Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum

Dasar-dasar Ilmu Tanah

WARNA TANAH

Nama : Nasma

NIM : G041171014

Kelas : G

Kelompok : 71

Asisten : Mona Ayu Santi

DEPERTEMEN ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Warna tanah (sering disebut sebagai warna mateiks tanah) merupakan penciri
tanah yang penting. Warna tanah dapat memberi petunjuk terkait kondisi oksidatif
atau reduktif tanah, kondisi drainase tanah, kecukupan bahan organik di dalam
tanah yang diwakilinya, materi mineral tanah. Meskipun penting, pengamatannya
mudah dan sangat cepat. Karena kemudahannya, warna sering dipakai sebagai
petunjuk awal dari karakter tanah yang bersangkutan.
Meskipun mudah terlihat, pengamatan warna harus dilakukan secara tepat
dan terstandarisasi. Jika tidak, masing-masing orang bisa memberi bacaan yang
berbeda terkait warna yang dilihatnya, sehingga interpretasinya juga akan
berbeda. Untuk itu, pengamatan warna dilakukan dengan menggunakan buku
warna Munsel (Munsell Color Book). Dalam buku ini, warna dibaca berdasarkan
Hue (warna sesungguhnya, yaitu merah, coklat, biru, hijau, dan lain-lain); Value
(seberapa tua atau muda warna tersebut); dan Chroma (seberapa kuat atau lemah
warna yang diamati).
Warna tanah berubah berdasarkan kebasahannya. Tanah yang kering
cenderung berwarna lebih terang atau lebih muda (Hue rendah) dibandingkan
tanah yang masih basah (Hue tinggi). Karena itu, ketika membaca warna tanah
pada buku warna Munsell, perlu distandarisasi apakah warna tanah dimaksud
adalah dalam keadaan kering.
Warna tanah adalah sifat tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan.
Walaupun warna mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kegunaan tanah, tetapi
kadang-kadang dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah.
Misalnya, warna tanah gelap mencirikan kandungan bahan organik tinggi, warna
kelabu menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan lanjut.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu di adakan pengamatan tentang proses
terjadinya pelapukan dan untuk mengetahui sifat-sifat tanah dan kandungan bahan
organik tanah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pengamatan warna tanah yaitu untuk menentukan warna
tanah. Kegunaan dari pengamatan warna tanah yaitu untuk membedakan warna
dari setiap lapisan tanah dan mengetahui cara menentukan warna tanah dengan
menggunakan buku Munsell.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Warna Tanah


Warna tanah merupakan sifat morfologi yang paling mudah dibedakan. Warna
merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, misalnya: warna hitam
menunjukkan kandungan bahan organik tinggi. Warna merah menunjukkan
adanya oksidasi bebas (tanah-tanah yang teroksidasi). Warna abu-abu atau
kebiruan menunjukkan adanya reduksi Hardjowigeno 1985 (Priandana,dkk.
2014).
Dalam penelitian sumber daya tanah saat ini, Munsell soil color chart
(MSCC) digunakan sebagai standar: warna dasar atau warna matriks dan warna
karatan sebagai hasil dari proses oksidasi dan reduksi di dalam tanah (Balai
Penelitian Tanah 2004). Cara penggunaan MSCC adalah dengan mengecek
kemiripan warna tanah pada pedoman warna yang terdapat dalam MSCC. Selama
penggunaanya, buku tersebut perlu dibawa ke lapangan untuk dijadikan pedoman
dalam mencocokkan warna tanah. Namun , apabila penetapan warna ini dilakukan
secara manual, sangat mungkin terjadi kesalahan sehingga informasi yang
diperoleh kurang akurat. Selain itu, pengukuran dengan buku MSCC secara
langsung di lapangan membuat buku MSCC tersebut cepat rusak, sementara
harganya sangat mahal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan alternatif
lain untuk dapat mengukur warna tanah dengan lebih akurat, aman dan praktis
(Priadana, dkk. 2014).

2.1 Hal-hal yang mempengaruhi warna tanah

Jika kita amati, warna tanah di setiap lokasi dan kedalaman akan berbeda.
Ada tanah berwarna hitam, coklat, merah, kuning, dan masih banyak lagi variasi
warna tanah yang lain. Tanah juga terdiri dari beberapa lapisan dimana setiap
lapisannya memiliki perbedaan warna yang bisa sangat bisa diamati, dan
perbedaan ini diakibatkan oleh proses kimia (pengasaman) atau pencucian
(leaching). Terkadang karakteristik tanah yang lain dapat diketahui dari warna
tanah, seperti misalnya tanah yang berwarna hitam (gelap) menunjukkan
kandungan bahan organik dalam tanah tersebut cukup tinggi. Selain bahan
organik, kandungan beberapa zat kimia seperti contohnya mangan, belerang, dan
nitrogen juga dapat menyebabkan warna tanah menjadi gelap. Contoh yang lain
adalah tanah dengan warna kemerahan atau kekuningan dikarenakn tedapat
kandungan zat kimia besi teroksidasi yang tinggi. Selain disebabkan oleh zat yang
terkandung di dalam tanah, ada hal lain yang mempengaruhi warna tanah yaitu
kondisinya. Saat tanah basah, lembab, atau kering warnannya akan berbeda
United States Departement Of Agriculture, 2000 dalam (Robbani,dkk. 2016).

Warna tanah merupakaan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, karena


warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam permukaan
tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh
perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik,
warna tanah makin gelap (Hardjowigeno, 2015).

Hubungan warna tanah denga kandungan bahan organik di daerah tropika


sering tidak sejalan dengan daerah beriklim sedang (Amerika, Eropa). Tanah-
tanah merah di Indonesia banyak mempunyai kandungan bahan organik lebih dari
satu persen, sama dengan kandungan bahan organik tanah hitam (Mollisol) di
daerah beriklim sedang (Hardjowigeno, 2015).

Banyaknya variasi warna tanah membuat peneli kesulitan dalam


menentukan warna tanah, karena satu-satunya cara yang saat ini digunakan
peneliti untuk menentukan warna tanah adalah dengan membandingkan secara
manual satu per satu sampel yang dimiliki dengan warna buku yang ada pada
buku Munsell Soil Color Chart. Variasi warna pada yang mencapai lebih dari 250
macam warna membuat peneliti membutuhkan waktu lama dan ketelitian dalam
penentuan warna tanah. Selain itu bisa juga kondisi dari peneliti mempengaruhi
kesimpulan yang dibuat (Robbani,dkk. 2016).

1.3 Simbol-simbol warna tanah

Dalam penentuan warna tanah menggunakan buku Munsell Soil Color


Chart, ada beberapa hal dari warna yang menjadi perhatian, diantaranya Munsell
2009 dalam (Robbani, dkk. 2016):
1. Hue : panjang gelombang dominan. Terdapat tiga macam yaitu Y (yellow),
R (red), YR (yellow red).
2. Value : kecerahan cahaya jika dibandingkan dengan warna putih.
Kisarannya 0-10.
3. Chroma : kecerahan cahaya jika dibandingkan dengan warna putih.
Kisarannya 0-10.

Merujuk buku MSCC, penentuan nilai hue dimulai dari spektrum dominan
paling merah (5R) sampai spektrum dominan paling kuning (5Y). Selain itu, di
dalam beberapa buku MSCC sering terdapat juga spektrum untuk warna-warna
tanah tereduksi (gley). Value tanah bernilai antara 2-8. Semakin tinggi nilai value,
maka warna tanah semakin terang, yang menandakan bahwa jumlah sinar yang
dapat dipantulkan oleh tanah tersebut semakin banyak. Nilai value pada lembar
buku MSCC terbentang secara vertikal dari bawah ke atas dengan angka 2
menunjukkan warna paling gelap dan angka 8 menunjukkan warna paling terang.
Nilai chroma yang tinggi menunjukkan kemurnian spektrum atau kekuatan warna
spektrum yang makin meningkat dan begitu pula sebaliknya (Priandana, 2014).

Suatu warna didasarkan pada perbedaan eksistasi dari 3penerima cahaya di


dalam retina. Ketiga warna tersebut adalah merah, hijau, dan biru (RGB) yang
akan menentukan warna dari suatu obyek Ford dan Roberts 1998 dalam
(Priandana, 2014).

