Dimana :
Gs : Berat jenis
W1 : Berat piknometer
W2 : Berat piknometer + bahan kering
W3 : Berat piknometer + bahan + air
W4 : Berat piknometer + air
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada
hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli
menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun
tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah
padat dan disebut kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir
biasanya dinyatakan dengan istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu
sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6
gram persentimeter kubik.
Meskipun terdapat kisaran besar dalam kisaran kerapatan mineral tanah,
gambaran untuk kebanyakan tanah mineral biasanya bervariasi antara batas
yang sempit yaitu antara 2,60 sampai 2,75 gram persentimeter kubik.
Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini diperlukan untuk
konversi prosentase air dalam berat ke kandungan air volume untuk
menghitung porositas jika berat jenis partikelnya diketahui dan untuk
memperkirakan berat dari volume tanah yang sangat besar.Nilai berat suatu
tanah berbeda-beda tergantung kondisi struktur tanahnya, terutama
dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi sering digunakan
sebagai ukuran struktur tanah.
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari
partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan
massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk
ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat
jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram
persentimeter kubik. Berat tanah dapat diukur dengan metode silinder, clod,
boring, dan radioaktif (sinar gamma). Metode silinder sangat mudah dan
sederhana seta praktis untuk tanah- tanah yang tidak bersifat mengembang
mengerut. Tetapi sebaliknya pada tanah yang bersifat mengembang
mengerut digunakan metode clod. Sedangkan metode boring dan radioaktif
biasanya digunakan secara langsung dilapangan.
Nilai berat suatu tanah berbeda-beda tergantung kondisi struktur
tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi
sering digunakan sebagai ukuran struktur tanah.
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari
partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan
massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk
ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat
jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram
persentimeter kubik. Berat tanah dapat diukur dengan metode ring, clod,
boring, dan radioaktif (sinar gamma). Metode ring sangat mudah dan
sederhana seta praktis untuk tanah- tanah yang tidak bersifat mengembang
mengerut. Tetapi sebaliknya pada tanah yang bersifat mengembang
mengerut digunakan metode clod. Sedangkan metode boring dan radioaktif
biasanya digunakan secara langsung dilapangan.
Metode pengukuran bobot berat isi (BI) dan bobot jenis partikel (BJ)
a. Metode silinder
Metode silinder sangat mudah dan sederhana serta praktis untuk
tanah-tanah yang tidak bersifat mengembang mengerut, dan
pengukuran bobot isi denngan menggunakan silinder yaitu pipa PVC
yang berbentuk tabung ditancapkan kedalam tanah sampai bagian atas
silinder tanah.
b. Metode Clod
Pengukuran bobot isi dengan metode clod digunakan pada tanah
yang bersifat mengembang dan mengkerut serta sulit diambil contohnya
dengan silinder.
c. Metode Wash Boring
Metode ini dilakukan menggunakan menggunakan mata bor cross
bit yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan ± 200
kg.kemudian tanah dikikis, pengikisan dibantu dengan tiupan air lewat
lubang stang bor yang dihasilkan pompa sendiri.
𝐺𝑠(1)+𝐺𝑠(2) 2,64+2,59
Gs (rata-rata)= = = 2,615 𝑔𝑟
2 2
32
31
30
29
28
27
26
146.1 142.9 140.4
berat berat picnometer +air + tanah kering (gr)
3.6. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan nilai Gs tertinggi sebesar
2,64 gram pada temperatur 28ᵒ C yaitu temperatur terendah dari percobaan.
Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa semakin tinggi temperatur air pada
picnometer maka nilai Gs adalah sebaliknya begitupula nilai W3 (berat
picnometer+air+tanah). Hal ini disebabkan karena saat temperatur dalam
picnometer tinggi sebagian air akan menguap.