35
1. PENDAHULUAN
Berat jenis partikel, s, adalah perbandingan antara massa total
fase padat tanah Ms dan volume fase padat Vs. Massa bahan organik dan
anorganik diperhitungkan sebagai massa padatan tanah dalam
penentuan berat jenis partikel tanah. Berat jenis partikel mempunyai
satuan Mg m-3 atau g cm-3.
Penentuan berat jenis partikel penting apabila diperlukan
ketelitian pendugaan ruang pori total. Berat jenis partikel berhubungan
langsung dengan berat volume tanah, volume udara tanah, serta
kecepatan sedimentasi partikel di dalam zat cair. Penentuan tekstur tanah
dengan metode sedimentasi, perhitungan-perhitungan perpindahan
partikel oleh angin dan air memerlukan data berat jenis partikel. Untuk
tanah mineral, s sering diasumsikan sekitar 2,65 g cm-3 (Hillel, 1982).
Akan tetapi, sebenarnya berat jenis partikel tanah sangat bervariasi
tergantung kepada komposisi mineral tanah tersebut. Berikut ini diberikan
contoh berat jenis partikel beberapa mineral (Blake, 1986):
Mineral/zat
s (g cm-3)
Humus
Kuarsa
Kalsit
Gipsum
Mika
Hematit
Mineral liat
1,3 1,5
2,5 2,8
2,6 2,8
2,3 2,4
2,7 3,1
4,9 5,3
2,2 2,6
2. PRINSIP ANALISIS
Berat jenis partikel dihitung berdasarkan pengukuran massa dan
volume partikel tanah. Massa padatan tanah ditentukan dengan cara
menimbang contoh tanah kering oven (105oC, selama 24 jam). Volume
partikel dihitung dari massa dan berat jenis zat cair yang dipisahkan oleh
36
partikel tanah (metode piknometer) atau dari volume zat cair yang
dipisahkan partikel (metode perendaman atau submersion). Kedua
metode, yaitu metode piknometer dan metode perendaman mempunyai
prinsip serupa. Metode ini mudah dilakukan dan memberikan hasil yang
akurat bila dilakukan dengan teliti.
3. METODE ANALISIS
3.1. Metode botol Piknometer
Botol piknometer (pycnometer bottle atau density bottle) adalah
sejenis botol yang mempunyai volume tertentu (Gambar 1). Penutup
piknometer terbuat dari kaca yang ditengahnya mempunyai pipa kapiler.
Biasanya pada botol piknometer dicantumkan volume (volume botol
ditambah dengan volume pipa kapiler penutup piknometer). Bila volume
piknometer tidak diketahui, volume dapat ditentukan dengan menimbang
berat piknometer yang diisi penuh dengan zat cair. Volume piknometer
dihitung dengan:
Vp = (Mp + Mf) - Mp
f
dimana: Vp
(Mp+Mf)
Mp
f
= volume piknometer
= massa piknometer + zat cair
= massa piknometer
= berat jenis zat cair
(1)
37
Berat jenis
Suhu
Berat jenis
Suhu
Berat jenis
g cm-3
g cm-3
g cm-3
22
23
24
25
26
0,7877
0,7869
0,7860
0,7852
0,7844
27
28
29
30
31
0,7835
0,7827
0,7818
0,7810
0,7801
32
33
34
35
36
0,7793
0,7784
0,7776
0,7767
0,7759
Suhu
Berat jenis
Berat jenis
Suhu
Berat jenis
g cm-3
g cm-3
g cm-3
0
3,98
5
0,9999
1,0000
0,9999
10
15
20
0,9997
0,9991
0,9982
25
30
35
0,9971
0,9957
0,9941
38
Nomor contoh
1
29,76
70,19
0,809
10
77,2
2,78
M3 adalah berat piknometer + tanah + zat cair yang didapat dari prosedur
langkah ke delapan (Bagian 3.1.2.).
39
3.1.3. Perhitungan :
f Ms
Ms
=
Vs
M fd
(2)
M fd = M 1 + M 2 M 3
(3)
s =
s =
f M3
M1 + M 2 M 3
(4)
0,809 10
70,19 + 10 77,28
s = 2,78 g cm-3
3.2. Metode perendaman (submersion)
Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan gelas ukur
bervolume 50 atau 100 ml atau dengan labu ukur bervolume 50 ml.
Pengukuran dengan labu ukur lebih akurat dibandingkan dengan
pengukuran dengan gelas ukur.
3.2.1. Metode perendaman dengan menggunakan gelas ukur
3.2.1.1. Bahan dan alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
40
3.2.1.2. Prosedur
Ms
Ms
=
Vs
V2 V1
(5)
Labu ukur 50 ml
Air suling yang sebelumnya sudah dididihkan
Pompa hisap
Corong
Timbangan
Botol pembilas
3.2.2.2. Prosedur
1. Bersihkan dan keringkan labu ukur lalu timbang.
2. Isi labu ukur dengan air suling sampai ke garis batas volume,
kemudian timbang.
3. Keluarkan sekitar separuh air ke dalam gelas piala.
4. Tambahkan 10 g contoh tanah halus kering oven yang telah lolos
ayakan 2 mm.
5. Keluarkan gelembung udara dari labu ukur dengan menggunakan
pompa hisap selama 2 - 5 menit sehingga gelembung udara lenyap.
Hisap pompa tersebut dengan daya hisapan 0,7 atm.
6. Tambahkan air suling ke dalam labu ukur hingga garis batas volume
dan timbang.
3.2.2.3. Perhitungan
(Sama dengan metode piknometer)
41
Catatan:
Data s biasa digunakan untuk menghitung porositas tanah, f
dengan persamaan:
f=1-
b
s
(6)
4. DAFTAR PUSTAKA
Blake, G. R. 1986. Particle density. p. 377-382. In Methods of Soil
Analysis, Part 1. Second ed. Agron. 9 Am. Soc. of Agron.,
Madison, WI.
Hillel, D. 1982. Introduction to Soil Physics. Academic Press, New York.
Weast, R. C., and D. R. Lide (Eds.). 1990. Handbook of Chemistry and
Physics. CRC Press, Inc., Boca raton, Florida.