KIMIA DASAR
II. Tujuan
Pada kesempatan praktikum kali ini tentunya ada tujuannya yaitu
mempelajari cara pengukuran dengan menggunakan neraca dan alat
volumetric, menentukan massa jenis zat padat berbagai bentuk,
membandingkan hasil pengukuran massa jenis zat padat dari dua metode
berbeda.
III. Manfaat
Pelaksanaan praktikum kali ini diharapkan praktikan dapat
memahami serta mengetahui kegunaan alat-alat dalam melakukan
eksperimen densitas atau massa jenis. Tercapainya praktikan memahami
densitas atau ,assa jenis benda serta bisa membandingkan rapatannya, dan
juga mampu menerapkan teori ralat dalam melakukan praktikum, serta
mampu menggunakan neraca Teknik untuk menentukan densitas massa
jenis dengan persamaan hukum newton.
IV. Tuliskam
I. Alat dan bahan
• Gelas ukur 10 mL dan 25 mL
• Pipet ukur 10 mL
• Thermometer
• Air destilat
• Erlenmeyer 100 mL
• Sampel zat padat
• Kerikil/ batu kecil
• Penggaris
II. Cara kerja
➢ Kalibrasi pipet ukur dan gelas ukur
• Timbanglah gelas ukur 10 mL dalam keadaan bersih,
catat berapa massa gelas ukur tersebut.
• Pipetlah dengan menggunakan pipet ukur 10 mL
aquades dan masukkan kedalam gelas ukur yang
telah ditimbang.
• Baca dan catat volume cairan didalam gelas ukur.
• Timbanglah gelas ukur dan air didalamnya seteliti
mungkin.
• Ukurlah suhu air dan catat suhunya.
• Ulang Langkah di atas dengan menggunakan alat
yang sama untuk menguji presisi data yang anda
peroleh.
• Gunakan data densitas untuk menghitung volume air
dari pipet. Bagaimana menghitung volume pipet
dengan volume tertentu untuk mengalibrasi volume
pipet dan pengukuran volume dalam gelas ukur.
Manakah yang lebih presisi untuk mengukur volume,
apakah pipet ukur atau gelas ukur?.
• Ulangi percobaan diatas untuk volume air 20 mL.
➢ Densitas cairan “unknown”
• Cairan unknown diperoleh dari asisten
• Timbanglah Erlenmeyer 100 mL dan bersih seteliti
mungkin.
• Pipet 5 atau 10 mL larutan unknown dan masukkan
kedalam Erlenmeyer
• Timbanglah Erlenmeyer dan isinya lalu catat
beratnya.
• Hitunglah massa cairan unknown dan desentitas dari
data massa dan volume.
➢ Densitas zat padat dengan bentuk tertentu
• Sampel zat padat dengan bentuk tertentu diperoleh
dari asisten, catat dan lakukan identifikasi.
• Timbanglah sampel secara akurat dan catat beratnya.
• Ukurlah dimensinzat padat tersebut dengan
penggaris dan hitunglah volume dari obyek dalam
cm3. Catat hanya ukuran dimensi objek.
• Hitung densitas objek.
• Kedalam gelas ukur 25 mL masukkan 10 mL air dan
bacalah volume dengan teliti, catat berapa
volumenya.
• Miringkan gelas ukur dan masukkan zat perlahan-
lahan ke dalam air (zat padat harus terendam di air).
• Bacalah total volume zat cair dan zat padat dan catat
volumenya.
• Hitunglah volume objek dan bandingkan dengan
volume yang dihitung pada pengukuran sebelumnya.
➢ Densitas zat padat tidak berbentuk
• Sampel zat tidak berbentuk diperoleh dari asisten.
• Ulangi tahapan pada pengukuran zat padat dengan
bentuk tertentu, catat data yang diperoleh dan
hitunglah volume objek.
• Hitunglah densitas objek yang tidak berbentuk dari
data volume dan data massa.
V. Pertanyaan Subbab
I. Penjelasan densitas
Densitas adalah sifat insentif suatu zat. Sifat insentif adalah
sifat tetap yang dimiliki suatu cuplikan zat seperti titik leleh, titik
didih, kesadahan dan lain sebagainya. Densitas didefinisikan
sebagai massa per satuan volume. Sifat insentif tergantung pada
jumlah atau banyaknya cuplikan, sedangkan massa dan volume
adalah sifat ekstensif. Dalam percobaan ini dilakukan kalibrasi pipet
dan gelas ukur, penentuan densitas zat cair dan zat padat dengan
bentuk tidak tertentu. Semua pengukuran dicatat dan dilakukan
koreksi untuk penentuan ketelitian pengukuran. (Vivien F, 2017)
II. Penjelasan gravitasi spesifik
Gravitasi spesifik adalah rasio lepadatan suatu zat terhadap
kerapatan air. Gravitasi spesifik (specific gravity) sebuah bahan
adalah perbandingan densitasnya dengan densitas air pada suhu
4,0oC, 1000 kg/m3: ini adalah bilangan tanpa satuan. Sebagai contoh
gravitasi spesifik alumunium adalah 2,7 “gravitasi spesifik”
merupakan istilah yang kurang tepat, karena tidak ada hubungannya
dengan gravitasi “densitas relative” mungkin bisa jadi merupakan
istilah ;lebih baik. (Fisika Universitas, Erlangga)
III. Penjelasan wujud zat
Zat memiliki 3 jenis wujud diantaranya
Zat padat: merupakan zat yang memiliki bentuk dan volume yang
tetap karena susunan partikel-partikelnya berjarak sangat rapat dan
tidak bergerak bebas, contoh:kayu.
Zat cair: jarak antar partikelnya agak renggang sehingga dapat
berubah sesuai bentuk wadahnya. Contoh: air.
Zat gas: jarak antar partikelnya sangat berjauhan, gaya Tarik antar
partikelnya sangat lemah dan susunannya tidak teratur. Gaya
partikel gas sangat bebas. (Bayu, 2019)
Ditimbang gelas ukur yang telah Massa gelas ukur 10 mL dan aquades 5
diisi dengan aquades mL = 34.0632 g
Percobaan 1 :
: 17,6696 / 5
: 3,53392 g/ml
Percobaan 2 :
1. Massa gelas ukur kosong : 36,9533 gram
2. Volume aquades : 5,5 mL
3. Massa gelas ukur + aquades : 46,8671 gram
4. Massa aquades : (Massa gelas ukur + aquades) – Massa gelas ukur
kosong : 46,8671 – 36,9533
: 9,9138
𝑚
5. Mencari densitas : 𝜌= 𝑣
: 9,9138 / 5,5
: 1,8025090909 g/ml
Percobaan 1 :
: 9,9082 / 5
: 1,98164 g/ml
Percobaaan 2 :
1. Massa gelas ukur kosong : 36,9533 gram
2. Volume aquades : 5 mL
3. Massa gelas ukur + aquades : 46,8617 gram
4. Massa aquades : (Massa gelas ukur + aquades) –
Massa gelas ukur kosong :46,8617 – 36,9533
: 9,9082 gram
𝑚
5. Mencari densitas :𝜌= 𝑣
: 9,9802 / 5
: 1,98164 g/ml
: 7,8914 gram / 10 mL
: 0,78914 g/ml
: 4,2162 / 3
: 1,4054 g/ml
IX. Pembahasan
Adapun pembahasan yang dapat diambil dari percobaan densitas
adalah sebagai berikut :
1. Kalibrasi pipet ukur dan gelas ukur
Tujuan diadakannya praktikum kalibrasi dan verifikasi alat ukur
yaitu untuk memahami prinsip kerja yang digunakan pada kalibrasi
gelas ukur dan diharapkan dapat melakukan kalibrasi gelas ukur.
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume tetapi tingkat
ketelitiannya rendah. Kapasitas gelas ukur bermacam-macam yaitu
10, 50, 100, 250, 500, 1000 dan 2000.
Kebanyakan pipet bukan hanya berfungsi untuk mengukur
volume namunjuga bergunauntuk memindahkan cairan dari wadah
satu ke wadah yang lain. Jenis pipet yang satu ini mempunyai ukuran
graduasi volume yang lebih presisi. Pipet ukur tersedia dengan
berbagai jenis ukuran yaitu 1, 2, 5, 10 iknemug 25 ml.
Hal pertama yang perlu dilakukan pada praktikum kalibrasi
gelas ukur yaitu menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
dan digunakan dalam praktikum harus dalam kondisi kering dan
bersih. Amati spesifikasi pada gelas ukur dan dicatat. Timbang gelas
ukur yang bersih dan kering sebagai berat kosong. Isilah gelas ukur
dengan aquades sampai volume 5 ml. baca dan catat volume cairan
dalam gelas ukur. Timbanglah gelas ukurdan air didalamnya seteliti
mungkin. Diukur suhu air dan dicatat. Gunakan data densitas untuk
menghitung volume air dari pipet. (Mahfudhoh, 2020)
2. Densitas Cairan “unknown”
Tujuan praktikum densitas cairan “unknown” adalah untuk
mengetahui densitas suatu cairan yang tidak kita ketahui. Cairan
unknown diperoleh dari asisten laboratorium. Ditimbang
Erlenmeyer 100 mL dan dibaca dicatat seteliti mungkin. Pipet 5 atau
10 ml larutan unknown dan dimasukan kedalam Erlenmeyer.
Ditimbang berat Erlenmeyer beserta isinya dan dicatat massanya.
Hitung massa dan volumenya.
3. Densitas Cairan bentuk tidak teratur
X. Kesimpulan
Pada percobaan densitas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
hasil pengamatan kalibrasi yaitu kalibrasi gelas ukur didapatkan hasil
3,53392 g/ml dan 1,8025090909 g/ml, sedangkan yang menggunakan pipet
ukur hasilnya adalah ,98164 g/ml dan 1,98164 g/ml. mencari densitas
menggunakan suhu air didapatkan suhu air 30o dan densitasnya adalah
0,9957. Sedangkan densitas cairan unknown diperoleh hasil 0,78914 g/ml
dan densitas dari cairan dengan bentuk tidak teratur diperoleh hasil 1,4054
g/ml. praktikum densitas bertujuan untuk mengetahui serta memahami
materi kimia khususnya materi densitas.
XI. Saran
Dalam melaksanakan praktikum, untuk alat-alatnya bisa dilengkapi lagi
agar pada saat praktikum praktikan melakukan pengamatan tidak ada
halangan.
Daftar Pustaka
Mariana, Z.T.2012. penuntun praktikum fisika pertanian_Fakultas
Pertanian.
Soedojo, P . 1999. Fisika Dasar. PT Ganecca Exact. Yogyakarta
Fisika Universitas, Erlangga
Modul praktikum fisika dan kimia dasar, TIN UISI
Vivien Fathuroya, 2017. Fisika Dasar untuk Ilmu Pangan, UB Press
Bayu Sapta H, 2019, Mengenal Sifat Kimia dan Fisika Zat, Penerbit Duta