Dr Indah Yuliasih, peneliti manggis dari Fakultas Teknologi, Pertanian Institut Pertanian
Bogor (IPB) sudah menemukan jawabannya. Menurut dia, kulit buah manggis memiliki 99
khasiat bagi kesehatan. Yang paling sohor adalah mencegah penuaan dini alias membuat awet
muda.
Dari hasil risetnya yang dipaparkan di hadapan sejumlah wartawan di Kampus IPB
Baranangsiang, Kamis (2/2), ditemukan fakta bahwa kulit bagian dalam manggis mengandung
Xanthone. Yakni senyawa bioaktif yang berstruktur cincin enam karbon dengan kerangka karbon
lengkap. “Turunan Xanthone berupa a-mangostin merupakan komponen yang paling banyak
terdapat pada kulit manggis,” tutur Indah.
Menurut dia, Xanthone merupakan bahan aktif bersifat antikanker dan antioksidan yang sangat
tinggi. Bahkan, beberapa kali lipat melebihi kekuatan vitamin C dan E. Namun sayang, belum
banyak masyarakat yang mengetahui manfaatnya. Padahal, di luar negeri, kulit manggis sangat
mahal. “Ada produk ekstrak Xanthone yang harganya sampai Rp1,2 juta untuk enam botol
berukuran 350 mililiter,” sebutnya.
Lantas bagaimana cara mengolah kulit manggis agar mendatangkan manfaat bagi kesehatan?
Bersama sejumlah mahasiswanya, Indah meramu kulit buah manggis menjadi jus atau minuman
kesehatan. Cara pembuatannya pun sangat mudah.
Pertama, pisahkan kulit manggis dengan buahnya. Pengolahan bisa dengan mengikutsertakan biji
manggis (kaya lemak) atau hanya sekadar kulitnya. Gunakan sendok untuk mengeruk bagian
dalam kulit yang sudah dibersihkan, dan pisahkan dari kulit keras di bagian luarnya. Kemudian,
campur dengan ethanol dan air dengan perbandingan 1:2 lalu hancurkan dengan blender.
Endapkan selama 24 jam, setelah itu saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak Xanthone
kulit manggis.
Jangan khawatir soal rasa. Untuk menghadirkan rasa yang nikmat dan segar, bisa dicampur
dengan madu dan diberi ekstrak bunga rosela, serta anggur atau apel sebagai penambah rasa.
“Hasil pencampuran Xanthone dengan rosela dan madu dipanaskan dengan suhu 90-95 derajat
Celsius selama 10 menit untuk menguapkan ethanol. Setelah itu, dinginkan dengan suhu kamar
lalu campurkan dengan flavor anggur atau apel,” paparnya.
Tidak sampai di situ. Ampasnya juga berfungsi sebagai scrub untuk luluran. Dengan berbagai
manfaat tersebut, Indah berharap jus kulit manggis ini bisa diproduksi secara massal.(nad)
Source : http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=88615
Pantas pembuluh darah jantung George (kesaksian George Leasa) yang semula menyempit
akibat timbunan kolesterol, terus terkikis. Hingga kini George tetap rutin mengonsumsi jus kulit
manggis dengan dosis tetap. Ia bukan satu-satunya yang merasakan khasiat kulit manggis. Kulit
buah anggota famili Clusiaceae itu juga membantu kesembuhan Hardjono, pengidap kanker
prostat pada 2010. Pensiunan pegawai negeri itu mengonsumsi 20 ml jus kulit manggis 2 kali
sehari. Dua bulan kemudian, sakit mendera saat berkemih sirna. Ia kembali lancar berurine.
Sayang, ia belum memeriksakan diri ke dokter. Jus kulit manggis yang membantu kesembuhan
mereka-George dan Hardjono-memang banyak tersedia di pasaran.
Mereka meresepkan kulit manggis untuk mengatasi beragam penyakit degeneratif. Amankah
mengonsumsi rebusan kulit manggis? Riset PT Industri Jamu Borobudur yang bekerjasama
dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta membuktikan, ekstrak kulit manggis tidak
toksik. Melalui uji toksisitas subkronik, terbukti ekstrak kulit manggis tidak mempengaruhi
profil kimia darah, ginjal, maupun hati. Hingga dosis 750 g masih aman konsumsi.
Ahli farmasi dari Universitas Indonesia, Dr Berna Elya Apt MSi, mengatakan kulit manggis
mujarab mengatasi beragam penyakit berkat senyawa xanthone. Senyawa itu antioksidan tingkat
tinggi. “Kandungan antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk,” kata ahli
teknologi pangan dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong,
Tangerang Selatan, Banten, Dr Ir Raffi Paramawati.
Berna menuturkan xanthone memiliki gugus hidroksida (OH) yang efektif mengikat radikal
bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merusak sel tubuh. Raffi mengatakan kulit manggis andal
menetralisir radikal bebas. Lihatlah nilai oxygen radical absorbance capacity (ORAC) xanthone
mencapai 17.000-20.000. Bandingkan dengan sumber antioksidan lain seperti anggur yang
“hanya” 1.100; sedangkan apel (1.400).
Trio mangostin
Menurut peneliti Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Dr Agung Endro Nugroho
MSi Apt, manggis mengandung 50 senyawa xanthone. ”Dari ke-50 senyawa itu yang paling
banyak dilaporkan memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, gammamangostin, dan
garsinon-E,” ujar Agung. Alfamangostin dan gammamangostin memiliki efek antioksidan.
”Alfamangostin dan garcinon-E menghambat proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim
kaspase 3 & 9 yang memicu apoptosis atau program bunuh diri sel kanker,” ujar Agung. Pantas
setahun belakangan kulit manggis menjadi buah bibir karena begitu hebatnya kandungan
senyawa aktif itu. Akibatnya kian banyak yang memanfaatkan kulit manggis sebagai herbal.
Selama ini kulit manggis di negeri produsen terbesar kedua itu kerap terbuang.
Padahal, di negara lain marak penelitian kulit manggis sebagai obat. Para periset di Amerika
Serikat, misalnya, meneliti dan memproduksi jus kulit manggis seperti Vemma dan Xango yang
juga beredar di Indonesia.
Menurut Raffi, ekstrak dan jus kulit manggis menempati peringkat 10 besar sebagai suplemen
makanan paling tren di Amerika Serikat versi Datamonitor’s ProductScan Online. Jepang juga
getol meriset khasiat kulit manggis sejak 2000. Malaysia mengembangkan kulit manggis sebagai
herbal antiplatelet alias obat-obat yang menghambat pembekuan darah. Di tanahair beberapa
produsen seperti PT Industri Jamu Borobudur memproduksi kapsul ekstrak kulit manggis sejak
2007. Menurut Joko Kawiyanto dari PT Industri Jamu Borobudur, kapsul ekstrak kulit manggis
bermerek Mastin berkhasiat sebagai antioksidan serta antipenuaan dini. Irman Setiawan, manajer
pabrik PT Industri Jamu Borobudur, mengatakan 20% produksi ekstrak kulit manggis diekspor
ke Malaysia. Ada juga produk lainnya dengan merek kapsul kulit manggis Tazakka /
Darusysyifa.
PT Inti Kiat Alam, mengolah jus kulit manggis bermerek Xamthone Plus sejak 2008. Meski
tergolong baru, sambutan konsumen menggembirakan. Jika produksi perdana pada 2008 hanya
10.000 botol, “Pada tahun berikutnya permintaan meningkat hingga 600%,” ujar Konradus
Pedhu dari Xamthone Plus Syariah, distributor jus manggis Xamthone Plus. Lonjakan
permintaan itu membuktikan kulit manggis menjadi sandaran pasien untuk menggapai
kesembuhan.
Sumber: http://gsaturn.blogspot.com/2012/03/hasil-riset-kulit-manggis.html
Buah bernama Latin Garcinia mangostana L. ini termasuk famili Guttiferae dan merupakan
spesies terbaik dari genus Garcinia. Manggis termasuk buah eksotik yang sangat digemari oleh
konsumen, baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang lezat, bentuk buah yang
indah, dan tekstur daging buah yang putih halus. Tidak jarang jika manggis mendapat julukan
Queen of tropical fruit (Ratunya Buah-buahan Tropik).
Pada umumnya masyarakat memanfaatkan tanaman manggis karena buahnya yang menyegarkan
dan mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Komposisi bagian buah yang dimakan
per 100 gram meliputi 79,2 gram air, 0,5 gram protein, 19,8 gram karbohidrat, 0,3 gram serat, 11
mg kalsium, 17 mg fosfor, 0,9 mg besi, 14 IU vitamin A, 66 mg vitamin C, vitamin B (tiamin)
0,09 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,06 mg, dan vitamin B5 (niasin) 0,1 mg. Kebanyakan buah
manggis dikonsumsi dalam keadaan segar, karena olahan awetannya kurang digemari oleh
masyarakat.
Selain buah, kulit buah manggis juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dan bahan baku obat-
obatan. Kulit buah mengandung senyawa Xanthone yang meliputi mangostin, mangostenol,
mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta
mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Senyawa tersebut
sangat bermanfaat untuk kesehatan. Senyawa Xanthone tersebut hanya dihasilkan dari genus
Garcinia. Di luar negeri kulit buah manggis sudah dibuat kapsul yang digunakan untuk suplemen
diet, antioksidan, dan antikanker.
Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak kulit manggis mempunyai aktivitas melawan sel kanker
meliputi breast, liver, dan leukemia. Selain itu, juga digunakan untuk antihistamin,
antiimpflamasi, menekan sistem saraf pusat, dan tekanan darah, serta antiperadangan. Kulit buah
juga mengandung antosianin seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside.
Senyawa tersebut berperan penting pada pewarnaan kulit manggis. Kulit buahnya mengandung
senyawa pektin, tanin, dan resin yang dimanfaatkan untuk menyamak kulit dan sebagai zat
pewarna hitam untuk makanan dan industri tekstil, sedangkan dan getah kuning dimanfaatkan
sebagai bahan baku cat dan insektisida.Efek biologi & farmakologi
Rebusan kulit buah manggis mempunyai efek antidiare. Buah manggis muda memiliki efek
speriniostatik dan spermisida. Ekstrak (n-heksana dan etanol) manggis memiliki tingkat
ketoksikan tertentu pada penggunaan metode uji Brine Schrimp Test (BST). Dari hasil penelitian
dilaporkan bahwa alfa mangostin (1,3,6-trihidroksi-7-metoksi-2,8-bis (3metil-2-butenil)-9H-
xanten-9-on) hasil isolasi dari kulit buah manggis mempunyai aktivitas antiinflamasi dan
antioksidan.
Dari hasil studi farmakologi dan biokimia dapat diketahui bahwa alfa mangostin secara
kompetitif menghambat tidak hanya reseptor histamin H, mediator kontraksi otot lunak tetapi
juga epiramin yang membangun tempat reseptor H1 pada sel otot lunak secara utuh.
Mangostin merupakan tipe baru dari histamin. Toksisitas pemberian ekstrak daun muda terhadap
mencit bunting dengan dosis 500, 1000, dan 1500 mg/kg BB menunjukkan efek pada fetus
berupa penurunan berat badan, terjadinya perdarahan pada fetus, dan adanya perubahan jaringan
hati fetus seperti nekrosis pada sel hepar, tetapi tidak terjadi kelainan perkembangan dan aborsi.
Ekstrak daun manggis dengan berbagai dosis dapat mengurangi jumlah sel spermatid, terjadi
penambahan jumlah spermatozoa abnormal, dan lambatnya gerak maju spermatozoa mencit.
Ekstrak kulit buah yang larut dalam petroleum eter ditemukan dua senyawa alkaloid. Kulit kayu,
kulit buah, dan lateks kering Garcinia mangostana mengandung sejumlah zat warna kuning yang
berasal dari dua metabolit yaitu alfa-mangostin dan mangostin yang berhasil diisolasi. Mangostin
merupakan komponen utama sedangkan mangostin merupakan konstituen minor. Ditemukan
metabolit baru yaitu 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-di (3-metil-2butenil) xanton yang diberi nama a-
mangostanin dari kulit buah Garcinia mangostana.
Buah manggis digunakan untuk mengobati diare, radang amandel, keputihan, disentri, wasir,
luka/borok. Selain itu, digunakan sebagai peluruh dahak dan untuk sakit gigi. Kulit buah
manggis digunakan untuk mengobati sariawan, disentri, nyeri urat, sembelit. Kulit batang
digunakan untuk mengatasi nyeri perut. Akar untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Dari segi
rasa, buah manggis cukup potensial untuk dibuat sari buah.
Dr. Ir. Warid Ali Qosim, M.S. (Dosen Jurusan Budi Daya Pertanian dan Tim Ahli Divisi
TTG Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Padjajaran.)
Source : http://www.xamthone.web.id/kulit-manggis-untuk-kesehatan.html
1. Antiinflamasi
Inflamasi berarti terjadi peradangan di tubuh bukan akibat mikroorganisme atau non-infeksi.
Gejala yang mudah terlihat dari peradangan itu adalah gejala panas, kemerahan, dan bengkak
yang seringkali disertai rasa nyeri. Inflamasi yang timbul dapat mengganggu proses di tubuh
terutama pada jaringan mikrovaskuler. Kulit manggis yang banyak memiliki xanthones dapat
berperan sebagai antiinflamasi atau antiradang.
Beberapa studi juga memperlihatkan peran xanthones sebagai antiinflamasi. Riset dari
Departemen of Pharmaceutical Biology dari Universitas Tohoku juga menjelaskan alpha
mangostin dapat menghalangi pembentukan histamine. Histamin merupakan protein yang terlibat
dalam berbagai reaksi alergi di tubuh dan menyebabkan peradangan sehingga secara langsung
dapat meningkat tekanan darah yang memicu hipertensi. Histamine juga dapat menyebabkan
penyempitan pada jaringan otot halus.
2. Antikanker
Sifat antikanker juga dimiliki oleh manggis. Pada 2002, peneliti dari Departement of
Microbiology, Faculty of Pharmacy Universitas Mahidol di Thailand pada 2002 telah
meriset 8 jenis tanaman herbal yang memiliki sifat antikanker terhadap aktivitas adenokarsinoma
di saluran payudara—kanker payudara—dengan menggunakan MTT assay. Riset itu
menyimpulkan kandungan alpha mangostin pada manggis memiliki efek terkuat dalam
menimbulkan efek apoptosis atau kematian sel-sel kanker.
Penelitian serupa yang dilakukan tim dari Tumor Pathology Division, Faculty of Medicine,
Universitas Ryukyus di Okinawa, Jepang, juga menjelaskan hal serupa saat melakukan
percobaan menggunakan mencit untuk melihat kemampuan alpha mangostin menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker kolon selama 5 minggu perlakuan. Riset itu menyimpulkan alpha
mangostin potensial digunakan sebagai kemopreventif.
Senyawa garcinone E yang merupakan bagian dari xanthones juga tak kalah ampuh menumpas
kanker. Penelitian yang dilakukan oleh Medical Research and Education Departement of the
Veterans General Hospital di Taipei, Taiwan maupun tim dari Departement of Chemistry,
Faculty of Science Universitas Srinakharinwirot di Thailand, menunjukkan senyawa garcinone E
memiliki sifat apoptosis kuat terhadap sel kanker paru-paru. Riset yang memakai 6 jenis senyawa
xanthones itu juga memberikan kesimpulan bila senyawa garcinone E dapat dipertimbangkan
sebagai salah satu bahan untuk mengobati berbagai jenis kanker.
Tidak hanya antiinflamasi dan antikanker yang telah diteliti mendalam. Kemampuan senyawa di
manggis untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi juga telah di teliti
oleh periset dari Departement of Clinical Microscopy, Faculty of Associated Medical Science
Universitas Chiang Mai di Thailand. Penelitian itu menyimpulkan ekstrak kulit manggis
mampu membunuh bakteri melalui mekanisme stimulating phagosit atau sel bakteri saling
memakan.
