WARNA TANAH
Nama : Nasma
NIM : G041171014
Kelas : G
Kelompok : 71
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I. PENDAHULUAN
Jika kita amati, warna tanah di setiap lokasi dan kedalaman akan berbeda.
Ada tanah berwarna hitam, coklat, merah, kuning, dan masih banyak lagi variasi
warna tanah yang lain. Tanah juga terdiri dari beberapa lapisan dimana setiap
lapisannya memiliki perbedaan warna yang bisa sangat bisa diamati, dan
perbedaan ini diakibatkan oleh proses kimia (pengasaman) atau pencucian
(leaching). Terkadang karakteristik tanah yang lain dapat diketahui dari warna
tanah, seperti misalnya tanah yang berwarna hitam (gelap) menunjukkan
kandungan bahan organik dalam tanah tersebut cukup tinggi. Selain bahan
organik, kandungan beberapa zat kimia seperti contohnya mangan, belerang, dan
nitrogen juga dapat menyebabkan warna tanah menjadi gelap. Contoh yang lain
adalah tanah dengan warna kemerahan atau kekuningan dikarenakn tedapat
kandungan zat kimia besi teroksidasi yang tinggi. Selain disebabkan oleh zat yang
terkandung di dalam tanah, ada hal lain yang mempengaruhi warna tanah yaitu
kondisinya. Saat tanah basah, lembab, atau kering warnannya akan berbeda
United States Departement Of Agriculture, 2000 dalam (Robbani,dkk. 2016).
Merujuk buku MSCC, penentuan nilai hue dimulai dari spektrum dominan
paling merah (5R) sampai spektrum dominan paling kuning (5Y). Selain itu, di
dalam beberapa buku MSCC sering terdapat juga spektrum untuk warna-warna
tanah tereduksi (gley). Value tanah bernilai antara 2-8. Semakin tinggi nilai value,
maka warna tanah semakin terang, yang menandakan bahwa jumlah sinar yang
dapat dipantulkan oleh tanah tersebut semakin banyak. Nilai value pada lembar
buku MSCC terbentang secara vertikal dari bawah ke atas dengan angka 2
menunjukkan warna paling gelap dan angka 8 menunjukkan warna paling terang.
Nilai chroma yang tinggi menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna
spektrum yang makin meningkat dan begitu pula sebaliknya (Priandana, 2014).
Nilai hue, saturation, dan value (HSV) dapat diperoleh dari nilai model warna
RGB (Acharya dan Ray 2015). Darai model warna tersebut, dapat pula diperoleh
nilai C (chroma) melalui persamaan berikut (Priandana, 2014):
R G B
R= ; G= ; B=
255 255 255
BAB III. METODOLOGI
4.1 Hasil
Kedalaman
Lapisan Kondisi tanah Simbol warna Warna tanah
(cm)
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan warna tanah, lapisan pertama dengan kedalaman
1-38 dengan kondisi tanah yang kering memiliki simbol warna 7,5 YR 4/6
dengan warna strong brown. Sedangkan lapisan tanah kedua dengan kedalaman
39-60 dengan kondisi tanah yang kering memiliki simbol warna 2,5 YR 4/4
dengan radijh brown menurut Hardjowigeno (2015) warna merupakan petunjuk
untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang terdapat dalaam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan
bahan organik, warna tanah makin gelap.
BAB V. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa setiap lapisan
tanah memiliki warna yang berbeda karena bahan penyusun tanah tersebut. Warna
tanah dapat ditentukkan dengan menggunakan buku Munsell sebagai acuan.
Semakin gelap warna tanah maka semakin tinggi pula bahan organiknya.
4.2 Saran
Untuk praktikum warna tanah, sebaiknya dilakukan di luar ruangan untuk
mendapatkan cahaya yang lebih bagus. Sebaiknya untuk referensi laporan
praktikum bisa menggunakan referensi dibawah 5 tahun karena sangat sulit
menemukan buku ataupun jurnal yang sesuai dengan laporan yang bereferensi di
atas 5 tahun dan tidak menggunakan terlalu banyak referensi karena praktikan
kesulitan untuk mencari referensi yang sesuai dengan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Jakarta: CV. Akademika Pressindo.
Priandana,K. Ahmad,Z.S. Sukarman. 2014. Mobile Munsell Soil Color Chart
Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan
Klasifikasi KNN.
Contoh
Fragmen Kasar
Konsiste
Kedala Konkres Pori
Lapis Horis nsi Batas Bentuk
man i Kerikil/
an on (Ex:Keri Horison Struktur
(cm) M Batu Mak Mik
ng) Fe
n ro ro
Gumpal
1 0-30 A Lunak - - - Jelas ++ +
bersudut
A Gumpal
2 30-60 A Lunak - - Baur + +
da bersudut
Agak A
3 60-100 B - Ada Nyata Pejal + ++
keras da
Dst.
Keterangan
1. Pori
+++ = Banyak
++ = Sedang
+ = Sedikit
2. Konsistensi Berdasarkan kondisi kelembaban tanah di lapangan (Kering, Lembab, Basah)
3. Fragmen Kasar (Jika ada)