Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Kimia Dasar 1

Percobaan 1

Pengukuran Densitas Zat Padat dan Zat Cair

Anggota Kelompok 2 :

Alfan Alim 5006211014

Zahrani Rahmania Susanto 5008211013

Nabila Kumala Gantari 5026211016

Rifqi Naufal Luthfyardy 5026211189

Asisten Laboratorium Kelompok 2 :

Farah Aimmatur

Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Surabaya
TUJUAN
Berikut adalah tujuan dari dilakukannya percobaan 1, yaitu:
1. Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan saat pengukuran densitas zat padat
dan zat cair.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan alat saat pengukuran densitas zat padat dan
zat cair.

DASAR TEORI
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Untuk
membedakan suatu materi dengan materi yang lain bisa ditinjau dari sifatnya. Semua sifat
materi yang dapat diukur diklasifikasikan menjadi sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat
ekstensif adalah sifat zat yang nilainya tergantung pada seberapa banyak materi yang
dipertimbangkan. Sebagai contoh yakni massa yang merupakan kuantitas atau jumlah
materi dalam sampel yang diberikan suatu zat. Semakin banyak jumlah materi
menandakan bahwa massanya juga bertambah. Nilai dari sifat ekstensif yang sama dapat
ditambahkan bersama-sama, misalnya dua buah balok akan memiliki massa gabungan
yakni sebesar jumlah dari masing-masing balok. Contoh yang lain adalah volume, jika
dua buah larutan dengan volume masing-masing sebesar 50 ml dicampurkan maka akan
memiliki volume akhir sebesar 100 ml. Untuk sifat intensif, nilai yang diukur tidak
bergantung pada seberapa banyak materi yang dipertimbangkan. Contoh sifat intensif ini
adalah densitas atau kerapatan yang dijelaskan sebagai massa suatu benda per satuan
volume. Selain itu, temperatur juga termasuk sifat intensif. Apabila ada dua gelas berisi
air dengan suhu yang sama yakni sebesar 75 derajat celcius maka suhu hasil campurannya
juga akan sebesar 75 derajat Celsius, bukan penjumlahan dari keduannya. Densitas hasil
dari penjumlahan kedua air itu juga akan sama dengan densitas semula. (Raymon Chang,
2019)
Massa merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kuantitas materi dalam suatu
benda dimana memiliki satutan SI berupa kilogram (kg). Volume dapat diukur dengan
dua cara menggunakan kapasitas wadah tertentu dan menggunakan ruang yang ditentukan
oleh kubus panjang l pada masing-masing samping. Satuan sistem metrik volume adalah
liter (L). Untung menghitung volume benda yang tidak beraturan bisa melalui
perpindahan air yaitu perbedaan antara volume air (V1) dan volume objek dengan air di
gelas ukur (V2), dimana hasil volume yang dicari berupa V2-V1. Massa jenis
didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Dalam simbol, dimensi (kombinasi unit)
kepadatan melibatkan unit massa dibagi satuan volume, seperti gram per mililiter (g/mL)
atau gram per centimeter kubik (g/cm3). Untuk mendapatkan massa jenis, kita hanya
perlu membagi massa dengan volume yang telah dihitung atau disediakan datanya.
Pengukuran ilmiah biasanya diulang tiga kali atau lebih. Rata-rata nilai pengukuran
mungkin lebih dekat dengan nilai sebenarnya daripada hanya dilakukan satu kali.
Kedekatan rata-rata dari satu set pengukuran ke nilai sebenarnya dinamakan akurasi
sedangkan kedekatan dari semua set nilai terukur satu sama lain dinamakan presisi. Satu
set pengukuran mungkin tepat tanpa tingkat akurasi atau akurat tanpa presisi (jika
pengukur sangat beruntung), tetapi pengukuran terbaik adalah akurat dan tepat. (David E.
Goldberg, 2006)
SKEMA KERJA
Tugas Pendahuluan
1. Bagaimana arti pentingnya harga-harga dibawah ini:
a. 0,926 g
Jawab:
Arti penting dari poin a ada pada notasi “g” atau gram. Gram (bahasa Yunani/Latin:
grámma) adalah sistem metrik atau satuan dari massa. Massa berbeda dengan
berat. Massa adalah banyaknya materi yang terkandung dalam suatu
benda. Massa sifatnya konstan atau tidak berubah.
b. 8,24 × 104 mL
Jawab:
Arti penting dari poin b ada pada notasi “mL” atau milliliter. mL menunjukkan volume
dari suatu benda. Dalam ilmu matematika, besaran volume bisa diartikan sebagai turunan
dari besaran panjang.
c. 4.700 m
Jawab:
Arti penting dari poin c ada pada notasi “m” atau meter. Meter adalah satuan pokok untuk
ukuran panjang dalam sistem SI.
d. 35,45 gr/L
Jawab:
Arti penting dari poin d ada pada notasi “gr/L” atau biasa disebut sebagai densitas atau
rapatan atau massa jenis. Massa jenis atau densitas atau rapatan adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya.

2. Hitunglah volume gelas yang diameternya 2,98 cm dan tingginya 18 cm


Jawab:
Untuk menghitung volume gelas, dapat digunakan persamaan berikut:

V = 𝜋. 𝑟 2 . 𝑡

22
Dengan V adalah volume gelas, 𝜋 adalah konstanta dengan nilai , 𝑟 adalah jari-jari gelas
7
1 1
(𝑟 = 2 . 𝑑 = 2.2,98 = 1,49 cm ), dan 𝑡 adalah tinggi gelas (18 cm). Dengan menggunakan
persamaan di atas, maka kita dapat menentukan volume gelas sebagai berikut:

V = 𝜋. 𝑟 2 . 𝑡
22
V= . (1,49)2 .18
7
V = 125,594 ≈ 125,6

Maka dapat disimpulkan volume gelas yang diameternya 2,98 cm dan tingginya 18 cm
adalah 125,6 𝑐𝑚3
3. Hitunglah densitas padatan empat persegi panjang yang mempunyai massa 38,711 g,
dimana panjang = 3,71 cm; lebar = 2,74 cm dan tinggi = 2,16 cm
Jawab:

Volume persegi panjang = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡


V = 3,71 × 2,74 × 2,16
V = 21,957 ≈ 21,96 𝑐𝑚3

𝑚
𝜌= 𝑣
38,711
𝜌=
21,96
𝜌 = 1,82 g/𝑐𝑚3

Maka densitas dari padatan empat persegi panjang tersebut adalah 1,82 g/𝑐𝑚3

4. Suatu zat padat yang tidak mempunyai bentuk dengan massa 12,876 gram dimasukkan
dalam gelas ukur yang mengandung cairan inert. Volume cairan mula-mula 5,12 mL.
Zat padat terendam dalam cairan dan total volume zat padat dan cairan terbaca 8,71 mL.
Hitunglah densitas zat padat tersebut
Jawab:
Massa zat padat = 12,876 gram
Volume zat padat = Volume cairan setelah zat padat ikut terendam – Volume awal
cairan
Valume zat padat = 8,71 – 5,12 = 3,59 mL

Maka densitas zat padat tersebut adalah:

𝑚
𝜌= 𝑣
12,876
𝜌=
3,59
𝜌 = 3,586 g/mL

Pembagian Tugas:

1. Alfan Alim – Lampiran (Tugas Pendahuluan dan Job Description)


2. Zahrani Rahmania Susanto – Dasar Teori dan Daftar Pustaka
3. Nabila Kumala Gantari – Skema Kerja B, C, dan D
4. Rifqi Naufal Luthfyardy – Cover, Tujuan, dan Skema Kerja A
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Chang, R. dan Overby, J. 2019. Chemistry. Edisi ke-13. New York:
McGraw- Hill Education

[2]. Goldberg, D.E. 2007. Fundamentals of Chemistry. Edisi ke-5. New York:
McGraw−Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai