DISUSUN OLEH:
LABORATORIUM KIMIA
DASAR PROGRAM STUDI
FARMASI FAKULTAS FARMASI
2022
I. REAKSI KARBOHIDRAT
II. TEORI
II.1. Karbohidrat
Istilah karbohidrat berasal dari glukosa sebagai karbohidrat pertama yang berhasil diperoleh secara
murni. Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6 atau (CH2O)6 disangka sebagai senyawa hidrat dari
karbon. Tetapi kemudian istilah ini diketahui merupakan istilah yang salah karena karbohidrat
merupakan suatu polihidroksi dari aldehid dan keton atau turunannya. Glukosa mempunya nama lain
dekstrosa. Karbohidrat diperoleh dari tanaman melalui proses fotosintesis. Dengan bantuan sinar
matahari maka CO2 dan H2O akan diubah menjadi glukosa dan O2. Karbohidrat ini menjadi sumber
energi apabila dikonsumsi melalui proses metabolisme dalam tubuh.
Klasifikasi karbohidrat disusun berdasarkan ukuran molekul penyusunnya dan gugus yang
dikandungnya. Berdasarkan ukuran molekulnya karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu gula sederhana
dan karbohidrat kompleks. Yang disebut dengan gula sederhana adalah kelompok monosakarida.
Karbohidrat kompleks tersusun dari dua atau lebih gula sederhana.
Monosakarida ; karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul
karbohidrat yang lebih kecil. Contohnya glukosa, fruktosa, galaktosa. Glukosa disebut juga gula darah
(karena dijumpai dalam darah), gula anggur (dijumpai dalam buah anggur), atau dekstrosa (karena
memutar bidang polarisasi). Glukosa yang merupakan monosakarida penyusun sukrosa, laktosa, maltosa
dan pati dapat diubah oleh mamalia menjadi glukosa yang menjadi sumber energi bagi organisme atau
disimpan sebagai sebagai glikogen yang meruapakan cadangan energi. Karbohidratyang berlebih dapat
diubah menjadi lemak, steroid (seperti kolesterol) dan secara terbatas dapat diubah menjadi protein.
Fruktosa disebut juga levulosa karena dapat memutar bidang polarisasi ke kiri. Fruktosa terdapat dalam
buah-buahan dan madu. Galaktosa merupakan monosakarida penyusun laktosa, suatu gula susu, yang
terikat bersama dengan glukosa.
Oligosakarida ; karbohidrat terdiri dua sampai delapan satuan monosakarida. karbohidrat yang
terdiri dari dua molekul monosakarida disebut dengan disakarida. Contohnya sukrosa, laktosa, maltosa.
Disakarida adalah monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik dari karbon 1 satu
monosakarida ke gugus OH dari monosakarida lainnya. Ikatan ini merupakan ikatan α dan β, yaitu 1,4’-α
atau 1,4’β. Sukrosa merupakan gula pasir yang merupakan disakarida yang tersusun dari glukosa dan
fruktosa. Laktosa disebut juga gula susu yang komposisi kimianya terdiri dari dua monosakarida glukosa
dan galaktosa. Maltosa banyak digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk. Maltosa merupakan
disakarida yang terdiri dari glukosa yang diperoleh dari hidrolisis dari pati. Enzim α-glukosidase
merupakan enzim yang bertindak sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis maltosa menjadi glukosa.
Polisakarida ; karbohidrat yang tersusun lebih dari delapan satuan monosakarida. Polisakarida
adalah senyawa yang tersusun dari banyak molekul monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan
glikosida. Selulosa dan kitin merupakan contoh polisakarida yang berfungsi sebagai bahan bangunan.
Selulosa menjadi komponen dalam dahan dan kayu dari tanaman, sedangkan kitin menjadi komponen
dalam struktur kerangka luar serangga. Pati merupakan contoh polisakarida yang menjadi sumber
nutrisi. Heparin merupakan contoh polisakarida yang mempunyai fungsi spesifik yaitu mencegah
koagulasi darah.
III. Alat dan Bahan
• Alat
– Tabung reaksi
– Batang Pengaduk
– Pembakar Bunsen
– Labu Erlenmeyer
– Gelas piala
– Pipet volume 2 ml
– Pipet tetes
• Bahan
– Larutan sampel 4%
– Pereaksi Molish
b) Ke dalam tiap-tiap tabung uji tambahkan 5 ml larutan fenilhidrazin dan aduk campuran dengan
baik.
c) Sumbat masing-masing tabung uji dengan segumpal kapas dan rendam di dalam beker yang
berisi air mendidih.
d) Catat saat perendaman dan saat masing-masing asazon mulai mengendap. Biarkan masing-
masing tabung uji di dalam air mendidih selama 30 menit.
e) Dinginkan tabung uji sampai suhu kamar. Bila asazon telah terbentuk, saring menggunakan
corong penyaring Hirsch keringkan dan tentukan titik leburnya. Catat hasil yang diperoleh.
f) Ambil sedikit hablur asazon yang diperoleh dari tiap larutan gula, periksa bentuk hablur dengan
mikroskop.
b) tambahkan 10 ml larutan asam klorida 10% dan tempatkan tabung uji di dalam air mendidih
selama 30 menit.
c) Dinginkan larutan, netralkan dengan larutan 10% natrium hidroksida (dengan lakmus)
e) Bandingkan hasil ini dengan hasil pengujian Benedict terhadap sukrosa yang diperoleh pada
percobaan 2 di atas.
