Anda di halaman 1dari 8

PERSEPSI MAHASISWA BARU JURUSAN KIMIA FMIPA UM

ANGKATAN 2016 TENTANG FENOMENA PERUBAHAN


MATERI

M. Muchson*, Yunilia Nur Pratiwi**, Oktavia Sulistina*, Darsono Sigit*


* Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang
** Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Malang
m.muchson.fmipa@um.ac.id

Abstrak

Perubahan materi merupakan topik pembelajaran yang umumnya disajikan pertama kali
sebelum reaksi-reaksi kimia yang lebih rumit. Topik tersebut sudah mulai diperkenalkan
sejak siswa duduk di bangku sekolah menengah. Namun, kemampuan siswa untuk
membedakan perubahan fisika dan kimia tergantung pada tingkat pemahaman siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa baru pendidikan kimia
tentang perubahan materi. Sebanyak 95 mahasiswa semester I tahun ajaran 2016/2017
diminta untuk menuliskan persepsi mereka terhadap tujuh fenomena perubahan materi. Hasil
analisis menunjukkan bahwa 73,68% mahasiswa mampu mengidentifikasi perubahan fisika
dengan tepat, sedangkan perubahan kimia diidentifikasi dengan tepat oleh 78,42%
mahasiswa. Selanjutnya, alasan mahasiswa pada masing-masing fenomena dianalisis dan
dikategorikan berdasarkan kemiripan jawaban dengan mahasiswa lain. Namun, kemampuan
mahasiswa untuk mengidentifikasi fenomena komplek yang melibatkan kedua jenis
perubahan materi tersebut masih sangat kurang.

Kata Kunci : Perubahan materi, persepsi mahasiswa, konsep alternatif

Abstract

Changes of matter are generally the first topics taught before the more complicated
chemical reactions. The topics have been introduced since students in secondary school.
However, the student's ability to distinguish between physical and chemical changes was
depend on the level of student understanding. This study aims to identify early chemical
education undergraduate students' perceptions about physical and chemical changes. There
were 95 first semester students were asked to write down their perceptions of seven
phenomena related to changes of matter. Results showed that 73,68% students were able to
identify the physical changes precisely, while chemical changes identified correctly by
78,42% of students. Then, students’ reason students for each phenomenon analyzed and
categorized based on the similarity of the answers with others. However, students' ability to
identify complex phenomenon that involves both types of material changes are still lacking.

Keywords : change of matter, students’ perception, alternative conception

PENDAHULUAN perubahan komposisi materi dan energi yang


Ilmu kimia merupakan ilmu yang menyertai setiap perubahan komposisi
mempelajari materi dan perubahannya materi. Dalam mempelajari ilmu kimia tidak
(Chang, 2003). Sedangkan Brady (1999) terlepas dari konsep, yaitu abstraksi atau
mendefinisikan ilmu kimia sebagai salah gagasan yang menggambarkan ciri-ciri
satu cabang dari ilmu pengetahuan alam umum suatu objek atau peristiwa yang dapat
yang mempelajari tentang komposisi materi, mempermudah komunikasi antarmanusia

76 JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536


Vol. 01, No. 2, Desember 2016
Muhammad Muchson dkk, Persepsi Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Kimia UM
tentang Perubahan Materi

dan memungkinkan manusia untuk berpikir Ada banyak fenomena dalam kehidupan
(Effendy, 2002:3). Pemahaman peserta didik sehari-hari yang berhubungan dengan
terhadap konsep-konsep kimia merupakan perubahan materi. Perkaratan besi,
bagian dari hasil proses pembelajaran kimia. pembuatan tape, pembakaran kertas
Selain itu, sebagai central of science, merupakan contoh perubahan kimia,
konsep-konsep dalam ilmu kimia merupakan sedangkan perebusan air, pembekuan es,
dasar bagi perkembangan sains, teknologi, penguapan parfum merupakan contoh
dan industri (Mahdi, 2014:351; Chang, perubahan fisika. Setelah memperhatikan
2011:2). Oleh karena itu, pemahaman yang fenomena-fenomena tersebut, setiap
tepat terhadap konsep kimia berperan individu akan memiliki persepsi tertentu
penting dalam pendidikan sains. sesuai dengan hasil pengamatannya.
Persepsi berarti pandangan, tanggapan,
Konsep-konsep dalam materi kimia
anggapan langsung dari dalam diri seseorang
disajikan dalam tiga tingkatan, yaitu tingkat
terhadap sesuatu objek tertentu melalui
makroskopik, submikroskopik, dan simbolik
pengenalan panca indra yang dimiliki oleh
(Nahum, et.al, 2004:304). Menurut
manusia (Slameto, 2010). Persepsi terbentuk
Johnstone (dalam Rahayu dan Kita,
ketika seseorang menerima stimulus dari
2000:669), pemahaman yang tepat tentang
dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ
konsep kimia dapat tercapai jika siswa mam-
bantunya dan masuk ke dalam otak yang
pu mengaitkan ketiga tingkat pemahaman
selanjutnya terjadi proses berpikir dan pada
tersebut. Jika tidak, siswa akan mengalami
akhirnya terbentuk sebuah pemahaman.
kebingungan dalam memahami suatu konsep
Persepsi individu terhadap suatu fenomena
dan tidak menutup kemungkinan siswa akan
menentukan tingkat pemahaman mahasiswa
mengkonstruk konsep alternatif untuk me-
tersebut terhadap materi yang dipelajari
mpermudahkan memahami konsep yang
terkait fenomena tersebut. Oleh karena itu,
sebenarnya. Terbentuknya konsep alternatif
penelitian berikut bertujuan untuk
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
mengetahui persepsi mahasiswa baru
nyata dalam diri individu dalam memahami
tentang perubahan materi serta
realita dan pengalaman (Marton, 1981:180).
mengidentifikasi konsep alternatif yang
Aspek pengalaman berhubungan dengan apa
mereka pahami terkait fenomena-fenomena
yang dapat diamati oleh siswa melalui
yang disajikan.
pancaindera dan termasuk aspek
makroskopis berdasarkan tingkat penyajian METODE PENELITIAN
konsepnya. Sedangkan realita menunjukkan
Penelitian berikut termasuk jenis
keadaan sebenarnya yang terjadi terhadap
penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
aspek makroskopis yang diamati, dapat
mendeskripsikan persepsi mahasiswa baru
berupa penjelasan pada tingkat partikulat
Program Studi Pendidikan Kimia UM
(submikroskopik) yang selanjutnya
tentang perubahan materi yang meliputi
dianalogikan dengnan persamaan-persamaan
perubahan fisika dan kimia. Sebanyak 95
yang sesuai.
mahasiswa yang terlibat dalam penelitian
Salah satu topik yang dapat disajikan berikut adalah mahasiswa semester I
melalui tiga tingkatan konsepsi dan angkatan 2016. Mereka diminta memberikan
melibatkan aspek pengalaman dan realita jawaban tertulis pada tujuh soal objektif
adalah perubahan materi. Konsep tentang yang melibatkan fenomena-fenomena
perubahan materi telah disajikan sejak perubahan materi. Ketujuh fenomena
tingkat menengah pertama. Topik perubahan tersebut meliputi: (1) pelarutan gula; (2)
materi umumnya disajikan di awal tahun penguapan cairan propana dari dalam korek
ajaran sebelum reaksi-reaksi kimia yang api; (3) pembakaran gas dalam tabung LPG;
lebih rumit. Hal tersebut menunjukkan (4) elektrolisis air; (5) pendidihan air; (6)
bahwa pemahaman peserta didik terhadap pembakaran lilin; dan (7) pengeringan baju.
konsep perubahan materi akan menjadi dasar Instrumen yang digunakan dalam penelitian
bagi mereka untuk mempelajari konsep- berikut telah diuji validitasnya oleh ahli
konsep kimia lain yang lebih kompleks. kimia dan pembelajarannya dan dinyatakan

