UJI KARBOHIDRAT
Kelompok 4 :
TAHUN 2022/2023
I. Judul : Praktikum Biokimia Identifikasi Karbohidrat
II. Tanggal : Sabtu, 08 Juli 2023
III. Tujuan :
Uji Molish : Membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif
Uji Seliwanoff : Membedakan gula aldosa dan ketosa
Uji Fehling : Mengetahui adanya gugus aldehid pada gula atau gula
pereduksi (monosakarida dan beberapa disakarida)
Uji Barfoed : Membedakan antara monosakarida dan disakarida
Uji Bennedict : Mengidentifikasi gula pereduksi
Uji Iodium : Mengidentifikasi polisakarida (amilum, glikogen, dan
dekstrin)
Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah
besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi
aldehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan
pengertian diatas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun
rumus umum dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau CnH2nOn (Wiratmaja, 2011).
Umumnya makanan mengandung tiga unsur yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Dari
ketiga unsur tersebut yang merupakan sumber energi utama ialah karbohidrat. Karbohidrat
ialah senyawa organik dengan fungsi utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan
jaringan tubuh. Peran utama karbohidrat di dalam tubuh ialah menyediakan glukosa bagi sel-
sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa merupakan jenis karbohidrat
terpenting bagi tubuh manusia. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber utama
tenaga untuk bergerak, membentuk glukosa otot sebagai energi cadangan tubuh dan juga
membentuk protein dan lemak (Djakani, 2013).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam
alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH 2O. Karbohidrat sebenarnya adalah
polisakarida aldehida dan keton atau turunan mereka. Salah satu perbedaan utama antara
pelbagai tipe tipe karbohidrat ialah ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang
tersederhana, mereka tidak dapat dihidrolisis enjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.
Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan sebagainya dan
akhirnya polimer. Sedangkan monosakarida yang mengandung gugus aldehid disebut aldosa.
Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti
fruktosa dengan gugus keton disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan
satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida (Fessenden, 1990).
Karbohidrat yang tidak bisa dihrolisis ke susunan yang lebih simpel dinamakan
monosakarida, karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul monosakarida
dinamakan disakarida. Sedangkan karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak
molekul monosakarida dinamakan polisakarida. Monosakarida bisa diklasifikasikan lebih
jauh, jika mengandung grup aldehid maka disebut aldosa, jika mengandung grup keton maka
disebut ketosa. Glukosa punya struktur molekul C 6H12O6, tersusun atas enam karbon, rantai
lurus, dan pentahidroksil aldehid maka glukosa adalah aldosa. Contoh ketosa yang penting
adalah fruktosa, yang banyak ditemui pada buah dan berkombinasi dengan glukosa pada
sukrosa disakarida (Morrison, 1983).
Pada umumnya, karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut
dalam pelarut nonpolar,tetapi mudah larut dalam air. Kecuali, polisakarida bersifat tidak larut
dalam air. Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida
akan berwarna merah-ungu bila larutannya dicampur beberapa larutan ɑ-naftol dalam alkohol
dan ditambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur. (Nur Annis H dan Henny
Helmy, 2014)
Hidrolisis pati untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum. Pati terbagi menjadi
dua fraksi yakni yang terlarut (amilosa) dan Fraksi yang tidak larut (amilopektin). Hasil
hidrolisis dapat diuji dengan yodium dan menghasilkan warna biru sampai tidak berwarna.
Hail akhir ditentukan dengan Uji benedict. (Pranata, 2008).
V. Prinsip :
Prinsip Uji Molish : Karbohidrat akan bereaksi dengan asam sulfat
pekat sehingga terjadi dehidrasi karbohidrat dan terbentuk furfural atau
derivatnya setelah bereaksi dengan α-naftol. Reaksi positif ditandai
terbentuknya cincin warna ungu.
Prinsip Uji Seliwanoff : Dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat
menghasilkan 5-hidroksimetilfurfural, kemudian penambahan resorsinol akan
menyebabkan kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah
jingga. Peristiwa dehidrasi monosakarida ketosa menjadi furfural lebih cepat
dibandingkan dehidrasi monosakarida aldosa.
Prinsip Uji Fehling : Gugus aldehid pada gula akan mereduksi
senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (endapan merah bata) setelah dipanaskan pada
suasana basa.
Prinsip Uji Barfoed : Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam suasana
asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida daripada
disakarida yang menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata.
Prinsip Uji Bennedict : Gula yang mempunyai gugus aldehid atau
keton bebas akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana basa menjadi Cu+ yang
mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.
Prinsip Uji Iodium : Penambahan iodium pada polisakarida akan
membentuk kompleks adsorpsi berwarna spesifik. Biru untuk amilum/pati;
merah anggur (cokelat) untuk dekstrin; merah cokelat untuk glikogen.
Uji Seliwanoff :
1) Masukkan 15 tetes pereaksi Seliwanoff dalam tabung reaksi.
2) Tambahkan dengan 5 tetes larutan uji, kocok hingga homogen.
3) Panaskan di atas nyala api selama 30 detik atau dalam air
penangas air mendidih selama 1 menit.
4) Amati, reaksi dinyatakan positif bila terbentuk warna merah.
Uji Fehling :
1) Campurkan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B
dalam tabung reaksi.
2) Tambahkan 1 ml larutan uji. Kocok hingga homogen.
3) Panaskan di atas nyala api hingga mendidih selama 20 detik
atau dalam air mendidih (penangas air) selama 3-5 menit.
4) Amati, reaksi dinyatakan positif bila terbentuk endapan berwarna
kuning hingga merah bata.
Uji Barfoed :
1) Masukkan 10 tetes larutan uji dan 10 tetes pereaksi Barfoed ke
dalam tabung reaksi. Kocok hingga homogen.
2) Panaskan di atas nyala api hingga mendidih selama 1 menit
atau dalam air mendidih (penangas air) selama 5 menit.
3) Amati, reaksi dinyatakan positif bila terbentuk endapan berwarna
merah bata.
Uji Bennedict :
1) Masukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi Benedict ke
dalam tabung reaksi. Kocok hingga homogen.
2) Panaskan di atas nyala api hingga mendidih selama 2 menit
atau dalam penangas air mendidih selama 5 menit.
3) Dinginkan perlahan.
4) Amati, reaksi dinyatakan positif bila terbentuk endapan berwarna
biru kehijauan, kuning atau merah bata.
Uji Iodium :
Teteskan larutan uji di atas papan uji, tambahkan 2 tetes larutan
iodium 2%. Warna biru menunjukkan hasil positif.
Nama Sampel Uji Molish Uji Bennedict Uji Barfoed Uji Fehling Uji Iodium
Dekstrin Positif - - - -
Amilum Positif - - - -
Glukosa Positif Positif Positif Positif Negatif
Laktosa Positif Positif Negatif Positif Negatif
Maltosa Positif - - - -
VIII. Pembahasan :
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Terdapat tiga golongan utama karbohidrat yaitu
monosakarida, oligosakarida dan polisakarida. Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit
monosakarida yang digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Polisakarida terdiri dari
rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida (Suhara, 2008).
Pada percobaan uji molish dengan menguji kelima larutan karbohidrat yang telah di
tetesi dengan pereaksi molish selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat maka terjadi
pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakaida dan
monosakarida. Dimana berdasarkan hasil yang di dapat menunjukkan bahwa semua larutan
yang diuji adalah karbohidrat. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perubahan warna pada
lima tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut.Larutan yang bereaksi positif
akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan alfa-naftol dan asam
sulfat pekat.
Pada percobaan kedua dilakukan lima pengujian pada larutan Glukosa, dimana
setelah di uji didapatkan hasil Positif ( + ) pada uji molisch, benedict , barfoed dan fehling,
ditandai dengan timbulnya cincin berwarna ungu pada uji molisch, terbentuk warna merah
bata pada uji benedict, terbentuk endapan merah bata pada uji barfoed dan uji fehling.
Sedangkan pada uji Iodium didapatkan hasil Negatif ( - ) karena tidak terjadi perubahan
warna menjadi biru setelah ditetesi larutan iodium.
Pada percobaan ketiga dilakukan lima pengujian pada larutan Laktosa, dimana
setelah diuji didapatkan hasil positif ( + ) pada Uji Molisch, Benedict, dan fehling. Dan hasil
Negatif (-) pada uji Barfoed dan Iodium.
IX. Daftar Pustaka :
Bintang, M. 2010. Biokimia – Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Djakani, H, dkk, 2013. Gambaran kadar Gula Darah Puasa pada laki-laki Usia 40-
59 Tahun. Jurnal e-Biomedik. Vol. 1 (1): 71-75.
Fessenden, R, J. 1990. Kimia Organik Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga.
Morrison, R,T. 1983. Organic Chemistry Fourth Edit. New York: New York
University.
Nur Annis H dan Henny Helmi. 2014. Pedoman Praktikum Biokimia. Bangka. UBB
Press.
Suhara. (2008). Dasar – Dasar Biokimia Cetakan Pertama. Bandung. Prisma Press.
Yazid, E., & Nursanti, L. 2015. Biokimia : praktikum analis kesehatan. Jakarta : EGC.