Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Kimia Dasar yang berjudul “Termokimia” disusun oleh:

1. MUH. SYECH YUSUF


2. AINUN MARDIYAH
3. WANDA ARYANI GUNAWAN
4. HAMDAYANI B
5. AULYANI
6. NURMADINAH
Telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh asisten dan coordinator asisten, maka laporan
ini dinyatakan telah diterima.

Makassar, Desember 2021


Koordinator Asisten Asisten

Musyawirul Hakim Muhammad Ali Yazid


Nim.1913041021 Nim.1813141003

Mengetahui
Dosen penanggung jawab

Dr. Mohammad Wijaya M.Si


NIP.19730927 199903 1 001
A. JUDUL PERCOBAAN
Termokimia
kalimat awal paragraf dimasukkan sebanyak 7 kali
spasi atau 3 kali tab (7ketuan)

B. TUJUAN PERCOBAAN
Beri kalimat
1. Mahasiswa mempelajari pengantar
perubahan dek,
energy seperti:
yang padasetiap
terjadi pada penelitian
reaksi ini
kimia. mahasiswa(i) diharapkan dapat memahami dan mengetahui
berbagai hal, diantaranya:
2. Mahasiswa mempelajari
1...... perubahan kalor yang diukur melalui percobaan
sederhana.. 2.......

C. LANDASAN TEORI

kalimat
Suatu awaltermodinamika
sistem paragraf dimasukkan sebanyak
adalah suatu 7 kali
masa atau daerah yang dipilih untuk
spasiobjek
dijadikan atauanalisis.
3 kali tab (7ketuan)
Daerah sekitar sistem tersebut disebut lingkungan. Batas antara
sistem dengan lingkungannya disebut batas sistem (Boundary), dalam aplikasinya batas
sistem marupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya dapat tetap atau dapat
Seluruskan dengan awal huruf kalimat pointnya di landasan teori dek barisnya yakni huruf (L)
berubah posisi atau bergerak. penerapan hukum termodinamika pertama dalam bidang
kimia merupakan bahan kajian dari termokimia, "energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya, atau energi alam
semesta adalah konstan" itu merupakan hukum Termo (Irwandy, 2021 : 104).
Secara etimologi termokimia berasal dari kata theatron yang berarti panas termokimia
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia yang
menyertai perubahan terjadi dalam suatu reaksi kimia setiap zat memiliki energi yang
tidak terlihat yang disebut dengan energi potensial dalam entalpi yang apabila diberi
energi ini dapat dirasakan misalnya pada kayu dan air yang disimpan dalam freezer kayu
akan berubah menjadi arang dan air akan membeku menjadi es Namun apabila kayu dan
air ditempatkan pada suatu ruang maka tidak ada perubahan yang terjadi
(Saraha,2017:118). Jangan pisah catatan kakinya dek
Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang disertai reaksi
kimia reaksi hubungan antara sistem dan lingkungan dibagi menjadi dua yaitu eksotermik
dan endotermik jadi termokimia merupakan cabang ilmu yang merupakan bagian dari
Termodinamika yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia dengan
mengamati perubahan panas penentuan massa larutan kalor jenis dan kenaikan suhu
Sedangkan untuk penentuan perubahan entalpi diperoleh selisih jumlah entalpi hasil
reaksi dan jumlah entalpi pereaksi (Anonim,2011).
Dalam termokimia Terdapat tiga jenis sistem antara lain sistem terbuka sistem
tertutup dan sistem terisolasi sistem terbuka yaitu sistem dimana dapat terjadi pertukaran
energi dan massa dengan lingkungannya, sistem tertutup yaitu sistem di mana hanya
terjadi pertukaran energi dengan lingkungannya massa tidak berubah sedangkan pada,
sistem terisolasi ialah keadaan yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi maupun
massa dengan lingkungannya (Atkins,1998:20)
Hukum Hess menyatakan bahwa entalpi “suatu reaksi tidak dipengaruhi oleh
Tidak usah cetak miring dan ganti fontnya menjadi times new roman tanda kutip sdh mewakili dek
jalannya reaksi akan tetapi hanya tergantung pada keadaan akhir” artinya untuk
menentukan entalpi suatu reaksi tunggal maka kita bisa mengkombinasikan kan berbagai
reaksi sebagai jalan untuk menentukan entalpi pereaksi tunggal tersebut
(Oxtoby,dkk.2021:150). Kalorimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
perubahan kalor salah satu jenis kalorimeter adalah kalorimeter bom sistem
termodinamika adalah isi dari kalorimeter tersebut antara lain reaktan dan produk bom itu
sendiri, air tempat thermometer, dan pengaduk merupakan lingkungannya
(Petrucci.1987:200). Jagan di pisah catatan kakinya
Pada awalnya pengukuran termal dibatasi oleh ketersediaan instrumen kalorimetri
komersial dan dapat beroperasi pada tekanan tinggi namun dengan adanya perkembangan
dan ketersediaan dari aliran panas dan kekuatan yang diimbangi dengan jenis kalorimeter
pada tekanan tinggi yaitu 40 sistem termal pengukuran dapat dilakukan pada kondisi
skala terkecil dari sebenarnya (Gupta.2008:50). Hal-hal yang penting diperhatikan dalam
menuliskan persamaan termokimia menurut (Marwanis,Elvy rahmi.2021:73):
a. Tuliskan persamaan reaksi dengan koefisien dan fasenya kemudian tuliskan ∆𝐻
di ruas kanan (hasil reaksi).
b. Untuk reaksi eksoterm nilai delta H negatif sebaliknya reaksi endoterm memiliki
∆𝐻 positif. Tidak perlu beri underline awal kalimat
c. Jika persamaan termokimia dikalikan dengan faktor tertentu nilai ∆𝐻 harus
dikalikan dengan faktor tersebut.
d. Jika persamaan kimia arahnya dibalikkan nilai ∆𝐻 akan berubah tanda.
Dalam kimia sumber perubahan energi tambahan yang penting berasal dari kalor
yang diberikan atau diambil dari lintasan reaksi kimia penelitian tentang kalor disebut
dengan termokimia.Karena suatu reaksi kimia biasanya dipelajari pada tekanan tetap nilai
tersebut ditampilkan dalam bentuk entalpi reaksi jika reaksi kimia dibalik perubahan
entalpi berubah tanda (Oxtoby,2001:204-205).
Kalor jenis bahan menyatakan kemampuan bahan dalam menyerap atau melepas
kalor panas.Semakin besar nilai kalor jenisnya maka semakin baik kemampuan bahan
dalam menyerap atau melepaskan kalor atau panas dalam hal ini kalor berpindah
(Widyastuti, 2019:5). Jagan k pisah ki dek
Untuk menghitung ∆𝑇1 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇2 digunakan rumus:
∆𝑇1 = 𝑆𝑢ℎ𝑢 𝐴𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 − 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑐𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 … … . (𝑖)
∆𝑇2 = 𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 − 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 … … . . (𝑖𝑖)
Untuk menghitung kalor yang dilepas dan diterima digunakan rumus, antara lain:
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑚1 × 𝑐 × ∆𝑇 𝑑𝑎𝑛 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 = 𝑚2 × 𝑐 × ∆𝑇
Untuk menghitung tetapan kalorimeter digunakan rumus:
Bagus jika catatan kakinya di awal, seperti:
∆𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟
menurut Howan, (2019) : 14-15, Rumus yg digunakan dalam .......
Tetapan Kalorimeter = … … . . (𝐼𝑉) (Howan,2019:14-15).
∆𝑇2

Kalor pembentukan ,sifat lain yang digunakan dalam mekanisme kinetic adalah
entalpi (H), entropi (S), dan kapasitas kalor (CP) sebagai fungsi temperature.Sifat
semacam ini diperoleh dengan menggunakan sifat mekanik Energi internal(E),
entropi(S), dan kapasitas kalor (CP) dapat ditulis dalam bentuk partisi (Q) sebagai
(Batrett,2005:23).
𝐸 = (𝐾𝐵𝑇)𝑉s
Terkadang beberapa orang cenderung menilai reaksi termokimia dari segi entalpi
(misalnya panas reaksi), hal itu menyatakan bahwa energi bebas dari sistem penjualan
reaksi membagi spesi menurunkan energi bebas terutama pada suhu yang lebih tinggi
contohnya AG dari 𝐶𝐻3 + 𝑁𝑂2 lebih stabil dibanding CH3NO2 sendiri dan pecahnya
CH3NO2 menjadi molekul produk yang kecil CO, H2O, N2 dan Hz, dengan demikian
perlu untuk memiliki lebih dari termo bilitasi untuk melanggar ikatan yang ada untuk
membuat energi sensitif karena itu perlu untuk memiliki jalur reaksi yang mencegah
konversi langsung dari bahan energi untuk produk (Melius,C.F,1995).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor pada reaksi endoterem
sistem menyerap energi Oleh karena itu entalpi sistem akan bertambah artinya entalpi
produk (HP) lebih besar dari entalpi reaksi (HR) akibatnya perubahan entalpi delta H
bertanda positif reaksi endoterm menyebabkan penurunan suhu serta memerlukan panas
pada proses reaksinya (Purwanti,2012:150).
Kalor adalah Perpindahan energi termal kalor memiliki dari satu bagian ke bagian
lain atau lebih dari satu sistem ke sistem lain karena adanya perbedaan temperature
besarnya kalor reaksi bergantung pada (Alberty dan Daniels,1992):

Catatan kakinya simpan di pojok kanan bawah saja


a. Jumlah zat bereaksi
b. Keadaan Fisika
c. Temperature
d. Tekanan
e. Jenis reaksi (Ptetap atau Vtetap) di sini

D. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Gelas kimia plastik (kalorimeter) ( 2 buah )
b. Gelas ukur 25 mL ( 1 buah )
c. Termometer ( 3 buah )
d. Corong ( 1 buah )
e. Pipet tetes ( 1 buah )
f. Labu semprot ( 1 buah )
g. Stopwatch ( 1 buah )
h. Lap kasar ( 1 buah )
i. Hot Plate ( 1 buah )
2. Bahan
a. Aquades ( H2O )
b. Larutan Asam Klorida 2M ( HCl )
c. Larutan Natrium Hidroksida 2M ( NaOH )

E. PROSEDUR KERJA
1. Penentuan tetapan kalorimeter
a. Memasukka air kedalam gelas kimia, periksa keadaan titik nolnya.
b. Memasukkan 20 mL air kedalam kalorimeter dengan gelas kimia
kemudian catat temperaturnya.
c. Memanaskan 20 mL air kedalam kalorimeter kemudian aduk selama 10
menit, kemudian amati temperaturnya tiap selang satu menit dan catat
temperaturnya.
2. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH
a. Memasukkan 20 mL HCl 2 M kedalam kalorimeter kemudian catat
temperaturnya.
b. Mengukur 20 mL NaOH 2 M catat temperaturnya ( temperaturnya diatur
sedemikian rupa sehingga sama dengan temperature HCl ).
c. Mencampurkan NaOH ke dalam kalorimeter kemudian aduk dan catat
temperaturnya.
F. HASIL PENGAMATAN
1. Penentuan tetapan kalorimeter
Tabel 1.1 Temperature awal
Air Dingin 29ºC 302ºK
Air Panas 39ºC 312ºK
Tabel 1.2 Temperatur setelah pencampuran

Waktu (s) Temperature


60 32ºC 305ºK
120 32ºC 305ºK
180 31ºC 304ºK
140 31ºC 304ºK
300 30ºC 303ºK
360 30ºC 303ºK
420 30ºC 303ºK
480 29ºC 302ºK
540 29ºC 302ºK
600 28ºC 301ºK

2. Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH


Tabel 1.1 Temperatur awal
HCl 27ºC 300ºK
NaOH 27ºC 300ºK
Tabel 1.2 Temperature setelah Pencampuran

Waktu (s) Temperatur


30 38 ºC 311,15 ºK
60 37 ºC 310,15 ºK
90 37 ºC 310,15 ºK
120 37 ºC 310,15 ºK
150 37 ºC 310,15 ºK
180 36 ºC 309,15 ºK
210 36 ºC 309,15 ºK
240 36 ºC 309,15 ºK
270 35 ºC 308,15 ºK
300 35 ºC 308,15 ºK

G. ANALISIS DATA
1. Penentuan Tetapan Kalorimeter
Diketahui:
Tº Aquades dingin : 29ºC :302ºK
Tº Aquades panas : 39ºC :312ºK
Tº Konstan : 30ºC :303ºK
Kalor Jenis Air (c) : 4,2 J/gr K
Massa Jenis Air (p) : 1 gr/ml
Massa Aquades Dingin : 20 ml x 1gr/ml : 20 gram
Massa Aquades Panas : 20 ml x 1gr/ml : 20 gram
Ditanyakan: K……?
Penyelesaian:
∆𝑇 : T konstan – T Aquades dingin
: 303ºK - 302ºK
: 1 ºK
∆𝑇 : T Aquades – T konstan
: 312ºK - 303ºK
: 9 ºK
Maka :
a. Kalor yang diserap oleh air dingin (Q1)
Q1 : m × c × ∆𝑇
: 20 gram × 4,2 𝐽 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 1°𝐾
Q1 : 84 Joule
b. Kalor yang diberikan air panas (Q2)
Q2 : m × 𝑐 × ∆𝑇
: 20 gram × 4,2 𝐽 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 9°𝐾
Q2 : 756 Joule
c. Kalor diserap Kalorimeter (Q3)
Q3 : Q2 - Q1
: 756 J - 84 J
Q3 : 672 Joule
d. Tetatapan Kalorimeter
𝑄3
K:
∆𝑇
672 𝐽
: 309°𝐾

K : 2,174 J/K
2. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH
Diketahui:
Kerapatan larutan : 1,03 gram/mL
T° 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 : 36°𝐶 = 309°𝐾
T° 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 ∶ 36° = 309°𝐾
Kalor Jenis Larutan : 3,96 J/gram
Volume HCl : 20 mL
Volume NaOH : 20 mL
Volume larutan : Volume HCl + 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻
: 20 mL +20 𝑚𝐿
: 40 mL
Massa Larutan : 40 mL × 1,03𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝐿
∆𝑇3 ∶ 𝑇𝑚𝑎𝑥 −Tawal
= 311° − 302°
∆𝑇3 = 9°𝐾
Mol NaOH = 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑉𝑁𝑎𝑂𝐻
= 2 M× 0,02 𝐿
= 0,04 mol
Mol HCl = 𝑀𝐻𝐶𝑙 × 𝑉𝐻𝐶𝑙
= 2 M × 0,02 𝐿
= 0,04 mol
𝑯𝑪𝒍 + 𝑵𝒂𝑶𝑯 → 𝑯𝑪𝒍 + 𝑯𝟐𝑶
Mula-mula = 0,04 mol 0,04 mol - -

Mekanisme reaksi simpan di halaman selanjutnya saja tdk perlu di potong


Bereaksi = 0,04 mol 0,04 mol 0,04 mol 0,04 mol
Sisa = - - 0,04 mol 0,04 mol
Mol H2O = 0,04 mol
Penyelesaian:
a. Kalor yang diserap (Q4)
Q4 = 𝑚 × 𝑐 × ∆𝑇
= 41,2 gram × 3,96 𝐽 𝑔𝑟𝑎𝑚 × 9°𝐾
Q4 = 1,468 Joule
b. Kalor yang diserap Kalorimeter (Q5)
Q5 = K × ∆𝑇3
= 2,174 J/K × 8°𝐾
Q5= 17,392 Joule
c. Kalor yang dihasilkan (Q6)
Q6= 𝑄4 + 𝑄5
=1,468 J + 17,392 J
Q6 = 18,86 Joule
d. Kalor Penetralan (∆𝐻𝑛)
𝑄6
∆𝐻𝑛 =
𝑛
= 18,86 𝐽 /0,04 𝑚𝑜𝑙
= 471,5 J/mol
GRAFIK
Grafik 1 Penentuan tetapan Kalorimeter
Grafik 2 Penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH

H. PEMBAHASAN
Awal paragraf 7 ketukan dek
Suatu reaksi dapat terjadi karena adanya interaksi pada termokimia adanya interaksi
antara sistem dan lingkungan akan menghasilkan dua jenis reaksi yaitu eksoterm dan
endoterm (Sahara.2017:118). Prinsip dasar percobaan ini adalah perubahan energi kalor
yang terjadi pada kalorimeter fungsi kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur perubahan panas tujuan dilakukannya percobaan ini adalah mempelajari
perubahan energi yang terjadi pada setiap reaksi kimia dan perubahan kalor yang diukur
melalui percobaan sederhana pada percobaan ini dilakukan 2 kali percobaan yaitu
penentuan tetapan kalorimeter dan penentuan kalor penetralan HCl dan NaOH

1. Penentuan Tetapan Kalorimeter


karena sistem melepas kalor maka energi akhirnya akan lebih rendah artinya
(𝐸𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 < 𝐸𝑎𝑤𝑎𝑙 ) sehingga ∆𝐸 = 𝐸𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝐸𝑎𝑤𝑎𝑙 singkatnya reaksi
eksotermis dimana sistem melepas energi kelingkungan temperatur terukur naik
energi sistem turun harga ∆𝐸= negatif percobaan pertama dilakukan dengan
mencampur air panas dan air dingin yang memiliki suhu 29°𝐶 atau setara dengan
302°𝐾 untuk air dingin dan 39°𝐶 atau setara dengan 312 °𝐾 untuk air panas
setelah suhunya masing-masing diketahui maka keduanya dicampur kan ke dalam
kalorimeter dan lakukan pengamatan 10 menit dengan selang waktu 1 menit
pengadukan delapan untuk mempercepat jalannya reaksi agar air panas dan air
dingin pengukuran waktu dilakukan menggunakan Stopwatch digital dengan
menuangkan air panas kedalam kalorimeter pengukuran suhu selama 10 menit
dengan selang waktu 1 menit dilakukan agar dapat terjadi hal yang menyebabkan
terjadinya reaksi eksoterm.
2. Penentuan Kalor Penetralan HCl dan NaOH
Reaksi eksoterm yaitu reaksi dengan sistem yang membebaskan atau melepaskan
energi Sehingga lingkungan mengalami kenaikan temperatur adapun tujuan dari
percobaan ini yaitu untuk menentukan penetralan HCl dan NaOH percobaan yg
dilakukan dengan cara memasukkan HCl dan NaOH ke dalam kalorimeter dan
diaduk kemudian mengukur suhu dan mencatat perubahan suhu selama 10 menit
dengan selang waktu 30 menit pengadukan bertujuan agar mempercepat jalannya
laju reaksi dan menghasilkan,reaksi antara lain:
𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) → 𝑁𝑎𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝐻2𝑂(𝑙)
Ketika terjadi reaksi suhu larutan meningkat dan suhu awal hal ini
dikarenakan terjadi reaksi pelepasan kalor yang dilepaskan sistem reaksi NaOH
dan HCl dan diserap oleh sistem reaksi lingkungan pelarut akibatnya suhu
lingkungan naik ditunjukkan oleh kenaikan suhu larutan sehingga didapat ∆𝐻𝑛 =
471,5 𝐽/𝑚𝑜𝑙 kalor penetralan sehingga mengakibatkan terjadinya pelepasan
kalor dan terjadi reaksi eksoterm.Namun dalam pengambilan data terjadi
kesalahan karena pada saat mengukur suhu setelah pencampuran NaOH dan HCL
dalam kalorimeter tidak terjadi pengadukan secara bersamaan dengan
pengukuran suhu.
Dalam hal ini pula sering terjadi perubahan entalpi perubahan entalpi
diperoleh dari selisih jumlah entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi bila
harga perubahan entalpi positif maka reaksinya adalah endoterem sebaliknya jika
perubahan entalpi negatif maka reaksinya adalah eksoterm perubahan entalpi
suatu reaksi disebut dengan kalor reaksi pada suatu sistem kita tidak dapat
mengetahui berapa kalori yang terdapat pada sistem lingkungan tersebut yang
dapat diketahui hanyalah perubahan kalor yang terdapat pada sistem lingkungan
tersebut dari hasil percobaan dan pengamatan didapat kalor jenis adalah
perbandingan antara massa dan volum kalor jenis air lebih besar lepas berasal
dari campuran sedangkan spesi yang menerima kalor, air, HCL, NaOH,
kalorimeter. Reaksi dalam percobaan termasuk reaksi endoterm kanan dan usaha
yang dihasilkan bernilai positif.
Tidak ada kesimpulan dan saran mu dek, msukkan dek sesuai pembahasan & hasil pengamatan

Beri tanda kurung pada tahun jurnal DAFTAR PUSTAKA

Howan, Dian H.O. 2019. Kajian kalor reaksi tembaga sulfat (CUSO4 5H2O) melalui
prototype Kalorimeter Jurnal Chemistry.Volume 4 Nomor 1.
tambahkan halaman awal jurnal hingga akhir
Irwandy. 2014. Kimia Tekhnik. Bogor: IPB press
Miringkan judul buku
Marwanis,Elvy.2021 Kimia Dasar II. Yogyakarta. Penerbit Erlangga.
Mana tahunnya dek?
Oxtoby,Dauldh W.Ginis H.P Prinsip-prinsip Kimia Modern.Jakarta. Penerbit Erlangga

Saraha, Abdul, Khusna, Arrahman. 2017. Kimia Dasar. Bandung Rasibook.


titik dlu baru lokasi terbit (lokasi terbit tdk di tlis miring
Sutardi, 2016. Solusi Mahir kimia, Yogyakarta: Dea publish

Widyastuti dan Ishatit. 2019 Penentuan kalor jenis dalam menggunakan metode
pendinginan newton dan sensor suhu berbasis Arduino.
+ jenis jurnalnya dek, yg di tulis miring jenis jurnal bukan judul jurnal
Jurnal Phemoen. Pengembangan penilain pengetahuan awal mahasiswa pada materi
Termokimia.
mana tahun terbitnya dek? Suruh ucup ajar k bkin dapus dek, sdh sya jlaskan nah!

Ingat susunan Literatur harus sesuai dengan urutan yang ada di dapus, Selamat merevisi dek!
Gambar sesuaika dengan ukuran biografi dek
BIOGRAFI

Muh. Syech Yusuf, Lahir di Bulukumba, 19 Mei 2003. Ia memulai


pendidikan di SDN 80 Bulukumba, kemudian setelah lulus dia melanjutkan
pendidikannya di SMPN 17 Bulukumba di tahun 2016. Selepas lulus dari
SMP, dia melanjutkan pendidikan di SMAN 14 Bulukumba. Dan saat ini
melanjutkan Studi di Universitas Negeri Makassar Program studi Pend.
Fisika ICP

Ainun Mardiyah adalah mahasiswa Jurusan Fisika Prodi Pendidikan Fisika


ICP, Univeritas Negeri Makassar (UNM).Ia merupakan Alumni dari
SMAN 14 Sinjai,lahir di Sinjai 02 Juni 2003.

Aulyani adalah mahasiswa jurusan fisika prodi Pendidikan fisika ICP.


Universitas Negeri Makassar (UNM) Iia merupakan alumni dari SMAN 2
POLEWALI MANDAR,lahir di POLMAN 28 desember 2003.

Hamdayani B adalah mahasiswa jurusan fisika prodi Pendidikan fisika


ICP. Universitas Negeri Makassar (UNM). Dia merupakan seorang putri
pertama yang lahir di Raulo, 26 Januari 2004. Dan alumni SMPN 3
Parigi.

Wanda Aryani Gunawan, Lahir di Siwa, 30 Desember 2003 merupakan


mahasiswa jurusan Fisika prodi Pendidikan Fisika ICP. Universitas
Negeri Makassar (UNM). Ia alumni dari SMAN 6 WAJO dan lahir di
Siwa, 30 Desember 2003.

Nurmadinah adalah mahasiswa jurusan fisika prodi pendidikan fisika ICP


Universitas Negeri Makassar (UNM) Ia merupakan alumni dari MAN 1
POLEWALI MANDAR lahir di POLMAN 21 Februari 2003.

Anda mungkin juga menyukai