenakan semakin tinggi ban organiknya maka tanah
akan semakin poros sehingga berat isinya menjadi rendah. Menurut Hasibuan
(2015) tanah yang memiliki berat isi yang rendah menghasilkan ruang pori
mikro tanah yang tinggi. Tekstur pada kedalaman 0-20 cm (T1) memiliki
tekstur lebih halus daripada tanah kedalaman 20-40 cm (T2) sehingga berat isi
T2 lebih besar dibandingkan T1. Pada umunya tanah lapisan atas pada tanah
mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan
tanah dibawahnya. Tanah yang memiliki struktur padat maka memiliki maka
memiliki berat isi tanah yang tinggi. Hal itu dikarenakan ruang porinya
menurun sehingga semakin sulit untuk meneruskan air atau ditembus akar
tanaman.
Hasil pengamatan yang diperoleh berat jenis tanah pada kedalaman 0-20
cm yakni sebesar 2,7 g/cm³ sedangkan pada kedalaman 20-40 cm yakni
sebesar 2,5g/cm³. Nilai berat jenis tanah akan berubah ubah tergantung tekstur
dan struktur tanah. Menurut Maulana (2013) hal tersebut terjadi karena tekstur
tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah. Semakin banyak
kandungan organik tanah menyebabkan semakin rendahnya berat jenis tanah,
seperti pada tanah kedalaman 20-40 cm. Jika kandungan berat jenis tanah
tinggi maka porositas tanah akan semakin rendah seperti pada tanah
kedalaman 0-20 cm.
Hasil perhitungan tingkat porositas tanah pada setiap kedalaman tanah
berbeda. Hasil tingkat porositas tanah pada kedalaman 0-20 cm adalah sebesar
53% sedangkan pada kedalaman 20-40 cm adalah sebesar 46%. Menurut
Saputra (2018) meningkatnya jumlah pori tanah akan menurunkan berat isi
tanah dikarenakan ruang porinya tinggi sehingga membuat air mudah masuk
dan mudah ditembus akar. Semakin besar nilai porsitas menyebabkan daya
simpan air secara maksimum akan besar pula. Tingginya ruang pori mikro
tanah dapat meningkatkan kemampuan tanh dalam mengikat lengas tanah. Hal
ini dikarenakan adanya sumbangan C-organik sebagai sumber bahan organik.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Hasil pengamatan dan perhitungan berat isi tanah pada kedalaman 0-20
cm adalah sebesar 1,28 g/cm3 sedangkan pada kedalaman 20-40 cm
adalah sebesar 1,36 g/cm3.
2. Hasil Pengamatan dan perhitungan berat jenis tanah pada kedalaman 0-
20 cm adalah sebesar 2,7 g/cm3 sedangkan pada kedalaman 20-40 cm
adalah sebesar 2,5 g/cm3.
3. Hasil perhitungan ruang pori tanah pada kedalaman 0-20 cm adalah
sebesar 53% sedangkan pada kedalaman 20-40 cm adalah sebesar 46%.
DAFTAR PUSTAKA