Anda di halaman 1dari 6

Modul fisika skanesa

Adapted from materi78


A. KOMPETENSI DASAR
3.8 Menerapkan hukum- hukum yang berkaitan dengan fluida statis dan fluida dinamis

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.12.1 Menjelaskan fenomena sains dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hukum pokok
hidrostatika
3.12.2 Menghitung tekanan hidrostatis suatu titik berdasarkan kedalaman dan massa jenis fluida.
3.12.3 Menganalisis hubungan massa jenis dan kedalaman dengan tekanan hidrostatis.
3.12.4 Menafsirkan hubungan massa jenis dan kedalaman dengan tekanan hidrostatis.
3.12.5 Menggunakan hukum pascal untuk mendeskripsikan prinsip kerja hidrolik dalam kehidupan
sehari-hari
3.12.6 Menganalisis perbandingan gaya dan luas penampang piston hidrolik.
3.12.7 Memprediksi permasalahan kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum Pascal.
3.12.8 Menjelaskan fenomena sains dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum Archimedes.
3.12.9 Menghitung gaya ke atas yang dialami benda yang tercelup dalam fluida.
3.12.10 Menganalisis hubungan massa jenis dengan keadaan benda mengapung, melayang, dan
tenggelam.
3.12.11 Memprediksi permasalahan kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum Archimedes.

TUJUAN PEMBELAJARAN
3.12.1.1 Setelah melihat gambar slide dan video tentang peragaan paku ditancapkan ke plastisin, siswa
dapat menjelaskan fenomena tentang tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
3.8.2.1 Setelah proses diskusi dan mengkaji berbagai bahan ajar tentang fluida statis, siswa mampu
menghitung tekanan.
3.8.3.1 Setelah diberikan data hasil percobaan, siswa mampu menganalisis hubungan gaya, luas
permukaan bidang sentuh, dan tekanan.
3.12.4.1 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu menafsirkan hubungan gaya, luas
permukaan bidang sentuh, dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari.
3.12.1.2 Setelah melihat gambar slide dan video tentang bentuk bendungan, siswa dapat menjelaskan
fenomena tentang tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari.
3.8.2.2 Setelah proses diskusi dan mengkaji berbagai bahan ajar tentang fluida statis, siswa mampu
menghitung tekanan hidrostatis.
3.8.3.2 Setelah diberikan data hasil percobaan, siswa mampu menganalisis hubungan massa jenis dan
kedalaman dengan tekanan hidrostatis.
3.8.4.2 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu menafsirkan hubungan massa jenis dan
kedalaman dengan tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari.
3.8.5.1 Setelah proses diskusi dan mengkaji berbagai bahan ajar tentang Hukum Pascal, siswa mampu
menggunakan Hukum Pascal untuk mendeskripsikan prinsip kerja hidrolik dalam kehidupan
sehari-hari.
3.8.6.1 Setelah diberikan data hasil percobaan, siswa mampu menganalisis perbandingan gaya dan luas
penampang piston hidrolik.
3.12.7.1 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu memprediksi permasalahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum Pascal.
3.12.8.1 Setelah melihat gambar slide dan video fenomena kapal terapung, siswa dapat menjelaskan
fenomena sains dalam kehidupan sehari-hari.
3.12.9.1 Setelah proses diskusi dan mengkaji berbagai bahan ajar tentang Hukum Archimedes, siswa
mampu menghitung gaya ke atas yang dialami benda yang tercelup dalam fluida.

MEKANIKA FLUIDA 1
Modul fisika skanesa
Adapted from materi78
3.12.10.1 Setelah diberikan data hasil percobaan Hukum Archimedes, siswa mampu menganalisis
hubungan massa jenis dengan keadaan benda mengapung, melayang dan tenggelam.
3.12.11.1 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu memprediksi permasalahan
kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum Archimedes.

4.8 Melakukan percobaan sederhana yang berkaitan dengan hukum-hukum fluida statis dan dinamis
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.10.1 Melakukan percobaan tekanan hidrostatis.
4.10.2 Mengkomunikasikan hasil percobaan tentang tekanan hidrostatis.
4.10.3 Mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan konsep
hukum pokok hidrostatika.
4.10.4 Melakukan percobaan Hukum Pascal.
4.10.5 Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Pascal.
4.10.6 Mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum
Pascal.
4.10.7 Melakukan percobaan Hukum Archimedes.
4.10.8 Mengkomunikasikan hasil percobaan Hukum Archimedes.
4.10.9 Mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah kehidupan sehari-hari berdasarkan Hukum
Archimedes.

