Anda di halaman 1dari 11

MATERI V

BERAT ISI DAN BERAT JENIS

1. Berat Isi (Bulk Density)


a) Pengertian
Berat isi adalah perbandingan antara massa tanah dengan volume
partikel ditambah dengan ruang pori diantaranya. Massa tanah ditentukan
setelah kering oven 1050C dan volumenya merupakan volume dari contoh
tanah yang diambil di lapangan, sehingga dinyatakan dalam g.cm-3 (Tim
Dosen Jurusan Tanah, 2012).
Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf
kemampatan tanah. Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit
perkembangan perakaran tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air
terhambat (Darmawijaya, 1997).
b) Faktor-faktor yag Mempengaruhi Berat Isi
a. Struktur Tanah
Tanah yang mempunyai struktur yang mantap maka berat isinya
lebih tinggi daripada tanah yang mempunyai struktur kurang mantap
(Sutedjo, 1987).
b. Pengolahan Tanah
Jika suatu tanah sering diolah maka pada lapisan tanah atas (lapisan
olah) akan memiliki berat isi yang rendah karena memiliki porositas
yang banyak. Sedangkan pada lapisan tanah bawah memiliki berat isi
yang tinggi karena terdapat pemadatan tanah. Misalnya pada tanah
sawah memiliki lapisan tapak bajak yang sulit untuk diolah. Semakin
tinggi berat isinya maka tanah tersebut semakin mampat sehingga
semakin sulit untuk diolah.
c. Bahan Organik
Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu
bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan
lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena bahan organik
dapat memperkecil berat tanah dan dapat memperbesar porositas tanah
serta memiliki berat yang kecil dibanding dengan bahan mineral.
Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan
pertanian sebab Bulk density yang kecil bahan organik yang
dikandungnya akan semakin besar sehingga akan menyebabkan aerasi
dalam tanah tersebut menjadi lebih baik. Tanah yang memiliki Bulk
density tinggi atau besar mempunyai kandungan bahan mineral yang
banyak, namun porositasnya rendah karena semakin tinggi nilai Bulk
densitynya maka porositasnya akan berkurang (Pairunan, 1985).
c) Klasifikasi Berat Isi
Tabel 11. Klasifikasi Berat Isi
Berat Isi
Kelas
(g.cm-3)
< 0,9 Rendah / ringan
0,9 – 1,2 Sedang / sedang
1,2 – 1,4 Tinggi / berat / mampat
> 1,4 Sangat tinggi / sangat berat/ sangat mampat
Sumber: Lab. Fisika jur. Tanah FP UB, 2006

2. Berat Jenis (Particle density)


a) Pengertian
Berat jenis adalah berat tanah kering per satuan volume partikel-
partikel padat (tidak termasuk volume pori-pori tanah). Berat jenis dari suatu
tanah menunjukkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini
ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan
total volume tidak termasuk ruang pori diantara partikel. Berat jenis ini
penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan
angin, serta perhitungan ruang pori dalam tanah apabila bobot isinya telah
diketahui. Berat jenis partikel tanah mineral berkisar antara 2,60 - 2,70
g/cm3, sedangkan bberat jenis partikel bahan organik berkisar 1,30 – 1,50
/cm3 (Tim Dosen Jurusan Tanah, 2012).

b) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis


a. Tekstur Tanah
Partikel-partikel tanah yang ukuran partikelnya kasar,memiliki
nilai berat jenis tinggi misalnya pasir. Ukuran partikel pasir lebih besar
daripada ukuran partikel liat sehingga berat jenis pasir lebih tinggi
daripada berat jenis liat.
b. Bahan Organik Tanah
Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa
tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan
pembentukan kembali. Semakin banyak kandungan bahan organik tanah,
maka semakin rendah berat jenisnya.

c) Klasifikasi Berat Jenis


Tabel 12. Klasifikasi Berat Jenis
BJ BJ
Tanah mineral pada umumnya Tanah organik
2,5 – 2,7 < 2,00
Sumber: Pengantar Fisika Tanah, Lab. Fisika Jurusan Tanah
FP.UB.2007

3. Hubungan Berat Isi (BI), Berat Jenis (BJ) dan Porositas


Hubungan berat isi dan berat jenis berbanding lurus. Jika BI tinggi
maka BJnya tinggi. Salah satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu untuk
menghitung porositas. Untuk menghitung porositas kita harus mengetaui
berat jenis partikelnya terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat
jenis, yaitu untuk menentukan perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk
menghitung ruang pori dalam tanah, kita harus mengetahui berat isi tanah
terlebih dahulu (Tim Dosen FPUB, 2012).
Tanah yang renggang pori-pori mempunyai bobot yang kecil
persatuan volume dan tanah padat memiliki bobot tinggi persatuan volume.
Berat isi ditentukan oleh padatan tanah dan porositas. Padatan tanah sangat
berpengaruh, dimana tanah yang lebih padat mempunyai nilai bulk density
yang lebih besar daripada tanah yang kurang padat. Hal ini sesuai dengan
pendapat Pairunan (1985) yang menyatakan bahwa porositas berpengaruh
dalam menentukan nilai bulk density tanah, apabila pori-pori tanah besar
atau tinggi maka nilai bulk density kecil.

