PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1. Glukosa
2. Disakarida
Disakarida adalah karbohidrat yang mengandung dua molekul mono Sakarida.
Mempunyai Formula umum C₁₂H₁₂O₁1. Disakarida yang paling penting adalah
sukrosa, maltosa dan laktosa. Ikatan antara dua molekul monoSakarida disebut ikatan
glikosidik yang terbentuk dari gugus hidroksil hidroksil pada molekul gula yang lain.
3. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari 3 sampai 8 Satuan
monosakarida. kelompok ini terdiri dari banyak jenis seperti disakarida, trisakarida,
tetrasakarida dan lainnya. Namun paling banyak dipelajari adalah kelompok disakarida,
yaitu maltosa, laktosa dan sukrosa (dekstrosa). Dari kelompok itu, disakarida termasuk
gula reduksi (laktosa dan maltosa) Sedangkan sukrosa tidak termasuk gula reduksi
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum kali ini, yaitu :
1. Reagen Fehling A dan B
2. 3M NaOH
3.2% Sukrosa
4. 2% Glukosa
5. Aquadest
6. 2% Larutan amilum
7. 3 M H₂SO4
8. 0,01 M yodium dalam ki
Selesai
Mulai
Mulai
selesai
Tempatkan 5 ml
amilum ke tabung
reaksi 15 x 150 mm
Tambahkan 1 ml H2SO4
Larutan warna Ya
biru
Tidak
selesai
BAB V
5.2 Saran
1. Diharapkan ke depannya alat-alat yang digunakan dalam praktikum
lebih dilengkapi lagi
2. Diharapkan agar bahan-bahan yang digunakan lebih dilengkapi lagi
agar praktikam lebih mudah dalam menjalankan praktikum
4.2 Pembahasan
Negatif Pada Percobaan pertama yaitu sifat pereduksi atau non pereduksi terdapatnya
sampel yaitu 2 % Sukrosa, 2 % Glukosa, 2 %. Amilum. Uji ini menggunakan metode uji
fehling. Sifat mereduksi disebabkan adanya gugus aldehida atau keton bebas dalam
karbohidrat. Pada percobaan terdapat senyawa karbohidrat sederhana yaitu glukosa dan
sukrosa dan juga karbohidrat kompleks yaitu amilum. Pada sampel pertama pereaksi
pehling A dan B ditambahkan ke glukosa, lalu dipanaskan didalam air mendidih.
Larutan yang sebelumnya berwarna biru berubah menjadi coklat tua dan terbentuk
endapan Coklat kehutanan. Pada sampel ke dua yaitu sukrosa dimana sukrosa
ditambahkan larutan Fehling A dan B lalu dipanaskan di air mendidih selama 5 menit.
Pada reaksi ini terjadi perubahan warna dari yang semula berwarna biru berubah
menjadi kuning kecoklatan dan terbentuk sedikit endapan coklat. Pada percobaan
pertama menunjukkan bahwa Sampel bersifat pereduksi atau uji cobanya positif. Dari
percobaan dapat disimpulkan bahwa golongan karbohidrat monosakarida dan disakarida
pasitif terhadap kegiatan mereduksi larutan fehling tersebut. Sedangkan pada larutan
amilum pada saat larutan fehling A dan B ditambahkan ke amilum lalu dipanaskan diair
mendidih tidak terjadi perubahan warna, hal ini disebabkan karena amilum merupakan
polisakarida yang tidak dapat bereaksi positif dengan pereaksi fehling.
Pada hidrolisis sukrosa yang bertujuan untuk memecahkan sukrosa menjadi
monomer-monomer glukosa dan fruktosa. Pada percobaan, hidrolisis dilakukan untuk
menunjukkan penggunaan katalis akan menyebabkan perubahan warna dan endapan
dengan hasil positif. Penggunaan katalis asam (H₂SO4) menunjukkan bahwa larutan
bening tanpa endapan. Pada kasus ini, hidrolisis sukrosa dengan menggunakan katalis
asam (H₂SO4) menunjukkan hasil negatif. Sedangkan pada percobaan hidrolisis
sukrosa menggunakan katalis basa (NaOH) menghasilkan perubahan warna yang
semula berwarna biru muda menjadi kuning terbentuk sedikit endapan berwarna kuning.
Hal ini menunjukkan bahwa hidrolisis sukrosa dengan katalis basa memiliki hasil
positif, dengan adanya perubahan warna.
Pada hidrolisis sukrosa dilakukan pengujian yang sama seperti percobaan
hidrolisis sebelumnya, hanya saja perbedaan terdapat pada uji sampel katalis yaitu
katalis enzim dan asam (H₂SO4). Hidrolisis ini dilakukan untuk menunjukkan
penggunaan katalis yang mampu menghasilkan perubahan warna. Pada percobaan
menggunakan katalis enzim atau air liur didapati warna awal larutan bening dan setelah
ditambah yodium tetap berwarna bening. Lalu pada sampel kedua menggunakan
H₂SO4, Larutan yang sebelumnya bening setelah ditambah yodium tetap bening
sehingga melalui percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa
glukosa tidak dapat dihidrolisis karena merupakan senyawa karbohidrat sederhana
monosakarida. Pada hidrolisis amilum dengan katalis asam digunakan Sampel katalis
asam H₂SO4 dengan dilakukan uji pemanasan dengan interval waktu 5 menit. Pada 5
menit pertama didapati perubahan warna menjadi biru tua pekat, lalu pada intersepeval
ke-10 menit masih terdapat berubah warna menjadi biru tua tetapi tindakan pertama.
Pada interval 15 menit didapati perubahan warna menjadi bir muda pada interval 20
menit sudah tidak ada perubahan warna. Dapat disimpulkan pada interval 5-15 menit
larutan yodium masih memberi hasil positif. sedanginterval 20 menit larutan yodium
memberikan hasil negatif.