TUJUAN PEMBELAJARAN
4.10.1.1 Setelah membaca prosedur percobaan, siswa mampu melakukan percobaan tekanan
menggunakan balok mini dalam pasir basah dengan mandiri.
4.10.2.1 Setelah menyimpulkan data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil
percobaan tentang tekanan di depan kelas.
4.10.3.1 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil pemecahan
masalah berdasarkan konsep tekanan di depan kelas.
4.10.1.2 Setelah membaca prosedur percobaan, siswa mampu melakukan percobaan tekanan hidrostatis
menggunakan pesawat hartel.
4.10.2.2 Setelah menyimpulkan data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil
percobaan tentang tekanan hidrostatis di depan kelas.
4.10.3.2 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil pemecahan
masalah berdasarkan konsep tekanan hidrostatis di depan kelas.
4.10.4.1 Setelah membaca prosedur percobaan, siswa mampu melakukan percobaan Hukum Pascal
menggunakan alat pascal sederhana.
4.10.5.1 Setelah menyimpulkan data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil
percobaan Hukum Pascal di depan kelas.
4.10.6.1 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil pemecahan
masalah berdasarkan Hukum Pascal di depan kelas.
4.10.7.1 Setelah membaca prosedur percobaan, siswa mampu melakukan percobaan Hukum
Archimedes.
4.10.8.1 Setelah menyimpulkan data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil
percobaan Hukum Archimedes di depan kelas.
4.10.8.2 Setelah menganalisis data hasil percobaan, siswa mampu mengkomunikasikan hasil pemecahan
masalah berdasarkan Hukum Archimedes di depan kelas.

MEKANIKA FLUIDA 2
FLUIDa Statis
A. PENDAHULUAN Tekanan alat ukur barometer
Fluida adalah segala zat yang dapat mengalir,
yaitu zat cair dan gas. P=0
Fluida statis adalah ilmu yang mempelajari
Po
fluida dalam keadaan diam. h
B. TEKANAN
Po = ρ.g.h
Tekanan didefinisikan sebagai besar gaya yang AB
bekerja pada permukaan benda tiap satuan luas.
P = tekanan (Pa atau Nm-2)
F
P=A F = gaya tekan (N)
raksa
A = luas permukaan tekan (m2)

Satuan tekanan yang sering Tekanan bejana U berhubungan


5
digunakan: 1 bar = 10 Pa
1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg
= 1,01 bar = 1,01 x 105 Pa h
1
h o
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang 2
li
dimiliki zat cair yang hanya disebabkan oleh A
beratnya sendiri. B
a
Ph = ρ.g.h ir
ρ1.h1 = ρ2.h2
Ph = tekanan hidrostatik (Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2) C. HUKUM PASCAL
h = kedalaman zat cair dari permukaan (m) Hukum Pascal berbunyi:
Tekanan mutlak adalah penjumlah tekanan Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
yang terdapat dalam suatu zat ditambah dengan ruang tertutup diteruskan sama besar ke
tekanan luar (atmosfer). segala arah.
Tekanan mutlak zat cair
Hukum Pascal dapat dirumuskan:
P = Po + ρ.g.h
F1 = F2 F2D2 2

Tekanan gauge (alat ukur) F1 = ()


P1 = P2 A1A2 D1

P = Pgauge + Po Po = tekanan luar (Pa atau atm) Penerapan hukum Pascal:


1) Dongkrak, rem dan mesin pres hidrolik
Hukum pokok hidrostatika menyatakan semua
titik yang terletak pada satu bidang datar dalam 2) Pompa ban sepeda
satu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama. 3) Mesin hidrolik pengangkat mobil

P1 = P2 ρ1.h1 = ρ2.h2 D. HUKUM ARCHIMEDES


Hukum Archimedes berbunyi:
Tekanan alat ukur manometer terbuka
Po Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
P = Po + ρ.g.h yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya
ke dalam suatu fluida sama dengan berat
fluida yang dipindahkan benda tersebut.
h Gaya apung dapat dirumuskan:
Gaya Archimedes
gas dapat dirumuskan:
FA = Wudara – Wfluida
A B
FA = ρf.vbf.g
vbf = volume benda yang tercelup (L) g =
FA = gaya Archimedes (N) percepatan gravitasi (m/s2)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
Persamaan dari hukum Archimedes:
ρb = W 2) Kapal laut
ρfFA Agar dapat tetap mengapung, besi dibuat
berongga, sehingga volume air yang
Hukum Archimedes digunakan untuk dipindahkan menjadi besar, dan me-
menentukan letak benda yang dicelupkan ke nyebabkan gaya apung menjadi besar.
dalam suatu fluida. 3) Kapal selam
Memiliki tangki pemberat yang dapat diisi
FA
1 sesuai keperluan. Agar mengapung, tangki
2
diisi udara, sedangkan agar tenggelam,
FA tangki diisi air.
4) Balon udara
W 3
FA Cara kerja balon udara:
a. Agar naik, balon diisi gas panas
W 4 sehingga volumenya bertambah,
volume udara yang dipindahkan menjadi
W besar, FA > W.
Kasus yang terjadi pada benda terhadap fluida: b. Setelah ketinggian yang diinginkan
1) Terapung (balok 1 dan 2) tercapai, agar balon udara melayang,
Terjadi apabila: W < FA volume balon dijaga agar FA = W.
Vbf < Vb c. Agar turun, gas panas dikeluarkan dari
balon udara sehingga volume balon
ρb < ρf
berkurang, sehingga FA < W.
2) Melayang (balok 3)
Terjadi apabila: W = FA E. TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAPILARITAS
Tegangan permukaan adalah kecenderungan
Vbf = Vb
permukaaan zat cair untuk menegang sehingga
ρb = ρf permukannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan.
3) Tenggelam (balok 4) Tegangan permukaan didefinisikan sebagai
Terjadi apabila: W > FA perbandingan gaya tegangan permukaan
Vbf = Vb dengan panjang permukaan.
ρb > ρf γ = tegangan permukaan (N/m)
F
γ=d F = gaya tegangan permukaan
Massa jenis benda terapung dapat dihitung: (N) d = panjang permukaan (m)

ρf . Vbf Σ ρf . Vbf Akibat gaya kohesi dan gaya adhesi, setiap


ρb = Vb ρb = Vb fluida memiliki tegangan permukaan dengan
miniskus berbeda (gejala kapilaritas).
Penerapan hukum Archimedes:
Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar partikel
1) Hidrometer
sejenis, contohnya antar partikel air.
Digunakan untuk mengukur massa jenis fluida.
Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar dua
partikel berbeda, contohnya antara fluida
dengan dinding tabung.
Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh
pertemuan antara permukaan fluida dengan
dinding tabung.
1) Jika kohesi > adhesi, maka θ > 90°, dan
terbentuk miniskus cembung.

m θ
hbf = A × ρ
f

hbf = tinggi hidrometer yang tercelup (m)


raksa
m = massa hidrometer (kg)
A = luas penampang hidrometer (m2)
ρf = massa jenis fluida (kg/m3)
2) Jika kohesi < adhesi, maka θ < 90°, dan
terbentuk miniskus cekung.

air

Kapilaritas adalah peristiwa naik turunnya


permukaan fluida di dalam pipa kapiler atau
pembuluh sempit.
Kenaikan atau penurunan fluida dalam pipa
kapiler dapat dirumuskan:
2 γ cos θ
h=
ρ.g.r
h = ketinggian fluida pada pipa kapiler
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitas (m/s2)
r = jari-jari pipa kapiler (m)

1) Apabila θ < 90°, berarti pada pipa kapiler


terjadi kenaikan tinggi fluida.
2) Apabila θ > 90°, berarti terjadi penurunan
tinggi fluida (nilai negatif).
Tegangan permukaan dan gejala kapilaritas
dalam kehidupan sehari-hari:
1) Air panas atau air detergen tegangan
permukaannya lebih rendah dari air normal
sehingga lebih baik untuk mencuci pakaian,
karena lebih mudah membasahi kain dan
melepas kotoran.
2) Serangga seperti nyamuk dapat hinggap di
atas air karena tegangan permukaan.
3) Antiseptik memiliki tegangan permukaan
rendah sehingga dapat menyebar ke
seluruh bagian luka.
4) Gejala kapilaritas xilem pada tumbuhan
dalam menyerap air dan unsur hara.
5) Gejala kapilaritas sumbu obor dan minyak
tanah.
6) Tisu yang dibasahi salah satu ujungnya
dapat menjadi basah seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai