DOSEN PENGAMPU
Disusun oleh :
UNIVERSITAS SAMUDRA
LANGSA
2020
DAFTAR ISI
Sampul Depan......................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang........................................................................1
B. Tujuan....................................................................................1
Bab II Pembahasan
1.1 Pergeseran...........................................................................2
1.2 Kecepatan............................................................................3
1.3 Percepatan...........................................................................4
4.1Kesimpulan...............................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................14
Bab I Pendahuluan
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Tak lupa saya mengucapkan rasa terima
kasih kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan doa serta dukungan terhadap
kelancaran pembuatan makalah ini. Juga terhadap ibu Khana Dhiean Zukhruf selaku dosen
mata kuliah fisika karena telah mengarahkan saya dalam pembuatan makalah ini.Makalah
ini merupakan hasil sebagaimana nantinya akan memberi kontribusi yang besar terhadap
orang-orang untuk menambah pengetahuan dalam dirinya.Makalah ini berisikan tentang
penjelasan dari Kinematika Partikel.Kiranya setelah teman teman semua membaca makalah
ini, teman teman dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Kinematika partikel.
Terimakasih.
A.Latar Belakang
Keadaan gerak benda bisa dipaparkan pada gerak satu dimensi dan dua dimensi.keadaan
gerak membahas tentang posisi, kecepatan, percepatan benda,gerak dalam arah sumbu x,
gerak dalam arah sumbu y, gerak melingkar ,gerak peluru.
B.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk perbaikan nilai mata kuliah fisika dan untuk
menambah wawasan tentang Kinematika partikel.
Bab II Pembahasan
Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak tanpa
memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut.
Gerak disebut gerak translasi bila selama bergerak sumbu kerangka acuan yang melekat
pada benda (x’,y’,z’) selalu sejajar dengan keranggka acuannya sendiri (x,y,z).
1.1. Pergeseran
Posisi dari suatu partikel di dalam suatu sistem koordinat dapat dinyatakan dengan vektor posisi r
= x i + y j.
(x,y)
r=xi+yj
Partikel bergerak dari pisisi pertama r 1 ke posisi kedua r2 melalui lintasan sembarang (tidak harus
lurus). Pergeseran merupakan suatu vektor yang menyatakan perpindahan partikel dari posisi
pertama ke posisi kedua melalui garis lurus. Pergeseran didefinisikan :
r = r2 - r1
r
r1 B
r2
1.2. Kecepatan
Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada sat t 1 partikel pada posisi r1 dan pada t1
partikel pada posisi r1. Kecepatan adalah pergeseran partikel per satuan waktu.
r2 - r 1
vrata-rata =
t2 - t1
Bila selang waktu pengukuran t mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan sesaat.
vs = lim x/t
t 0
vs = dr/dt
v = dr/dt
v = dx/dt i + dy/dt j
= vx i + vy j
Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan dalam arah
sumbu x) maka vy = 0.
v = vx i
1.3. Percepatan
Selama pergeseran tersebut kecepatan pertakel dapat mengalami perubahan. Perubahan kecepatan
per satuan waktu disebut percepatan.
ar = v v 2 - v1
t t 2 - t1
Bila selang waktu t mendekati nol maka diperoleh harga sesaat dari percepatan.
as = lim v/t
t 0
as = dv/dt.
a = dv/dt
= dvx/dt i + dvy/dt j
= ax i + ay j
Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan dalam arah
sumbu x) maka ay = 0.
a = ax i
Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja, misalkan dalam arah sumbu x.
pergeseran :r=xi
kecepatan : v = vx i
percepatan : a = ax I
Karena arah gerak sudah ditentukan maka dalam perumusan tentang gerak partikel hanya
menyangkut tentang besarnya saja.
Percepatan konstan : ar = as = a.
a = v2 - v1
t2 - t1
a = vx - vo
Bila vr t menyatakan pertambahan posisi dalam selang waktu t, maka posisi partikel menjadi
x = xo + vr t
x = xo + 1/2 (vo + vx )t
vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) (****)
Dari pembahasan di atas diperoleh 4 buah persamaan yang menghubungkan 4 buah variabel
dari kinematika (x, v, a, t). Sehingga permasalahan tentang gerak partikel dapat diselesaikan
dengan menggunakan 4 buah persamaan berikut :
(1) vx = vo + at tanpa : x
(2) x = xo + 1/2 (vo + v ) t tanpa : a
(3) x = xo + vo t +1/2 at2 tanpa : v
(4) vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) tanpa : t
Gerak dalam arah sumbu y dapat diperoleh langsung dengan mengambil persamaan yang sudah
diperoleh pada 2.a.
(1) vy = vo + ayt
Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y.
vo = 0, yo = 0 dan ay = g. (karena arah gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah diberi tanda
positip) diperoleh persamaan :
(1) vy = gt
(2) y = 1/2 vy t
(4) vy 2 = 2gy
Gerak dua dimensi dapat diuraikan ke komponen geraknya dalam sumbu x dan sumbu y.
vy v
vx
vy0 v0
vx0 x
Peluru mempunyai kecepatan awal v 0. Kecepatan awal peluru ini dapat diuraikan menjadi
komponen-komponennya :
vx0 = v0 cos
vy0 = v0 sin
Setelah peluru melayang diudara, pada peluru hanya bekerja percepatan gravitasi yang arahnya ke
bawah ,
ay = -g
ax = 0
_______________
v = vx 2 + vy 2
y = Ax - Bx2
Dari persamaan tersebut tampak bahwa lintasan peluru berupa lintasan parabolik.
Pada gerak melingkar beraturan partikel bergerak dengan besar kecepatan konstan, tetapi arah
percepatan tidak konstan. Partikel akan bergerak dipercepat.
r v v
c v v
P’
v’
Pada saat t partikel di P dan pada saat t + t di P’. Kecepatan di P adalah v dan kecepatan di P’
adalah v’ yang besarnya sama dengan v tetapi rahnya berbeda. Panjang lintasan yang ditempuh
dalam waktu t adalah busur PP’ yang sama dengan v t.
CPP’ sebangun dengan OQQ’. Bila dibuat pendekatan panjang tali busur PP’ sama dengan
panjang busur PP’ maka,
v v t
v r
v v2
t r
t 0
yang merupakan besar kecepatan yang dialami oleh partikel.
Sedang arahnya sama dengan arah v, yaitu menuju ke pusat kelengkungan. Karena menuju ke
pusat, percepatan ini disebut percepatan centripetal.
u y = r sin
x = r cos
ur
y r
v = v u
a = aT u - aR ur
aT : percepatan tangensial
4. KECEPATAN DAN PERCEPATAN RELATIF
Bila suatu partikel bergerak dalam suatu kerangka (S’) dan kerangka tersebut juga bergerak terhadap
kerangka diam (S) yang lain, maka partikel tersebut kecepatan dan percepatannya tergantung pada
kerangka mana dilihat.
y y’
S’ A=A’
x’
S t=0
y y’
r u
r’
A ut A’
x’
S t=t
Pada saat t =0 partikel di titik A menurut kerangka S dan dititik A’ menurut kerangka S’, dimana
kedua titik tersebut berimpit. Bila kerangka S’ bergerak dengan kecepatan konstan u sejajar sumbu x
maka pada saat t = t titik A bergeser sejauh ut. Dan apabila titik A’ bergerak dalam kerangka S’ sejauh
r’ maka posisi partikel dilihat oleh kerangka S adalah r, dimana
r = r’ + ut
maka
dr/dt = dr’/dt + u
v = v’ + u
Jadi kecepatan partikel relatif terhadap kerangka S, yaitu v, merupakan jumlah vektor kecepatan v’
yaitu kecepatan partikel terhadap kerangka S’ dan u yaitu kecepatan kerangka S’ terhadap S.
Karena u konstan maka dv/dt = dv’/dt atau a = a’, dalam kerangka yang bergerak relatif terhadap
kerangka lain dengan kecepatan konstan, percepatannya akan nampak sama.
Bab III Penutup
Kesimpulan
Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak tanpa
memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut.