Anda di halaman 1dari 4

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Kanda Bagaskara (4211141027)

Abstrak

Karbohidrat memiliki peranan yang sangat penting, karena karbohidrat dapat menyokong
kebutuhan energi makhluk hidup. Karbohidrat tersusun atas monomer yang dikenal dengan
istilah monosakarida, disakarida, dan juga polisakarida. Pada dasarnya, tubuh membutuhkan
asupan karbohidrat, yaitu sebagai sumber energi, mengatasi rasa lelah, melawan penyakit, dan
mengendalikan berat badan. Maka dari itu perlu untuk kita mengkonsumsi makanan dengan
kandungan karbohidrat. Keberadaan karbohidrat tidak bisa terdeteksi oleh mata telanjang.
Karena itu dibutuhkan serangkaian uji karbohidrat yang mendeterminasi molekul- molekulnya
agar keberadaan karbohidrat bisa dibuktikan, seperti Uji lodine dan Uji Benedict.

PENDAHULUAN

Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi tongkat kehidupan mahluk


hidup. Senyawa karbohidrat menyumbangkan 70 – 80% sumber energi untuk aktivitas
manusia. Konsumsi rata-rata karbohidrat dalam makanan sekitar 65% dan energi yang
dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk metabolisme
biomolekul lainnya seperti protein, lemak dan asam nukleat. Selain itu, lebih dari 90%
komponen penyusun tumbuhan kering adalah karbohidrat. Secara umum, karbohidrat
merupakan senyawa polihidroksialdehid atau polihidroksiketon dan derivatnya dalam bentuk
unit tunggal yang sederhana maupun unit kompleks.

Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) melalui
proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa. Binatang mensintesis
karbohidrat dari lipid gliserol dan asam amino, akan tetapi derivat karbohidrat yang digunakan
oleh binatang diambil dari tanaman. Glukosa bisa diabsorpsi langsung dalam aliran darah dan
gula bentuk lain akan diubah menjadi glukosa dalam liver sehingga glukosa merupakan jenis
karbohidrat yang penting. Sebagai sumber utama energi pada mamalia, glukosa dapat disintesis
menjadi glikogen sebagai cadangan makanan, ribosa dan deoksiribosa pada asam nukleat,
galaktosa pada laktosa susu, glikolipid dan kombinasi dengan protein (glikoprotein dan
proteoglikan).

Karbohidrat merupakan zat gizi sumber energy paling penting bagi makhluk hidup
karena molekulnya menyediakan unsur karbon yang siap digunakan oleh sel. Secara kimia,
karbohidrat dapat didefinisikan sebagai turunan aldehid atau keton dari alcohol polihidrik
(karena mengandung gugus hidroksi lebih dari satu), atau sebagai senyawa yang menghasilkan
turunan tersebut apabila dihidrolisis. Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh
mengalami perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme- karbohidrat antara lain glukosa
yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang di sintetis dalam hati
dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Amilum atau pati.
Selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa senyawa karbohidrat
yang penting dalam kehidupan manusia. Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui
beberapa cara atau beberapa uji karbohidrat yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi
keberadaan karbohidrat pada suatu sampel.

PEMBAHASAN

Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H2O). Rumus umum
karborhidrat dikenal (CH2O)n Pada umunya karbohidrat Monosakarida, Oligosakarida dan
Polisakarida dikelompokkan menjadi monosakarida, molekulnya terdiri dari 5 atau 6 atom C.
Oligosakarida merupakan polimer dari 2 10 monosakarida, Polisakarida merupakan polimer
yang terdiri lebih. dari 10 monomer monosakarida. Monosakarida ialah KH yang sederhana.
dalam arti molekulnya hanya terdiri dari beberapa atom karbon saja. Monosakarida larut dalam
air. Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa
molekul monosakarida. Oligosakarida, Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan
yang lain, membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain ialah trisakarida yaitu
yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida yang molekul terbentuk dari
empat monosakarida. Oligosakarida yang paling banyak terdapat dalam alam jalah disakarida.
Polisakarida golongan karbohidrat adalah yang mengandung lebih dari 10 unit monosakarida
yang tergabung. Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk
kristal. Tidak mempunyai rasa manis dan tidak memiliki sifat mereduksi.

