1. PENDAHULUAN
-3
Mineral/zat ρs (g cm )
Humus 1,3 – 1,5
Kuarsa 2,5 – 2,8
Kalsit 2,6 – 2,8
Gipsum 2,3 – 2,4
Mika 2,7 – 3,1
Hematit 4,9 – 5,3
Mineral liat 2,2 – 2,6
2. PRINSIP ANALISIS
partikel tanah (metode piknometer) atau dari volume zat cair yang
dipisahkan partikel (metode perendaman atau submersion). Kedua
metode, yaitu metode piknometer dan metode perendaman mempunyai
prinsip serupa. Metode ini mudah dilakukan dan memberikan hasil yang
akurat bila dilakukan dengan teliti.
3. METODE ANALISIS
3.1.2. Prosedur
1. Cuci botol piknometer dengan sabun dan bilas dengan air suling.
Keringkan dengan cara membilas botol dengan aseton.
2. Timbang berat piknometer yang telah kering.
3. Isi penuh piknometer dengan ethyl alcohol. Keringkan dinding luar
dengan tisu dan timbang.
4. Catat suhu ethyl alcohol.
5. Dari tabel konversi (Tabel 1dan 2), tentukan berat jenis ethyl alkohol.
6. Tuangkan separuh alkohol dari piknometer ke dalam gelas piala.
7. Dengan hati-hati masukkan 10 g contoh tanah kering oven yang telah
lolos ayakan 2 mm.
8. Keluarkan gelembung udara dalam piknometer dengan menjentik
piknometer perlahan-lahan. Penuhkan piknometer dengan ethyl
alcohol sehingga botol dan pipa kapiler terisi penuh. Keringkan
dinding piknometer dengan kertas tisu dan timbang.
Catatan
Prosedur yang sama dapat dilakukan dengan menggunakan air suling
sebagai pengganti ethyl alcohol.
Nomor contoh
Pengukuran
1 2 3
1. Berat piknometer, Mp (g) 29,76
2. Berat piknometer + zat cair, M1(g) 70,19
-3
3. Berat jenis zat cair, ρf (g cm ) 0,809
4. Berat contoh tanah, M2 (g) 10
5. Berat piknometer + contoh tanah 77,2
1
+ zat cair, M3 (g)
-3
6. Berat jenis partikel, ρs (g cm ) 2,78
1
M3 adalah berat piknometer + tanah + zat cair yang didapat dari prosedur
langkah ke delapan (Bagian 3.1.2.).
Penetapan Berat Jenis Partikel Tanah 39
3.1.3. Perhitungan :
Ms f Ms
ρs = = (2)
Vs M fd
M fd M 1 M 2 M 3 (3)
Dengan menggabungkan persamaan (2) dan (3) didapat
f M3
s (4)
M1 M 2 M 3
dimana: ρs = berat jenis partikel
Ms = massa padatan tanah kering oven
Vs = volume partikel
ρf = berat jenis zat cair
Mfd = massa zat cair yang dipisahkan oleh contoh tanah
Dari tabel di atas, ρs dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4)
0,809 10
ρs =
70,19 10 77,28
-3
ρs = 2,78 g cm
3.2.1.2. Prosedur
1. Isi gelas ukur dengan 30 ml (V1) air suling
2. Tambahkan sebanyak 20 g (Ms) contoh tanah halus yang telah kering
oven dan lolos ayakan 2 mm dengan menggunakan corong. Aduk
beberapa saat.
3. Sesudah 10 menit, baca volume suspensi air dan tanah V2.
3.2.1.3. Perhitungan
Ms Ms
ρs = = (5)
Vs V2 V1
1. Labu ukur 50 ml
2. Air suling yang sebelumnya sudah dididihkan
3. Pompa hisap
4. Corong
5. Timbangan
6. Botol pembilas
3.2.2.2. Prosedur
1. Bersihkan dan keringkan labu ukur lalu timbang.
2. Isi labu ukur dengan air suling sampai ke garis batas volume,
kemudian timbang.
3. Keluarkan sekitar separuh air ke dalam gelas piala.
4. Tambahkan 10 g contoh tanah halus kering oven yang telah lolos
ayakan 2 mm.
5. Keluarkan gelembung udara dari labu ukur dengan menggunakan
pompa hisap selama 2 - 5 menit sehingga gelembung udara lenyap.
Hisap pompa tersebut dengan daya hisapan 0,7 atm.
6. Tambahkan air suling ke dalam labu ukur hingga garis batas volume
dan timbang.
3.2.2.3. Perhitungan
Catatan:
Data ρs biasa digunakan untuk menghitung porositas tanah, f
dengan persamaan:
b
f=1- (6)
s
dimana: f = porositas tanah = volume total pori/volume total contoh tanah
tidak terganggu
ρb= berat volume tanah
ρs= berat jenis partikel
4. DAFTAR PUSTAKA