V. Hasil dan Reaksi
Uji Molisch merupakan uji yang digunakan untuk semua jenis karbohidrat. Monosakarida,
disakarida, dan polisakarida akan memberikan hasil positif. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang
merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi
molish.
Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi
heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan
senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural
atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi molish.
Hasil seluruh sampel yang berwarna ungu menunjukkan bahwa sampel tersebut mengandung
karbohidrat
Reaksi :
5.2 Uji Benedict
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi (yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+
menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat
pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif
ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna
hijau, merah, atau orange. Prinsip : Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan
mereduksi ion Cu 2+ dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah
bata.
Hasil Sampel Larutan 1 berwarna biru, larutan 2 hijau ke biruan, larutan 3 oranye ke merahan, larutan 4
merah dari hasil tersebut larutan 1 bukan larutan gula pereduksi, larutan 2,3,4 merupakan larutan gula
pereduksi
Hasil reaksi
5.3 Uji Pembentukan Osazon
Uji pembentukan osazon merupakan uji karbohidrat yang bertujuan untuk membedakan
bermacam macam karbohidrat dari bentuk struktur kristalnya. Secara umum, semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau osazon bila dipanaskan
dengan fenilhidrazin berlebih. Osazon yang terjadi mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang
spesifik. Osazon dari disakarida akan larut dalam air mendidih dan akan terbentuk kembali bila
didinginkan. Namun, sukrosa tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang terikat
pada monomernya sudah tidak bebas. Sebaliknya, osazon dari monosakarida tidak larut dalam air
mendidih.
Glukosa 1%
Fruktosa 1%
Sukrosa1%
Laktosa 1%
Maltosa 1%
Pati 1%
Gambar Kristal osazon dari: glukosa (a), fruktosa (b), suktosa (c), laktosa (d), dan maltosa
(e) (Bintang 2010)
Hasil yang diperoleh adalah Kristal yang terbentuk dari hasil gula pereduksi( laktosa,glukosa dan
fruktosa )sample glukosa memiliki titik didih pada suhu 146OC dan memiliki bentuk kristal yang tidak
berwarna atau putih. Pada sample fruktosa didapatkan titik didih 103 OCdan memiliki bentuk kristal
yang padat dan berwarna putih. Pada sample laktosa didapatkan titik didih 202 OC dan memiliki bentuk
kristal yang putih dan hablur. Pada sample sukrosa didapatkan titik didih 186 OC dan tidak terbentuk
osazon
Hidrolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan air untuk memisahkan ikatan
kimia dari substansinya [3], sedangkan hidrolisis sukrosa (raw sugar) merupakan proses pemecahan
molekul disakarida (sukrosa) menjadi monosakarida (fruktosa dan glukosa). Hidrolisis asam adalah
hidrolisis dengan menggunakan asam yang dapat mengubah polisakarida menjadi monosakarida. Asam
akan bersifat sebagai katalisator yang dapat membantu dalam proses pemecahan karbohidrat menjadi
gula. Hidrolisis dengan asam bertujuan untuk memecah ikatan lignin, selulosa, dan hemiselulosa agar
selulosa dan hemiselulosa mudah didegradasi menjadi glukosa [4]. Randemen glukosa yang tinggi dapat
dihasilkan dari hidrolisis asam bila dicapai kondisi yang optimum
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi (yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+
menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat
pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif
ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna
hijau, merah, atau orange. Prinsip : Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan
mereduksi ion Cu 2+ dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah
bata.
Hasil Sampel Larutan 1 berwarna biru, larutan 2 hijau ke biruan, larutan 3 oranye ke merahan, larutan 4
merah dari hasil tersebut larutan 1 bukan larutan gula pereduksi, larutan 2,3,4 merupakan larutan gula
pereduksi
VI. Kesimpulan
Uji Molisch merupakan uji yang digunakan untuk semua jenis karbohidrat. Monosakarida,
disakarida, dan polisakarida pada uji ini Hasil seluruh sampel yang berwarna ungu menunjukkan bahwa
sampel tersebut mengandung karbohidrat
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi (yang
memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan
beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan maltose. Hasil Sampel Larutan 1 berwarna biru, larutan
2 hijau ke biruan, larutan 3 oranye ke merahan, larutan 4 merah dari hasil tersebut larutan 1 bukan
larutan gula pereduksi, larutan 2,3,4 merupakan larutan gula pereduksi
Uji pembentukan osazon merupakan uji karbohidrat yang bertujuan untuk membedakan
bermacam macam karbohidrat dari bentuk struktur kristalnya. Secara umum, semua karbohidrat yang
mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk hidrazon atau osazon bila dipanaskan
dengan fenilhidrazin berlebih
Hidrolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan menggunakan air untuk memisahkan ikatan
kimia dari substansinya [3], sedangkan hidrolisis sukrosa (raw sugar) merupakan proses pemecahan
molekul disakarida (sukrosa) menjadi monosakarida (fruktosa dan glukosa