Anda di halaman 1dari 4

KEASAMAN TANAH

St Rifdah Gusrianty R (G011191232)


Kelas B, Kelompok 15, Nur Alim Azis
Program Studi Agroteknologi, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK
pH adalah tingkat keasaman atau suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala PH
antara 0 hingga 14. Kemasaman tanah adalah sifat tanah yang perlu diketahui, sebab
menunjukkan adanya hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara dan juga hubungna antara
pH dengan sifat-sifat tanah. Terdapatnya beberapa hubungan komponen dalam tanah
mempengaruhi konsentrasi H+ dalam tanah, dimana keadaannya dipersulit oleh bahan-bahan
tanah yang lain. Praktikum ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengukuran pH tanah
dilakukan, memahami pentingnya pH tanah sebagai indikator sifat kimia tanah yang berbeda,
serta mengetahui petunjuk perbedaan horizon pada suatu tanah. Praktikum ini dilakukan
dengan menganalisis sampel tanah terganggu yang sudah di anginkan untuk diukur pH-nya .
Hasil yang didapatkan yaitu pada lapisan 1 memiliki pH 6,49 lapisan 2 memiliki pH 6,63,
pada lapisan 3 memiliki pH 6,58, dan lapisan 4 memiliki pH 6,61. Dari data yang diperoleh,
maka dapat disimpulkan bahwa ketiga lapisan memiliki pH di bawah 7 yang berarti tanah
tersebut bersifat masam.

Kata Kunci: Keasaman Tanah, Tanah, Horizon

PENDAHULUAN
Tingkat kesuburan tanah dipengaruhi oleh pH merupakan salah satu parameter
beberapa faktor salah satunya adalah penting suatu tanaman dapat tumbuh atau
derajat keasaman tanah (pH tanah). Unsur tidak. Semakin rendah pH tanah maka
hara akan mudah diserap tanaman pada pH semakin sulit tanaman untuk tumbuh
6-7, karena pada pH tersebut sebagian karena tanah bersifat masam dan
besar unsur hara akan larut dalam air mengandung toksik (racun). Sebaliknya,
(Martin, 2015). jika pH tanah tinggi maka tanah bersifat
Keasaman tanah merupakan salah basa dan mengandung kapur (Rusdiana,
satu masalah utama bagi pertumbuhan 2012).
tanaman. Tanah asam adalah tanah yang Berdasarkan uraian diatas maka
memiliki pH rendah yaitu kurang dari 6. perlu diadakan praktikum untuk
Tanah yang mengandung asam berlebih mengetahui pH suatu tanah. Dari
sering disebut dengan tanah gambut yang pengukuran pH tanah yang dilakukan pada
memiliki nilai pH 4-5 (Septiadi Agri, berbagai lapisan tanah tersebut kita dapat
2017). mengetahui bahwa setiap lapisan tanah
pH tanah sangat berpengaruh memiliki nilai pH yang berbeda-beda.
terhadap perkembangan dan pertumbuhan Praktikum ini bertujuan untuk memahami
tanaman, baik secara langsung maupun bagaimana pengukuran pH tanah
tidak langsung. Pengaruh langsung berupa dilakukan, memahami pentingnya pH
ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak tanah sebagai indicator sifat kimia tanah
langsung yaitu tersedianya unsur-unsur yang berbeda.
hara tertentu dan adanya unsur beracun.
Kegunaan dari praktikum ini salah 7. Melakukan pembacaan pada pH meter,
satunya adalah kita lebih mengetahui kemudian catat hasil nilainnya.
bagaimana pengukuran pH tanah
dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PELAKSANAAN
Berikut merupakan hasil pengamatan
Tempat dan Waktu terhadap pH tanah.
Praktikum ini dilaksanakan di
Laboratorium Fisika Tanah, departemen Tabel 5.Hasil Pengamatan pH Tanah
Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Parameter Lapisan
Universitas Hasanuddin, Makassar. Pada Pengamatan
hari Kamis 10 Oktober 2019, pukul 10.00 I II III IV
sampai 13.00 WITA. Kedalaman 0-47 47-82 82-115 115-
Lapisan 130
Alat dan Bahan (cm)
Alat yang digunakan dalam praktikum pH
pH tanah 6,49 6,63 6,58 6,61
tanah ini adalah pH meter, kertas lakmus,
timbangan, gelas silinder, dan silinder
pengukur volume. Bahannya yaitu, sampel
tanah terombak yang sudah dianginkan Berdasarkan hasil pengamatan pH tanah
dari beberapa jenis tanah yang berbeda pada table di atas dapat dilihat bahwa
pH-nya dan air suling (air setiap lapisan memiliki pH yang berbeda-
terdemineralisasi). beda. Dimana pada lapisan ke-I pH yang
didapatkan adalah 6,49 yang diukur
Prosedur Kerja dengan menggunakan pH meter.
Berikut ini beberapa prosedur kerja yang Sementara pada lapisan ke-II yang diukur
dilakukan pada praktikum keasaman tanah dengan menggunakan pH meter hasil
adalah sebagai berikut: yang didapatkan adalah 6,58. Lalu lapisan
ke-III yang diukur dengan menggunakan
Menggunakan pH Meter pH meter hasil yang didapatkan adalah
Berikut proses penggunaan pH meter 6,58. Dan lapisan ke-VI yang diukur
ialah: dengan menggunakan pH meter hasil
1. Menyiapkan sampel tanah terganggu yang didapatkan adalah 6,61. Maka
lapisan 1, lapisan 2, dan lapisan 3 yang keempat lapisan tanah tersebut bersifat
sudah dihaluskan. masam.
2. Menimbang setiap lapisan tanah Berdasarkan hasil yang diperoleh, hal ini
terganggu dengan berat 5 gr. sesuai dengan pendapat Sutanto (2005)
3. Masukkan 5 gr setiap lapisan tanah bahwa pada umumnya tanah yang
terganggu kedalam gelas vial yang telah mempunyai pH 7 disebut netral, lebih
diberi label. kecil dari 7 disebut masam, dan lebih
4. Menambahkan 12,5 ml air suling (pH 7) besar dari 7 disebut basa.
kedalam gelas vial.
5. Mencampurkan larutan dalam gelas vial
sekitar 2 menit sampai tanah menyatu
dan terdapat suspense tanah. PENUTUP
6. Membilas probe (elektroda) dari pH Kesimpulan
meter yang tersedia dengan air suling, Berdasarkan hasil praktikum keasaman
kemudian masukkan kedalam gelas tanah yang telah dilakukan maka dapat
vial.
disimpulkan bahwa ketiga lapisan tanah LAMPIRAN
memiliki pH yang berbeda-beda, dimana
pH tersebut diukur menggunakan pH
meter dan hasilnya menunjukkan bahwa
keempat lapisan tanah bersifat masam
dengan pH kecil dari 7.
Saran
Saat mengamati pH tanah di laboratorium
sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan
penuh ketelitian agar tidak terjadi
kekeliruan dalam menentukan pH pada
lapisan tanah.
Gambar Lapisan 1
DAFTAR PUSTAKA
Madjid. 2016. Sifat dan Ciri Tanah.
Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Martin, J., 2015. Kendali pH dan
Kelembaban Tanah Berbasis
Logika Fuzzy Menggunakan
Mikrokontrole, Jurnal E-
procceding of engineering, 2 2236-
2245.
Rusdiana, O. 2012. Pendugaan Kolerasi
antara Karakteristik Tanah
terhadap Cadangan Karbon
(Carbon Stock) pada Hutan
Sekunder. Departemen Silvikultur, Gambar Lapisan 2
Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
Septiadi Agri, 2017. Optimalisasi
Produksi Beras pada Lahan
Gambut dalam Mendukung
Ketahanan Pangan di Provinsi
Riau.
Sutanto. R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah Konsep dan
Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta

Gambar Lapisan 3
Gambar Lapisan 4

Anda mungkin juga menyukai