4. Pengaruh Pengolahan Lahan


Pengolahan tanah sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah.
Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu
dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehingga akar
dari tumbuhan atau tanaman tersebut akan sulit menembus atau memecah
tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah sehingga air akan
mudah tergenang diatas permukaan tanah. Untuk mengatasi hal itu, maka
diperlukan pengolahan tanah yang baik, diantaranya dengan cara membajak
tanah dan menggemburkan tanah.
Dengan membajak tanah akan membuat rongga atau pori-pori dalam
tanah menjadi lebih banyak, sehingga penyerapan air, udara, dan berbagai
mineral yang dibutuhkan tanaman dapat lebih mudah. Dalam mempelajari
berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang
dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat
meminimalisir pemakaian pupuk. Dengan kata lain, pengolahan lahan dapat
mengurangi berat isi dan berat jenis suatu lahan. Sehingga akar tanaman
bisa menembus tanah dengan baik dan tanaman bisa tumbuh dengan subur,
baik pada lahan semusim, lahan produksi, dan lahan kampus (Hanafiah,
2005).
Namun perlu diketahui bahwa jika suatu tanah sering diolah maka
pada lapisan tanah atas (lapisan olah) akan memiliki berat isi yang rendah
karena memiliki porositas yang banyak. Sedangkan pada lapisan tanah
bawah memiliki berat isi yang tinggi karena terdapat pemadatan tanah.
Misalnya pada tanah sawah memiliki lapisan tapak bajak yang sangat sulit
untuk diolah.
METODOLOGI
I. BERAT ISI TANAH
Alat
 Cawan : Untuk tempat meletakkan tanah ke dalam oven
 Timbangan : Untuk menimbang tanah
 Pisau : Untuk merapikan sampel tanah
 Oven : Untuk mengoven sampel tanah
 Jangka sorong : Untuk mengukur tinggi dan diameter ring
 Ring : Sebagai tempat sampel tanah
 Buku dan alat tulis : Untuk menyatat hasil pengamatan

Bahan
 Sampel Tanah Utuh : Sebagai bahan percobaan

Langkah Kerja
Tabel 13. Berat Isi
Silinder Massa Massa Massa Kadar Air Sub Sampel
Total Ring Total (W)
Diameter Tinggi (p) Kotor Tanah Tanah oven Kaleng
(d) (Mt + Mr (Mr) (Mt) Basah + + Kaleng (K)
Kaleng (To+K)
(Tb+K)
cm cm g g g g g g
4,7 5,6 203,06 50 153,06 280,16 250,36 127,8

Ket :
d = Diameter ring
p = Tinggi ring
Tb = Massa tanah basah sebelum dioven
To = Massa tanah oven
K = Massa Kaleng
W = Kadar air massa
Ma = Massa air
Mp1 = Massa padatan sub sample
Mp2 = Massa padatan dari berat total
π = 3,14
1. Contoh menghitung volume tanah (Vt)
Dari tabel hasil pengamatan Volume
tanah (Vt)= 1/4 x π x d2 x p
= 0,25 x 3,14 x 4,72 x 5,6
= 97,10 cm3

2. Cara menghitung kadar air sub sampel


(W) Kadar air sub sampel (W) = Ma/Mp
= ((Tb+K) – (To+K)) / ((To+K) – K)
= (280,16 - 250,36) / (250,36 - 127,8)
= 0,243 g

3. Cara menghitung massa padatan (Mp)


Massa padatan (Mp) = Berat total / (1 + ka. Sub)
= 153,06 / (1 + 0,243)
= 123,20 g

4. Cara menghitung berat isi (BI)


Berat Isi (BI) = Mp / Vt
=123,2035 / 97,10
= 1,26 g cm-3

Tabel 14. Perhitungan Berat Isi


Kadar Air Sub Vol. Tanah Silinder Massa Padatan Berat Isi
(W) (Vt) (Mp) (bρ)
gg-1 cm3 g cm-3
0,243 123,2035 1,26

