FISIKA DASAR
DENSITAS MASSA
Archimedes, seorang warga negara Yunani, adalah seorang fisikawan dan pemikir hebat dan juga
dapat dianggap sebagai ahli matematika terhebat pada masanya. Archimedes adalah orang pertama
yang menunjukkan hubungan antara keliling lingkaran dan diameternya. Archimedes juga
menunjukkan cara menghitung volume dan luas permukaan bola, silinder, dan bentuk benda geometris
lainnya. Archimedes diketahui merupakan orang pertama yang memperkenalkan gaya dorong
sebelum Newton menciptakan kalkulus dan mekanika klasik.
Untuk mempelajari prinsip kerja hukum Archimedes yang berkaitan dengan gaya dorong dan
penentuan massa jenis zat cair, dapat digunakan interpretasi mekanika Newton atau biasa disebut
mekanika klasik.
Mekanika Newton atau mekanika klasik adalah teori gerak yang didasarkan pada konsep massa
dan gaya serta hukum-hukum yang menghubungkan konsep fisika tersebut dengan besaran kinematik
dan dinamis. Semua fenomena mekanika klasik dapat dijelaskan hanya dengan menerapkan hukum
gerak Newton. Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sangat tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada bab ini kita akan menunjukkan bahwa konsep mekanika Newton dapat digunakan untuk
menentukan massa jenis suatu fluida.
1. 2 Tujuan Praktikum
1. 2.1 Mengetahui massa jenis suatu zat dengan perhitungan secara teori dan eksperimen.
1. 2.2 Mampu menggunakan teroi ralat dalam perhitungan.
BAB II
TEORI DASAR
Massa jenis adalah massa jenis atau massa jenis, ukuran massa jenis, ukuran massa setiap
satuan volume suatu benda. Massa jenis menentukan suatu zat, setiap zat mempunyai massa jenis yang
berbeda-beda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa per volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda sama dengan massa total dibagi volume total. Benda yang massa
jenisnya tinggi akan mempunyai volume yang lebih kecil dibandingkan benda yang massanya sama
dan massa jenisnya lebih rendah.
Dari pernyataan tersebut sebelumnya, massa jenis suatu zat dapat dihitung sebagai berikut:
ρ=mV
Keterangan:
ρ : massa jenis,
m : massa,
V : volume.
Massa jenis atau massa jenis zat cair homogen berbeda dengan massa jenis zat padat homogen.
Misalnya besi dan es mempunyai massa jenis yang sama pada setiap bagiannya. Berbeda dengan zat
cair, seperti udara atau air. Pada atmosfer bumi, semakin tinggi atmosfer bumi maka massa jenisnya
semakin rendah, dan untuk air laut, semakin rendah massa jenisnya dibandingkan dengan permukaan
maka massa jenisnya semakin besar. Faktor lingkungan seperti suhu dan tekanan mempengaruhi massa
jenis cairan homogen.
∑F=0
T₁=Mg
Keadaan dengan zat cair
∑F=0
B+T₂=Mg
B=Mg-T₂=T₁-T₂
Besar gaya buoyant adalah besar B yaitu besar gaya reaksi zat cair. Karena T dan T masing-masing
1 2
dihitung dengan menggunakan neraca teknis, maka variabel yang terukur adalah massa, sehingga besar
massa zar cair dapat ditentukan Bg = M zat cair = MT₁-MT₂
BAB III
METODE EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen ini yaitu:
Neraca
Beker gelas
Mikrometer sekrup
Jangka sorong
Beban berupa balok
Air 200 Ml
Alat tulis
3.2 Langkah Kerja
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Mengukur panjang dan lebar balok dengan jangka sorong
Mengukur ketebalan balok dengan menggunakan mikrometer sekrup
Menghitung volume balok dari data yang telah didapatkan
Menimbang massa balok dengan menggunakan neraca
Menimbang massa beker gelas kosong
Mengukur massa balok di dalam air dengan mencelupkan balok kedalam air
Memipet pertambahan air yang terjadi kedalam beker gelas kosong
Menimbang massa beker gelas yang telah diisi air
Mengukur diameter beker gelas dengan menggunakan jangka sorong
Mengukur ketinggian air air dengan menggunakan jangka sorong
Menghitung massa jenis air secara teori dan eksperimen dari data yang telah didapatkan
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA