Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA DASAR

KARBOHIDRAT

KELOMPOK :

1. Abdurrahman Azam (H3316001)


2. Akbar Darmawan T (H3316003)
3. Ajeng Yosiana (H3316004)
4. Amalia Sholikhah (H3316006)
5. Arifah Eviyanti (H3316007)
6. Diah Ayu Safitri (H3316008)
7. Dinda Ayu Rahmasari (H3316009)
8. Diva Puteri Azzahra (H3316010)

D3 AGRIBISNIS HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang
telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan
sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk
melakukan aktifitas itu kita memerlukan energi. Energi yang diperlukan ini
kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu
karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal
dari energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada
bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari
karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini
bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai
aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida,
khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian karbohidrat?
2. Apa saja fungsi karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari karbohidrat
2. Mengetahui fungsi karbohidrat
3. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan
keton atau zat yang dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan
keton. Karbohidrat biasa disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon
(sakarida) atau gula. Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat. Rumus
umumnya adalah Cx(H2O)y. Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses
fotosintesis.
Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus
hidroksil. Yang tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan
polimernya yaitu oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan letak gugus
karbonilnya, dapat dibedakan 2 jenis monosakarida yaitu: aldosa yang gugus
karbonilnya berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida dan keosa
yang gugus karbonilnya berlokalisasi di dalam rantai.

Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur organik


meliputi C,H dan O. Karbohidrat umumnya terasa manis karena itu molekul
relatif kecil sehingga disebut gula. Karbohidrat memiliki rangkaian atom C,
ada yang panjang maupun pendek. Karbohidrat ialah senyawa organik dengan
fungsi utama sebagai sumber energi bagi kebutuhan sel-sel dan jaringan
tubuh. Glukosa merupakan jenis karbohidrat terpenting bagi tubuh manusia
(Yohanis, 2010)
B. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yakni:
1. Sumber bahan bakar.
2. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang
lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan
sel saraf.
3. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
4. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6. Membantu proses penyerapan kalsium.
7. Sebagai materi pembangun.
Umbi-umbian yang terdapat banyak karbohidrat penting bagi
pertumbuhan anak. Karbohidrat banyak terdapat dalam bahan nabati,
baik berupa gula sederhana, heksosa, pentosa, maupun karbohidrat
dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pektin, selulosa, dan
lignin. Polisakarida seperti pati, banyak terdapat dalam serealia dan
umbi-umbian. Sumber karbohidrat utama bagi bahan makanan kita
adalaah serealia dan umbi-umbian (Kusbandari, 2015)
8. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan
atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan
RNA).
9. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur structural
dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
10. Sebagai pelumas sendi kerangka.
C. Klasifikasi karbohidrat

Karbohidrat dapat bereaksi, reaksi antar karbohidrat disebut


glikosilasi. Protein glikosilasi dapat memodulasi struktur dan dinamika
dengan mengubah ruang konformasi tersedia untuk peptida dan glycan unit
terhubung atau dengan memberikan kesempatan untuk interaksi peptida dan
gula secara langsung. Konformasi ini biasanya terjadi karena unit gula
internal oligosakarida ini bagi mereka residu asam amino yang paling dekat
dengan situs glikosilasi. Interaksi peptida dan gula lokal mungkin
mempengaruhi proses penting seperti protein pembangun karbohidrat ligan
untuk reseptor mereka. Glikopeptida yang kecil menyebabkan model yang
berguna untuk menyelidiki bagaimana intramolekul interaksi gula-peptida
memengaruhi struktur glikoprotein dan dinamika. Sementara banyak
penelitian telah menunjukkan bahwa glikosilasi dapat mempengaruhi peptida
konformasi, kurang perhatian difokuskan pada bagaimana pengaruh peptida
karbohidrat konformasi (Margaret, 2005)

Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu


karbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk
karbohidrat sangat banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa
dengan berat molekul 500.000 atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat
digolongkan menurut jumlah senyawa penyusunnya yaitu monosakarida,
oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida yaitu karbohidrat yang terdiri dari beberapa atom C
saja. Monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi gula lain.
Monosakarida merupakan zat yang sering dijumpai dialam ini.
Monosakarida banyak terdapat dalam bahan nabati (Campbell, 2000).
Contoh: glukosa, fruktosa dan galaktosa
Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:
a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul
monosakarida.
 Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
 Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
 Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
 Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C
dengan O nya (C=O) berada di ujung rantai. Sedangkan keton jika
ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada selain dari pada
diujung.
 Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
 Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa
2. Disakarida
Menurut Petrucci (2007) dua monosakarida dapat bergabung dengan
mengeliminasi satu molekul air diantara keduanya suatu reaksi
kondensasi. Gabungan dua monosakarida ini disebut disakarida. Dalam
menjelaskan disakarida harus mempertimbangan identitas komponen
monosakarida dan jenis konfigurasi dari tautan kedua monosakarida
tersebut α atau β.
Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis
oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air
(hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:
a. Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan
wortel. Hidrolisis dengan enzim sukrase menghasilkan glukosa dan
fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada
proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan
glukosa dan galaktosa (galaktosa + glukosa = laktosa).
c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari
amilum, glikogen, dan biji gandum yang sedang berkecambah.
Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa (gukosa +
glukosa = maltose).
3. Oligosakarida.
Fessenden (1992) karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan
monosakarida disebut oligosakarida. Senyawa yang termasuk
oligosakarida, yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida
dan tetrasakarida yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah
satu trisakarida penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul
monoakarida yamg berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan
tersebut terbentuk antara atom karbon nomor 1 pada galaktosa dengan
atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom karbon nomor 1 pada
glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.
4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga
molekul polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus
ribu. Polisakarida yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu
macam monosakarida) disebut homo polisakarida, sedangkan yang
mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Polisakarida pada
umumnya berupa senyawa putih dan tidak berasa manis. Beberapa
polisakarida dapat larut dalam air.
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya
pati, inulin (seagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding
sel). Dalam jazad hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati,
yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan
harga n yang besar. Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain
pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a. Pati (amilum atau zat tepung)
Fessenden (1992) menyatakan pati merupakan polisakarida yang
melimpah kedua. Pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama
berdasarkan kelarutan dengan air panas, yaitu amilosa yang dapat larut
dalam air panas dan amilopektin tdak dapat larut dalam air panas.
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan
enzim amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang
dikeluarkan oleh pangkreas.
b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak
ditemukan dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama
dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal dalam air dingin, tetapi
tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan koloidal glikogen
tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan fehling.
Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan
hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa. Dalam
pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung
(sweet corn).
c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama
hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang
memperkuat dinding sel tanaman. Atau dapat dikatakan selulosa
merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring
seluruhnya terdiri atas selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat
menjadi hasil yang dapat larut, jika larutan ini diencerkan dengan air
dan direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-amonia).Tidak seperti amilum,
selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau mamalia lainnya,
tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan
prtolongan bakteri.
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl
cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri makanan untuk
mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim,
pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang
terbentuk akan lebih halus.
d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman,
khususnya di sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa
pektin berfungsi sebagai perekat antara dinding sel satu dengan yang
lain. Pektin dapat diklasifikasi menjadi asam pektat, asam pektinat
(pektin), dan protopektin.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh
manusia, karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan hidup
manusia.
2. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam
bahan makanan, disamping itu juga sebagai bahan pengental atau
GMC pada teknologi makanan sebagai bahan penstabil, bahan
pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya
pada glukosa dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya
selulosa dan khitin.
3. Berdasarkan lokasi gugus –C=O, monosakarida digolongkan
menjadi 2 yaitu:
a. Aldosa (berupa aldehid)
b. Ketosa (berupa keton)
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat
digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:
a. Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
b. Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
c. Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
d. Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga


Kusbandari, Aprilia. 2005. Analisis Kualitatif Kandungan Sakarida dalam Tepung
dan Pati Umbi Goyang. Jurnal Pharmadana Vol 5 (1). Jurusan Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan
Margaret et al. 2005. The Peptide Can Influence Sugar Conformation Small Asn
Glycopeptides. Journal of Carbohydrate Chemistry Vol 24 (3) 261-273

Petrucci et al. 2007. General Chemistry Principles and Modern Applications.


Columbia: Pearson Education

Ralp dan Joan Fessenden. 1999. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Yohanis. 2010. Biokimia. Jakarta: Rekayasa Sains

Anda mungkin juga menyukai