Anda di halaman 1dari 5

Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia.

Karena ia adalah sumber energi


utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung karbohidrat adalah pada
tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Penting bagi kita
untuk lebih banyak mengetahui tentang karbohidrat beserta reaksi-reaksinya, karena ia sangat
penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya 1). Karbohidrat tersebar luas baik
dalam jaringan hewan maupun jaringan tumbuh-tumbuhan. Dalam tumbuh-tumbuhan,
karbohidrat dihasilkan oleh fotosintesis dan mencakup selulosa serta pati. Pada jaringan hewan,
karbohidrat dalam bentuk glukosa dan glikogen.
(http://www.scribd.com/doc/23764027/Uji-Kulaitatif-Untuk-Identifikasi-Karbohidrat-I-Dan-II)
Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa aldehida atau keton yang mempunyai gugus
hidroksil. Senyawa-senyawa ini menyusun sebagian besar bahan organik di dunia karena peran
multipelnya pada semua bentuk kehidupan. Karbohidrat merupakan golongan senyawa yang
terdiri dari unsur-unsur C, H, dan O, serta mempunyai rumus umum (CH2O)n. Karbohidrat dapat
bertindak sebagai sumber energi, bahan bakar, dan zat antara metabolisme. Misalnya pada pati
yang terdapat di tumbuhan dan glikogen di hewan adalah polisakarida yang dapat dimobilisasi
untuk menghasilkan glukosa (bahan bakar utama untuk pembentukan energi). Gula ribosa dan
deoksiribosa pembentuk sebagian kerangka struktur RNA dan DNA. Fleksibilitas cincin kedua
gula ini penting pada penyimpanan dan ekspresi informasi genetika.
Adapun berbagai macam karbohidrat yang terdapat dalam makanan diantaranya adalah
amilum atau pati dan sukrosa (gula tebu). Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari karbondioksida
dan air dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
dihasilkan diubah menjadi amilum dan disimpan pada buah atau umbi.
Karbohidrat atau sakarida terdapat gugus hidroksil (-OH), gugus aldehid atau gugus keton.
Maka dapat didefinisikan bahwa karbohidrat sebagai senyawa polihidroksialdehida atau
polihidroksiketon, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya.

Ditinjau dari gugus fungsi yang diikat:


1. Aldosa: karbohidrat yang mengikat gugus aldehid. Contoh: glukosa, galaktosa.
2. Ketosa: karbohdrat yang mengikat gugus keton. Contoh: fruktosa.

(http://biologi.blogsome.com/2011/02/07/karbohidrat-dan-uji-karbohidrat/)

Berdasarkan jumlah monomer penyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi :


a. Monosakarida
Monosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang paling sederhana karena molekulnuya
hanya terdiri dari beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat yang lain. Rumus umum monosakarida adalah (CH2O)n. Umumnya senyawa
monosakarida adalah aldehid atau keton yang mempunyai dua atau lebih gugus hidroksil. Beberapa
molekul karbohidrat ada yang mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Jika gugus karbonil pada
ujung rantai monosakarida adalah turunan aldehid maka monosakarida ini disebut aldosa, contoh
aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Jika gugus karbonil pada ujung rantai monosakarida adalah
turunan keton maka monosakarida ini disebut ketosa, contoh ketosa yaitu fruktosa. Monosakarida
yang paling kecil adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
b. Disakarida (Oligosakarida)
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua sampai sepuluh molekul
monosakarida yang berikatan melalui gugus OH dengan melepas molekul air. Sedangakan
oligosakarida merupakan karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menghasilkan 3 10
monosakarida, misalnya dekstrin dan maltopentosa. Yang termasuk kelompok ini adalah disakarida,
trisakarida, Dan seterusnya. Disakarida terdiri dari 2 monosakarida yang terikat dengan O-Glikosidik.
Tiga senyawa disakarida utama yang penting dan melimpah ruah di alam yaitu sukrosa, laktosa dan
maltosa. Ketiga senyawa ini memiliki rumus molekul yang sama (C12H22O11) dengan struktur
molekul berbeda.
Sukrosa atau gula pasir dibuat dari tetes tebu. Sukrosa lebih manis dari glukosa, tetapi kurang
manis dibandingkan dengan fruktosa, sangat mudah larut dalam air. Gula ini dipakai untuk
membuat sirup, gula-gula dan pemanis makanan. Jika senyawa ini dihidrolisis akan dihasilkan
satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Laktosa disebut gula susu karena terdapat banyak dalam air susu. Biasanya diperoleh dari air
susu. Gula ini merupakan gula yang paling sukar larut dalam air dan paling tidak manis. Enzim
dalam bakteri tertentu akan mengubah laktosa menjadi asam laktat, hal ini terjadi bila susu
berubah menjadi masam. Laktosa dipakai untuk membuat makanan bayi dan diet spesial. Jika
dihidrolisis akan dihasilkan 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
Maltosa disebut sebagai gula mout, banyak terdapat pada jelai yang sedang berkecambah.
Senyawa ini merupakan hasil hidrolisis parsial dari pati. Dibandingkan dngan sukrosa zat ini lebih
sukar larut dan kurang manis. Senyawa ini dipergunakan untuk penyusun makanan bayi, susu
bubuk, dan bahan makanan lainnya. Jika dihidrolisis akan dihasilkan 2 molekul glukosa.
c. Polisakarida
Polisakarida merupakam karbohidrat yang terbenyuk dari banyak sakarida sebagai monomer.
Rumus umum polisakarida, yaitu (C6H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan
amilum (pati). Pati merupakan polisakarida yang tersusun oleh glukosa. Dipandang dari strukturnya,
butir-butir pati terdiri dari dua bagian, bagian amilosa yang merupakan rantai lurus polimer glukosa,
dan bagian amilopektin yang terdiri dari rantai bercabang polimer glukosa jika dihidrolisis sempurna
akan dihasilkan molekul-molekul glukosa.
Untuk uji kualitatif pada karohidrat digunakan beberapa pereaksi :
1. Uji Molisch
Sukrosa yaitu gabungan glukosa dan fruktosa, sedangkan maltosa yaitu gabungan
glukosa dan glukosa. - naftol memiliki rumus molekul C10H8O, massa molar nya 144g/mol.
Uji molisch adalah untuk membuktikan adanya karbohidrat . uji ini efektif untuk berbagai
senyawa yang dapat didehidrasi menjadi furfural atau substansi furfural oleh asam sulfat pekat.
Senyawa furfural akan membentuk kompleks dengan -naftol yang dikandung pereaksi molisch
dengan memberikan warna ungu pada larutan. ( http://nikkugi.wordpress.com/2010/11/19/uji-
identifikasi-karbohidrat/)

2. Uji Benedict
Uji benedict merupakan uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Gula pereduksi
adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah
monosakarida. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict,
contohnya semua golongan monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya
berbentuk siklik yang berarti bahwa hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam
kesetimbangannya, contohnya fruktosa dan sukrosa. Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+
menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari
pengendapan CuCO3 pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam
sitrat. Larutan tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atau monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas
tidak dapat mereduksi larutan Benedict.
3. Uji Barfoed
Uji Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida
dengan mengkontrol kondisi pH dan waktu pemanasan. Pada percobaan ini, karbohidrat
direduksi pada suasana asam. Disakarida juga akan memberikan hasil positif bila
di didihkan cukup lama hingga terjadi hi drolisis 1). Ion Cu 2+ dari pereaksi Barfoed
dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosakarida
dari pada disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. Hal
inilah yang mendasari uji Barfoed.
(http://filzahazny.wordpress.com/2009/07/10/karbohidrat/)

4. Uji Seliwanoff
Reaksi Seliwanoff berdasarkan konversi fruktosa menjadi asam levulinat dan
hidroksimetilfurfural oleh asam hidroklorida panas, yang selanjutnya terjadi reaksi positif
dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohidrat lain dalam jumlah banyak dapat juga member
warna sama.

5. Uji Pati-Iodium
Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Ikatan antara pati dan iodium belum
diketahui dengan jelas. Ada teori yang menyebutkan bahwa terbentuk kompleks adsorpsi pati-iodium,
ada teori lain juga yang meyebutkan bahwa pati-iodium membentuk suatu senyawa. Iodium merupakan
padatan kristalin abu tua dengan uap ungu. Titik leleh: 114C. B.Pt: 184C. Iodium sedikit, sedikit larut
dalam air, tetapi larut dengan sangat leluasa dalam pelarut organik. Karena itu Iodium merupakan
padatan bertitik leleh rendah. Kristalinitas memberikan susunan molekul yang teratur. Strukturnya
digambarkan sebagai kubus terpusat permukaan ini adalah kubus molekul iodium dengan molekul
yang lain berada pada pusat tiap muka.Orientasi molekul iodium dengan struktur ini sungguh sulit
untukdigambarkan. Iodium digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
atau tidak. Amilum salah satu kabohidrat terdiri atas dua macam polisakarida yang kedua-duanya adalah
polimer dari glukosa yaitu amilosa (kirakira 20-28%) dan sisanya amilopektin.
Amilosa adalah dari 250-300 unit D-glukosa yang terikat dengan ikatan 1,4-glikosidik, jadi molekulnya
merupakan rantai terbuka. Molekul amilo pektin lebih besar dari pada molekul amilosa karena terdiri
atas lebih dari 1000 unit glukosa.
https://id.scribd.com/doc/228237035/JURNAL-BIOKIMIA

https://id.scribd.com/doc/171699034/Jurnal-BIOKIMIA-Praktikum-Ke-2

https://id.scribd.com/doc/187564434/Jurnal-Uji-Karbohidrat

Anda mungkin juga menyukai