Anda di halaman 1dari 8

Tugas

ALKANA, ALKENA, ALKUNA

Diajukan Untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Kimia Dasar

OLEH

NAMA : MOHAMAD RAMDAN RAHMAT BUMULO


NIM : 821420046
KELAS : A - S1 FARMASI 2020
DOSEN : DEWI DARMIYANI NAPU, S.Pd., M.Sc

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
Senyawa Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan senyawa yang terbentuk dari atom hidrogen dan
karbon. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbon, maka senyawa hidrokarbon
dapat dibedakan menjadi hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Pada
senyawa hidrokarbon jenuh, seluruh ikatan antara atom-atom karbon merupakan
ikatan kovalen tunggal. Senyawa dengan jenis ikatan seperti ini disebut juga
senyawa alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh dapat berupa senyawa dengan
satu ikatan rangkap (senyawa alkena), dua ikatan rangkap (senyawa alkadiena)
atau berupa senyawa ikatan ragkap tiga (senyawa alkuna) (Retnowati, 2008).
A. Alkana
Bahan bakar yang kita gunakan dalam keperluan sehari-hari termasuk
golongan alkana, contohnya minyak tanah, bensin, dan LPG. LPG (Liquified
Petroleum Gas) merupakan campuran gas metana, etana, propana, dan butana
yang dicairkan dengan tekanan tinggi hingga mencair agar memudahkan dalam
pengangkutannya. Hasil pembakarannya tidak membentuk jelaga dan panasnya
cukup tinggi sehingga masakan lebih cepat matang. LNG (Liquified Natural Gas)
banyak mengandung metana. LNG jarang digunakan di Indonesia. LNG dari
Indonesia banyak di ekspor ke luar negeri misalnya ke negara Jepang (Devi,
2009).
1. Rumus Umum Alkana
Untuk mempelajari rumus umum alkana, perhatikan tabel rumus
molekul dan nama beberapa alkana pada tabel dibawah ini:
No. Rumus Molekul Nama Alkana
1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
Dari rumus-rumus molekul alkana di atas dapat disimpulkan bahwa,
rumus umum alkana adalah (Devi, 2009):
CnH2n+2
Dik:
n : jumlah atom karbon
2. Tata Nama Alkana
Tata nama alkana menurut IUPAC (international Union of Pure and
Applied Chemistry) sebagai berikut (Muchtaridi dkk, 2009):
1. Rantai terpanjang adalah rantai induk dan beri nama sesuai dengan
panjang rantai (jumlah atom C pada rantai induk)
2. Cabangnya diberi nama alkil
3. Beri Penomoran pada rantai induk, penomoran dimulai dari atom C
yang paling dekat dengan alkil.
4. Jika tedapat dua atau lebih cabang yan sejenis maka ditambahkan 2= di,
3= tri, 4= tetra, dst.
5. Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai dengan urutan abjad dari
huruf awal cabang tersebut.
6. Urutan nama alkana = nomor cabang - nama cabang - rantai induk.
Contoh:

3. Sifat-Sifat Alkana
1) Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut
dalam air. Jika suatu hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan
hidrokarbon selalu di atas sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
Pelarut yang baik untuk hidrokarbon adalah pelarut nonpolar, seperti
CCl4 atau eter.
2) Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang
berisomer (jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila
rantai C makin panjang (bercabang sedikit).
3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang pertama (CH4 sampai
C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai heptadekana (C17H36)
berwujud cair, sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud
padat.
B. Alkena
Alkena adalah senyawa alkana yang kehilangan sepasang hidrogen dari dua
karbon yang berdekatan, maka rumus umum alkena adalah CnH2n. 40 Alkena
paling sederhana etena atau etilena, yaitu mempunyai rumus mampat CH2 = CH2.
Rumus umum alkena yaitu CnH2n (Devi, 2009).
1. Rumus Umum Alkena
Untuk mempelajari rumus umum alkena, perhatikan tabel rumus
molekul dan nama beberapa alkena pada tabel dibawah ini:
No. Rumus Molekul Nama Alkena
1 C2H4 Etena
2 C3H6 Propena
3 C4H8 Butena
4 C5H10 Pentena
5 C6H12 Heksena
6 C7H14 Heptena
7 C8H16 Oktena
8 C9H18 Nonena
9 C10H20 Dekena
2. Tata Nama Alkena
Tata nama alkena menurut IUPAC (international Union of Pure and
Applied Chemistry) sebagai berikut (Muchtaridi dkk, 2009):
1) Rantai terpanjang adalah rantai induk yang mengandung ikatan
rangkap.
2) Rantai induk diberi nama alkena sesuai jumlai atom C dengan diberi
akhiran -ENA
3) Beri Penomoran pada rantai induk, penomoran dimulai dari atom C
yang paling dekat dengan IKATAN RANGKAP.
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan awalan angka di depan
rantai induk.
5) Penulisan cabang sama seperti pada alkana.
6) Urutan nama alkena = nomor cabang - nama cabang – nomor ikatan
rangkap – rantai induk.
Contoh:

3. Sifat-Sifat Alkena
1) Titik didih alkena mirip dengan alkana, makinbertambah jumlah
atom C, harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
2) Alkena mudah larut dalam pelarut organik tetapisukar larut dalam
air.
3) Alkena dapat bereaksi adisi dengan H2 dan halogen (X2 = F2, C12,
Br2, I2).
C. Alkuna
Alkuna adalah alkana yang telah kehilangan dua pasang hidrogen pada atom
karbonya yang berdekatan, sehingga membentuk ikatan rangkap tiga. Alkuna
adalah hidrokarbon tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon-
karbon dengan rumus umum CnH2n-2 (Sunarya, 2010).
1. Rumus Umum Alkuna
Untuk mempelajari rumus umum alkuna, perhatikan tabel rumus
molekul dan nama beberapa alkuna pada tabel dibawah ini:
No. Rumus Molekul Nama Alkuna
1 C2H2 Etuna
2 C3H4 Propuna
3 C4H6 Butuna
4 C5H8 Pentuna
5 C6H10 Heksuna
6 C7H12 Heptuna
7 C8H14 Oktuna
8 C9H16 Nonuna
9 C10H18 Dekuna
2. Tata Nama Alkuna
Tata nama alkuna menurut IUPAC (international Union of Pure and
Applied Chemistry) sebagai berikut (Muchtaridi dkk, 2009):
1) Rantai terpanjang adalah rantai induk yang mengandung ikatan
rangkap.
2) Rantai induk diberi nama alkena sesuai jumlai atom C dengan diberi
akhiran -UNA
3) Beri Penomoran pada rantai induk, penomoran dimulai dari atom C
yang paling dekat dengan IKATAN RANGKAP.
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan awalan angka di depan
rantai induk.
5) Penulisan cabang sama seperti pada alkana.
6) Urutan nama alkena = nomor cabang - nama cabang – nomor ikatan
rangkap – rantai induk.
Contoh:
3. Sifat-Sifat Alkuna
1) Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
2) Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang
non polar seperti eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
3) Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan
terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, P.K.,, dkk., (2009). Kimia 1: Kelas X SMA dan MA. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Muchtaridi, dkk. (2009). Kimia 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

Retnowati, P., (2008), Seribu Pena Kimia Kelas XI. Erlangga, Semarang

Sunarya, Yayan (2010). Kimia Dasar 1 Berdasarkan Prinsip-Prinsip


Kimia Terkini. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai