Oleh:
Fica Merilian Cannavaro
Muhammad Raehan
Tiara Amelia
WisnuWidyaUtama
DikumpulkanKepada:
Desi Riana Saputri,S.Si.,M.T
YuniarLuthfia Listyadevi, S.T.,M.T
Elfrina Araonna Uli Purba
TK2107
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
GANJIL, 2020
HIDROKARBON
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
METODE.................................................................................................................2
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................4
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
LAMPIRAN A.........................................................................................................8
LAMPIRAN B.........................................................................................................9
LAMPIRAN C.......................................................................................................10
LAMPIRAN D.......................................................................................................11
TABEL 1..................................................................................................................8
TABEL 2..................................................................................................................9
TABEL 3................................................................................................................10
TABEL 4................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
BAB III
METODE
6
Diagram Alir
A. Sifat Pereduksi dan Non-pereduksi dari Karbohidrat
Mulai
Selesai
7
B. Hidrolisis Karbohidrat
- Hidrolisis Sukrosa (Katalis Asam v.s Katalis basa)
Mulai
Selesai
8
- Hidrolisis Glukosa (Katalis Enzim v.s Katalis Asam)
Mulai
Selesai
9
C. Hidrolisis Amilum dengan Katalis Asam
Mulai
Selesai
10
BAB IV
4.1 Hasil
Tabel 1 Sifat Pereduksi dan Non-Pereduksi dari Karbohidrat
No Tabung Sample Perubahan Warna
Endapan
Reaksi Karbohidrat Setelah Pemanasan
cokelat keoranyean
Terdapat endapan
hijau
1 Glukosa berwarna merah
biru tua
bata
cokelat
cokelat Terdapat endapan
2 Sukrosa hijau berwarna merah
kuning kecokelatan bata
Biru Tua Tidak terdapat
3 Amilum
Biru Muda endapan
Setelah Penambahan
Biru Kehitaman Cokelat Kehitaman
Yodium
11
Tabel 4 Hidrolisis Amilum dengan Katalis Asam
1 5 Biru Gelap
2 10 Biru Gelap
3 15 Biru Gelap
4 20 Biru Gelap
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang karbohidrat dilakukan tiga macam
percobaan yaitu menentukan sifat pereduksi dan non-pereduksi dari karbohidrat,
hidrolisis karbohidrat, dan hidrolisis amilum dengan katalis asam. Pada percobaan
pertama yaitu sifat pereduksi dan non-pereduksi dari karbohidrat dengan cara
disiapkan larutan fehling 2 ml (40 tetes, masing-masing 20 tetes pada larutan A
dan B) dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian diteteskan 10 tetes
karbohidrat (glukosa,sukrosa, dan amilum), lalu dipanaskan. Dan diperoleh hasil
pengamatan pada tabung reaksi no 1 dengan penambahan glukosa setelah
pemanasan terjadi 4 lapis perubahan warnanya yaitu cokelat keoranyean, hijau,
biru tua, dan cokelat serta terdapat endapan berwarna merah bata karena bersifat
gula pereduksi. Pada tabung reaksi no 2 dengan penambahan sukrosa setelah
pemanasan terjadi 3 lapis perubahan warnanya yaitu cokelat,hijau, dan kuning
kecokelatan serta terdapat endapan berwarna merah bata karena sebagai gula
pereduksi. Pada tabung reaksi no 3 dengan penambahan amilum setelah
pemanasan terjadi 2 lapis perubahan warnanya yaitu biru tua dan biru muda serta
tidak terdapat endapan karena bersifat non pereduksi. Hal ini dikarenakan amilum
merupakan bolisakarida yang tidak bereaksi positif dengan larutan fehling.
Pada percobaan kedua yaitu hidrolisis karbohidrat terdapat 2 macam
percobaan. Pertama, hidrolisis sukrosa pada tabung reaksi-1 setelah dilakukan
penambahan katalis dan setelah dilakukan pemanasan larutan menjadi berwarna
bening dan tidak terjadi perubahan warna lagi (tetap). Dan pada tabung reaksi-2
setelah penambahan katalis larutan berwarna kuning sedangkan setelah dilakukan
pemanasan terdapat 3 lapis perubahan warnanya yaitu birumuda,bening, dan
kuning. Kedua, hidrolisis glukosa, pada tabung reaksi-1 sebelum dilakukan
pemanasan larutan berwarna bening, saat setelah dilakukan pemanasan larutan
berubah menjadi berwarna putih, dan setelah penambahan yodium larutan
menjadi berwarna biru kehitaman. Hal ini disebabkan oleh larutan yang positif
terhadap kandungan polisakarida sehingga menghasilkan warna biru kehitaman.
Terbentuknya warna tersebut dikarenakan molekul amilosa dan amilopektin akan
12
membentuk suatu molekul dari larutan iodium. Pada reaksi tabung-2 sebelum
dilakukan pemanasan larutan berwarna bening, saat setelah dilakukan pemanasan
larutan menjadi berwarna cokelat, dan setelah ditambahkan larutan yodium
larutan berubah warna menjadi warna cokelat kehitaman dikarenakan bukan
merupakan jenis polisakarida sehingga tidak dapat bereaksi dengan larutan iodium
dan hanya terbentuk warna cokelat kehitaman.
Pada percobaan ketiga yaitu hidrolisis amilum dengan katalis asam.
Dengan menggunakan 4 tabung reaksi yang berisi larutan amilum 5 ml dan
ditambahkan 1,0 ml larutan kalium sulfat dengan waktu pemanasan secara
berturut-turut pada masing-masing tabung yaitu dari 5, 10,15, dan 20 menit terjadi
perubahan warna menjadi biru gelap. Hal ini dikarenakan amilum menunjukkan
reaksi positif terhadap larutan iodine yang terdapat pada unit-unit glukosa dan
akan terbentuk rantai heliks karena adanya ikatan konfigurasi pada tiap unit
glukosa. Rantai heliks ini menyebabkan amilum dapat membentuk kompleks
dengan ikatan iodine yang dapat masuk ke dalam apiral sehingga menyebabkan
munculnya warna biru gelap.
13
BAB V
Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum tentang karbohidrat tersebut didapatkan
bahwa:
1. Uji Fehling dapat digunakan untuk mengetahui sifat pereduksi dan non-
pereduksi dari karbohidrat
2. Glukosa dan sukrosa terdapat endapan berwarna merah bata karena bersifat
gula pereduksi
3. Terbentuknya warna biru kehitaman pada hidrolisis glukosa disebabkan oleh
amilosa dan amilopektin yang membentuk suatu molekul dengan molekul dari
larutan iodium
4. Terbentuknya warna biru gelap pada amilum dikarenakan reaksi posotif
terhadap larutan iodin yang terdapat unit-unit glukosa dan akan terbentuk
rantai heliks yang akan menyebabkan munculnya warna biru gelap
Rekomendasi
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN A
DATA PERHITUNGAN
16
LAMPIRAN B
PERTANYAAN DOSEN
17
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI
18
LAMPIRAN D
RISK ASSESSMENT
Assessment oleh: Kelompok 1
Risk
Assessment Lokasi:LaboratoriumTeknik 2 Lantai3
Form
Tanggal:
Dokumen: 1 lembar
Judul : KARBOHIDRAT
DeskripsiKegiatan
Penelitian/laboratoriumUtilitas : Air Listrik N2 Suhu : 25oCTekanan 1 atm
Dalam praktikum karbohidrat ini, sebagian besar bahan yang digunakan dapat
menyebabkan iritasi, korosi, dan berbahaya bagi tubuh sehingga praktikan harus lebih
berhati-hati dalam penggunaan bahan percobaan.
IdentifikasiBahaya– Material
Flammable
Toxic
corrosive
Harmful
Oxidizing
Irritant
NaOH 0 0 3 0 Reactivity 0
Sukrosa 1 0 0 1 0 Reactivity 0
Glukosa 0 0 0 0 0 Reactivity 0
Amilum 0 0 0 0 0 0 Reactivity 0
H2SO4 0 0 3 0 Reactivity 1
KI 0 0 2 0 0 Reactivity 0
Larutan Fehling A 0 0 1 0 0 Reactivity 0
Larutan Fehling B 0 0 3 0 Reactivity 0
Kontroluntukmengurangiresiko
Flammability Toxicity Body Reactivity Choric Health
contact
Volume: Use in fumehood safety Dry Operator
No ignition goggles atmospher awareness
sources Use in Toxics e
room Face Monitoring
Use in shield Inert required
fumehood Placarding atmospher
indicating use Gloves e Avoid if
Temperatre of (High to extreme) pregnancy
reaction Safety Blast known or
controlled Antidote apron Shield suspected
……….oC available/required
Eye wash Avoid if allergic
Inert reaction
19
atmosphere Safety develops.
Shower
Static discharge
protection
20
Potensi Bahaya, Konsekuensi dan Alat pengaman
terkena kulit luka bakar sarung tangan yang terkena dengan air
safety goggles,
masker dan
sepatu tertutup
Bahan kimia Menimbulkan efek Gunakan Segera bilas mata dengan air
kebutaan goggles
Bahan kimia Menimbulkan efek Gunakan safety Segera keluar dari laboratorium
terhirup dan samping seperti mual, goggles dan dan cari tempat terbuka untuk
21