Anda di halaman 1dari 30

0

MODUL 3
PRAKTIKUM FISIKA DASAR

JUDUL

“GAYA GESEKAN”
TANGGALPRAKTIKUM : :12 November 2020
ASISTEN :Riska Yuliana
NAMA :Sri wahyuni
NIM :200107502001
JURUSAN/PRODI :Pendidikan Biologi A
ANGGOTAKELOMPOK :1. A.Abdul Fatah
2. Mei landa firdayanti
3. Andi Tenri Ampa Nurfitria.P
4. Nurwahyuni Alya
5. Andi Nurzahratul jannah
6. Pelasari Kurnia
7. Idil Fitri

LABORATORIUM FISIKA UNIT FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
TAHUN 2020
1

Gaya Gesekan
A. TUJUANPERCOBAAN
1. Menyelidikihubunganantaragayanormaldengangayagesekan.
2. Menyelidikihubunganantarakekasaranpermukaandengangayagesekan.
3. Menentukankoefisiengesekstatikpadabidangmiring.

B. RUMUSANM AS ALAH
Berikan rumusan masalah yang sesuai dengan tujuan praktikum di atas!

1. Bagaimana hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan?


2. Bagaimana hubungan antara kekasaran permukaan dengan gaya gesekan?
3. Berapa nilai koefisien statik pada bidang miring?

C. IDENTIFIKASIDANDEFINISIOPERASIONALVARIABEL
Uraikan variabel-variabel yang akan anda selidiki (variabel manipulasi, respon dan
kontrol), dan berikan definisi setiap variabel secara operasional!

Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel Manipulasi : gaya normal (N)
2. Variabel Respon : gaya gesekan (N)
3. Variabel Kontrol : jenis permukaan
Kegiatan 2
1. Variabel Manipulasi : jenis permukaan
2. Variabel Respon : gaya gesekan/gaya tarik (N)
3. Variabel Kontrol : gaya normal (N)
Kegiatan 3
1. Variabel Manipulasi : massa beban (gr)
2. Variabel Respon : sudut kritis (º)
3. Variabel Kontrol : jenis permukaan
2

Definisi Operasional Variabel


Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
permukaan yang bersentuhan yang arahnya selalu tegak lurus pada bidang
sentuh dan berlawanan arah dengan gaya berat benda. Satuan gaya normal
yaitu Newton.
2. Variabel respon : Gaya gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda bergerak.
3. Variabel kontrol : Massa benda
Massa benda diukur dengan menggunakan neraca ohauss berfungsi untuk
menghitung massa, satuan massa adalah gram.
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi : Jenis permukaan
Jenis permukaan merupakan wujud yang nampak pada suatu permukaan benda,
apakah dalam wujud kasar ataupun dalam wujud halus atau licin.
2. Variabel respon : Gaya tarik
Gaya tarik adalah gaya yang diberikan pada suatu benda sehingga sehingga
mengalami perubahan posisi. Gaya tarik satuannya adalah Newton.
3. Variabel kontrol : Gaya Normal dan Keadaan Benda
Gaya normal adalah gaya yang dilakukan oleh benda dalam arah tegak lurus
dengan bidang, dan pada praktikum ini diukur dengan menggunakan neraca
pegas dalam satuan newton (N).
Keadaan benda merupakan suatu kondisi yang dialami atau terjadi pada benda.
Dimana pada praktikum ini ada dua keadaan yang ditunjukkan, yaitu pada saat
tepat akan bergerak dan pada saat bergerak lurus beraturan.
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi : Massa beban
Massa beban adalah berat suatu balok yang digunakan yang diukur dengan
neraca ohauss dengan menggunakan satuan gram.
2. Variabel respoan : Sudut kritis
Sudut kritis adalah sudut yang ditunjukkan pada busur derajat dimana benda
tepat akan bergerak.
3. Variabel kontrol : Jenis permukaan
Jenis permukaan adalah kondisi permukaan benda ( kasar atau halus ) dan
dalam praktikum ini jenis permukaan sedang (tidak kasar dan tidak licin).
3
D. ALAT DANBAHAN
1. Neracapegas0-5N 8. Papanlandasan
2. Katrolmeja 9. Bidangmiring
3. Balokkasar 10.Stopwatch
4. Baloklicin 11.Meteran
5. Beban @ 50gram
6. Tali/benang
7. Balokpersegi(dengansteckerpenyambung)

E. TEORISINGKAT
SebuahbalokyangdidorongdiatasmejaakanbergerakBilasebuahbalokmassanya
m,kitalepaskandengankecepatanawalVopadasebuahbidanghorizontal,maka balok
itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti di dalam gerakan balok mengalami
perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok, gaya ini disebut gaya gesekan.
Besarnyagayagesekanditentukanolehkoefisiengesekanantarkeduapermukaan
4

benda dan gaya normal. Besarnya koefisien gesekan ditentukan oleh kekasaran
permukaan bidang dan benda.
Gayagesekandibagiduayaitu:gayagesekanstatis(fs)dangayagesekankinetik(fk).
Sebuah balok beratnya W, berada pada bidang mendatar yang kasar, kemudian
ditarikolehgayaFsepertipadaGambar4.1dibawahini.
zah
Arah gaya gesekan f berlawanan arah dengan gaya penyebabnya F, dan berlaku:
1. UntukhargaF<fsmakabalokdalamkeadaandiam.
F
2. UntukhargaF=f
f smakabaloktepatsaatakanbergerak.
3. ApabilaFasediperbesarlagisehinggaF>fsmakabendabergerakdangaya
gesekanstatisfsakanberubahmenjadigayagesekankinetikfk.
Gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain
disebut gaya gesekan statis. Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengangaya
terkecilyangdibutuhkanagarbendamulaibergerak.Sekaligeraktelahdimulai,gaya
gesekanantarkeduapermukaanbiasanyaberkurangsehinggadiperlukangayayang
lebihkeciluntukmenjagaagarbendabergerakberaturan.Gayayangbekerjaantara dua
permukaan yang saling bergerak relatif disebut gaya gesekan kinetik. Jika f s
menyatakanbesargayagesekanstatikmaksimum,maka:
fs
s (3.1)
N
DengansadalahkoefisiengesekanstatikdanNadalahbesargayanormal.Jikafkmenyatakan
besar gaya gesekan kinetik, maka :
fk
k (3.2)
N
dengankadalahkoefisiengesekankinetik.
Bila sebuah benda dalam keadaan diam pada suatu bidang datar, dan kemudian
bidang tempat benda tersebut dimiringkan perlahan-lahan sehingga membentuk
sudut sampai benda tepat akan bergerak, koefisien gesekan statik antara benda
dan bidang diberikan oleh persamaan,
S=tanc (3.3)
Dengancadalahsudutpadasaatbendatepatakanbergerak,yangdisebutsudut kritis.
Koefisien gesekan statik merupakan nilai tangen sudut kemiringan bidang,
dengankeadaanbendatepatakanbergerak/meluncur.Padasudut-sudutyanglebih
5

besardaric,balokmeluncurlurusberubahberaturankeujungbawahbidangmiring
dengan percepatan:
a xg(sin k cos ) (3.4)

di mana adalah sudut kemiringan bidang dan k adalah koefisien gesek kinetik
antara benda dengan bidang. Dengan mengukur percepatan ax, maka koefisien
gesekan kdapat dihitung.

F. PROSEDURKERJA
Kegiatan 1. Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan
Tarikbalokdenganneracapegassepertipadagambar4.2dibawahini.

Neraca pegas

Balok
Tali Katrol

Meja

Gambar3.1.Rangkaianpercobaankegiatan2

Amatipenunjukanneracapegaspadasaatbaloktepatakanbergerakdanpada
saatbalokbergeraklurusberaturan.Tambahkanbebandiatasbalok,danamati
penunjukanneracapegaspadasaatbaloktepatakanbergerakdanpadasaat balok
bergerak lurusberaturan.
Lakukanbeberapakalidenganmengubah-ubahpenambahanbebandiatasbalok.
Catathasilpengamatanpadatabelpengamatan.
Kegiatan 2. Hubungan antara kekasaran permukaan dengan gaya gesekan
Ganti permukaan meja atau balok yang lebih kasar/halus. Amati penunjukan
pegas.Padasaatbaloktepatakanbergerakdanpadasaatbalokbergeraklurus
beraturan. Lakukan kegiatan ini beberapa kali dengan mengganti permukaan
mejaataubalokyanglebihkasar/halus.
Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Kegiatan 3. Menentukan koefisien gesekan statik pada bidang miring


a. Siapkanalatdanbahanyangandabutuhkan.
b. Letakkanbidangdiatasmejadenganposisimendatar(=0).
c. Letakkanbalokpersegidisalahsatuujungbidangtersebut.
6

d. Angkatsecaraperlahanujungbidangtempatbalokpersegiberadasehingga
sudut kemiringan bidang bertambah. Catat sudut kemiringan bidang pada
saatbendatepatakanbergerak.
e. Ulangi kegiatan (d) dengan menambah massa beban pada balok persegi
hinggaandaperolehsedikitnyalimadatapengukuran.

G. HASILPENGAMATAN
Hasil pengamatan atau pengukuran dapat dicatat/diisikan pada tabel hasil
pengamatan yang telah disediakan dalam modul ini.

HASIL PENGAMATAN

Hari/Tanggal :12 November 2020

Jurusan/Prodi/ :Pendidikan Biologi A

Kelompok :1 (satu)

Nama/NIM Praktikan: Sri wahyuni / 200107502001

AnggotaKelompok 1.A.Abdul Fatah 6.Andi Nurzahratul Jannah


2.Pelasari kurniati 7.Mei Landa Firdayanti
3.Andi Tenri Ampa N.P
4.Idil Fitri
5.Nurwahyuni alya

Kegiatan 1
Jenis permukaan adalah Permukaan I
Tabel 3.1. Hubungan antara gaya tarik dengan gaya normal

No Gaya Normal (N) Keadaan benda Gaya Tarik (N)

|0,40±0,05|
Tepat akan bergerak |0,45±0,05|
|0,45±0,05|
|0,70±0.05| |0,43 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata
1
|0,25±0,05|

Bergerak lurus beraturan |0,25±0,05|

|0,30±0,05|
|0,26 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata
7

No Gaya Normal (N) Keadaan benda Gaya Tarik (N)

|0,50±0,05|
Tepat akan bergerak |0,50±0,05|
|0,55±0,05|
|0,51 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata
2 |1,20±0,05|
|0,40±0,05|

Bergerak lurus beraturan |0,35±0,05|

|0,45±0,05|
|0,4 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata

|0,75±0,05|
Tepat akan bergerak |0,75±0,05|
|0,80±0,05|
|0,76 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata
3 |0,70±0.05|
|0,65±0,05|

Bergerak lurus beraturan |0,60±0,05|

|0,65±0,05|
|0,63 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata

Kegiatan 2
Gaya Normal =|1,20±0,05|N

Tabel 3.2. Hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik

Jenis
Keadaan benda Gaya Tarik (N)
Permukaan

|0,40±0,05|

Tepat akan bergerak |0,35±0,05|


Jenis 1 A240 |0,35±0,05|

|0,36 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata

|0,35±0,05|
Bergerak lurus beraturan |0,30±0,05|

|0,35±0,05|
|0,33 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata
8

Jenis
Keadaan benda Gaya Tarik (N)
Permukaan

|0,55±0,05|
Tepat akan bergerak |0,50±0,05|

|0,60±0,05|
|0,55 ± 0,05|
Jenis II Gaya tarik rata-rata
A100
|0,40±0,05|
Bergerak lurus beraturan |0,35±0,05|

|0,35±0,05|
|0,36 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata

|0,70±0,05|
Tepat akan bergerak |0,75±0,05|

|0,80±0,05|
|0,75 ± 0,05|
Jenis III Gaya tarik rata-rata
A60
|0,55±0,05|
Bergerak lurus beraturan |0,60±0,05|

|0,55±0,05|
|0,56 ± 0,05|
Gaya tarik rata-rata

Kegiatan 3

Tabel 3.3. Gaya gesekan statik pada bidang miring


No Massa beban (gram) Sudut Kritis (0)

|28±1|

|65,00±0,05| |26±1|
1
|27±1|

Sudut Kritis (0) rata-rata |27± 1|

2 |115,00±0,05| |28±1|
9

No Massa beban (gram) Sudut Kritis (0)

|31±1|
|28±1|

Sudut Kritis (0) rata-rata |29± 1|

3
|27±1|
|165,00±0,05|
|27±1|
|28 ± 1|

Sudut Kritis (0) rata-rata |27,3± 1|

|215,00 ± 0,05|
|25± 1|
|29 ± 1|
|30±1|

Sudut Kritis (0) rata-rata |28± 1|

Mengetahui,
AsistenPembimbing

Riska Yuliana
NIM.
10

H. ANALISIS DATA DANPEMBAHASAN


Kegiatan 1 : Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan
1. Berikan penjelasan mengapa besar gaya tarik sama dengan gaya gesekan
padasaatbendatepatakanbergerakdanbergeraklurusberaturan!
Besar gaya tarik sama dengan gaya gesekan pada saat benda tepat
akan bergerak dan bergerak lurus beraturan karena gaya tarik yang
diberikan pada suatu benda tersebut mengalami perubahan posisi atau
keadaan. Pada saat benda tersebut diberi gaya tarik maka benda akan
bergerak dan terjadi pula gaya gesekan antar permukaan benda
dengan permukaan bidang. Jadi, gaya tarik sama dengan gaya
gesekan pada saat benda tepat akan bergerak (statik) dan bergerak
lurus beraturan (kinetik).

Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan


1. Gaya Normal (N) = |0,70 ± 0,05|𝑁
a. Tepat Akan Bergerak
1) Hasil Pengukuran
𝐹1 = |0,40 ± 0,05|𝑁
𝐹2 = |0,45 ± 0,05|𝑁
𝐹3 = |0,45 ± 0,05|𝑁
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 0,40 𝑁 + 0,45 𝑁 + 0,45 𝑁
𝐹̅ = = = 0,43 𝑁
3 3
2) Ketidakpastian
𝛿1 = |𝐹1 – 𝐹̅ | = |0,40– 0,43| = 0,03 N
𝛿2 = |𝐹2 – 𝐹̅ | = |0,45– 0,43|= 0,02 N
𝛿3 = |𝑓𝑠3 – ̅𝑓𝑠 | = |0,45– 0,43|= 0,02 N
∆𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝐹= 0,03 N
3) Kesalahan Relatif
∆𝐹
KR = × 100%
𝐹
0,03
= × 100%= 6,97 %
0,43
4) Hasil pengukuran dilaporkan
𝐹 = |𝐹̅ + ∆𝐹 | = |0, 43 + 0,03| 𝑁
b. Bergerak lurus beraturan
1) Hasil Pengukuran
𝐹1 = |0,25 ± 0,05|𝑁
𝐹2 = |0,25 ± 0,05|𝑁
𝐹3 = |0,30 ± 0,05|𝑁
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 0,25 𝑁 + 0,25 𝑁 + 0,30 𝑁
𝐹̅ = = = 0,26 𝑁
3 3
2) Ketidakpastian
𝛿1 = |𝐹1 – 𝐹̅ | = |0,25– 0,26| = 0,01 N
𝛿2 = |𝐹2 – 𝐹̅ | = |0,25– 0,26|= 0,01 N
𝛿3 = |𝑓𝑠3 – 𝑓̅ | = |0,30– 0,26|= 0,04 N
𝑠
∆𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝐹= 0,04 N
11
3) Kesalahan Relatif
∆𝐹
KR = × 100%
𝐹
0,04
= × 100%= 15,38 %
0,26
4) Hasil pengukuran dilaporkan
𝐹 = |𝐹̅ + ∆𝐹 | = |0, 26 + 0,04| 𝑁
Dengan cara yang sama maka diperoleh tabel 3.1
No Gaya Keadaan F ∆𝐹 KR F(N)
Normal benda (%)
1 |0,70 ± Tepat 0,43 0,03 6,97 |0,43 ± 0,03|
0,05| akan
bergerak
Bergerak 0,26 0,04 15,38 |0,26 ± 0,04|
lurus
beraturan
2 |1,20 ± Tepat 0,51 0,04 7,84 |0,51 ± 0,04|
0,05| akan
bergerak
Bergerak 0,4 0,05 12,5 |0,4 ± 0,05|
lurus
beraturan
3 |1,70 ± Tepat 0,76 0,04 5,26 |0,76 ± 0,04|
0,05| akan
bergerak
Bergerak 0,63 0,03 4,76 |0,63 ± 0,03|
lurus
beraturan

2. Buatlah grafik hubungan gaya normal terhadap gaya gesek statik dangaya
normalterhadapgayagesekkinetik!
12

0.7
y = 0.37x - 0.014
0.6 R² = 0.9807

0.5

gaya gesek statis


0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
gaya normal

Grafik3.1. Hubungan antara gaya normal (N) dan gaya gesek statik(N)

0.7
y = 0.2x + 0.2833
0.6 R² = 0.9868

0.5
gaya gesek kinetik

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
gaya normal

Grafik3.2. Hubungan antara gaya normal (N) dan gaya gesek kinetik(N)
13

3. Darigrafik3.1dan3.2jelaskanbagaimanahubunganantaragayanormaldan
gayagesek!

Setelah mengetahui bahwa besarnya gaya gesek tergantung pada


kekasaran permukaan benda dan bidang yang bersentuhan. Tingkat
kekasaran ini dinyatakan dengan koefisien gesekan. Untuk benda
diam, koefisien gesekan disebut koefisien gesekan statis, disimbolkan
s.Dan untuk benda yang bergerak beraturan disebut gesekan
kinetik.Selain tingkat kekasaran permukaan benda, besarnya gaya
gesek dipengaruhi oleh besar gaya normal (N) yang diberikan bidang
pada benda. Untuk mengetahui hubungan antara gaya gesek statis,
koefisien gesekan statis, dan gaya normal benda telah dilakukan
Eksperimen. Dan hasil praktikum mebuktikan bahwa gaya gesek
berbanding lurus dengan gaya normal.
14

4. Bagaimana cara menentukan koefisien gesekan statik dan kinetik berdasarkan


grafik3.1dan3.2?

1. Grafik 3.1
a. Koefisien gesek statik
y = mx + C
y = 0.37x + 0.014
R2 = k = 0.9807
𝑦 Fs
m= = = 𝜇𝑠
𝑥 𝑁
μs= 0,37
b. Derajat kebenaran
DK = R2 x 100%
=98,07 %
c. Kesalahan relatif
KR = 100% - DK
KR = 100% - 98,07% = 1,93%
d. Ketidakpastian
∆𝜇𝑠
KR = 𝜇𝑠 x 100%
KR
∆𝜇𝑠= 𝜇𝑠x 100%
1,93%
= 0,37 × = 0,0071
100%
e. Hasil perhitungan dilaporkan
μs= | μs ± ∆ μs| = |0,37 ± 0,0071|N

2. Grafik 3.2
a. Koefisien gesek kinetik
y = mx + C
y = 0.2x + 0.2833
R2 = k
R2 = 0.9868
𝑦 Fk
m= = = 𝜇𝑘
𝑥 𝑁
μk = 0,2
b. Derajat kebenaran
DK = R2 x 100%
= 0.9868 x 100% = 98,68%
c. Kesalahan relatif
KR = 100% - DK = 1,32%
d. Ketidakpastian
∆𝜇𝑘
KR = 𝜇𝑘 x 100%
KR
∆𝜇𝑘= 𝜇𝑘x
100%
1,32%
∆𝜇𝑘= 0,2x 100% = 0,0026
e. Hasil perhitungan dilaporkan
μs= | μk ± ∆ μk|
μs= |0,2 ± 0,0026|N
15
5. Berapabesarkoefisiengesekanstatikdankinetikberdasarkangrafik3.1dan
3.2.Manayanglebihbesar,mengapademikian?

Pada gaya gesek statis adanya saat benda tepat sekali akan bergerak,
sedangkan digesekan kinetis terjadi saat benda tersebut sedang
bergerak. Hal tersebutlah yang menyebabkan gaya gesek statis lebih
besar selalu setiap waktu daripada gaya gesekan kinetis.

Pada grafik 3.1 menunjukan besar gaya statik sebesar 0,37


Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan gaya Terkecil yang
dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Sekali gerak telah dimulai, gaya
Gesekan antar kedua permukaan biasanya berkurang sehingga
diperlukan gaya yang Lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak
beraturan.

Pada grafik 3.2 menunjukan besar gaya kinetik sebesar 0.2


Gaya yang bekerja antara Dua permukaan yang saling bergerak relatif
disebut gaya gesekan kinetik.

Diantara kedua gaya pada grafik 3.1 dan 3.2 mempunyai perbedaan nilai
yang dimana nilai statik lebih besar dbandingkan dengan nilai kinetik. Hal
itu terjadi karena gaya gesek statis terjadi saat benda tersebut tepat akan
bergerak sedangkan gaya gesek kinetis terjadi saat benda mulai
bergerak.
16

Kegiatan 2 : Hubungan antara keadaan permukaan dengan gaya gesekan


6. Berdasarkan hasil pengamatan, bagaimana hubungan kekasaran permukaan
dengan gayagesekan?
Hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik
Gaya normal (N) = |1,20 ± 0,05|
a. Tepat akan bergerak
1) Hasil pengukuran
𝐹1 = |0,40 ± 0,05|𝑁
𝐹2 = |0,35 ± 0,05|𝑁
𝐹3 = |0,35 ± 0,05|𝑁
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 0,40 𝑁 + 0,35 𝑁 + 0,35 𝑁
𝐹̅ = = = 0,36 𝑁
3 3

2) Ketidakpastian
̅ | = |0,40– 0,36| = 0,04 N
𝛿1 = |𝐹1 – 𝐹
̅ | = |0,35– 0,36|= 0,01 N
𝛿2 = |𝐹2 – 𝐹
̅ | = |0,35– 0,36|= 0,01N
𝛿3 = |𝑓𝑠3 – 𝑓𝑠
∆𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝐹= 0,04 N

3) Kesalahan relatif
∆𝐹
KR = × 100%
𝐹
0,04
= × 100% = 11,1 %
0,36

4) Hasil pengukuran dilaporkan


𝐹 = |𝐹̅ + ∆𝐹 | = |0, 36 + 0,04| 𝑁

b. Bergerak lurus beraturan

1) Hasil pengukuran
𝐹1 = |0,35 ± 0,05|𝑁
𝐹2 = |0,30 ± 0,05|𝑁
𝐹3 = |0,35 ± 0,05|𝑁
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 0,35 𝑁 + 0,30 𝑁 + 0,35 𝑁
𝐹̅ = = = 0,33 𝑁
3 3

2) Ketidakpastian
̅ | = |0,35– 0,33| = 0,02 N
𝛿1 = |𝐹1 – 𝐹
̅ | = |0,30– 0,33|= 0,03 N
𝛿2 = |𝐹2 – 𝐹
𝛿3 = |𝑓𝑠3 – ̅
𝑓𝑠 | = |0,35– 0,33|= 0,02 N
∆𝛿𝑚𝑎𝑥 = ∆𝐹= 0,03 N

3) Kesalahan relatif
∆𝐹
KR = × 100%
𝐹
0,03
= × 100% = 9,09%
0,33
17
4) Hasil pengukuran dilaporkan
𝐹 = |𝐹̅ + ∆𝐹 | = |0, 33 + 0,03| 𝑁

Dari analisis yang sama maka diperoleh hasil sebagai berikut.


No Jenis Keadaan F ∆𝐹 KR (%) F (N)
permukaan benda (N) (N)
(N)
1 A240 Tepat 0,36 0,04 11,1 % |0,36 ± 0,04|
akan
bergerak
Bergerak 0,33 0,03 9,09 % |0,33 ± 0,03|
lurus
beraturan
2 A100 Tepat 0,55 0,05 9,09 % |0,55 ± 0,05|
akan
bergerak
Bergerak 0,36 0,04 11,1 % |0,36 ± 0,04|
lurus
beraturan
3 A60 Tepat 0,75 0,05 6,66 % |0,75 ± 0,05|
akan
bergerak
Bergerak 0,56 0,04 7,14 % |0,10 ± 0,05|
lurus
beraturan

Berdasarkan analisis tersebut diperoleh informasi bahwa, Hubungan


antara kekasaran permukaan dengan gaya gesekan yaitu sebanding,
dimana semakin kasar suatu permukaan maka semakin besar pula gaya
gesekan yang dihasilkan begitu pula sebaliknya. Jenis permukaan
sangat mempengaruhi besarnya koefisien gesekan sehingga
mempengaruhi gaya tarik, dalam hal ini semakin kasar permukaan
benda maka semakin besar pula koefisien gesekannya dan sebaliknya
semakin licin permukaan suatu benda, semakin kecil pula koefisien
gesekannya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa untuk jenis
permukaan I jenis permukaannya adalah halus, jenis permukaan II
adalah sedang, dan jenis permukaan III, yaitu kasar.
18

7. Hitungbesarkoefisiengesekanstatikdankinetikuntuksetiappermukaan!

1. Koefisien gesekan statik


Jenis permukaan A240
𝐹𝑠
𝜇𝑠 = 𝑁 = Fs N-1
0,36
𝜇𝑠 = = 0,3
1,20
𝜕𝜇𝑠 𝜕𝜇𝑠 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑠 = | | 𝑑𝐹𝑠 + | | 𝑑𝑁
𝜕𝐹𝑠 𝜕𝑁
𝜕𝜇𝑠 𝑁 −1 𝜕𝜇𝑠 𝑁 −1
d𝜇𝑠 = | 𝜕𝐹𝑠
|dFs +|
𝜕𝑁
| 𝑑𝑁
-1 -2
d𝜇𝑠 =|N d Fs| + |FsN dN|
𝑑𝜇𝑠 𝑁 −1 𝑑𝐹𝑠 𝐹𝑠 𝑁 −2 𝑑𝑁
𝜇𝑠
= | 𝐹𝑠 𝑁−1 | + | 𝐹𝑠 𝑁 −1
|
𝑑𝜇𝑠 𝑑𝐹𝑠 𝑑𝑁
𝜇𝑠
= | 𝐹𝑠 | + |𝑁 |
∆𝜇𝑠 ∆𝐹𝑠 ∆𝑁
𝜇𝑠
= | 𝐹𝑠 | + |𝑁 |
∆𝐹𝑠 ∆𝑁
∆𝜇𝑠 = {| |+| |} 𝜇𝑠
𝐹𝑠 𝑁
0,04 0,05
∆𝜇𝑠 = {| 0,36 | + | 1,20 |}0,3= 0,156

∆𝜇𝑠 0,156
𝐾𝑅 = x 100%= x 100% = 52%
𝜇𝑠 0,3
DK = 100% - KR = 100% - 52% = 48%
𝜇𝑠 = | 𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 |
𝜇𝑠= | 0,3 ± 0,156|
𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡.
No Jenis 𝜇𝑠 ∆𝜇𝑠 KR (%) DK (%) PF
Permukaan
1. A240 0,3 0,156 52% 48% | 0,3 ± 0,156|
2. A100 0,45 0,058 12,8% 87,2% |0,45±0,058|
3. A60 0,625 0,063 10,08% 89,92% |0,625±0,063|
2. Koefisien gesekan kinetik
Jenis permukaan A240
𝐹𝑘
𝜇𝑘 = 𝑁 = Fk N-1
0,33
𝜇𝑘 = 1,20= 0,275
𝜕𝜇𝑘 𝜕𝑘
𝑑𝜇𝑘 = | | 𝑑𝐹𝑘 + | | 𝑑𝑁
𝜕𝐹𝑘 𝜕𝑁
𝜕𝜇𝑘 𝑁 −1 𝜕𝜇𝑘 𝑁 −1
d𝜇𝑘 = | 𝜕𝐹𝑘
|dFk +|
𝜕𝑁
| 𝑑𝑁
-1 -2
d𝜇𝑘 =|N d Fk| + |FkN dN|
𝑑𝜇𝑘 𝑁 −1 𝑑𝐹𝑘 𝐹𝑘 𝑁 −2 𝑑𝑁
𝜇𝑘
= | 𝐹𝑘 𝑁−1 | + | 𝐹𝑘 𝑁 −1
|
𝑑𝜇𝑘 𝑑𝐹𝑘 𝑑𝑁
𝜇𝑘
= | 𝐹𝑘 | + |𝑁 |
∆𝜇𝑘 ∆𝐹𝑘 ∆𝑁
𝜇𝑘
= | 𝐹𝑘 | + |𝑁 |
19
∆𝐹𝑘 ∆𝑁
∆𝜇𝑘 = {| |+| |} 𝜇𝑘
𝐹 𝑁
0,03 0,05
∆𝜇𝑘 = {| 0,33 | + | 1,20 |} 𝑥 0,275= 0,03
∆𝜇𝑘 0,03
𝐾𝑅 = 𝜇𝑘
x 100%= 0,275 x 100% = 10,90%
DK = 100% - KR = 100% - 10,90% = 89,1%
𝜇𝑘 = | 𝜇𝑘 ± ∆𝜇𝑘 |
μk = | 0,275 ± 0,03 |

𝐷𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑢𝑡


No Jenis 𝜇𝑘 ∆𝜇𝑘 KR (%) DK PF
Permukaan (%)
1. Halus 0,275 0,03 10,90% 89,1% |0,275 ± 0,03|
2. Sedang 0,3 0,045 15% 85% |0,3 ±0,045|
3. Kasar 0,45 0,051 11% 89% |0,45±0,051|
20

8. Berdasarkanhasilanalisispadano.7,apakahnilaikoefisiengesekkinetikdan
statik untuk setiap jenis permukaan sama atau berbeda? Jelaskan berikan
penjelasan mengapademikian!

Berdasarkan dari analisis no.7, dapat dilihat pada tabel bahwa nilai
koefisien gesekan statik berbeda dan untuk besar nilai koefisien
gesekan kinetik memiliki nilai koefisien yang berbeda pada setiap
permukaan. Gaya gesek statis memiliki koefisien lebih besar dibanding
dengan gaya gesek kinetis. Menurut hasil yang didapatkan ini, dapat
dikatakan bahwa besar gaya gesek statis dan kinetis dipengaruhi oleh
permukaan benda. Semakin kasar permukaan maka semakin besar
pula gaya geseknya. Karena gaya gesek dan gaya normal
mempengaruhi koefisien gaya gesek statik dan koefisien gaya gesek
kinetik. Hasil yang didapatkan ini sesuai dengan teori karena dalam
pengambilan data tidak terdapat kesalahan.
21

9. Berdasarkan hasil praktikum kegiatan 1 dan 2, faktor-faktor apa saja yang


mempengaruhigayagesekandanjelaskanperbedaangayagesekanstatikdan
kinetik?

Berdasarkan hasil praktikum kegiatan 1 dan 2, faktor-faktor yang


mempengaruhi gaya gesek yaitu: Apabila lebih besar gaya normalnya
(N) maka lebih besar pula gaya geseknya, tingkat kemiringan benda
semakin miring suatu benda semakin besar pula gaya geseknya
begitupun sebaliknya dan semakin halus suatu benda semakin kecil pula
gaya geseknya. Pada jenis permukaan tidak dipengaruhi besar gaya
geseknya. Gaya gesek statik adalah gaya yang diberikan pada saat akan
bergerak. Sedangkan gaya gesek kinetik terjadi apabila gaya yang
diberikan pada saat benda bergerak lurus beraturan.
22

Kegiatan 3. Menentukan koefisien gesekan statik pada bidang miring


10. Hitungkoefisiengesekanstatikuntuksetiapmassabebanyangdigunakan!

1. 𝑚𝑏 = |65,00 ± 0,05| gram


𝜃̅= |27±1|°
a. 𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛̅𝜃
𝜇𝑠 = tan 27
𝜇𝑠 = 0,509525449 = 0,50
π
b. ∆𝜃 =
180°

3,14
∆𝜃 =
180°
= 0,017444444 = 0,02°
∂tanθ
c. 𝑑𝜇𝑠 = | | dθ
∂θ
2
𝑑𝜇𝑠 = |𝑠𝑒𝑐 𝜃|𝑑θ
dμs sec2θ
=| | dθ
μs tan θ
dμs 1
=| | dθ
μs cos θ sin θ
dμs 1
=| | dθ
μs sin 2θ
2
dμs 2 dθ
=| |
μs sin 2θ

2 ∆θ
∆𝜇s= | | μs
sin 2θ

2 (0,17444444)
∆𝜇s= | | 0,509525449
sin 2(27)

0,034888888
=| | 0,509525449
0,156434465

= 0,113637211 = 0,11

∆μs
d. KR = × 100%
μs

0,113637211
KR = × 100 %
0,509525449

= 22,3 %

e. DK = 100% - KR
DK = 100% - 22,3%
= 77,7 %
f. 𝜇𝑠 = | 𝜇𝑠 ± ∆μs|
𝜇𝑠 = |0,50 ± 0,01|
23

2. 𝑚𝑏 = |115,00±0,05| gram
𝜃̅ = |29±1|°
a. 𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛̅𝜃
𝜇𝑠 = tan 29
𝜇𝑠 = 0,554309051 = 0,55
π
b. ∆𝜃 =
180°

3,14
∆𝜃 =
180°
= 0,017444444 = 0,02°

∂tanθ
c. 𝑑𝜇𝑠 = | | dθ
∂θ

𝑑𝜇𝑠 = |𝑠𝑒𝑐2𝜃|𝑑θ

dμs sec2θ
=| | dθ
μs tan θ

dμs 1
=| | dθ
μs cos θ sin θ

dμs 1
=| | dθ
μs sin 2θ
2

dμs 2 dθ
=| |
μs sin 2θ

2 ∆θ
∆𝜇s= | | μs
sin 2θ

2 (0,17444444)
∆𝜇s= | | 0,554309051
sin 2(29)

0,034888888
=| | 0,554309051
0,857167300

= 0,022561787 = 0,02

∆μs
d. KR = × 100%
μs

0,022561787
KR = × 100 %
0,554309051

= 4,07 %
24

e. DK = 100% - KR
DK = 100% - 4,07%
= 95,93 %

f. 𝜇𝑠 = |𝜇𝑠 ± ∆ 𝜇𝑠|
𝜇𝑠 = |0,55 ± 0,02|

3. 𝑚𝑏 = |165,00±0,05| gram
𝜃̅ = |27,3±1|°
a. 𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛̅𝜃
𝜇𝑠 = tan 27,3
𝜇𝑠 = 0,516138487 = 0,52
π
b. ∆𝜃 =
180°

3,14
∆𝜃 = 180°
= 0,017444444 = 0,02°

∂tanθ
c. 𝑑𝜇𝑠 = | | dθ
∂θ

𝑑𝜇𝑠 = |𝑠𝑒𝑐2𝜃|𝑑θ

dμs sec2θ
=| | dθ
μs tan θ

dμs 1
=| | dθ
μs cos θ sin θ

dμs 1
=| | dθ
μs sin 2θ
2

dμs 2 dθ
=| |
μs sin 2θ

2 ∆θ
∆𝜇s= | | μs
sin 2θ

2 (0,17444444)
∆𝜇s= | | 0,516138487
sin 2(27,3)

0,034888888
=| |0,516138487
0,427200064

= 0,042152376 = 0,04
25

∆μs
d. KR = × 100%
μs

0,042152376
KR = × 100 %
0,516138487

= 8,17 %

e. DK = 100% - KR
DK = 100% - 8,17%
= 91,83 %

f. 𝜇𝑠 = |𝜇𝑠 ± ∆ 𝜇𝑠|
𝜇𝑠 = |0,52 ± 0,02|

4. 𝑚𝑏 = |215,00±0,05| gram
𝜃̅ = |28±1|°
a.𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛̅𝜃
𝜇𝑠 = tan 28
𝜇𝑠 = 0,531709431 = 0,53
π
b. ∆𝜃 =
180°

3,14
∆𝜃 = 180°
= 0,017444444 = 0,02°

∂tanθ
c. 𝑑𝜇𝑠 = | | dθ
∂θ

𝑑𝜇𝑠 = |𝑠𝑒𝑐2𝜃|𝑑θ

dμs sec2θ
=| | dθ
μs tan θ

dμs 1
=| | dθ
μs cos θ sin θ

dμs 1
=| | dθ
μs sin 2θ
2

dμs 2 dθ
=| |
μs sin 2θ

2 ∆θ
∆𝜇s= | | μs
sin 2θ

2 (0,17444444)
∆𝜇s= | | 0,531709431
sin 2(28)
26

0,034888888
=| |0,516138487
0,898794046

= 0,020035177 = 0,02

∆μs
d. KR = × 100%
μs

0,020035177
KR = × 100 %
0,516138487

= 3,88 %

e. DK = 100% - KR
DK = 100% - 3,88%
= 96,12 %

f. 𝜇𝑠 = |𝜇𝑠 ± ∆ 𝜇𝑠|
𝜇𝑠 = |0,53 ± 0,02|

Dengan cara tersebut maka diperoleh tabel 3.6


No 𝑚𝑏 (𝑔𝑟𝑎𝑚) ∆𝜃 𝜇s ∆𝜇s KR(%) DK(%) 𝜇s
1 |65,00 ± 0,02° 0,50 0,02 22,3% 77,7 % |0,50 ±
0,05| 0,01|
2 |115,00±0,05| 0,02° 0,55 0,02 4,07% 95,93% |0,55 ±
0,02|
3 |165,00±0,05| 0,02° 0,52 0,02 8,17% 91,83% |0,52 ±
0,02|

3 |215,00±0,05| 0,02° 0,53 0,02 3,88% 96,12% |0,53 ±


0,02|
27

11. Berdasarkanhasilanalisisno.10,apamassadiatasbidangmiringberpengaruh
terhadap koefisien gesekan statik, berikan penjelasan berdasarkan teori
kemudianbandingkandenganhasilyangandaperolehdaripraktikumini?

Berdasarkam hasil analisis no. 10, maka dapat di simpulkan massa


beban (mb) berpengaruh pada sudut kritisnya. Semakin besar massa
bebannya maka koefisien gaya geseknya semakin besar. Hal ini sejalan
dengan teori bahwa massa benda mempengaruhi sudut kritisnya.
Semakin berat/ semakin kecilnya massa beban(mb) maka koefisiennya
(𝜇s) tetap.
28
I. KESIMPULAN DAN SARAN
Berikan kesimpulan dan saran anda berdasarkan analisis dan pembahasan yang
telah diperoleh!

Dari data yang di peroleh di atas dapat di simpulkan bahwa factor yang
mempengaruhi gaya gesek di antaranya adalah gaya normal gaya tarik
dan permukaan benda.Koefisien gesek statis dimiliki oleh benda yang
diam,dan gaya gesek kinetic dimiliki oleh benda yang bergerak.
29

J. TUGASPENDAHULUAN
1. Jelaskanfaktor-faktoryangmempengaruhigayagesekan?
2. Buktikanpersamaan3.3dan3.4!
3. Sebuah benda ditarik C B A
dengan gaya F, seperti T2 T1 F
2 kg 1kg 2 kg
padagambardisampingini,
(μs=0,6danμk=0,4)!
a. Jika F = 10 N, hitung besar T1, T2 dan gaya gesekan yang dialami oleh
masing-masingbenda!
b. Jika F = 12 N, hitung besar T1, T2 dan gaya gesekan yang dialami oleh
masing-masingbenda!
c. Jika F = 18 N, hitung besar T1, T2 dan gaya gesekan yang dialami oleh
masing-masingbenda!
d. Jika F = 30 N, hitung besar T1, T2 dan gaya gesekan yang dialami oleh
masing-masingbenda!
e. Jika F = 40 N, hitung besar T1, T2 dan gaya gesekan yang dialami oleh
masing-masingbenda!

K. SUMBERPUSTAKA
1. Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 EdisiKetiga
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
2. Tipler,PaulA.2001.FisikauntukSainsdanTeknikEdisiKetigaJilid1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai