Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

JUDUL PERCOBAAN : DENSITAS

NAMA PRAKTIKAN : RASYA ALBANI NURRASYID


NIM/GRUP : 2012210018/6
TANGGAL PRAKTIKUM : 21 OKTOBER 2022
ASISTEN : LUTFY ARISANDI

LABORATORIUM KIMIA-FISIKA DASAR


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN
INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2022/2023
1. Latar Belakang
Setiap zat yang ada dimuka bumi memiliki karakteristik tersendiri
karakter-karakter tersebut berbeda dari segi fisik maupun segi kimia.
Sifat fisik adalah sifat zat yang dapat diamati secara langsung, misalnya
cairan, padat atau gas, serta sifat yang dapat diukur seperti massa,
volume, warna dan sebagainya. Sifat kimia meliputi zat yang tidak
dapat diamati secara langsung, misalnya kelarutan zat, kerapatan dan
lain-lain.
Proses mengetahui seberapa besar suatu benda dengan
menggunakan alat untuk mengukurnya disebut pengukuran.
Pengukuran sangat penting dalam proses praktikum karena menentukan
hasil yang diinginkan. Untuk melengkapi panduan takaran praktis,
Anda memerlukan alat ukur untuk menentukan secara akurat dosis
bahan yang digunakan sebelum memulai praktikum. Ketika praktikum
melibatkan pengukuran massa, massa jenis, dan volume, berbagai alat
ukur harus digunakan.

.2. Tujuan
Mempelajari cara pengukuran dengan menggunakan dengan neraca
dan alat volumetrik

3. Manfaat

Dapat mengetahui begaimana cara penentuan kerapatan dan bobot


jenis, dan orang lain dapat mengetahui besarnya kerapatan dan bobot
jenis dari suatu zat. Pengaplikasian densitas atau kerapatan dalam
kehidupan sehari-hari misalnya untuk mengukur daya apung suatu xat
dalam cairan.
4. Alat bahan dan langkah kerja
4.1 ALAT
1. Gelas ukur 10ml
2. Gelas ukur 25ml
3. Labu erlenmeyer
4. Pipet ukur
5. Termometer
6. Penggaris
7. Neraca analitik
4.2 BAHAN
1. Sampel zat padat
2. Aquades
3. Air
4. Cairan unknown
4.3 LANGKAH KERJA

KALIBRASI PIPET UKUR DAN GELAS UKUR


1. Menimbang gelas ukur 10ml dan 25ml dalam keadaan bersih,
kemudian mencatat berapa massa tiap-tiap gelas ukur.
2. Memipet air destilat dengan menggunakan pipet ukur 10ml dan
masukkan kedalam gelas ukur yang telah ditimbang.
3. Membaca dan mencatat volume cairan didalam gelas ukur.
4. Menimbang gelas ukur dan air destilat didalamnya seteliti
mungkin.
5. Mengukur suhu air dan mencatat suhunya.
6. Mengulangi langkah diatas dengan menggunakan alat yang
sama untuk menguji presisi data yang diperoleh

DENSITAS CAIRAN UNKNOWN


1. Cairan unknown diperoleh dari asisten laboratorium.
2. Menimbang erlenmeyer kecil 25ml dan bersih seteliti mungkin.
3. Memipet 10ml larutan unknown dan masukkan kedalam
erlenmeyer
4. Menimbang erlenmeyer beserta isinya lalu mencatat beratnya.
5. Menghitung massa cairan unknown dan densitas dari massa dan
volume.

DENSITAS ZAT PADAT DENGAN BENTUK TERTENTU


1. Sampel zat padat dengan bentuk teratur diperoleh dari
asisten,catat dan lakukan dengan identifikasi.
2. Menimbang sampel secara akurat dan catat beratnya.
3. Mengukur dimensi zat padat tersebut dengan penggaris dan
hitunglah volume dari objek dalam cm3. Catat hanya ukuran
dimensi objek
4. Menghitung densitas objek
5. Memasukkan 10ml air kedalam gelas ukur 25ml dan membaca
volume dengan teliti, catat berapa volumenya.
6. Memiringkan gelas ukur dan masukkan zat perlahan-lahan
kedalam air (zat padat harus terendam dalam air).
7. Membaca total volume zat cair dan zat padat dan catat
volumenya.

DENSITAS ZAT PADAT DENGAN BENTUK TIDAK


BERBENTUK
1. Sampel zat padat tidak berbentuk (kerikil kecil) tidak
didapatkan dari asisten.
2. Menimbang sampel secara akurat dan catat beratnya.
3. Memasukkan 10ml air ke dalam gelas ukur 25ml dan membaca
volume dengan teliti, catat berapa volumenya.
4. Memiringkan gelas ukur dan masukkan zat perlahan-lahan ke
dalam air.
5. Membaca total volume air dan zat padat dan mencatat
volumenya

5. Tinjauan pustaka
5.1 Pengertian densitas
Massa jenis atau densitas adalah suatu besaran kerapatan massa
benda yang dinyatakan dalam berat benda per satuan volume benda
tersebut. Besaran massa jenis dapat membantu menerangkan mengapa
benda yang berukuran sama memiliki berat yang berbeda. Benda yang
lebih besar belum tentu lebih berat daripada benda yang lebih kecil,
contohnya sebutir kelereng lebih berat daripada sebuah sepon pencuci
piring Pengertian Massa Jenis (Densitas) Massa jenis atau densitas
adalah suatu besaran kerapatan massa benda yang dinyatakan dalam
berat benda per satuan volume benda tersebut.
Besaran massa jenis dapat membantu menerangkan mengapa benda
yang berukuran sama memiliki berat yang berbeda. Benda yang lebih
besar belum tentu lebih berat daripada benda yang lebih kecil,
contohnya sebutir kelereng lebih berat daripada sebuah sepon pencuci
piring. Rumus Menghitung Massa Jenis Berdasarkan pengertian massa
jenis yaitu berat benda persatuan volume benda, maka rumus untuk
menghitung massa jenis adalah: massa jenis = massa/volume. (Viona
Amelia)

5.2 Grafik spesifik


Grafik spesifik merupakan salah satu sifat fluida yang
menunjukkan rasio densitas suatu materi terhadap satu densitas
yang dijadikan sebagai acuan, umumnya air yang dijadikan
sebagai acuan bila fluida yang diukur berupa cairan dan udara bila
flu-ida yang diukur berupa gas. Pengukuran-nya sendiri harus
dilakukan pada tekanan dan temperatur yang sama antara
sampledengan acuannya1). Dalam dunia migas, specific
gravitysecara umum digunakan sebagai ukuran kon-sentrasi dari
kandungan hidrocarbon yang ada dalam suatu larutan. Umumnya
pen-gukuran dilakukan dengan pycnometer atau hydrometer. Pada
penelitian ini, akan digunakan satu metode lain untuk menen-
tukan spesific gravityyaitu Total Internal Reflection(TIR).
Rapat massa (density) didefinisikan sebagai massa per satuan
volume. Sedangkan volume spesifik (specific Volume) adalah volume
dibagi satuan massa.

Untuk nilai yang sangat kecil, rapat massa (density) dapat dirumuskan
menjadi :

Secara umum, rapat massa (density) bergantung pada suhu dan tekanan.
Rapat massa dari kebanyakan gas adalah sebanding dengan tekanan dan
berbanding dengan suhu. Terkadang rapat massa suatu zat harus
dibandingkan dengan rapat massa benda lain, perbandingan ini disebut
gravitasi spesifik (specific gravity) atau rapat massa relatif (relative
density). Definisi lebih jelas dari gravitasi spesifik adalah rasio dari
rapat massa suatu substansi terhadap rapat massa substansi standar pada
suhu tertentu (biasanya 4 derajat Celcius).

Perhatikan bahwa gravitasi spesifik tidak berdimensi (tidak memiliki


satuan). Akan tetapi pada standar internasional (SI), besaran gravitasi
spesifik dapat diberi satuan sesuai dengan besaran rapat massanya,
contohnya : g/cm^3.
Selain volume spesifik (volume specific) dan gravitasi spesifik (specific
gravity), terdapat besaran spesifik yang biasa digunakan, yaitu berat
spesifik. Berat spesifik (specific weight) ini didefinisikan sebagai
perkalian antara rapat massa dan gravitasi dari suatu substansi.

Jurnal ESDM, Volume 5, Nomor 2, Nopember 2013

5.3 Pengertian wujud zat


Perubahan wujud zat yaitu perubahan termodinamika dari satu fase
bendake keadaan wujud yang lain. Wujud zat merupakan bentuk-bentuk
berbeda yangdidapatkan dari berbagai materi berlainan. Pada dasarnya
perbedaan fase inididasari oleh perbedaan kualitatif dalam sifat baik
dengan keadaan padatan zatuntuk mempertahankan bentuk dan
volumenya. Dalam keadaan cairan zatmempertahankan volume tetapi
menyesuaikan dengan wadah tersebut. Sedangkan pada keadaan gas zat
mengembang untuk menempati volume yang tersedia (Giancolli, 1999:
144)
Perubahan wujud zat dapat terjadi karena adanya peristiwa dan
penyerapankalor. Wujud zat berubah ketika titik tertentu tercapai oleh
asam atau senyawa zattersebut yang biasnya zat tersebut dapat
dikuantitaskan dalam angka dan suhu"semisal air untuk menjadi padat
harus mencapai titik bekunya dan air menjadi gasdengan harus
mencapai titik didihnya. Selain itu" wujud zat juga dapatdidefinisikan
sebagai keadaan fase. Sebuah transisi fase menandakan
perubahanstruktur dan dapat dikenali dari perbedaan drastis dari sifat-
sifatnya. Perbedaanwujud zat ini merupakan tiap keadaan
termodinamika yang diberikan dari sebuahtransisi fase. Perubahan
wujud zat terbagi atas tiga yaitu zat padat" cair dan gas (Kristanto,
2013: 27)

