Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
DENSITAS MASSA

Nama : Anggi Pricilia


NPM : 23430005
Grup : 1G1
Dosen : Siska Astari D., S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2023
ABSTRAK
Pada mata kuliah ini kita akan menganalisis massa jenis suatu zat menggunakan massa jenis.
Massa jenis adalah massa jenis atau massa jenis yang diukur per satuan volume suatu benda. Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mengetahui massa jenis suatu benda dari perhitungan teori dan
eksperimen dimana hasil yang diperoleh harus sama antara perhitungan teori dan eksperimen,
termasuk nilai errornya. Setelah melakukan percobaan diperoleh nilai densitas yang berbeda antara
perhitungan teori dan perhitungan eksperimen, hal ini dikarenakan praktisi kurang memiliki ketelitian
yang pasti pada saat praktek.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Archimedes, seorang warga negara Yunani, adalah seorang fisikawan dan pemikir hebat dan juga
dapat dianggap sebagai ahli matematika terhebat pada masanya. Archimedes adalah orang pertama
yang menunjukkan hubungan antara keliling lingkaran dan diameternya. Archimedes juga
menunjukkan cara menghitung volume dan luas permukaan bola, silinder, dan bentuk benda geometris
lainnya. Archimedes diketahui merupakan orang pertama yang memperkenalkan gaya dorong
sebelum Newton menciptakan kalkulus dan mekanika klasik.

Untuk mempelajari prinsip kerja hukum Archimedes yang berkaitan dengan gaya dorong dan
penentuan massa jenis zat cair, dapat digunakan interpretasi mekanika Newton atau biasa disebut
mekanika klasik.
Mekanika Newton atau mekanika klasik adalah teori gerak yang didasarkan pada konsep massa
dan gaya serta hukum-hukum yang menghubungkan konsep fisika tersebut dengan besaran kinematik
dan dinamis. Semua fenomena mekanika klasik dapat dijelaskan hanya dengan menerapkan hukum
gerak Newton. Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sangat tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bab ini kita akan menunjukkan bahwa konsep mekanika Newton dapat digunakan untuk
menentukan massa jenis suatu fluida.
1. 2 Tujuan Praktikum
1. 2.1 Mengetahui massa jenis suatu zat dengan perhitungan secara teori dan eksperimen.
1. 2.2 Mampu menggunakan teroi ralat dalam perhitungan.
BAB II
TEORI DASAR

Massa jenis adalah massa jenis atau massa jenis, ukuran massa jenis, ukuran massa setiap
satuan volume suatu benda. Massa jenis menentukan suatu zat, setiap zat mempunyai massa jenis yang
berbeda-beda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa per volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda sama dengan massa total dibagi volume total. Benda yang massa
jenisnya tinggi akan mempunyai volume yang lebih kecil dibandingkan benda yang massanya sama
dan massa jenisnya lebih rendah.

Dari pernyataan tersebut sebelumnya, massa jenis suatu zat dapat dihitung sebagai berikut:

ρ=mV

Keterangan:

ρ : massa jenis,

m : massa,

V : volume.

Massa jenis atau massa jenis zat cair homogen berbeda dengan massa jenis zat padat homogen.
Misalnya besi dan es mempunyai massa jenis yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda dengan zat
cair, seperti udara atau air. Pada atmosfer bumi, semakin tinggi atmosfer bumi maka massa jenisnya
semakin rendah, dan untuk air laut, semakin rendah massa jenisnya dibandingkan dengan permukaan
maka massa jenisnya semakin besar. Faktor lingkungan seperti suhu dan tekanan mempengaruhi massa
jenis cairan homogen.

Berikut beberapa daftar massa jenis zat cair:

Tabel 2.1 massa jenis beberapa fluida

Zat cair Massa jenis (g/cm )


3

Air (pada suhu 4ºC) 1,00


Air laut 1,025
Alkohol 0,79
Bensin 0,68
Air raksa 13,6
Walaupun beraneka ragam, beberapa zat memiliki sifat yang sama, yaitu setiap zat yang
menempati ruang dan memiliki massa. Zat cair, zat padat, dan zat gas menempati ruang dan memiliki
massa. Maka, dapat disimpulkan bahwa apabila kita mengukur suatu zat dan didapatkan massa yang
berbeda, maka benda tersebut memiliki kerapatan yang berbeda karena setiap zat yang berbeda
jenisnya kerapatannya pun akan berbeda. Kerapatan tersebutlah yang disebut dengan massa jenis.
Untuk menghitung massa jenis suatu benda dapat digunakan skema percobaan sebagai berikut :

Gambar 2.2 skema percobaan densitas massa


Keadaan tanpa zat cair

∑F=0

T₁=Mg
Keadaan dengan zat cair

∑F=0

B+T₂=Mg

B=Mg-T₂=T₁-T₂
Besar gaya buoyant adalah besar B yaitu besar gaya reaksi zat cair. Karena T dan T masing-masing
1 2

dihitung dengan menggunakan neraca teknis, maka variabel yang terukur adalah massa, sehingga besar
massa zar cair dapat ditentukan Bg = M zat cair = MT₁-MT₂
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen ini yaitu:
 Neraca
 Beker gelas
 Mikrometer sekrup
 Jangka sorong
 Beban berupa balok
 Air 200 Ml
 Alat tulis
3.2 Langkah Kerja
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
 Mengukur panjang dan lebar balok dengan jangka sorong
 Mengukur ketebalan balok dengan menggunakan mikrometer sekrup
 Menghitung volume balok dari data yang telah didapatkan
 Menimbang massa balok dengan menggunakan neraca
 Menimbang massa beker gelas kosong
 Mengukur massa balok di dalam air dengan mencelupkan balok kedalam air
 Memipet pertambahan air yang terjadi kedalam beker gelas kosong
 Menimbang massa beker gelas yang telah diisi air
 Mengukur diameter beker gelas dengan menggunakan jangka sorong
 Mengukur ketinggian air air dengan menggunakan jangka sorong
 Menghitung massa jenis air secara teori dan eksperimen dari data yang telah didapatkan
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar I. Bandung: Institut Teknologi Bandung


Galih, Valentinus, dan Endah P. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika. Yogyakarta: CV.Mulia Jaya

Anda mungkin juga menyukai