Anda di halaman 1dari 21

KARBOHIDRAT

Oleh:
Fica Merilian Cannavaro
Muhammad Raehan
Tiara Amelia
WisnuWidyaUtama

DikumpulkanKepada:
Desi Riana Saputri,S.Si.,M.T
YuniarLuthfia Listyadevi, S.T.,M.T
Elfrina Araonna Uli Purba

TK2107
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
GANJIL, 2020
HIDROKARBON

ABSTRAK

2
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
METODE.................................................................................................................2
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................4
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
LAMPIRAN A.........................................................................................................8
LAMPIRAN B.........................................................................................................9
LAMPIRAN C.......................................................................................................10
LAMPIRAN D.......................................................................................................11
TABEL 1..................................................................................................................8
TABEL 2..................................................................................................................9
TABEL 3................................................................................................................10
TABEL 4................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah
menjadi kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan, dan sebagainya
untuk melakukan aktivitas ini membutuhkan energi. Energy yang telah kita
peroleh dari bahan makanan banyak mengandung karbohidrat.
Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologis lainnya yang tak kalah
penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, misalnya mengubah
karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbondioksida untuk
menghasilkan energi.
Karbohidrat berasal dari makanan dalam tubuh yang mengalami
perubahan akan metabolism tubuh. Hasil metabolisme karbohidrat meliputi
glukosa yang terdapat dalam dapah dan glikogen, karbohidrat yang disintesis
dan digunakan oleh sel.

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan kali ini pada karbohidrat yaitu :
1. Untuk mengetahui sifat karbohidrat sebagai pereduksi atau non-pereduksi
2. Untuk melakukan reaksi hidrolisis terhadap gugus asetal yang dikatalis
enzim atau asam

1.3 Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengetahui sifat karbohidrat
2. Praktikan dapat melakukan reaksi hidrolisis terhadap gugus asetal

1.4 Luaran Percobaan


Luaran yang didapatkan dari percobaan kali ini berupa
1. Mampu membedakan sifat pereduksi dan non-pereduksi
2. Mampu mengetahui perubahan warna setelah dihidrolisis
3. Didapatkan pH
4. Didapatkan waktu yang diperlukan pada proses hidrolisis

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida, keton atau senyawa lainnya


yang akan menghasilkan gugus hidroksil dan gugus karbonil ketika dihidrasi.

5
BAB III
METODE

6
Diagram Alir
A. Sifat Pereduksi dan Non-pereduksi dari Karbohidrat

Mulai

Disiapkan 3 tabung reaksi

Larutah fehling ditambahkan sebanyak 2 Ml pada


larutan A dan 2Ml pada larutan B

Masing-masing karbohidrat (glukosa, sukrosa,


alimum) ditambahkan sebanyak 10 tetes

Tabung reaksi ditempatkan dalam gelas


kimia berisi air mendidih, lalu didinginkan

Perubahan warna dicatat

Selesai

7
B. Hidrolisis Karbohidrat
- Hidrolisis Sukrosa (Katalis Asam v.s Katalis basa)

Mulai

Disiapkan 2 tabung reaksi

Larutan sukrosa 2% sebanyak 3 ml ditempatkan pada


masing-masing tabung reaksi

Tambahkan 3 ml air dan 3 tetes larutan asam sulfat


encer ke tabung reaksi pertama

Tambahkan 3 ml air dan 3 tetes larutan natrium


hidroksida encer ke tabung reaksi kedua

Tabung reaksi dipanaskan selama 5 menit

Diamati perubahan warna

Selesai

8
- Hidrolisis Glukosa (Katalis Enzim v.s Katalis Asam)

Mulai

Disiapkan 2 tabung reaksi

Larutan amilum 2% sebanyak 3 ml ditempatkan pada


masing-masing tabung reaksi

Tambahkan 2 ml air liur ke tabung reaksi


pertama

Tambahkan 2 ml asam sulfat encer ke tabung


reaksi kedua

Tabung reaksi didiamkan didalam bak air


hangat selama 30 menit

Masing-masing larutan dimasukkan sebanyak 20


tetes ke dalam tabung microtest

Larutan yodium ditambahkan sebanyak 2 tetes

Dicatat warna solusi

Selesai

9
C. Hidrolisis Amilum dengan Katalis Asam

Mulai

Disiapkan tabung reaksi 15 x 150 nm

Larutan amilum ditambahkan sebanyak 5 ml

Asam sulfat ditambahkan sebanyak 1,0 ml

Campurkan dengan dikocok perlahan

Larutan glukosa dipindahkan sebanyak 3 tetes


ke dalam tabung microtest

Larutan yodium ditambahkan sebanyak 2 tetes

Dicatat waktu yang diperlukan

Selesai

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1 Sifat Pereduksi dan Non-Pereduksi dari Karbohidrat
No Tabung Sample Perubahan Warna
Endapan
Reaksi Karbohidrat Setelah Pemanasan
cokelat keoranyean
Terdapat endapan
hijau
1 Glukosa berwarna merah
biru tua
bata
cokelat
cokelat Terdapat endapan
2 Sukrosa hijau berwarna merah
kuning kecokelatan bata
Biru Tua Tidak terdapat
3 Amilum
Biru Muda endapan

Tabel 2 Hidrolisis Sukrosa


Perlakuan Tabung Reaksi-1 Tabung Reaksi-2
Setelah Penambahan
Bening Bening
Katalis

Terdapat 3 lapis warna (biru


Setelah Pemanasan Bening
muda, bening, dan kuning)

Tabel 3 Hidrolisis Glukosa


Perlakuan Tabung Reaksi-1 Tabung Reaksi-2
Sebelum Pemanasan Bening Bening

Setelah Pemanasan Putih Cokelat

Setelah Penambahan
Biru Kehitaman Cokelat Kehitaman
Yodium

11
Tabel 4 Hidrolisis Amilum dengan Katalis Asam

No Tabung Waktu Pemanasan


Perubahan Warna
Reaksi (menit)

1 5 Biru Gelap

2 10 Biru Gelap

3 15 Biru Gelap

4 20 Biru Gelap

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang karbohidrat dilakukan tiga macam
percobaan yaitu menentukan sifat pereduksi dan non-pereduksi dari karbohidrat,
hidrolisis karbohidrat, dan hidrolisis amilum dengan katalis asam. Pada percobaan
pertama yaitu sifat pereduksi dan non-pereduksi dari karbohidrat dengan cara
disiapkan larutan fehling 2 ml (40 tetes, masing-masing 20 tetes pada larutan A
dan B) dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian diteteskan 10 tetes
karbohidrat (glukosa,sukrosa, dan amilum), lalu dipanaskan. Dan diperoleh hasil
pengamatan pada tabung reaksi no 1 dengan penambahan glukosa setelah
pemanasan terjadi 4 lapis perubahan warnanya yaitu cokelat keoranyean, hijau,
biru tua, dan cokelat serta terdapat endapan berwarna merah bata karena bersifat
gula pereduksi. Pada tabung reaksi no 2 dengan penambahan sukrosa setelah
pemanasan terjadi 3 lapis perubahan warnanya yaitu cokelat,hijau, dan kuning
kecokelatan serta terdapat endapan berwarna merah bata karena sebagai gula
pereduksi. Pada tabung reaksi no 3 dengan penambahan amilum setelah
pemanasan terjadi 2 lapis perubahan warnanya yaitu biru tua dan biru muda serta
tidak terdapat endapan karena bersifat non pereduksi. Hal ini dikarenakan amilum
merupakan bolisakarida yang tidak bereaksi positif dengan larutan fehling.
Pada percobaan kedua yaitu hidrolisis karbohidrat terdapat 2 macam
percobaan. Pertama, hidrolisis sukrosa pada tabung reaksi-1 setelah dilakukan
penambahan katalis dan setelah dilakukan pemanasan larutan menjadi berwarna
bening dan tidak terjadi perubahan warna lagi (tetap). Dan pada tabung reaksi-2
setelah penambahan katalis larutan berwarna kuning sedangkan setelah dilakukan
pemanasan terdapat 3 lapis perubahan warnanya yaitu birumuda,bening, dan
kuning. Kedua, hidrolisis glukosa, pada tabung reaksi-1 sebelum dilakukan
pemanasan larutan berwarna bening, saat setelah dilakukan pemanasan larutan
berubah menjadi berwarna putih, dan setelah penambahan yodium larutan
menjadi berwarna biru kehitaman. Hal ini disebabkan oleh larutan yang positif
terhadap kandungan polisakarida sehingga menghasilkan warna biru kehitaman.
Terbentuknya warna tersebut dikarenakan molekul amilosa dan amilopektin akan

12
membentuk suatu molekul dari larutan iodium. Pada reaksi tabung-2 sebelum
dilakukan pemanasan larutan berwarna bening, saat setelah dilakukan pemanasan
larutan menjadi berwarna cokelat, dan setelah ditambahkan larutan yodium
larutan berubah warna menjadi warna cokelat kehitaman dikarenakan bukan
merupakan jenis polisakarida sehingga tidak dapat bereaksi dengan larutan iodium
dan hanya terbentuk warna cokelat kehitaman.
Pada percobaan ketiga yaitu hidrolisis amilum dengan katalis asam.
Dengan menggunakan 4 tabung reaksi yang berisi larutan amilum 5 ml dan
ditambahkan 1,0 ml larutan kalium sulfat dengan waktu pemanasan secara
berturut-turut pada masing-masing tabung yaitu dari 5, 10,15, dan 20 menit terjadi
perubahan warna menjadi biru gelap. Hal ini dikarenakan amilum menunjukkan
reaksi positif terhadap larutan iodine yang terdapat pada unit-unit glukosa dan
akan terbentuk rantai heliks karena adanya ikatan konfigurasi pada tiap unit
glukosa. Rantai heliks ini menyebabkan amilum dapat membentuk kompleks
dengan ikatan iodine yang dapat masuk ke dalam apiral sehingga menyebabkan
munculnya warna biru gelap.

13
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum tentang karbohidrat tersebut didapatkan
bahwa:
1. Uji Fehling dapat digunakan untuk mengetahui sifat pereduksi dan non-
pereduksi dari karbohidrat
2. Glukosa dan sukrosa terdapat endapan berwarna merah bata karena bersifat
gula pereduksi
3. Terbentuknya warna biru kehitaman pada hidrolisis glukosa disebabkan oleh
amilosa dan amilopektin yang membentuk suatu molekul dengan molekul dari
larutan iodium
4. Terbentuknya warna biru gelap pada amilum dikarenakan reaksi posotif
terhadap larutan iodin yang terdapat unit-unit glukosa dan akan terbentuk
rantai heliks yang akan menyebabkan munculnya warna biru gelap
Rekomendasi

Dalam proses percobaan sebaiknya praktikan diharapkan dapat menjaga


ketertiban didalam ruangan agar praktikum diberjalan dengan baik. Praktikan
harus memperhatikan penjelasan dari asisten praktikum dengan baik agar tidak
terjadi kesalahan dalam praktikum.

14
DAFTAR PUSTAKA

15
LAMPIRAN A

DATA PERHITUNGAN

16
LAMPIRAN B

PERTANYAAN DOSEN

17
LAMPIRAN C

DOKUMENTASI

18
LAMPIRAN D

RISK ASSESSMENT
Assessment oleh: Kelompok 1
Risk
Assessment Lokasi:LaboratoriumTeknik 2 Lantai3
Form
Tanggal:

Dokumen: 1 lembar

Judul : KARBOHIDRAT
DeskripsiKegiatan
Penelitian/laboratoriumUtilitas : Air Listrik N2 Suhu : 25oCTekanan 1 atm

IdentifikasiBahaya – Peralatan yang digunakan&RancanganPercobaan

Dalam praktikum karbohidrat ini, sebagian besar bahan yang digunakan dapat
menyebabkan iritasi, korosi, dan berbahaya bagi tubuh sehingga praktikan harus lebih
berhati-hati dalam penggunaan bahan percobaan.

IdentifikasiBahaya– Material
Flammable

Toxic

corrosive

Harmful

Oxidizing
Irritant

Bahan yang digunakan produk/reaktan Lainnya

NaOH 0 0  3  0 Reactivity 0
Sukrosa 1 0 0 1  0 Reactivity 0
Glukosa 0 0 0 0  0 Reactivity 0
Amilum 0 0 0 0 0 0 Reactivity 0
H2SO4 0 0  3  0 Reactivity 1
KI 0  0 2 0 0 Reactivity 0
Larutan Fehling A 0  0 1 0 0 Reactivity 0
Larutan Fehling B 0 0  3  0 Reactivity 0

Kontroluntukmengurangiresiko
Flammability Toxicity Body Reactivity Choric Health
contact
Volume:  Use in fumehood  safety  Dry  Operator
 No ignition goggles atmospher awareness
sources  Use in Toxics e
room  Face  Monitoring
 Use in shield  Inert required
fumehood  Placarding atmospher
indicating use  Gloves e  Avoid if
 Temperatre of (High to extreme) pregnancy
reaction  Safety  Blast known or
controlled  Antidote apron Shield suspected
……….oC available/required
 Eye wash  Avoid if allergic
 Inert reaction

19
atmosphere  Safety develops.
Shower
 Static discharge
protection

20
Potensi Bahaya, Konsekuensi dan Alat pengaman

PotensiBah Konsekuensi Safeguard Action


aya
Bahan kimia Menimbulkan iritasi dan Gunakan jas lab, Segera bersihkan Bagian tubuh

terkena kulit luka bakar sarung tangan yang terkena dengan air

lateks, kacamata mengalir

safety goggles,

masker dan

sepatu tertutup

Bahan kimia Menimbulkan efek Gunakan Segera bilas mata dengan air

terkena mata serius pada mata, kacamata safety mengalir

kebutaan goggles

Bahan kimia Menimbulkan efek Gunakan safety Segera keluar dari laboratorium

terhirup dan samping seperti mual, goggles dan dan cari tempat terbuka untuk

tertelan pusing , gangguan masker menghirup udara segar, dan

pernafasan dan jika tertelan segera bilas

gangguan pencernaan dengan air

21

Anda mungkin juga menyukai