PERCOBAAN P1
KERAPATAN ZAT
Pelaksanaan Praktikum
Disusun Oleh :
Anggota Kelompok :
B. DASAR TEORI
Definisi kerapatan
Pengidentifikasian suatu zat kimia dapat diketahui berdasarkan sifat-sifat yang
khas dari zat tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa bagian yang
luas. Salah satunya ialah sifat intensif dan sifat ekstensif. Sifat ekstensif adalah sifat
yang tergantung dari ukuran sampel yang sedang diselidiki. Sedangkan sifat intensif
adalah sifat yang tidak tergantung dari ukuran sampel. Kerapatan atau densitas
merupakan salah satu dari sifat intensif. Dengan kata lain, kerapatan suatu zat tidak
tergantung dari ukuran sampel.
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur dan
tertentu. Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan
sekaligus merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan demikian
dapat digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat. Hubungan antara massa
dan volume tidak hanya menunjukan ukuran dan bobot molekul suatu komponen,
tetapi juga gaya-gaya yang mempengaruhi sifat karakteristik pemadatan (Packing
Characteristic). Dalam sistem matriks kerapatan diukur dengan gram / milliliter
(untuk cairan) atau gram/cm3 (Stoker, 1993).
Salah satu sifat penting dari suatu zat merupakan kerapatan nama lain massa
jenisnya. Istilah kerennya merupakan densitas (density). Kerapatan nama lain massa
jenis merupakan perbandingan massa terhadap volume zat. Secara matematis
ditulis:
(p dibaca “rho”) merupakan huruf yunani yang biasa digunakan untuk menyatakan
kerapatan, m merupakan massa dan v merupakan volume. Satuan Sistem
Internasional untuk massa jenis merupakan kilogram per meter kubik (kg/m3).
Untuk satuan CGS nama lain centimeter, gram dan sekon, satuan Massa jenis
dinyatakan dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3).
Kerapatan Zat Padat
Volume zat padat yang tidak beraturan dapat ditentukan secara tidak langsung
dengan piknometer menggunakan zat cair yang telah diketahui berat jenisnya.
Volume zat cair = Berat zat cair dalam piknometer/berat jenis zat cair. Volume zat
padat = (volume piknometer – volume zat cair).
Kerapatan partikel bisa keras dan lembut dalam satu hal dan kasar serta berpori
dalam hal lainnya, seseorang harus menyatakan kerapatan dengan hati-hati. Rumus
penentuann kerapatan partikel berbentuk butiran secara sistematis ditulis sebagai
berikut:
Dengan ketentuan
m1 = massa piknometer kosong beserta tutupnya.
Kerapatan partikel secara umum didefinisikan sebagai berat per satuan volume.
Air memiliki kerapatan 1 g/cm3 atau 1000 kg/m3 pada suhu standar tersebut.
Sedangkan kayu dengan berat jenis 0,50 mempunyai kerapatan 0,50 gram/cm3 atau
500 kg/m3. Pasir mempunyai kerapatan 1400 kg/m3. Kerapatan spirtus 792
kg/m3.Kerapatan silinder logam 7900kg/m3
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar 1. Neraca ohaus Gambar 2. Alat dan Bahan Gambar 3. Neraca Mohr
4 lengan