77
JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536
Vol. 01, No. 2, Desember 2016

layak untuk digunakan sebagai alat jawaban. Selanjutnya, konsep-konsep


pengumpul data. alternatif pada masing-masing fenomena
dianalisis untuk mengetahui kesalahan
Jawaban tertulis tersebut kemudian
persepsi mahamahasiswa terhadap konsep
dianalisis dengan memberikan skor 1 pada
perubahan fisika dan kimia.
pernyataan yang sesuai dengan fenomena
yang diberikan dan skor 0 untuk pernyataan Persepsi Mahasiswa terhadap Perubahan
yang tidak sesuai. Selanjutnya, persentase Materi
jawaban benar mahasiswa dihitung untuk
Hasil analisis menunjukkan bahwa
mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa
sebanyak 73,68% mahasiswa telah mampu
dalam mengidentifikasi fenomena perubahan
mengidentifikasi fenomena perubahan fisika
materi. Selain itu, jawaban tertulis dianalisis
dengan tepat. Berdasarkan jawaban tertulis
lebih lanjut untuk diidentifikasi dan
mahamahasiswa, persepsi mereka terhadap
dikategorikan berdasarkan kemiripan
perubahan fisika dapat digolongkan menjadi
pernyataan antarmahasiswa. Pernyataan
tujuh kategori berdasarkan kemiripan
mahasiswa pada sejumlah kategori
jawabannya. Kategori-kategori tersebut
menunjukkan persepsi mereka tentang
menyatakan bahwa perubahan fisika adalah
perubahan fisika dan kimia. Disamping
perubahan yang (A) melibatkan perubahan
identifikasi terhadap persepsi, analisis lebih
wujud; (B) tidak menghasilkan zat baru; (C)
lanjut terhadap jawaban mahasiswa
dapat kembali ke bentuk/wujud semula; (D)
menunjukkan adanya konsep-konsep
melibatkan perubahan wujud dan tidak
alternatif yang mereka pahami tentang
menghasilkan zat baru; (E) melibatkan
perubahan materi.
perubahan wujud dan dapat kembali ke
HASIL DAN PEMBAHASAN bentuk/wujud semula; (F) tidak
menghasilkan zat baru dan dapat kembali ke
Penelitian ini bertujuan untuk
bentuk/wujud semula; (G) melibatkan
mendeskripsikan persepsi mahasiswa
perubahan wujud, tidak menghasilkan zat
tentang perubahan zat. Jawaban tertulis
baru, dan dapat kembali ke bentuk/wujud
mahasiswa terhadap tujuh fenomena
semula.
perubahan fisika dan kimia dianalisis dan
dikelompokkan berdasarkan kemiripan

A
B
C
D
E
F
G
tidak
terkategori

persentase (%)
jawaban jawaban
salah benar

Grafik 4.1. Persepsi Mahasiswa terhadap Perubahan Fisika

Grafik 1 di atas menunjukkan persentase kategori (D) yang menjelaskan bahwa


persepsi mahasiswa terhadap fenomena perubahan fisika adalah perubahan yang
perubahan fisika. Grafik tersebut melibatkan perubahan wujud dan tidak
menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa menghasilkan zat baru. Kategori selanjutnya
terhadap perubahan fisika didominasi oleh adalah (A) dan (B) yang secara berturut-

78
Muhammad Muchson dkk, Persepsi Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Kimia UM
tentang Perubahan Materi

turut menjelaskan bahwa perubahan fisika enam kategori yang menunjukkan bahwa
hanya melibatkan perubahan wujud atau mahasiswa memahami perubahan kimia
hanya ditandai dengan tidak terbentuknya sebagai perubahan yang (P) menghasilkan
zat baru. Data tersebut menunjukkan bahwa zat baru; (Q) ditandai dengan pembentukan
persepsi mahasiswa secara umum masih gas atau endapan, perubahan suhu,
didominasi oleh pemahaman secara perubahan warna; (R) tidak dapat kembali
makroskopik. Mahasiswa belum mampu ke bentuk/wujud semula; (S) menghasilkan
memberikan penjelasan secara mikroskopik zat baru dan ditandai dengan pembentukan
pada level partikulatnya. Persepsi gas atau endapan, perubahan suhu,
mahasiswa yang dikombinasi oleh kedua perubahan warna; (T) menghasilkan zat baru
jawaban tersebut juga menunjukkan bahwa dan tidak dapat kembali ke bentuk/wujud
kemampuan mahasiswa memberikan semula; (U) ditandai dengan pembentukan
penjelasan sampai pada level mikroskopik gas atau endapan, perubahan suhu,
perlu untuk semakin banyak dilatihkan. perubahan warna serta tidak dapat kembali
ke bentuk/wujud semula.
Adapun persepsi mahasiswa terhadap
perubahan kimia dikelompokkan menjadi

P
Q

R
S

T
U
tidak
terkategori

jawaban jawaban
salah benar

Grafik 4.2. Persepsi Mahasiswa terhadap Perubahan Kimia

Grafik 2 di atas menunjukkan sebaran suhu, dan perubahan warna. Berdasarkan


konsepsi mahasiswa tentang perubahan data tersebut diketahui bahwa mahasiswa
kimia. Grafik tersebut menunjukkan bahwa ternyata hanya mampu menjelaskan
persepsi mahasiswa tentang perubahan fenomena perubahan kimia secara
kimia didominasi oleh kategori (P), yaitu makroskopik. Mereka menggunakan fakta-
perubahan kimia adalah perubahan yang fakta yang teramati sebagai dasar
tidak menghasilkan zat baru. Meskipun pemahamannya, namun kurang mampu
demikian, tidak semua mahasiswa yang menganalisis perubahan yang terjadi pada
memahami perubahan kimia berdasarkankan level partikulat. Mahasiswa juga tidak
kategori ini mampu menjelaskan jenis zat menjelaskan bagaimana proses pembentukan
baru yang terbentuk. Beberapa dari mereka zat baru, apakah zat yang terbentuk benar-
memberikan penjelasan berdasarkan ciri-ciri benar baru dan berbeda dari zat awalnya
yang teramati oleh indera. Hal tersebut dapat ataukah hanya mengalami modifikasi saja.
diamati pada kategori kedua yang
Jika kedua data diatas menunjukkan
mendominasi, yaitu kategori (Q) yang
bahwa sebagian besar mahasiswa telah
menyatakan bahwa perubahan kimia adalah
mampu mengidentifikasi perubahan fisika
perubahan yang ditandai dengan
dan kimia secara tepat, ternyata hal tersebut
terbentuknya gas atau endapan, perubahan