Nilai hue, saturation, dan value (HSV) dapat diperoleh dari nilai model warna
RGB (Acharya dan Ray 2015). Darai model warna tersebut, dapat pula diperoleh
nilai C (chroma) melalui persamaan berikut (Priandana, 2014):

R G B
R= ; G= ; B=
255 255 255
BAB III. METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu


Penelitian warna tanah ini dilakukan di laboratorum ilmu tanah, Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin, pada hari senin, tanggal 17 September 2018,
pukul 08.00 – selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah Munsell color bank dan labu semprot,
adapun bhan yang digunakan yaitu tanah dari lapisan 1 dan lapisan 2.
3.4 Prosedur Kerja
Warna tanah dapat diamati ditempat dengan pencahayan yang cukup. Sebelum
mencocokkan warna pada buku munsell, tetapkan apakah tanah dalam keadaan
kering, lembab, atau basah. Jika tanahnhnya kering, maka dikatakan warna yang
dibaca adalah warna dalam keadaan kering, demikian juga diamati kelihatan
warna matriksnya yang asli. Siapkan buku munsell, lalu tetapkan bacaan hue,
value, dan chroma.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Kedalaman
Lapisan Kondisi tanah Simbol warna Warna tanah
(cm)

1 1-38 Kering 7,5 YR 4/6 Stong Brown


2 39-60 Kering 2,5 YR 4/4 Radijh Brown

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan warna tanah, lapisan pertama dengan kedalaman
1-38 dengan kondisi tanah yang kering memiliki simbol warna 7,5 YR 4/6
dengan warna strong brown. Sedangkan lapisan tanah kedua dengan kedalaman
39-60 dengan kondisi tanah yang kering memiliki simbol warna 2,5 YR 4/4
dengan radijh brown menurut Hardjowigeno (2015) warna merupakan petunjuk
untuk beberapa sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang terdapat dalaam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah
umumnya oleh perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan
bahan organik, warna tanah makin gelap.
BAB V. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa setiap lapisan
tanah memiliki warna yang berbeda karena bahan penyusun tanah tersebut. Warna
tanah dapat ditentukkan dengan menggunakan buku Munsell sebagai acuan.
Semakin gelap warna tanah maka semakin tinggi pula bahan organiknya.
4.2 Saran
Untuk praktikum warna tanah, sebaiknya dilakukan di luar ruangan untuk
mendapatkan cahaya yang lebih bagus. Sebaiknya untuk referensi laporan
praktikum bisa menggunakan referensi dibawah 5 tahun karena sangat sulit
menemukan buku ataupun jurnal yang sesuai dengan laporan yang bereferensi di
atas 5 tahun dan tidak menggunakan terlalu banyak referensi karena praktikan
kesulitan untuk mencari referensi yang sesuai dengan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjowigeno, S. 2015. Ilmu Tanah. Jakarta: CV. Akademika Pressindo.
Priandana,K. Ahmad,Z.S. Sukarman. 2014. Mobile Munsell Soil Color Chart
Berbasis Android Menggunakan Histogram Ruang Citra HVC dengan
Klasifikasi KNN.

Robbani,I.H, Enny,T, Rakhmadina,N,Afrizal,R,Fadhila,P.C,Fitri,U.2016. Aplikasi


Mobile Scotect: Aplikasi Deteksi Warna Tanah dengan Teknologi Citra
Digital pada Teknologi.
LAMPIRAN

Gambar 2.1 Mengukur warna tanah menggunakan buku Munsell


Daftar Pustaka minimal 4 Teks book, 4 Jurnal, min-5 tahun terakhir
Margin 4433 (Kiri 4 cm, Atas 4 cm, Kiri 3 cm, Bawah 3 cm)
Times New Roman Font 12, Space isi 1.5
Space Bab ke Sub bab 2.0
Space Sub ke isi 1.5
Laporan wajib ACC sebelum praktikum selanjutnya
Lampiran DIP dan Foto Penampang

Contoh
Fragmen Kasar
Konsiste
Kedala Konkres Pori
Lapis Horis nsi Batas Bentuk
man i Kerikil/
an on (Ex:Keri Horison Struktur
(cm) M Batu Mak Mik
ng) Fe
n ro ro
Gumpal
1 0-30 A Lunak - - - Jelas ++ +
bersudut
A Gumpal
2 30-60 A Lunak - - Baur + +
da bersudut
Agak A
3 60-100 B - Ada Nyata Pejal + ++
keras da
Dst.

Keterangan
1. Pori
+++ = Banyak
++ = Sedang
+ = Sedikit
2. Konsistensi Berdasarkan kondisi kelembaban tanah di lapangan (Kering, Lembab, Basah)
3. Fragmen Kasar (Jika ada)

Anda mungkin juga menyukai