5.4 Pengukuran massa dan berat


Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan
berat (misalnya untuk berat badan, alih-alih massa badan). Namun
menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh
interaksi massa dengan medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang
yang mengangkat benda berat di Bumi dapat mengasosiasi berat benda
tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-
benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di
Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah
diangkat namun massanya tetaplah sama.
Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan
percepatan gravitasi di mana benda tersebut berada. Berat sebuah benda
di bumi akan berbeda dengan beratnya di bulan. Sebuah benda
bermassa 10 kilogram, akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di
bumi maupun di bulan, tetapi di bumi, benda tersebut akan mempunyai
berat 98 Newton, sedangkan di bulan, benda tersebut akan mempunyai
berat 16,3 Newton saja. (Wikipedia)

5.5 Pengukuran Volume


Beberapa bentuk benda padat dapat diukur berdasarkan ukuran fisik
bentuknya atau berdasarkan ukuran sisi sisinya. Volume balok, silinder
atau bola dapat dihitung berdasarkan ukuran fisiknya. Namun beberapa
jenis bahan pertanian cenderung berbentuk tidak menentu sehingga
volumenya tidak dapat dihitung berdasarkan ukuran fisiknya. Untuk
menentukan volume produk pertanian tersebut perlu digunakan cara
pengukuran selain berdasarkan ukuran fisiknya. Berdasarkan cara baku
telah dikembangkan untuk menentukan volume benda bentuk tak
menentu. (Mohsenin, 1987)
Volume atau bisa juga disebut kapasitas adalah penghitungan
seberapa banyak ruang yang bisa ditempati dalam suatu objek. Objek
itu bisa berupa benda yang beraturan ataupun benda yang tidak
beraturan. Benda yang beraturan misalnya kubus, balok, silinder, limas,
kerucut, dan bola. Benda yang tidak beraturan misalnya batu yang
ditemukan di jalan. Volume digunakan untuk menentukan massa jenis
suatu benda (Wikipedia)

5.6 Prinsip kerja pipet ukur


Pipet ukur berfungsi untuk mengambil dan memindahkan larutan ke
dalam suatu wadah dengan berbagai ukuran volume, sedangkan fungsi
dari gelas ukur sebagai wadah larutan sementara dan sebagai alat ukur
volume cairan. Cara penggunaan pipet ukur dengan propipet yaitu
pastikan propipet dalam keadaan mengempis, selanjutnya dipasang
pada ujung atas pipet ukur dan saat pengambilan larutan kita dapat
menekan bagian propipet dengan tanda panah keatas, setelah diambil
cara mengeluarkannya dengan cara menekan bagian dengan tanda
panah kebawah (Khoirul, 2010).
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyaikapasitas
0,01-50 mL dilengkapi dengan pembagian skala padadinding pipet
0,001 – 0,5 mL. Prinsip Kerja :memipet cairan secarakurang teliti dan
tidak masuk dalam perhitungan pada penetapan kadar. digunakan untuk
mengambil, memindahkan atau memipet sejumlah volume secaratidak
teliti. (Adi Abogunvill)
Daftar pustaka

Viona Amelia, Pengertian massa jenis (densitas), University Of Pasundan

Jurnal ESDM, Volume 5, Nomor 2, Nopember 2013

Khuznulhatimah nhuhu, Wujud zat, Univeristas Islam Negeri Alauddin Makassar

B. Rahardjo, B. Suratmo dan R. Kushendarti, Pengukuran volume benda padat


berbagai bentuk dengan berdasarkan volume desakan berbagai bentuk dengan
berdasarkan volume desakan pada bahan curah

Aldi Sampurno Kurniajati, Pengaruh cara penggunaan alat ukur terhadap validasi
metode pengujian krom pada sampel air secara ssa, Universitas Islam Indonesia

I Wayan Adi Setiawan, Tugas instrumentasi jenis-jenis alat laboratorium, Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Denpasar

https://id.wikipedia.org/

Anda mungkin juga menyukai