Ada beberapa uji karbohidrat untuk mengidentifikasi keberadaan karbohidrat


diantaranya; Uji Molisch, Uji Fehling, Uji Seliwanoff, Uji Benedict dan Uji Iodin. Uji Fehling
terdiri dari larutan yang biasanya disiapkan langsung di laboratorium. Awalnya, larutan
tersebut ada dalam bentuk dua larutan terpisah yang diberi label sebagai Larutan Fehling A dan
Larutan Fehling B. Larutan Fehling A adalah larutan yang mengandung tembaga (II) sulfat,
yang berwarna biru. Larutan Fehling B adalah cairan bening yang terdiri dari kalium natrium
tartrat (garam Rochelle) dan alkali kuat, biasanya natrium hidroksida. Selama pengujian,
Larutan A dan B disiapkan secara individual dan disimpan. Kedua larutan tersebut kemudian
dicampur dalam volume yang sama untuk mendapatkan larutan akhir Fehling yang berwarna
biru tua. Bahan biru tua adalah kompleks bis (tartrat) dari Cu2+. Tetra-anion tartrat berfungsi
sebagai agen pengkelat dalam larutan. Beberapa kegunaan umum dari uji Fehling adalah untuk
menentukan apakah gugus karbonil adalah aldehida atau keton. Aldehida cenderung
teroksidasi dan memberikan hasil yang positif. Keton selain alfa-hidroksi-keton tidak bereaksi
dan larutan tetap bewarna biru. Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula
aldosa dan ketosa. Pada penanganan dengan asam pekat, ketosa didehidrasi lebih cepat
menghasilkan turunan furfural dan pada kondensasi dengan resorsinol menghasilkan kompleks
merah ceri. Tes akan beperngaruh pada fruktosa, sukrosa dan keto lain yang mengandung
karbohidrat. Jika reaksi dibiarkan untuk waktu yang lebih lama (lebih dari 10 menit), aldosa
juga dapat memberikan hasil yang positif. Tes Seliwanoff sering dianggap sebagai tes untuk
ketoheksosa dalam karbohidrat.

Uji Benedict karbohidrat dilakukan untuk mengetahui apakah bahan makanan


mengandung gugus aldehid atau keton bebas. Semua monosakarida dan disakarida akan
bereaksi positif jika diuji Benedict, namun pada polisakarida akan bereaksi negatif. Uji positif
Benedict ditandai dengan terbentuknya larutan hijau, merah, orange atau merah bata, serta
adanya endapan. Gula pereduksi akan mengalami oksidasi dalam larutan basa. Gula pereduksi
akan mengalami tautomerisasi dan membentuk enediol yang mereduksi ion tembaga menjadi
tembaga. Saat dipanaskan, ion tembaga akan menjadi tembaga oksida dan membentuk
endapan. Reagen yang digunakan pada uji Benedict ini di antaranya adalah tembaga sulfat,
natrium karbonat, dan natrium sitrat. Uji Iodin karbohidrat merupakan uji yang paling mudah
dan sering dilakukan. Kamu hanya cukup meneteskan Iodin ke bahan makanan. Jika bahan
makanan mengandung karbohidrat, maka akan menunjukan warna biru keunguan. Uji
karbohidrat Iodin mengambil prinsip sifat serap molekul polisakarida yang mengandung rantai
glukosa dan membentuk heliks. Ruang antara heliks ini mampu menampung molekul iodin.
Itulah beberapa riset uji karbohidrat yang bisa dicoba. Makanan yang mengandung karbohidrat
akan berubah warna jika dilakukan melalui uji karbohidrat di atas.
KESIMPULAN

Fungsi karbohidrat yang utama adalah sebagai sumber energi untuk mendukung
aktivitas sehari-hari. Percobaan Uji Karbohidrat pada Praktikum Biokimia ini bertujuan untuk
mengklasifikasikan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan dijadikan
sebagai sumber karbohidrat dengan mengamati perubahan warna pada bahan yang diujikan.
Dalam percobaan uji Karbohidrat dapat dilakukan beberapa uji diantaranya uji molisch, uji
fehling, uji seliwanoff, uji benedict dan uji iodin.

DAFTAR PUSTAKA

Shabrina. A, Y. (2020) Analisis Senyawa Kimia Pada Karbohidrat, Jurnal Sainteks, Vol. 17,
No. 1

Satria. K. A. M, dkk (2018) Analisis Kandungan Karbohidrat, Glukosa, Dan Uji Daya Terima
Pada Nasi Bakar, Nasi Panggang, Dan Nasi Biasa, Jurnal Agroteknologi Vol. 12
No.01

Qalsum. U, A. W. M. D, dkk (2015) Analisis Kadar Karbohidrat, Lemak Dan Protein Dari
Tepung Biji Mangga (Mangifera indica L) Jenis Gadung. Jurnal Akad. Kim. 4(4):
168-174

Anda mungkin juga menyukai