Anda di halaman 1dari 14

JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA

p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774


http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

MASSA JENIS ZAT CAIR


Naslim 1, Muhammad Aimin2, Muhammad Jabal Nur Hidaya 3, Natasya4,
Muhammad Thafdil Wirawan Sailellah4
1234
Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
email: naslimnaslim408@gmail.com

Kata kunci: Archimedes, ABSTRAK


gaya apung, massa jenis zat Telah dilakukan percobaan mengenai Massa Jenis Zat Cair.
cair. Tujuan dari percobaan ini untuk menentukan massa jenis
zat cair dengan menggunakan piknometer dan untuk
menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan
prinsip Archimedes. Hasil dari percobaan dengan
menggunakan piknometer yaitu Pada percobaan pertama
yaitu menggunakan piknometer dengan zat cair yang
berbeda, massa piknometer sebesar 33,79 gram,
diperoleh zat cair aquades dengan massa jenis zat
cairnya sebesar 79,73 gram dan diperoleh ρx sebesar 1
gr/cm3. Pada percobaan kedua dengan menggunakan
prinsip Archimedes yaitu zat cair berupa aquades di
peroleh M’ sebesar 45 gram dengan penjukan volume
sebelum dimasukkan bandul sebesar 50 gram dan
sesudah dimasukkan bandul sebesar 56 gram, Vc
sebesar 6 ml dengan massa benda di zat cair sebesar 5
gram dan ρx sebesar 0,83. Dapat disimpulkan bahwa
menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan
piknometer bisa langsung dilakukan dengan
menggunakan neraca digital dengan cara larutan
dimasukkan kedalam piknometer lalu ditimbang pada
neraca digital sedangkan pada prinsip archimedes
dengan mengukur larutan pada gelas ukur lalu
memasukan sebuah beban kedalam bandul dan akan
terjadi gaya apung dimana terjadi perubahan volume
pada larutan.
1. PENDAHULUAN
Zat didefinisikan sebagai sesuatu yang mempunyai massa dan
memerlukan ruang. Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu zat padat, zat cair dan gas. Setiap zat padat mempunyai massa jenis
tertentu. Demikian juga dengan zat cair dan gas. Oleh karena itu, dapat
mengetahui jenis zat berdasarkan massa jenisnya (Hidayat, 1979).
Massa jenis merupakan ciri khas benda. Setiap benda yang sejenis
memiliki massa jenis yang sama dan setiap benda yang berlainan jenis memiliki
massa jenis yang berbeda. Massa jenis suatu zat dapat dihitung dengan
mengetahui massa dan volume zat tersebut (Bredthauer, 1993).
Pengukuran massa benda dilakukan dengan alat yang disebut neraca
lengan. Massa jenis suatu benda adalah banyaknya massa tersebut dalam satuan
volume (Searss, 1985).
Massa jenis (P) didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan
volumenya. Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis zat, tidak bergantung
pada massa atau volume zat. Dengan kata lain, nilai massa jenis suatu zat adalah
tetap. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama (Giancoli, 2001).
Nilai massa jenis suatu zat adalah tetap, tidak tergantung pada massa
maupun volume zat, tetapi tergantung pada jenis zatnya, oleh karenanya zat yang
sejenis selalu mempunyai masssa jenis yang sama. Satuan massa jenis adalah
kg/m3 atau g/cm3, jenis zat dapat diketahui dari massa jenisnya. Massa jenis rata-
rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah
benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa
jenis lebih rendah misalnya air. Satuan massa adalah kg atau gram dan satuan
volume m3 atau cm3sehingga satuan massa jenis adalah kg/m3 atau g/cm3
(Giancoli, 2001).
Metode pengukuran massa jenis zat cair yang paling umum digunakan
adalah berdasarkan hukum Archimedes. Hukum Archimedes menjelaskan bahwa

JFT | 2
gaya apung pada benda yang dicelupkan ke dalam fluida adalah sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut (Bierman dan Kincanon,
2003).
Menurut Kires (2007), hukum Archimedes yang digunakan untuk mendapatkan
massa jenis air dan oli dapat dituliskan sesuai persamaan 1:

FA =(Mu – Mf).g …(1)

Dengan FA adalah gaya angkat benda yang dicelupkan dalam suatu fluida
(Newton), massa benda ketika ditimbang di udara (satuan gram), M f adalah
massa benda ketika ditimbang di dalam suatu fluida (satuan gram) dan g
adalah percepatan gravitasi (satuan meter per sekon kuadrat).
Menurut Loverude (2003), persamaan 1 dapat diubah dalam bentuk
persamaan 2 :

VB = FA/pf.g …(2)

Dengan VB adalah volume benda yang dicelupkan dalam suatu fluida


(m3), FA adalah gaya angkat benda yang dicelupkan dalam suatu fluida (Newton),
pf adalah massa jenis benda yang dicelupkan didalam suatu fluida (Kg/m 3) dan g
adalah percepatan gravitasi (m/s2).

2. METODE PERCOBAAN
Percobaan ini dilakukan pada hari Kamis, 10 November 2022 pukul
10:00-12:00 Wita, di Laboraturium Fisika Dasar, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Adapun Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu neraca
pegas, piknometer dan sumbat, neraca analitik, beban bandul, gelas ukur, gelas
kimia, aquades, spritus, minyak kemiri dan tisu.
Percobaan dengan menggunakan piknometer yaitu membersihakan
piknometer dengan zat cair yang melekat baik pada botol maupun penutupnya,
kemudian menimbang piknometer kosong beserta penutupnya (M 0). Mingisi
piknometer kosong dengan aquades hingga penuh dan tutup dengan penutupnya
dan membersihkan air di piknometer. Menimbang piknometer yang berisi aquades

JFT | 3
dengan neraca digital (M1) dan mencatat hasil pengukurannya. Membersihkan
kembali piknometer, kemudian mengisi dengan zat cair lain (spritus), kemudian
menimbang (M2) dan mencatat hasil pengukurannya. Mengulangi percobaan
untuk zat cair minyak kemiri.
Percobaan dengan menggunakan prinsip archimedas yaitu menimbang
beban bandul dengan menggunakan nerasa pegas (M). Memasukkan aquades
kedalam gelas ukur kira-kira setengahnya dari tinggi gelas dan mencatat
penunjukkannya. Memasukkan beban bandul kedalam gelas ukur, mencatat
volume aquades (Vc). Mengulangi kegiatan ini untuk zat cair (spritus dan minyak
kemiri).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Kegiatan 1. Percobaan Piknometer
a. Tanpa Ketidakpastian
Massa Piknometer = 18,5 gram
Zat Cair Massa (gram) Px (gr/cm3)
Aquades 79,73 gr 1 gr/cm3

Spiritus 70,31 gr 0,79 gr/cm3

Minyak 71,65 gr 0,82 gr/cm3

b. Dengan Ketidakpastian

Zat Cair ∆px (gr/cm) KR (%) DK (%) AB PF (gr/cm3)

Aquades 0,0004 gr/cm 0,04 % 99,96 % 4 1 ± 0,004

Spiritus 0,0003 gr/cm 0,03 % 99,97 % 4 0,794 ± 0,0003

Minyak 0,00032 gr/cm 0,032 % 99,96 % 4 0,824 ± 0,00032

JFT | 4
Kegiatan 2. Percobaan Archimedes
a. Tanpa Ketidakpastian
Massa beban diudara = 50 gr
Penunjukan Volume Massa Beban di
Zat Cair Vc (ml) Px (gr/cm3)
Zat Cair (gram)
Sebelum Sesudah

Aquades 50 ml 56 ml 6 ml 5 gram 0,83 gr/cm3

Spirtus 50 ml 55 ml 5 ml 3 gram 0,6 gr/cm3

Minyak 50 ml 55 ml 5 ml 1 gram 0,2 gr/cm3

b. Dengan Ketidakpastian

Zat Cair ∆px (gr/cm) KR (%) DK (%) AB PF (gr/cm3)

Aquades 0,08 gr/cm 0,09 % 99,91 % 2 0,83 ± 0,08

Spiritus 0,078 gr/cm 0,13 % 99,87 % 1 0,6 ± 0,078

Minyak 0,022 gr/cm 0,11 % 99,89 % 1 0,2 ± 0,022

Analisis Data

Kegiatan 1. Percobaan Piknometer


a. Analisis data tanpa kepastian
Massa Jenis Aquades
Dik: MO = 33,79 gram
M1 = 79,73 gram
M2 = 79,73 gram
Dit: Px…..?
Penyelesaian:
M ₂ – M ₀ 79 ,73−33 ,79 45 , 94
Px = = = = 1 gr/cm3
M ₁ – M ₀ 79 ,73−33 ,79 45 , 94

b. Analisis Data Dengan Ketidakastian

JFT | 5
Dimana untuk nilai dari:
1
Δm = × NST Neraca digital
2
1
= × 0,01
2
= 0,005
Rambat Ralat ∆px
M ₂−M ₀ x
ρx = = = x y −1
M ₁−M ₀ y
∂ρx ∂ρx
∆ρx = │ ∆ x │+ │ ∆ y│
ρx ρx
1 1
∂xy ∂xy
∆ρx = │ ∆ x │+ │ ∆ y│
∂x ∂y
∆ρx = │ y 1 ∆ x │+ │ x y−2 ∆ y │
−1 −2
x ∆x xy ∆y
∆ρx = │ −1
│+ │ −1

xy xy
∆x ∆y
∆ρx = │ │+ │ │
x y
∆ ( M ₂−M ₀) ∆ ( M ₁−M ₀)
∆ρx = │ │+ │ │ρ x
M ₂− M ₀ M ₁− M ₂
2∆m 2∆m
∆ρx = │ │+ │ │ ρx
M ₂−M ₀ M ₁−M ₂
1) Massa Jenis Aquades
Kesalahan Mutlak (KM)
2 Δm 2 Δm
∆px = │ + │ px
( M ₂ – M ₀) ( M ₁ – M ₀)
2 ×0,005 2× 0,005
=│ + │1
(79 ,73−33 ,79) (79 , 73−33 , 79)
= │ 0,0002+ 0,0002│1
= │ 0,0004 │
= 0,0004
Kesalahan Relatif (KR)
∆ px
KR = 100 % ×
px

JFT | 6
0,0004
= 100 % ×
1
= 0,04 %
Derajat Kepercayaan (DK)
DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,04
= 99,96
Angka Berarti (AB)
∆ px
AB = 1 - Log
px
= 1 – Log (0,0004)
= 1- (-3,39)
= 4,39
Pelaporan Fisika (PF)
PF = │px± ∆ p x │
= │1 ± 0,0004 │
PFmax = │1+ 0,0004│
= 1,0004
PFmin = │1−0,0004 │
= 0,9996
Kegiatan 2. Percobaan Archimedes
a. Analisis data tanpa kepastian
Massa Jenis Aquades
Dik: M = 50 gram
M’ = 45 gram
VC = 56-50 = 6 gram
Dit: Px…..?
Penyelesaian:
M – M ’ 50−45 5
Px = = = = 0,83 gr/cm3
Vс 6 6
b. Analisis Data Dengan Ketidakastian
Dimana untuk nilai dari:
1
Δm = × NST Neraca digital
2

JFT | 7
1
= × 0,1
2
= 0,05

1
ΔVC = × NST Gelas digital
2
1
= ×1
2
= 0,5
Rambat Ralat ∆px
M −M ’ x
ρx = = = x y −1
Vс y
∂ρx ∂ρx
∆ρx = │ ∆ x │+ │ ∆ y│
ρx ρx
1 1
∂xy ∂xy
∆ρx = │ ∆ x │+ │ ∆ y│
∂x ∂y
∆ρx = │ y 1 ∆ x │+ │ x y−2 ∆ y │
−1 −2
x ∆x xy ∆y
∆ρx = │ −1
│+ │ −1

xy xy
∆x ∆y
∆ρx = │ │+ │ │
x y
∆ ( M −M ’) ∆ (V с)
∆ρx = │ │+ │ │ ρx
M −M ’ Vс
2∆m ΔVс
∆ρx = │ │+ │ │ ρx
M −M ’ Vс
1) Massa Jenis Aquades
Kesalahan Mutlak (KM)
2 Δm ΔV с
∆px = │ + │ px
( M – M ’) (V с )
2× 0 , 05 0 ,5
=│ + │0,83
(50−45) 6
= │ 0 ,02+ 0,083│0,83
= │ 0 ,08 │
Kesalahan Relatif (KR)

JFT | 8
∆ px
KR = 100 % ×
px
0 , 08
= 100 % ×
0 , 83
= 0,09 %

Derajat Kepercayaan (DK)


DK = 100 % - KR
= 100 % - 0,09
= 99,91
Angka Berarti (AB)
∆ px
AB = 1 - Log
px
= 1 – Log (0,09)
= 1- (-1,04)
= 2,04
Pelaporan Fisika (PF)
PF = │px± ∆ p x │
= │ 0 ,83 ± 0 , 02│
PFmax = │ 0 ,83+ 0 , 02│
= 0,85
PFmin = │ 0 ,83−0 , 02│ρ
= 0,81
3.2 Pembahasan
Massa jenis didefinisikan sebagai perbandingan antara massa zat dan
volumenya. Nilai massa jenis hanya bergantung pada jenis zat, tidak bergantung
pada massa atau volume zat. Dengan kata lain, nilai massa jenis suatu zat adalah
tetap. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda.

JFT | 9
Pada percobaan pertama yaitu menggunakan piknometer dengan zat cair
yang berbeda, dengan massa piknometer sebesar 33,79 gram, diperoleh zat cair
aquades dengan massa jenis zat cairnya sebesar 79,73 gram dan diperoleh ρx
sebesar 1 gr/cm3 dengan cara mengurangkan m2-m0/m1-m0.
Pada percobaan kedua yaitu menggunakan prinsip archimedes dengan
massa beban diudara yang tetap yaitu 50 gram, dilakukan tiga kali percobaan
dengan menggunakan zat cair yang berbeda-beda. Pada percobaan pertama
dengan menggunakan zat cair berupa aquades di peroleh M’ sebesar 45 gram
dengan penjukan volume sebelum dimasukkan bandul sebesar 50 gram dan
sesudah dimasukkan bandul sebesar 56 gram, Vc sebesar 6 ml dengan massa
benda di zat cair sebesar 5 gram dan px sebesar 0,83 yang diperoleh dengan
menggunakan rumus m-m’/vc. pada percobaan kedua dengan massa beban
diudara yang sama dan menggunakan zat cair berupa minyak diperoleh M’
sebesar 49 gram dengan penunjukan volume sebelum dimasukkan bandul sebesar
50 ml dan setelah dimasukkan bandul volume cairan mengalami perubahan yaitu
sebesar 55 ml, Vc sebesar 5 ml dengan massa benda di zat cair sebesar 1 gram dan
ρx sebesar 0,6 yang diperoleh dengan menggunakan rumus m-m’/v c. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar M’ suatu zat cair maka semakin besar juga ρx
yang diperoleh.
4. KESIMPULAN
Dalam menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan piknometer
bisa langsung dilakukan dengan menggunakan neraca digital dengan cara larutan
dimasukkan kedalam piknometer lalu ditimbang pada neraca digital.
Dalam menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan prinsip
archimedes dapat dilakukan dengan mengukur larutan pada gelas ukur lalu
memasukan sebuah beban kedalam bandul dan akan terjadi gaya apung dimana
terjadi perubahan volume pada larutan.
Saran
Percobaan selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan menggunakan lebih
banyak jenis larutan zat cair agar kita dapat melihat perbandingan massa jenis
setiap zat cair.

JFT | 10
5. DAFTAR PUSTAKA
Bierman, J. dan Kincanon, E. 2003. Reconsidering Archimedes’ Principle. The
Physics Teacher, 41 (6): 340–344.
Kireš, M. 2007. Archimedes’ Principle in Action. Physics Education, 42 (5):
484–487.
Loverude, M. E., Kautz, C. H., dan Heron, P. R. L. 2003. Helping students
develop an understanding of Archimedes’ principle. I. Research on
student understanding. American Journal of Physics, 71 (11): 1178–
1187.
Giancoli, C Doughas. (2001). Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Bambang. 1979. Bumi dan Antariksa Jilid 1 dan 2. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Bredthauer, Wilhem. 1993. Impulse Physik Jilid 1. Stuttgard: Ernst Klett
Schubuchvelag.
Kondo. 1982. The New Book of Populer Sience. New York: Gloiler Int.Inc
Searss, F.W dan M.W, Zeamansky. 1985. Fisika untuk Universitas Jilid 1.
Bandung: Bina Cipta.

JFT | 11
JFT | 12
.

Anda mungkin juga menyukai