79
JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536
Vol. 01, No. 2, Desember 2016

tidak berlaku ketika mereka diberikan disebabkan oleh adanya interaksi


fenomena yang lebih kompleks dan antarpartikel gula dan air melalui gaya
melibatkan kedua jenis perubahan materi antarmolekulnya. Molekul-molekul gula
tersebut secara simultan. Fenomena yang akan terhidrasi oleh molekul air sehingga
disajikan adalah fenomena pembakaran lilin letaknya semakin berjauhan. Hal tersebut
yang menyebabkan lilin meleleh. Pada secara makroskopik teramati dengan
dasarnya fenomena tersebut tidak hanya hilangnya padatan gula akibat terlarut dalam
melibatkan perubahan fisika yang air. Namun, molekul-molekul gula dan air
melelehkan lilin akibat panas, namun tidak berubah menjadi zat lain. Konsep
peristiwa tersebut juga melibatkan alternatif yang cukup mendominasi
perubahan kimia. Terbakarnya sumbu lilin pemahaman siswa tersebut kemungkinan
dan lilin itu sendiri menyebabkan terjadinya akibat kurangnya pemahaman mahasiswa
pemutuan dan pembentukan ikatan antara tentang ikatan kimia dan gaya antarmolekul.
molekul hidrokarbon dan gas gas oksigen Ketidakmampuan mahasiswa menjelaskan
sehingga membentuk zat baru berupa gas fenomena tersebut pada tingkat partikulat
karbondioksida dan uap air (jika terjadi menyebabkan munculnya konsep alternatif
pembakaran sempurna). yang demikian.
Namun, hasil analsis terhadap jawaban
Beberapa konsep alternatif lain yang
mahasiswa menunjukkan bahwa hanya 4
ditemukan berhubungan dengan fenomena
dari 95 (4,21%) mahasiswa yang mampu
yang melibatkan pembentukan gas. Sebagian
menjelaskan fenomena tersebut dengan
mahasiswa tidak mampu mengidentifikasi
tepat. Hal tersebut menunjukkan bahwa
apakah gas yang dihasilkan merupakan hasil
mahasiswa belum mampu mengidentifikasi
reaksi kimia dan merupakan zat baru,
perubahan materi yang bersifat lebih
ataukah hanya terjadi perubahan wujud dari
kompleks. Apabila dilihat dari tingkatannya,
cair menjadi gas saja. Konsep alternatif yang
seharusnya mahasiswa memiliki pengalaman
paling banyak dipahami siswa adalah
dan pengetahuan lebih baik dibanding siswa
tentang pembentukan gas yang merupakan
SMA. Namun, hal tersebut ternyata tidak
ciri perubahan kimia. Menurut sebagaian
terbukti.
mahasiswa, setiap fenomena yang
Temuan Konsep Alternatif tentang menghasilkan gas pasti melibatkan reaksi
Perubahan Materi kimia. Namun pada kenyataannya, tidak
semua gas yang dihasilkan merupakan hasil
Selain mengetahui persepsi siswa tentang
dari reaksi kimia. Peristiwa penguapan air
perubahan materi, hasil analisis terhadap
atau penguapan gas propana dari dalam
jawaban tertulis siswa menunjukkan bahwa
korek api menghasilkan gas bukan
siswa memiliki pemahaman yang kurang
merupakan perubahan kimia. Gas yang
tepat tentang konsep perubahan materi.
dihasilkan memiliki kandungan zat yang
Pemahaman siswa tersebut disebut dengan
sama dengan wujud cairnya. Keduanya
konsep alternatif. Beberapa konsep alternatif
hanya berbeda wujud akibat posisi
tentang perubahan fisika dan kimia disajikan
antarpartikelnya berjauhan sehingga
dalam tabel 1.
interaksi antarpartikelnya melemah dan
Berdasarkan hasil analisis terhadap menyebabkan zat tersebut menguap. Namun,
masing-masing pernyataan siswa dapat sebanyak lebih dari 30% mahasiswa
teridentifikasi sejumlah konsep alternatif menjelaskan bahwa peristiwa tersebut
seperti yang disajikan pada tabel 4.1 di atas. tergolong perubahan kimia. Hal tersebut
Sejumlah mahasiswa ternyata memiliki dimungkinkan karena siswa hanya
konsep aternatif pada fenomena pelarutan menghafalkan ciri-ciri reaksi kimia yang
gula. Menurut 27,37% mahasiswa proses meliputi pembentukan gas dan endapan serta
pelarutan gula akan merubah wujud gula terjadi perubahan suhu dan warna. Ketika
dari padatan (solid) menjadi cair sehingga siswa mengidentifikasi adanya pembentukan
terbentuk larutan yang homogen antara gula gas, maka mereka langsung menyimpulkan
dan air. Pada dasarnya, proses pelarutan gula bahwa perubahan yang terjadi adalah

80
Muhammad Muchson dkk, Persepsi Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Kimia UM
tentang Perubahan Materi

perubahan kimia. Mahasiswa tidak perubahan materi penyusunnya atau tidak.


mengidentifikasi lebih jauh apakah terjadi
Tabel 4.1. Konsep Alternatif Siswa tentang Perubahan Materi
Persentase
No. Konsep Alternatif Contoh Pernyataan
(%)
1. Gula yang larut berubah wujud karena gula yang dilarutkan dalam air akan 27,37
dari padat ke cair ikut mencair tetapi tidak membentuk zat baru
wujud gula berubah dari solid menjadi
larutan, tetapi zat yang terbentuk bukan zat
baru
2. Larutan gula yang terbentuk gula yang sudah larut dalam air tidak dapat 18,95
tidak dapat dipisahkan lagi diubah kembali menjadi gula
antara gula dan air terbentuk larutan baru yang homogen dan
tidak dapat dipisahkan secara fisika
3. Pembentukan gas selalu ..... menghasilkan gas adalah tanda reaksi 31,58
merupakan ciri terjadinya kimia ....
perubahan kimia .... dihasilkannya gas merupakan tanda
terjadinya reaksi kimia (ada gas, endapan,
suhu, perubahan warna) ....
4. Gas hasil penguapan tidak dapat .... cairan propana yang menguap tidak dapat 20,00
kembali ke wujud semula (cair) kembali ke cairan propana ....
saat katup terbuka, cairan propana bereaksi
dengan udara membentuk zat baru, cairan
propana yang menguap tidak dapat kembali
ke wujud semula
5. Gas hasil pembakaran gas .... meskipun menghasilkan gas dan panas, 12,63
bukan termasuk zat baru tetapi tetap dalam bentuk LPG dan tidak
menghasilkan zat baru
.... gas dalam LPG setelah dibakar tetap
dalam wujud gas, tidak menghasilkan zat baru
....

Alasan yang sama juga menyebabkan pembakaran gas dalam tabung LPG akan
munculnya konsep alternatif lain yang menghasilkan gas yang sama, gas dalam
menyatakan bahwa gas yang terbentuk tabung hanya menguap akibat panas api.
melalui proses penguapan tidak dapat Padahal peristiwa pembakaran menyebabkan
kembali ke bentuk/wujud semula. Padahal terjadinya reaksi antara gas propana dalam
proses penguapan hanya melibatkan tabung dengan oksigen di udara.
perubahan posisi partikel, bukan mengubah Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon
jenis partikelnya. Zat berwujud gas hasil akan menghasilkan gas CO2 dan uap air.
penguapan dapat kembali membentuk zat Namun, mahasiswa beranggapan bahwa
cair apabila diletakkan dalam sistem tertutup tidak adanya perubahan wujud reaktan dan
atau pada ruang bertemperatur rendah atau produk menunjukkan tidak terjadinya
bertekanan tinggi. Namun, partikel zat yang perubahan partikel penyusun zat.
terkandung di dalamnya tidak berubah.
Sebanyak 20,00% mahasiswa memiliki KESIMPULAN
konsep alternatif berikut. Berdasarkan uraian pada hasil penelitian
disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa baru
Seperti halnya proses pelarutan gula yang
Pendidikan Kimia UM angkatan 2016
diidentikkan dengan proses pencairan gula,
terhadap fenomena-fenomena perubahan
konsep alternatif selanjutnya
materi tergolong kriteria tinggi. Sebanyak
mengidentikkan proses pembakaran dengan
73,68% mahasiswa mampu mengidentifikasi
proses penguapan. Sebanyak 12,63%
perubahan fisika dengan tepat, sedangkan
mahasiswa menganggap bahwa peristiwa
78,42% mampu mengidentifikasi perubahan