Klasifikasi Berat Isi Tanah


Tabel 15. Klasifikasi Berat Isi
Berat Isi
Kelas
(g.cm-3)
< 0,9 Rendah / ringan
0,9 – 1,2 Sedang / sedang
1,2 – 1,4 Tinggi / berat / mampat
> 1,4 Sangat tinggi / sangat
berat/ sangat mampat
Sumber: Lab. Fisika jur. Tanah FP UB, 2006
II. BERAT JENIS TANAH
Alat:
Piknometer : untuk tempat tanah yang telah dihaluskan
Mortal : untuk menghaluskan tanah
Pistil : untuk menghaluskan tanah
Timbangan : untuk menimbang tanah
Oven : sebagai pengering tanah
Corong : sebagai alat bantu untuk menuangkan air ke dalam piknometer
Botol semprot : untuk mengisi air
Baki : sebagai tempat sampel tanah

Bahan:
Tanah : Sebagai bahan percobaan
Air bebas udara :sebagai pengganti hotplate

Langkah kerja:
Tabel 16. Tabel Pengukuran Berat Jenis

Massa (g) Massa Padatan Volume Padatan BJ


L L + To L + To + A Mp Vp pρ

g g g g cm3 g.cm-3
55,90 75,91 167,94 20,01 7,97 2,51

Keterangan:
L = massa labu
To = massa tanah oven
A = massa air Mp =
massa padatan Vp =
volume padatan

Mp = ((L + To) – L) g
= To
3
100 cm = volume labu yang digunakan
*BJ air = 1 g/cm3, jadi 100 g air volumenya adalah 100 cm3
Vp = 100 – ((L + To + A) – (L + To)) cm3
BJ = Mp / Vp

Contoh Perhitungan Berat Jenis (Melihat data tabel pengamatan BJ_


Massa labu= 55,90 g
Massa labu + tanah kering= 75,91 g
Massa labu + tanah kering + air= 167,94 g
Maka akan diperoleh:
Mp= 75,91 – 55,90 = 20,01 g
Vp= 100 – (167,94 – 75,91)= 7,91 cm3
BJ= 20,01 / 7,91= 2,51 g cm-3
Klasifikasi Berat Jenis
Tabel 17. Klasifikasi Berat Jenis
BJ BJ
Tanah mineral pada umumnya Tanah organik
2,5 – 2,7 > 2,00
Sumber: Pengantar Fisika Tanah, Lab. Fisika Jurusan Tanah FP.UB.2007

Cara Menghitung Porositas (% Volume)


Porositas= (1 – (BI / BJ)) x 100%

Klasifikasi Porositas
Tabel 18. Klasifikasi Porositas
Porositas (%) Kelas
<31 Rendah
31 – 63 Sedang
>63 Tinggi
Sumber: Lab. Fisika Jurusan Tanah FP. UB. 2007
LEMBAR KERJA MAHASISWA
BERAT ISI DAN BERAT JENIS
1. Jelaskan pengertian berat isi dan berat jenis tanah menurut ahli (masing-masing 2)!
2. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi berat isi tanah? Jelaskan! (sertakan
literatur)
3. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi berat jenis tanah? Jelaskan! (sertakan
literatur)
4. Dalam sebuah kegiatan praktikum dilakukan pengukuran berat isi dengan
menggunakan ring yang memiliki massa 90 gram, tinggi 5,25 cm serta diameter 5,15
cm. Setelah dilakukan penimbangan, ring beserta tanah memiliki berat sebesar 283
gram. Cawan yang digunakan memiliki berat 6,6 gram, sedangkan berat tanah basah
dengan cawan serta berat tanah kering oven dengan cawan memiliki berat berturut
turut sebesar 120,5 dan 84,4 gram. Hitung kadar air dan berat isi tanah sampel
tersebut!
5. Praktikum perhitungan berat jenis tanah dilakukan menggunakan labu dengan berat
61,2 gram. Sampel tanah yang telah dioven dimasukkan ke labu ukur hingga massa
keduanya menjadi 81,2 gram. Setelah ditambahkan air massanya menjadi 172,3 gram.
Berdasarkan data tersebut, hitung berat jenis dan porositasnya!
6. Bagaimana pengaruh berat isi dan berat jenis terhadap tanah sebagai media tumbuh
tanaman? Jelaskan!
7. Berdasarkan hasil perhitungan berat isi pada nomor 4, apa yang harus dilakukan agar
nilai berat isi ideal? Jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai