BAB IV
Berat isi adalah perbandingan berat tanah kering dengan suatu volume
tanah termasuk volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam
gram/cm3.Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi.
Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot
isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan alat-alat pertanian, tekstur, struktur,
dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-
perhitangan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan,
pengolahan tanah. ( Foth, 1986).
Berat isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan kering
dibagi dengan volume tanah, dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Volume tanah
termasuk butiran padat dan ruang pori. Berat isi ditentukan oleh porositas dan
padatan tanah. Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik dengan titik
lainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman
tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al. 2006).
Nilai dari volume berat isi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk
tanah berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang lebih
rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume
tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan
organik memperbesar porositas (Sarief, 1986).
Berat jenis tanah adalah angka perbandingan antara berat butir tanah dan
beratisi air suling dengan isi sama pada suhu 40C. Peralatan yang digunakan
dalam pengujian ini antara lain piknometer atau botol ukur, saringan,
thermometer, oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu, alat pendingin dll.
Prosedur pengujian meliputi tahapan pengeringan benda uji di dalam oven selama
24 jam dan penimbangan, selanjutnya benda uji dimasukkan kedalam piknometer
lalu timbang lagi dan seterusnya. Berat jenis adalah perbandingan relative antara
massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1
g/cm³ atau 1000 kg/m³. (Hardjowigeno,1987).
IV. METODELOGI
BI
Ruang pori total =(1- ) x 100 %
BJ
Nilai berat isi pada berbagai jenis tanah bervariasi, nilai ini
tergantung pada fraksi partikel penyusunnya. Perbedaan berat isi tanah
kedalaman 0-20 cm dan 20-40 cm disebabkan karena adanya faktor-
faktor yang mempengaruhi berat isi tanah yaitu kandungan bahan
organik, semakin tinggi bahan organiknnya maka tanah akan semakin
poros sehingga berat isinya menjadi rendah. Struktur tanah, tanah
yang mempunyai struktur yang mantap (lempeng) mempunyai (BI)
yang lebih tinggi daripada tanah yang mempunyai struktur yang
kurang mantap (remah). Pengolahan tanah, jika suatu tanah sering
diolah tanah tersebut memiliki berat isi yang tinggi daripada tanah
yang dibiarkan saja, dan didalam pengolahan tanah yang baik akan
meanghasilkan tanah yang baik pula. Agregasi tanah, agregasi
merupakan proses pembentukan agregrat-agregrat tanah dengan
terbentuknya agregat-agregat itu, tanah menjadi berpori-pori, sehingga
tanah menjadi gembur, dapat menyimpan dan mengalirkan udara dan
air. Agregat tanah memiliki ukuran yang lebih besar daripada partikel-
partikel tanah. (Hakim, 1986).
Hasil untuk berat jenis tanah pada sample T1 yaitu 2,42 gcm-³
sedangkan pada sample T2 2,22 gcm-³. Hal tersebut menunjukkan
bahwa partikel tanahnya tersusun atas mineral-mineral kecil seperti
mineral kwarsa, feldspart dan silikat kobida yang merupakan
komponen tanah sekitar angka tersebut.
Rahardjo, pudjo dkk. 2001. Peranan Beberapa Macam Sumber dan Dosis Bahan
Organik terhadap ketersediaan Air bagi Tanaman. Gambung : Pusat
Penelitian Teh dan Kina.
Undang Kurnia dkk. 2006. Sifat Fisik Tanah & Metode penelitian. Bogor : Tim
Dosen.
Lampiran
PERHITUNGAN
BI =
Volume T1 = Volume T2 = 𝜋 𝑟 𝑡
= 3,14 × = 3,14 ×
= 117,75 = 117,75 𝑐𝑚
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑛𝑔
BI → T1 = BI → M2 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
6 6
= =
= 1,15
= 1,33 𝑔𝑐𝑚
= 6
=
= 12,4 = 13,5
* BJ = * BJ =
= 6 6
=
𝐵𝐼
T1 = ( 1 - ) × 100% T2 = ( 1 - ) × 100%
𝐵𝐽
= 52% = 40%