81
JURNAL PEMBELAJARAN KIMIA (J-PEK) ISSN: 2528-6536
Vol. 01, No. 2, Desember 2016

kimia dengan tepat. Namun, mahasiswa meminimalisir munculnya konsep-konsep


belum mampu mengidentikasi fenomena alternatif. Penggunaan sumber belajar yang
perubahan materi yang lebih kompleks, menekankan pada representasi mikroskopik
hanya 4,21% mahasiswa yang mampu akan membantu siswa memahami terjadinya
mengidentifikasi terjadinya perubahan fisika peristiwa perubahan materi yang mereka
dan kimia secara simultan dalam satu amati secara makroskopik dengan tepat.
peristiwa. Tidak hanya pada topik perubahan materi,
penggunaan sumber belajar jenis tersebut
Analisis terhadap jawaban tertulis
juga membantu siswa memahami topik-
mereka menunjukkan bahwa penjelasan
topik lain dalam Kimia yang terdiri dari
yang diberikan masih terbatas pada level
materi-materi bersifat abstrak.
makroskopik. Mahasiswa baru Jurusan
Kimia belum mampu menjelaskan Selain itu, untuk memperbaiki kualitas
fenomena-fenomena perubahan materi hasil penelitian yang telah dilakukan maka
tersebut hingga level partikulat. Hal tersebut perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
berakibat pada munculnya sejumlah konsep mengetahui sejauh mana pemahaman siswa
alternatif yang dimiliki mahasiswa. Konsep- tentang perubahan materi. Sebaiknya
konsep alternatif tersebut kemungkinan digunakan metode wawancara terbuka semi-
akibat proses pembelajaran sejak mereka di terstruktur untuk menggali lebih jauh
sekolah menegah yang kurang menekankan pemahaman mereka. Selain itu, penelitian
pada pembahasan pad tingkat partikulat. sejenis untuk topik-topik kimia lain juga
Selain itu, kurangnya penggunaan sumber penting untuk diidentifikasi sehingga dapat
belajar berupa video maupun buku-buku diketahui tingkat pemahaman mahasiswa
yang menghadirkan representasi Jurusan Kimia. Penelitian pada subjek
mikroskopik menyebabkan siswa mengalami dengan tingkat semester berbeda dapat juga
kerancuan dalam menjelaskan fenomena dilakukan untuk mengetahui trend
yang mereka amati. pemahaman mahasiswa pada tahun pertama
hingga tahun terakhir. Hal tersebut dapat
Sehubungan dengan munculnya konsep-
memberikan gambaran tentang proses
konsep alternatif pada topik perubahan
pembelajaran yang seharusnya diterapkan di
materi ini, perbaikan kualitas proses
kelas.
pembelajaran perlu dilakukan untuk

DAFTAR RUJUKAN Chemistry? Chemistry Education: Research


and Practice. 5 (3): 301-325.
Chang, R. 2003. Kimia Dasar: Konsep-
Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Terjemahan Mahdi, J. G. 2014. Student Attitudes
oleh Muhammad Abdulkadir M, dkk. 2005. towards Chemistry: an Examination of
Jakarta: Erlangga. Choices and Preferences. American Journal
of Educational Research, 2 (6): 351-356.
Chang, R. & Overby, J. 2011. General
Chemistry The Essential Concepts Sixth Marton, F. 1981. Phenomenography –
Edition. New York: McGraw-Hill. Describing Conceptions of the World
Around Us. Instructional Science, 10
Effendy. 2002. Upaya untuk Mengatasi (1981): 177-200.
Kesalahan Konsep dalam Pembelajaran
Kimia dengan Menggunakan Strategi Rahayu, S & Kita, M. 2010. An Analysis of
Konflik Kognitif. Media Komunikasi Kimia. Indonesian and Japanese Students’
2(6): 1-21. Understanding of Macroscopic and
Submicroscopic Levels of Representing
Nahum. T.L., Hofstein, A., Naaman, R.M., Matter and Its Changes. International
dan Bardov, Z. 2004. Can Final Examination Journal of Science and Mathematics
Amplify Students’ Misconception in Education, (8): 667-688.

82
Muhammad Muchson dkk, Persepsi Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Kimia UM
tentang Perubahan Materi

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.

83

Anda mungkin juga menyukai