ACARA PRAKTIKUM I
“UJI BENEDICT”
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
I. TUJUAN
Untuk mengetahui adanya gula pereduksi pada sampel.
II. DASAR TEORI
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 4 kalori (kilojoule) energy pangan per gram. Karbohidrat juga
mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah tumbuhnya ketosis, pemecahan tubuh protein yang
berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak
dan protein. Karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan polisakarida,
yang memiliki senyawa berbeda-beda (Fitri & Fitriana, 2020).
2 Klasifikasi Karbohidrat
merupakan bayangan satu sama lain dan tidak superimposibel atau saling
bertumpukan.
Gula seringkali mengandung gugus fosfat, gugus amino, gugus sulfat atau
gugus N-asetil. Kebanyakan dari monosakarida bebas dalam sel difosforilasi
pada karbon terminalnya untuk mencegahnya ditranspor keluar dari sel. Gula
amino seperti galaktosamin dan glukosamin mengandung gugus amino
sebagai ganti gugus hidroksil pada satu atom karbon, biasanya karbon 2.
e. Gula pengoksidasi dan pereduksi
Gula dapat dioksidasi pada karbon aldehid untuk membentuk suatu asam.
Secara teknis, komponennya tidak lagi berupa gula dan akhiran namanya
berubah dari “osa” menjadi “asam -onat”. Apabila karbon yang mengandung
gugus hidroksil terminal dioksidasi, gula disebut asam uronat (contoh: asam
glukoronat).
2. Disakarida
2. β-laktosa
Laktosa sering disebut sebagai gula susu. Disakarida ini tersusun atas
glukosa dan galaktosa. Kita tidak dapat menggunakan galaktosa secara
langsung, tetapi harus diubah menjadi glukosa.
3. OLIGOSAKARIDA
Oligosakarida tersusun dari 3-12 monosakarida yang disatukan oleh
ikatan glikosida. Pada oligosakarida yang dihubungkan dengan protein
(glikoprotein) atau lipid (glikolipid), oligosakarida bukan merupakan suatu unit
pengulangan monosakarida namun terdiri dari barisan monosakarida berbeda
yang disambungkan oleh beragam tipe ikatan. Pada glikoprotein, 2 tipe
hubungan oligosakarida utama yaitu:
O-linked oligosaccharides : terikat pada protein via ikatan O- glikosidik,
pada gugus OH dari rantai samping serin atau treonin
4. POLISAKARIDA
Polisakarida mengandung 10-1000 monosakarida yang dikaitkan oleh
ikatan glikosida untuk membentuk struktur rantai atau cabang. Molekul glikogen
mengandung unit glukosa dan kebanyakan dihubungkan dalam rantai panjang
oleh ikatan α (1→4). Meskipun begitu, setiap 10 unit, rantai bercabang oleh
terbentuknya suatu ikatan glikosidik α (1→6). Tiap segmen rantai lurus dari
glikogen membentuk konformasi heliks terbuka yang meningkatkan kemudahan
akses bagi enzim metabolisme glikogen. Oleh karena enzim yang mendegradasi
glikogen (glikogen fosforilase) mengkatalisis pemindahan sekuensial unit
glikosil dari nonreducing end rantai glikogen, sejumlah cabang dengan
nonreducing end meningkatkan degradasi polisakarida. Hal ini memungkinkan
mobilisasi simpanan glikogen tepat saat dibutuhkan.
Polisakarida yang penting antara lain, yaitu:
Agarosa : berasal dari algae untuk produksi gel. Agarosa digunakan dalam
mikrobiologi untuk media tumbuh kultur. Polisakarida algal juga
ditambahkan dalam kosmetik dan makanan kalengan untuk memodifikasi
konsistensi produk.
Inulin : polimer fruktosa yang digunakan sebagai pengganti zat tepung pada
produk diet diabetes dan digunakan sebagai substansi uji bersihan ginjal.
Glikogen : simpanan glukosa di hepar dan otot pada manusia.
b. Polisakarida Simpanan (pati, glikogen) Pati terdiri dari (1) amilosa yang
merupakan polisakarida linier dimana unit glukosa dihubungkan oleh ikatan α 1,4
glukosida dan (2) amilopektin yaitu polisakarida dengan banyak cabang dimana
rantai lurusnya adalah ikatan α 1,4 glukosida sedangkan rantai cabangnya ikatan α
1,6 glikosida. Ikatan α 1,4 glukosida dapat dihidrolisis oleh enzim α amilase dan β
amilase tetapi pada ikatan α 1,6 glikosida tidak dapat dihidrolisis oleh kedua enzim
ini dan hanya dapat dihidrolisis oleh α 1,6 glukosidase.
3. Fungsi Farbohidrat
Sumber energi
Karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber energi. Selain dari
karbohidrat, energi juga bisa dihasilkan dari lemak dan protein. Meskipun
demikian, energi yang dihasilkan dari karbohidrat, terutama dalam bentuk
glukosa, merupakan sumber energi yang bisa cepat digunakan tubuh,
sedangkan energi yang didapatkan dari lemak dan protein harus mengalami
konversi terlebih dahulu menjadi glukosa. Satu gram karbohidrat
menyediakan 4 kilokalori.(Darwis, 2021)
Energi adalah zat yang mutlak diperlukan tubuh setiap saat karena setiap saat
tubuh mengalami pergerakan dan membutuhkan energi. Dalam kondisi
kekurangan gula, energi akan didapatkan dari hasil oksidasi lemak yang tidak
sempurna sehingga akan terbentuk bahan-bahan keton yang dapat
memberikan efek tidak nyaman pada tubuh seperti timbulnya rasa mual,
pusing, dan aroma nafas dengan bau aseton. Dengan demikian, keberadaan
gula yang mencukupi akan menghindarkan terjadinya ketosis yang
merugikan tubuh.
Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan mereduksi
2+
ion Cu dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap sebagai
Cu2O berwarna merah bata.
III. ALAT DAN BAHAN
Bahan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
- Air keran
- Aquades
- Glukosa 1gr
- Reagen benedict 5 ml
- Urine 1 ml
- Aluminium foil
IV PROSEDUR KERJA
1. Ditimbang 1 gr glukosa
3. Disiapkan 3 tabung reaksi yang diberi label A (tidak ada sampel),B(sampel 1),dan C
(sampel 2)
5. Dipipet 5 ml reagen benedict dan dimasukan masing masing tabung reaksi berlabel.
7. Dicatat seluruh perubahan yang terjadi seperti warna dan endapan selama pemanasan
untuk setiap tabung.
V HASIL PENGAMATAN
Perubahan Endapan
warna
Sampel Sampel awal Sampel+reagen Sampel+reagen Biru muda
sebelum sesudah
dipanaskan dipanaskan
Aquades Bening Biru muda Biru muda Biru muda
Glukosa Bening Biru muda Biru kehijauan Merah bata
kehijauan
Urine Kuning keemasan Biru muda Biru kehijauan Hijau
VI PEMBAHASAN
Pada praktikum yang sudah dilakukan dengan judul uji benedict dengan tujuan untuk
mengetahui adanya gula pereduksi pada sampel
VII KESIMPULAN
VIII SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Darwis, D. Y. (2021). Konsep dasar ilmu gizi kesehatan. Universitas Islam Negeri Makassar,
1885. http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/tydu4
Fitri, A. S., & Fitriana, Y. A. N. (2020). Analisis Senyawa Kimia pada Karbohidrat. Sainteks,
17(1), 45. https://doi.org/10.30595/sainteks.v17i1.8536
LAMPIRAN