Penyakit tuberkulosis yang menjadi salah satu penyakit pencabut nyawa terbesar di negara-
negara dunia ketiga juga dapat disingkirkan dengan senyawa xanthones. Riset tim Departemen
of Chemistry Universitas Srinakharinwirot di Thailand menjelaskan alpha mangostin, beta
mangostin, dan garcinone B pada senyawa xanthones berefek menghambat
pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis. Hal ini menjadi penting karena pemberian antibiotik
untuk mengobati penyakit TBC itu semakin hari tidak efektif lantaran Mycobacterium
tuberculosis telah kebal.
Studi lain memperlihatkan kandungan senyawa aktif pada manggis juga diduga kuat dapat
menjadi antijamur dan antivirus. Sebagai antivirus, mekanisme itu dapat terjadi lantaran senyawa
aktif pada manggis memang memiliki kemampuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh alami.
Virus yang sejauh ini tidak dapat berkembang apabila sistem imun di tubuh baik. Hal ini dapat
menjadi kabar baik bagi penderita HIV yang memiliki sistem kekebalan tubuhnya rendah.
Source : http://www.bebeja-agribisnis.com/aneka-riset-khasiat-kulit-manggis/
Keajaiban Kulit Manggis: French paradoks, merupakan istilah terkenal di kalangan ahli gizi
tentang kebiasaannya orang Perancis menkonsumsi red wine. Masyarakat di negara tersebut
terkenal sebagai pengkonsumsi lemak lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk negara di
Eropa lain. Akan tetapi, hal yang umum, terkena penyakit jantung justru paling rendah. Gejala
itu diteliti dengan seksama sampai pada akhirnya muncul kesimpulan yaitu kebiasaan
masyarakat Perancis duduk – duduk di cafe dengan minum red wine. Ini menjadi penyebab
berkurangnya resiko penyakit jantung, meskipun konsumsi lemak sangat banyak.
Red wine menjadi penyelamat atau solusi karena mengandung polifenol. Polifenol merupakan
senyawa atau zat yang banyak terkandung di berbagai macam buah-buahan, seperti blueberry,
blackberry, apel, melon, buah pir, serta anggur. Di buah-buahan tersebut memiliki aktivitas
antioksidan yang mempunyai peran melenturkan arteri jantung. Alkohol juga mampu
melenturkan arteri, akan tetapi tidak sebanyak kombinasi alkohol dengan polifenol, seperti yang
ada pada red wine.
French paradoks itu berlawanan dengan cerita buah manggis Garcinia mangostana. Red wine di
Perancis menjadi menu minum sehari-hari sejak zaman dahulu, sehingga peminumnya
merasakan dampaknya secara langsung. Sementara buah manggis, di beberapa pusat penanaman,
selama berada-abad hingga sekarang, hanya terkenal hanya dengan buah segar. Kulit buahnya
hanya terbuang percuma, padahal pada kulit itu mengandung polifenol sebagaimana pada red
wine. Buah manggis pun mampu melenturkan arteri jantung.
Akan tetapi, manfaat itu terpendam dan tak berguna selama beratus-ratus tahun. Pada zaman
dulu di China, kulit manggis kadang-kadang dimanfaatkan untuk obat diare. Jika difikir itu jelas
tidak sebanding dengan khasiat kulit manggis yang luar biasa. Seharusnya, jika di ilustrasikan
Petarung tangguh untuk melawan lawan yang tangguh. Cocoknya atau lebih hebat lagi jika Kulit
manggis ini digunakan untuk melawan kanker, penyakit jantung, diabetes mellitus, dan penyakit-
penyakit degeneratif lainnya.
Pengobatan China yang sudah berusia ribuan tahun menjadi contoh atau pelopor penggunakan
kulit manggis untuk mencegah penyakit-pebyakit tertentu. Di negara Thailand dan Filipina, kulit
manggis umum digunakan untuk mengobati disentri dan infeksi kulit. Di negara Karibia dan
Amerika Latin, teh buah manggis dimanfaatkan sebagai pembangkit stamina. Di negara Brazil,
dimanfaatkan untuk mengatasi masalah pencernaan. Masyarakat India menggunakan tepung kulit
manggis kering untuk mengatasi disentri, luka luar, luka bernanah, dan maag. Di negeri Matahari
terbit, Jepang mengenal daun serta batang kulit manggis sebagai untuk herbal berefek
antiinflamasi. Sangat sering digunakan untuk mengobati eksem dan penyakit kulit lainnya seperti
psoriasis. Di negara Venezuela, kulit manggis digunakan untuk mengobati infeksi kulit akibat
parasit.
Laurent Garcin atau penjelajah hutan berkebangsaaan Perancis yang memberi nama Garcinia
mangostana pada abad ke-16, sangat mungkin tidak menduga penemuannya ini memiliki
manfaat lebih hebat dari pada pengetahuan zaman kuno itu. Semua berawal pada bulan April
1993 saat Munekazu Iinuma mengumpulkan kulit manggis dari berbagai pusat manggis di
Indonesia. Kulit manggis itu kemudian dikirim ke Gifu Pharmaceutical University, Jepang.
Kemudian mereka mengambil beberapa sel penyebab leukemia, seperti HL60, K562, NB4, dan
U937 dari Riken Cell Bank, Tsukuba, Ibaraki, Jepang. Sel kanker penyebab leukemia itu
dikulturkan, selanjutnya senyawa-senyawa xanthone dilarutkan di dalam kultur itu. Hasilnya,
sangat terbukti bahwa a-mangostin memicu proses apoptosis sel leukemia.
Bukti Hasil Penelitian Kenji Matsumoto ini menjadi pemicu perhatian ilmuwan dunia khususnya
pada manggis. Lima bulan setelah penelitian Kenji Matsumoto, di negara Swiss ada penelitian
yang membuktikan bahwa xanthone ampuh mengatasi depresi. Berikutnya penelitian di beberapa
negara yang hasilnya saling menguatkan efek xanthone sebagai obat. Di negara Taiwan, pada
Mei 1996 dilakukan 2 penelitian yang berbeda. Satu penelitian memberi bukti bahwa khasiat
xanthone mengatasi depresi; penelitian lainnya adalah antikanker.
Tiga penelitian selanjutnya dilakukan di Kaohsiung dan Taipei, Taiwan, dan Oregon, Amerika
Serikat pada tahun 1996—1997. Hasilnya: penelitian di Kaohsiung membuktikan bahwa
senyawa xanthone antithrombotik, penting untuk mengatasi penyakit jantung dan stroke.
Xanthone melenturkan pembuluh darah ke arah jantung, jadi ini sangat penting untuk penderita
penyakit jantung. penelitian di kota Oregon, xanthone ampuh untuk penyakit malaria. Kemudian,
pada tahun 1997—2004, dicatat bahwa minimal ada 24 penelitian tentang xanthone pada kulit
manggis dan dilakukan di berbagai negara di penjuru dunia. Hasilnya sangat beragam, antara lain
yaitu bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit berat seperti diabetes mellitus, arthritis,
kanker payudara, dan tuberkulosis.
Kehebatan kulit manggis juga tidak luput dari perhatian peneliti di negara Indonesia. Menurut
Dr. Agung Endro Nugroho M.Si. Apt, kulit manggis mengandung sekitar 50 senyawa
xanthone. Xanthone ialah bioflavonoid yang bersifat antioksidan, antibakteri, antialergi,
antitumor, antihistamin, dan antiinflamasi. Molekul biologi aktif ini mempunyai struktur cincin 6
karbon dan kerangka karbon rangkap, sehingga sangat luar biasa stabil. Di alam ada sekitar 200
jenis xanthone, sejumlah 50 diantaranya ditemukan di kulit manggis.
Senyawa yang paling banyak memiliki efek farmakologis adalah alfamangostin, betamangostin,
dan garcinon-E. Pemeran utama pembasmi sel kanker ialah alfamangostin dan garcinon-E.
Keduanya menghambat proliferasi sel kanker dengan mengaktivasi enzim kaspase 3 dan 9, yang
kemudian memicu apoptosis atau program bunuh diri pada sel kanker. Alfamangostin juga
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dengan merangsang sel pembunuh alami yang mempunyai
tugas membunuh sel kanker dan virus. Mangostin bersama dengan gammamangostin berperan
sebagai antioksidan,yang mampu mencegah aktivitas HIV-1. Kekebalan tubuh meningkat karena
antioksidan itu, maka virus penyebab HIV/AIDS pun mampu terhambat perkembangannya.
Xanthone pada kulit manggis mempunyai antioksidan tingkat tinggi. Kandungan antioksidan
kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali kulit jeruk. Sebagai antioksidan, xanthone juga
mempunyai gugus hidroksida yang efektif mengikat radikal bebas yang menjadi penyebab
rusaknya sel tubuh. Yang lebih Istimewanya lagi, nilai gugus hidroksida pada xanthone sungguh
sangat besar yaitu, 17.000—20.000, Padahal nilai ORAC (oxygen radical ansorbance capacity)
sumber antioksidan lain, misalnya anggur, hanya 1.100.
Sungguh sangat beruntung Bagi penderita penyakit jantung, temuan manfaat farmakologis kulit
manggis bagaikan seperti munculnya secercah cahaya di kegelapan malam. Sungguh, karena
penyakit jantung yang memerlukan biaya relatif mahal jika diselesaikan secara kedokteran
modern, ternyata dapat diatasi oleh kulit manggis. Hasil penelitian oleh Dachriyanus dari
jurusan Farmasi Universitas Andalas menunjukkan bahwa ekstrak kulit manggis menurunkan
kadar kolesterol mencit pada berbagai macam dosis. Penyebabnya adalah alfamangostin
meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase untuk menghidrolisis low density lipoprotein
menjadi asam lemak dan gliserol. Kadar LDL turun, HDL naik. Selain itu, pembuluh darah pun
akan semakin lentur.
Sebagai senyawa atau zat antioksidan tingkat tinggi, xanthone dari kulit manggis meningkatkan
daya tahan tubuh, mengontrol serangan penyakit-penyakit degeneratif, seperti: artritis,
osteoartristis, aterosklerosis, trombosis, dan hipertensi. Sebagai buah yang sangat mengandung
senyawa antialergi, kulit manggis sangat cocok untuk menangkal aneka alergi. Tercatat juga
diabetes mellitus, parkinson, alzheimer, migrain, depresi sebagai penyakit yang dapat
diselesaikan oleh kulit manggis.
Source : http://www.traditionalindonesianmedicine.com/blog/kulit-manggis/
Sumber: https://pulauherbal.com/jurnal/293-penelitian-ilmiah-kulit-manggis.html
KARYA ILMIAH TENTANG KULIT MANGGIS
KARYA ILMIAH
“MANFAAT DAN KANDUNGAN KULIT SI RATU BUAH”
Disusun Oleh:
M.Mirza (18)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Syukur Alhamdulillah penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berharga ini.
Penulis dalam penyusunan karya ilmiah yang berjudul “Manfaat dan Kandungan Kulit Si
Ratu Buah” ini banyak mengalami hambatan hambatan.Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih terhadap semua pihak yang telah membantu terciptanya karya ilmiah ini. terutama
ucapkan terimakasih kepada Pembina kami yaitu Ibu Sinta Wati yang telah membimbing kami.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah yang penulis susun ini sarat dengan kekurangan dan
kelemahan karena karya ilmiah ini penulis susun atas dasar pengembangan penalaran penulis
sendiri yang berpedoman pada sumber-sumber informasi yang ada di internet dan juga
mengingatkan bahwa penulis masih berstatus pelajar yang sangat minus dalam pengalaman dan
pengetahuan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaannya dimasa
yang akandatang. Walaupun demikian penulis mengharapkan karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………… 3
I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang…………………………………………………………………………………………………… 4
1.5 Hipotesa…………………………………………………………………………………………………..……….. 4
III. PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………….. 13
4.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………… 13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………… 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah manggis merupakan salah satu buah khas Indonesia yang banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia. Rasa buah yang khas menjadi salah satu daya tarik dan keeksotisan warna
buah manggis ini menyebabkan ia dijuluki sebagai “Ratu Buah”. Selain itu, harganya yang
terjangkau membuat manggis semakin dinikmati.Akan tetapi getah yang terdapat pada kulit
manggis ini, membuat banyak orang tidak menggunakanya dan hanya mengolah Buahnya saja.
Padahal sebenarnya kandungan dalam kulit manggis ini sangat banyak manfaatnya
Salah satu contoh pemanfaatan kulit manggis yang sering kita dengar adalah untuk
kesehatan atau obat herbal karena mempunyai kandungan xanthone dan bioflavonoid yang bagus
untuk kesehatan.Tapi bagaimana kalau kulit manggis itu kita ubah menjadi makanan/miunuman
yang bisa dikomsumsi untuk semua orang ?inilah inti dari percobaan kami, jus yang mempunyai
antioxsidan yang bisa dikonsumsi oleh siapa saja tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya
bagi tubuh.
1.5 Hipotesa
1. Apa saja kandungan dari kulit buah manggis?
Kulit buah manggis mengandung antioksidan yang tinggi yang terkandung dalam zat Xanthone, dan
juga mengandung berbagai zat yang berguna lainnya.
2. Apa saja manfaat dari kulit buah manggis?
Dengan adanya berbagai zat yang terkandung didalam kulit buah manggis, maka kulit buah
manggis mempunyai berbagai manfaat seperti mencegah penuaan dini, menhambat pertumbuhan
sel kanker dan lainnya.
3. Bagaimana cara pengolahan kulit buah manggis agar dapat dengan mudah dikonsumsi?
Dapat diolah menjadi jus, berbagai macam kue, obat-obatan herbal dan lainnya.
2. Penelitian
Percobaan pembuatan JUS dari Kulit buah manggis.
BAB II
Manggis (Garcinia mangostanaL.) adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang
diyakini berasal dari Kepulauan Nusantara. Tumbuh hingga mencapai 7 sampai 25 meter.Buahnya
juga disebut manggis, berwarna merah keungulan ketika matang, meskipun ada pula varian yang
kulitnya berwarna merah.Buah manggis dalam perdagangan dikenal sebagai "ratu buah", sebagai
pasangan durian, si "raja buah".Buah ini mengandung mempunyai aktivitas antiinflamasi dan
antioksidan. Sehingga di luar negeri buah manggis dikenal sebagai buah yang memiliki kadar
antioksidan tertinggi di dunia.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Parietales
Family : Guttiferae
Genus : Garcinia
Buah yang berasa asam-manis akibat mengandung banyak gula sakarosa, dekstrosa, dan
levulosa ini tidak hanya menimbulkan sensasi kesegaran saja.Dibalik warnanya yang gelap dan
kesegarannya tersimpan berbagai kandungan senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan.Pada
umumnya masyarakat menyukai kesegaran buah manggis yang bertekstur halus dan putih. Tanpa
disadari bahwa komposisi buah manggis yang dinikmatinya per 100 gram memiliki kandungan
sebagai berikut:
Karbohidrat 6-20 g
Lemak 0.1-1 g
Protein 0.6 g
Kalsium 7-11 mg
Fospor 4-17 mg
Potassium 19 mg
Vitamin A 14I mg
Vitamin B1 0.3 mg
Vitamin B2 0.03 mg
Niacin 0.3 mg
Manfaat dan khasiat buah manggis yang bisa kita dapatkan dengan mengkonsumsi buah
manggis, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Manggis mampu menyembuhkan sekaligus mencegah penyakit kanker. Ekstrak dari buah
manggis ini ternyata mampu mencegah akan tumbuhnya beberapa sel kanker yang ada di
dalam tubuh kita, seperti kanker paru – paru, kanker hati, kanker usus, dll.
2. Mencegah tumbuhnya sel – sel pada penyakit leukemia.
3. Dapat mencegah beberapa penyakit mematikan seperti diabetes, kanker, arthritis, jantung
dan beberapa penyakit mematikan lainnya.
4. Mampu mengurangi rasa sakit.
5. Mengurang tekanan darah tinggi.
6. Melawan radikal bebas.
7. Melancarkan pencernaai di dalam tubuh kita karena kaya akan kandungan serat alami.
8. Mampu menurunkan kadar kolesterol.
9. Mengatasi penyakit batu ginjal.
10. Dapat meningkatkan energy kita.
BAB III
PEMBAHASAN
Agar lebih mudah dikonsumsi dan dapat diperoleh manfaatnya, kulit buah manggis dapat
diolah menjadi jus. Agar dapat meminimalisir rasa sepat dan pahit yang ada pada jus kulit manggis,
maka jus juga dapat di campur dengan berbagai buah-buahan segar lainnya. Bahkan, Anda bisa
membuat jus kulit buah Manggis yang bisa membuat ketagihan.
Berikut adalah beberapa bahan yang harus disiapkan untuk memulai membuat jus kulit
buah Manggis.
Cara pembuatannya:
Setelah bahan-bahan diatas Anda persiapkan, maka selanjutnya ialah mulai membuat jus kulit buah
Manggis. Berikut adalah cara membuat jus kulit buah Manggis yang harus Anda lakukan.
Keroklah kulit buah Manggis di bagian dalam dengan menggunakan sendok. Saat
melakukan pengerokan kulit buah, hindari bagian yang berwarna hitam atau getah kuning
supaya jusnya tidak terasa pahit.
merebus kulit buah Manggis tersebut. Langkah ini sebenarnya alternatif kalau Anda tidak
mau rasa jusnya terlalu pekat dan pahit. Dengan direbus terlebih dahulu, maka rasa sepat
dan pahit bisa diminimalisir. Disarankan untuk tidak membuang air rebusan kulit Manggis
tersebut dan sebaiknya simpanlah sisa air rebusan tersebut didalam kulkas, untuk
digunakan lagi pada lain kesempatan. Bahkan beberapa herbalis menganjurkan untuk
menggunakan air rebusan tersebut sebagai instrumen terapi pengobatan beberapa
penyakit.
Masukkanlah hasil kerokan kulit buah Manggis atau air rebusan kulitnya (jika memakai
langkah yang kedua) kedalam blender, tambahkan air matang sebanyak satu gelas, dan Gula
Aren. Anda juga bisa mencampurkan madu dan beberapa buah sesuai selera Anda seperti
Alpukat, Mangga, Sirsak dan lainnya untuk mengurangi rasa sepat dan pahit.
Jus kulit buah Manggis pun telah siap diminum. Sisanya Anda bisa menyimpannya ke dalam
wadah yang memiliki penutup, seperti botol, tupperware dan simpanlah di dalam lemari es
(kulkas).
Aturan pakai:Anda bisa meminumnya sebanyak 3 kali sehari, sebanyak 3-4 sendok setelah makan.
3.2 Pemanfaatan Kulit Manggis
Khasiat yang begitu banyak terkandung dalam kulit buah manggis menjadikannya sangat
sayang jika harus dibuang begitu saja. Selain itu, kulit buah manggis ini pun dapat diolah menjadi
jus yang menyegarkan. Kandungan xantone dan lainya yang terdapat didalam jus kulit manggis
dapat membantu meningkatkan energi dan menyehatkita.
Selain dapat membantu mengurangi produksi sampah dengan mengolah kulit buah
manggis, kita juga akan mendapatkan banyak sekali manfaat. Termasuk khasiat-khasiat yang bisa
kita dapatkan dari minuman JUS ini.
Xanthone
Antioksidan yang terdapat dalam kulit buah Manggis dengan kadar yang tinggi ini memiliki sifat
yang baik dan bermanfaat bagi tubuh, seperti anti-peradangan, anti-diabetes, anti-kanker, anti-
bakteri, anti-jamur, anti-plasmodial, dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh, hepatoprotektif.
Di dalam senyawa xanthone teridentifikasi sekitar 14 jenis senyawa turunannya. Yang paling
banyak terkandung dalam buah Manggis ialah kandungan alfa-mangostin dan gamma-mangostin.
Apa itu alfa-mangostin?
Alfa-mangostin adalah senyawa yang sangat berkhasiat dalam menekan pembentukan senyawa
karsinogen pada kolon. Selain alfa-mangostin, senyawa xanthone juga mengandung gamma-
mangostin yang juga memiliki banyak manfaat dalam memberikan proteksi atau melakukan upaya
pencegahan terhadap serangan penyakit.
Menurut penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 1970-an, kedua turunan senyawa xanthone
tersebut bisa menghentikan proses peradangan atau inflamasi dengan jalan menghambat enzim
COX-2 yang merupakan enzim pemicu peradangan.
Dalam penelitian lainnya juga ditemukan fakta bahwa gamma-mangostin memiliki sifat anti-radang
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat-obat inflamasi yang selama ini beredar di pasaran.
Dengan demikian, gamma-mangostin mampu memberikan proteksi pada serangan penyakit yang
menyebabkan inflamasi seperti alzheimer dan arthritis.
Tanin
Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas antioksidan yang
mampu menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare, hemostatik, anti-hemoroid, dan
juga menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat menghambat
penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut anti-nutrisi.
Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan diformulasikan
secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia.
Antosianin
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki peranan yang
cukup penting dalam mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan
neuronal.
Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya banyak
ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis, Stroberry, Rasberry, Apel,
dan lainnya.
Anti-Inflamasi (Peradangan)
Anti-Kanker
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dalam kulit buah Manggis
mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis memiliki sifat antiproliferasi
untuk bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu menghancurkan sel kanker.
Anti-Mikroba
Kulit buah Manggis juga dikenal memiliki daya anti-mikroba terhadap beberapa bakteri seperti
Staphylococcus aureus. Bakteri ini sangat resisten terhadap anti-biotik metisilin.
Kulit buah manggis mengandung zat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas, yakni
xanthone.Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa ini memiliki sifat sebagai antidiabetes,
antikanker, anti peradangan, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan meningkatkan kekebalan
tubuh.
Menurut penelitian lain, zat antioksidan alami yang terkandung dalam buah manggis juga bisa
menghambat proses penuaan pada tubuh. Zat ini akan selalu memperbaiki jaringan sel tubuh,
sehingga Anda awet muda.
3. Anti kanker
Selain sebagai anti oksidan, khasiat xanthone juga sebagai anti kanker.Ekstrak kulit manggis
bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu ekstrak kulit
manggis juga bersifat apoptosis penghancur sel kanker.
Manggis juga memiliki peran penting dalam penyerapan dan metabolisme protein dan karbohidrat
sehingga membantu dalam menjaga stamina tubuh.
Menurut Dr. Sam Walters mengenai pengolahan kulit manggis menjadi JUS
(Master dalam bidang biologi sains dengan spesialisasi nutrisi manusia)
Jus manggis merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar unik. Apabila anda memahami apa
yang saya pahami, anda pasti membawa manggis kemanapun anda pergi. Antioksidan adalah kata
kunci utama dalam mencegah penyakit. Buah manggis memiliki begitu banyak khasiat. Penelitian
badan-badan pengobatan dunia menunjukan bahwa buah manggis secara langsung menyembuhkan
berbagai penyakit.
Penelitian terbaru menemukan bahwa satu dari 4 rakyat amerika serikat mengidap kanker,
dan 1 dari 5 orang akan meninggal pada usia dini. Solusi terbaik dari masalah ini adalah
pencegahan.. Kami merawat banyak pengidap kanker di tempat kami. Kami mendetoksifikasi logam
berat dengan buah manggis . Kulitnya mengandung xanthone penyembuh kanker payudara, kanker
paru-paru, kanker perut , leukimia, dll.
Mengingat tentunya tak akan enak rasanya kalau Anda mengonsumsi kulit buah Manggis
yang kaya akan kandungan xanthone ini secara mentah-mentah, makanya jalan terbaiknya adalah
dengan dibuat jus.
Kulit buah manggis ini, mengandung berbagai zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh
seperti, Xanthone, Tanin, Antosianin, Anti-Inflamasi (Peradangan), Anti-Kanker dan Anti-Mikroba.
Manfaat dari kulit manggis diantaranya yaitu, Mencegah Penuaan Dini, Anti kanker,
Menjaga kesehatan Mata, kulit dan rambut, Meningkatkan stamina dan tenaga.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jadi dari kulit daging buah manggis ini.Kita bisa mengunakan ini untuk menyehatkan mata,
meningkatkan stamina, atau membuat jus dengannnya.Mengingat banyak manfaat dari kulit
Manggis itu sendiri.Disini, kami membuat Inovasi baru dari Kulit Manggis.Kami membuat JUS Kulit
Manggis, yang Insya Allah dapat Diolah dengan Mudah, Harga Terjangkau dan Rasanya Enak.
4.2Saran
1) Jadi dari pada membuang kulit buah ini lebih baik kalian mengunakan kulit ini untuk membuat JUS
atau Inovasi dari Kulit Manggis lainya.
2) Untuk masyarakat seharusnya mengerti seluk beluk tanaman manggis agar dapat memanfaatkan
semua bagiannya dengan maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Paramawati, Raffi. 2000. Dahsyatnya Manggis untuk Menumpas Penyakit. Jakarta: Agro
Media Pustaka.
Pitojo, Setijo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budidaya Manggis. Semarang: Aneka Ilmu.
http://bakulatz.wordpress.com/2011/11/30/manfaat-buah-manggis/
http://www.belajarptc.com/kesehatan/manfaat-kulit-manggis-untuk-kesehatan
http://kuhascexpress.blogspot.com/2010/05/pengertian-dari-sukrosa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mangostin
http://kesehatan.kompasiana.com/alternatif/2011/11/24/xanthone-di-kulit-manggis/
Home » BERANDA » KNOWLEDGE » MAKALAH KULIT MANGGIS JADI OBAT KANKER
BERANDA KNOWLEDGE
OLEH :
GITA PRANDITA SARI
13/XI IPA 3
SMA N 2 UNGARAN
2012/2013
DAFTAR ISI
2. BAB 1
1.1 PENDAHULUAN
3. BAB 2
1.2 PEMBAHASAN
4. BAB 3
1.3 PENUTUP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “OBAT KANKER DARI KULIT MANGGIS”
Makalah ini berisikan tentang berbagai informasi mengenai kulit manggis, mulai dari kandungan
yang dimilikinya, manfaat dan khasia, serta cara pengolahan kulit manggis tersebut menjadi sebuah obat
yang dapat bermanfaat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha
kita. Amin.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu harta terbesar dan terpenting bagi setiap manusia adalah kesehatan. Dengan badan
yang sehat kita dapat melakukan segala aktivitas kita, seperti bekerja, belajar, dan segala aktivitas
lainnya. Sebenarnya untuk mendapatkan sebuah kesehatan itu sangat mudah, tetapi untuk menjaganya
itulah hal yang teramat sulit. Kita sering menghiraukan hal-hal kecil yang sebenarnya itu dapat
mempengaruhi kesehatan kita.
Saat ini masalah terbesar yang sedang dihadapi oleh negara Indonesia dalam bidang kesehatan
adalah mengurangi tingkat penderita penyakit kanker. Seperti yang kita tahu, semakin hari semakin
lama penderita penyakit mematikan ini terus bertambah banyak. Namun, meningkatnya penderita
penyakit mematikan ini sangat berbanding terbalik dengan tingkat penyembuhan penyakit tersebut. Di
samping biaya penyembuhannya yang sangat mahal, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh negara ini
pun belum cukup lengkap.
Dilihat dari latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, maka dapatlah dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Pengobatan alternatif apakah yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi tingkat penderita
penyakit kanker di Indonesia ?
2. Bagaimana cara pemanfaatan limbah kulit manggis sebagai obat kanker ?
C. TUJUAN
Untuk menambah pengetahuan tentang pemanfaatan limbah kulit manggis sebagai obat kanker.
Dan sebagai tugas untuk memenuhi mata pelajaran TIK.
Memberikan kesadaran akan banyaknya manfaat yang ada dalam limbah kulit manggis sehingga
perlu diberikan pengetahuan baru berhubungan dengan hal tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kandungan yang terkandung pada kulit manggis
Kulit buah manggis dikategorikan sebagai limbah. kulit buah manggis mengandung :
Berbagai hasil penelitian menunjukkan kulit buah manggis kaya akan antioksidan, terutama antosianin,
xanthone, tanin, dan asam fenolat. Radikal bebas (atom atau kelompok atom yang dalam keadaan bebas
alias tidak terikat dengan gugus lain) dapat menangkap molekul hydrogen, asam lemak, logam berat
yang pada akhirnya memicu beragamnya penyakit degeneratif.
Xanthone
Antioksidan yang unik dengan kadar tinggi pada kulit buah manggis adalah senyawa xanthone. Turunan
senyawa xanthone yang sudah diidentifikasi ada 14 jenis, dan senyawa yang paling banyak pada kulit
buah manggis adalah alfa-mangostin.
Berbagai penelitian menunjukkan, senyawa xanthone memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker,
anti peradangan, hepatoprotektif, meningkatkan kekebalan tubuh, aromatase inhibitor, antibakteri,
antifungi, antiplasmodial, dan aktivitas sitotoksik. Senyawa alfa-mangostin sebagai turunan xanthone
memiliki kemampuan dalam menekan pembentukan senyawa karsinogen pada kolon.
Xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kemampuan antioksidannya
bahkan melebihi vitamin C dan E yang selama ini dikenal sebagai antioksidan yang paling efektif.
Kandungan alpha-mangostin dan gamma-maostin pada buah manggis juga bersifat sebagai antibakteri.
Alpha-magodtin juga diketahui mempunyai efektivitas yang sama baiknya dengan antibiotika yang
berada di pasaran seperti amphicillin dan minocycline.
Penelitian xanthone telah dimulai sejak tahun 1970 dan hingga kini telah ditemukan lebih dari 40 jenis
xanthone, di antaranya adalah alpha-mangostin dan gamma mangostin yang dipercaya memiliki
kemampuan mencegah berbagai penyakit. Kedua jenis xanthone tersebut dapat membantu
menghentikan inflamasi (radang) dengan cara menghambat produksi enzim COX-2 yang menyebabkan
inflamasi.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gamma-mangostin mempunyai efek anti radang lebih baik daripada
obat antiinflamasi lain yang dijual di pasaran. Xanthone jenis ini dapat menghindarkan berbagai penyakit
yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi
otak).
Antosianin
Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang terdapat pada tanaman.
Pigmen ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayuran, dan bunga seperti anggur, stroberi, rasberi,
ceri, apel, bunga mawar, dan bunga sepatu. Pigmen antosianin tergolong ke dalam turunan benzopiran.
Seluruh senyawa antosianin merupakan turunan dari kation flavium. Dua puluh jenis senyawa antosianin
telah ditemukan, tetapi hanya enam yang berperan penting dalam bahan pangan, yaitu pelargonidin,
sianidin, delfinidin, peonidin, petunidin, dan malvidin. Senyawa-senyawa lainnya sangat jarang
ditemukan. Senyawa antosianin memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan berperan cukup penting
dalam mencegah penyakit neuronal, kardiovaskuler, kanker, dan diabetes.
Tanin
Tanin mempunyai rasa sepat dan dapat digunakan dalam menyamak kulit. Tanin terdiri atas berbagai
asam fenolat. Beberapa senyawa tanin mempunyai aktivitas antioksidan, menghambat pertumbuhan
tumor, dan menghambat enzim seperti reverse transkriptase dan DNA topoisomerase, antidiare,
hemostatik, dan antihemoroid.
Selain menyebabkan rasa pahit dan sepat, tanin mampu membentuk kompleks kuat dengan protein
sehingga menghambat proses absorpsi protein dalam pencernaan, atau bersifat antinutrisi. Karena itu,
kadar tanin dalam produk pangan perlu dikurangi sampai kadar aman dan baik untuk pencernaan.
Anti mikroba
Kulit buah manggis diketahui mempunyai daya antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri, salah
satunya Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin. Hasilnya menunjukkan
bahwa satu isolate aktif alfamangostin yang merupakan salah satu derivat xanton, menghambat
pertumbuhan bakteri tersebut dengan MIC sebesar 1,57-12,5 µg/mL.
Anti inflamasi
Penelitian antiinflamasi dari kulit manggis dilakukan dengan menggunakan mangostin dari ekstrak
etanol 40 persen mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap pelepasan histamin dan
sinteisis prostaglandin E2 sebagai mediator inflamasi. Ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai
efek meredam radikal bebas yang kuat.
Anti kanker
Selain sebagai anti antioksidan, khasiat xanthone juga sebagai anti kanker. Ekstrak kulit manggis bersifat
antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu ekstrak kulit manggis juga bersifat
apoptosis, penghancur sel kanker.
Lain-lain
Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit Tuberculosis (TBC), asma, leukimia serta
sebagai antiinflamasi dan antidiare. Selain antikanker dan antioksidan, xanthone juga mujarab untuk
mengatasi jantung koroner dan meningkatkan daya tahan tubuh terutama bagi pengidap HIV/AIDS.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit manggis mempunyai aktifitas melawan sel kanker payudara,
lever dan leukimia. Juga bisa digunakan sebagai antiihistamin, antiinflamasi, menekan sistem saraf
pusat, dan penurunan tekanan darah tinggi.
Hasil penelitian terbaru di Jepang menunjukkan, ekstrak kulit buah manggis yang mengandung lebih dari
90% xanthone (campuran alfa-mangostin 80-90% dan gama-mangostin 5-10%) mampu berperan dalam
mengobati kanker dan direkomendasikan sebagai pendamping dalam pengobatan kanker (cancer
therapeutic).
Pemanfaatan manggis, terutama kulit buah manggis untuk konsumsi (produk pangan atau pengobatan)
harus dilakukan secara hati-hati. kulit buah manggis mengandung kadar resin, tanin, serat kasar, dan
komponen lainnya yang tidak dapat dicerna tubuh pada kadar tinggi. Beberapa kasus dapat muncul
akibat mengonsumsi kulit buah manggis dalam bentuk tepung tanpa perlakuan yang baik, seperti
gangguan pada ginjal dan usus serta beberapa organ tubuh lainnya.
Mengobati disentri
Untuk mengobati disentri, kulit dua buah manggis dicuci, dipotong-potong dan direbus dengan empat
gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya. Hasil rebusan yang telah dingin dan disaring dapat
ditambahkan madu. Diminum dua kali sehari.
Mengobati diare
Untuk mengobati disentri, kulit dua buah manggis dicuci, dipotong - potong dan direbus dengan tiga
gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya. Hasil rebusan yang telah dingin dan disaring dapat
ditambahkan madu. Diminum dua kali sehari.
Mengobati sariawan
Sementara untuk mengobati sariawan, air rebusan yang telah dingin dan disaring cukup digunakan
untuk berkumur, dapat dilakukan tiga sampai enam kali sehari.
Bahan :
Madu
Cara pembuatan :
Siapkan 1 buah manggis yang bagus, sudah matang, dengan ukuran sedang sampai besar.
Pilih yang kulitnya paling bersih, dan bebas dari getah2 kuning khas manggis.
Buanglah kelopak manggis (yang berwarna hijau) yang berada di pangkal buah manggis tempat batang
manggis tsb.
Cuci bersih buah manggis tsb, utk menghilangkan kotoran dan noda2 yang yg menempel pada kulit
manggis.
Kupas tipis kulit luarnya karena pada kulit luar terdapat zat lilin (kulit luar akan menutupi dinding perut
atau menghalangi penyerapan )
Ini yang menyebabkan sembelit bahkan bisa terjadi diare berkepanjangan.
Dosis :
3 x sehari, @3-4 sendok makan (30cc) Pagi setelah bangun tidur: Siang dan malam sebelum tidur
dan perbanyak minum air putih (memperlancar penyerapan dan berfungsi untuk memperlancar sistem
sekresi racun dalam tubuh).
Catatan :
- Jus ini rasanya tidak enak. Untuk merubah rasanya agar lebih enak, silahkan berimprovisasi dengan
menambahkan 1 sendok teh cuka rosella, atau cuka apel, atau setengah buah apel, atau 8 buah buah
anggur, atau perasan jeruk lemon dll.
- Permukaan atas jus ini akan menghitam jika terkena udara, ini tidak ada masalah, tidak perlu dibuang
lapisan yang menghitam ini.
- Pada awal pemakaian, perut terasa tidak enak. Maka tidak usah kuatir. Ini biasa, sebab ada reaksi
tindak balas utk pertama kali dari tubuh terhadap kandungan zat dalam jus ini.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, kulit manggis yang sering disebut-sebut sebagai limbah ini ternyata mempunyai sejuta manfaat
yang sangat berperan bagi kehidupan manusia. Misalnya, sebagai obat-obatan, terutama untuk obat
kanker. Untuk menjadikan kulit manggis ini menjadi sebuah obat yang sangat bermanfaat dapat diolah
dengan cara dihaluskan atau diblender seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3.
B. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah pengetahuan kita akan berbagai manfaat dan
khasiat yang ada pada kulit manggis. Serta agar lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi dalam hal
pemanfaatan kulit manggis menjadi sesuatu yang sangat berguna, salah satunya sebagai obat kanker.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smallcrab.com/kesehatan/857-berbagai-khasiat-kulit-buah-manggis
http://hary-proclaro.blogspot.com/2012/07/resep-cara-mengolah-kulit-manggis.html
Makalah Buah Manggis
MAKALAH
KANDUNGAN KULIT BUAH MANGGIS
SEBAGAI OBAT PENCEGAAN PENYAKIT
Disusun Oleh :
INDAH SEPTI WARDANI
22164977A
TEORI 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karena alhamdulillah atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kandungan Kulit Buah Manggis Sebagai
Obat Pencegahan Penyakit’’.
. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa
selain rasa yang manis ,kulit buah manggis atau ratu buah ini mempunyai banyak manfaat
untuk kesehatan .
Kendala yang penulis hadapi dalam penulisan makalah ini yaitu , penulis belum pernah
mencoba sendiri tentang pemanfaatan kulit buah manggis untuk metode penyembuhan. Namun
setelah membaca beberapa artikel tentang buah manggis, penulis tertarik untuk mencoba dan
mempelajari tentang manfaat sang ratu buah . Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis
susun ini, masih banyak kekurangan dan kelemahan karena makalah ini disusun atas dasar
pengembangan penalaran penulis sendiri yang berpedoman pada sumber-sumber informasi
yang ada di internet dan buku. Selain itu juga mengingatkan penulis masih berstatus
mahasiswa semester awal yang masih kurang pengalaman dan pengetahuan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaannya dimasa yang akan datang.
Walaupun demikian penulis mengharapkan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
PENDAHULUAN
3. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan kulit buah manggis ?
4. Khasiat apa yang dihasilkan dari buah manggis terhadap kesehatan tubuh ?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui jenis penyakit yang dapat dicegah atau disembuhkan dengan kulit buah
manggis.
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan tentang buah manggis, yang buahnya tidak hanya manis tetapi
juga banyak mengandung segudang khasiat dan manfaat. Mulai dari kesehatan serta
peranannya dalam menyembuhkan penyakit.
PEMBAHASAN
Tipe saluran getah kuning pada bunga, buah, tangkai buah, batang dan daun manggis
adalah saluran kanal yang bercabang yang terdiri dari dinding tebal dan tipis, mengandung
selulosa, substansi pektat dan hemiselulosa. Saluran getah kuning pada buah dijumpai pada
bagian eksokarp, mesokarp, endokarp, dan aril. Spot getah kuning sering juga dijumpai pada
kulit buah bagian luar, hal ini diduga karena rusaknya saluran getah kuning pada eksokarp buah
manggis. Getah kuning mulai mengotori aril pada saat buah berumur 14 minggu setelah
anthesis ditandai dengan rusaknya sel-sel epitel. Pada buah yang arilnya terkena getah kuning,
tampak rusaknya sel epitel saluran getah kuning. Perubahan tekanan turgor selama fase
pertumbuhan buah terkait dengan turgor sel, sedangkan getah kuning bukan berada di dalam
sel melainkan di dalam saluran. Getah kuning mengotori aril keluar dari saluran getah akibat
rusaknya dinding sel penyusun saluran getah. Rusaknya dinding sel epitel diduga karena
tekanan mekanik dari dalam akibat perkembangan sel-sel aril dan biji selama fase
perkembangan buah mulai dari umur 10 minggu setelah anthesis.
2. Tanin
Tanin, senyawa lain yang terkandung dalam kulit buah Manggis, memiliki aktifitas
antioksidan yang mampu menghambat enzim seperti DNA topoisomerase, anti-diare,
hemostatik, anti-hemoroid, dan juga menghambat pertumbuhan tumor.
Tanin sendiri mampu membentuk kompleks kuat dengan protein sehingga dapat
menghambat penyerapan protein dalam pencernaan. Dengan kata lain bisa disebut anti-nutrisi.
Oleh sebab itu, kadar tanin dalam produk-produk pangan patut diperhatikan dan diformulasikan
secara cermat supaya kadarnya aman untuk pencernaan manusia. Antosianin juga memiliki
kemampuan sebagai anti-oksidan yang baik dan memiliki peranan yang cukup penting dalam
mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan neuronal.
Antosianin merupakan kelompok pigmen yang terdapat dalam tanaman dan biasanya banyak
ditemukan dalam bunga, sayuran maupun buah-buahan seperti Manggis, Stroberry, Rasberry,
Apel, dan lainnya.
3. Anti-Inflamasi (Peradangan)
Kulit buah Manggis memiliki kemampuan sebagai anti-inflamasi (anti-peradangan). Untuk
membuktikan hal itu, penelitian yang dilakukan adalah dengan memakai mangostin dari ekstrak
etanol 40% yang memiliki aktifitas penghambatan terhadap pelepasan nistamin dan sintesis
prostagladin E2 sebagai perantara inflamasi. Kandungan ekstrak etanol dalam kulit buah
Manggis mampu meredam radikal bebas secara kuat.
4. Anti-Kanker
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan xanthone dalam kulit buah
Manggis mampu berperan sebagai senyawa anti-kanker. Kulit buah Manggis memiliki sifat
antiproliferasi untuk bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, selain juga mampu
menghancurkan sel kanker.
G. Pencegahan Penyakit Menggunakan Ekstrak Kulit Manggis
Kulit manggis terbukti sangat efektif sebagai antioksidan. Antioksidan senyawa yang dapat
mencegah terjadinya reaksi terhadap oksidasi radikal bebas. Selanjutnya, antioksidan akan
bereaksi dengan radikal bebas sehingga dapat mengurangi kemampuan radikal bebas untuk
menimbulkan kerusakan. Mari kita lihat beberapa diantara manfaat kulit buah manggis tersebut
bagi kesehatan ;
Manfaat buah manggis dalam mencegah kanker memang sangat luar biasa, bahkan
penyakit kanker dan gejala kanker dapat diobati dengan menggunakan manfaat buah yang
dikenal sebagai ratu buah ini. Hasil penelitian yang paling utama terkait kanker ini adalah
mencegah berkembangnya tumor yang disebabkan oleh adanya senyawa garcinone E.
Jadi perlu diingat bagi anda penderita kanker harap hati-hati dalam mengkonsumsi buah
manggis ini karena ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa manfaatnya belum teruji
betul terhadap masalah kanker. Bukti akademis pengobatan kanker atau untuk pencegahannya
memang belum terbukti, dalam Journal of Society for Integrative Oncology, para ilmuan bahkan
memperingatkan bahwa pasien kanker harus berhati-hti dalam menggunakan produk ekstrak
manggis karena berpotensi juga meningkatkan kadar gula darah.
Sementara untuk mengobati sariawan, air rebusan yang telah dingin dan disaring cukup
digunakan untuk berkumur, dapat dilakukan tiga sampai enam kali sehari.
Buah ini berkhasiat mengatasi penyakit yang dianggap berbahaya seperti diabetes, kanker,
arthritis, Alzheimer, penyakit jantung, dan lainnya. Buah manggis memiliki kandungan zat
xanthones yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit yang mematikan seperti di atas.
Mencegah Penyakit Jantung. Penyakit jantung dan arteriosclerosis terjadi karena pembuluh
darah di sekitar jantung kehilangan elastisitasnya. Dan buah manggis bisa memulihkan kembali
elastisitas pembuluh darah melalui antimikorbial dan antioksidan yang dimiliki buah tersebut.
Setelah pembuluh di sekitar jantung sehat dan kuat, maka risiko terhadap serangan penyakit
jantung berkurang.
Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita manusia adalah diabetes. Dan untuk
membantu proses penyembuhan disarankan mengkonsumsi buah manggis yang mengandung
zat-zat yang menormalkan tekanan darah, memulihkan energi, dan zat yang mengurangi
kelebihan gula dalam darah.
Seseorang yang mengkonsumsi buah manggis maka akan sering mengalami buang air
kecil, hal inilah yang bisa menghindarkan anda dari penyakit batu ginjal.untuk mendapatkan
manfaatnya usahakan konsumsi buah manggis rutin minimal 3 ons dalam tiap harinya
Untuk mengobati disentri, kulit dua buah manggis dicuci, dipotong - potong dan direbus
dengan tiga gelas air sampai volumenya tinggal setengahnya. Hasil rebusan yang telah dingin
dan disaring dapat ditambahkan madu. Diminum dua kali sehari.
Sementara untuk mengobati sariawan, air rebusan yang telah dingin dan disaring cukup
digunakan untuk berkumur, dapat dilakukan tiga sampai enam kali sehari.
Antioksidan yang ada di dalam kulit buah manggis juga dapat membantu
mencegah penurunan fungsi otak yang dapat mengakibatkan penyakit seperti demensia dan
Alzheimer, juga mencegah terjadinya faktor kerusakan sistem syaraf yang dapat
mengakibatkan penyakit Parkinson. Kandungan flavonoid di dalam kulit buah manggis bekerja
untuk menghentikan kerusakan ringan pada memori otak.
Kandungan antioksidan di dalam kulit buah manggis dapat membantu untuk melindungi
dan menurunkan kandungan asam yang tinggi pada lambung. Zat antimikroba dalam kulit
manggis dapat memerangi bakteri, parasit dan jamur dalam perut. Selain itu juga, zat
antimikroba tersebut bekerja untuk mengatasi iritasi usus besar dan usus kecil yang dapat
menyebabkan gangguan fungsi pencernaan dan serta diare. Ekstrak kulit manggis juga mampu
mencegah radang usus besar dengan cara menghambat infeksi pada kantong-kantong yang
terdapat di lapisan usus besar.
Jika dikonsumsi oleh kita secara rutin maka jus kulit buah manggis dapat meningkatkan
energi, memicu perasaan bahagia serta menambah stamina. Xanthone dari kulit manggis yang
merupakan antioksidan tingkat tinggi dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mengontrol
berbagai serangan penyakit.
Kandungan antioksidan yang sangat tinggi yang terdapat dalam kulit buah manggis
dapat meningkatkan regenerasi sel-sel sehingga dapat memperlambat proses penuaan.
Kandungan antioksidan pada kulit manggis yaitu 66,7 kali wortel dan 8,3 kali kulit jeruk.
Sebagai antioksidan, xanthone memiliki gugus hidroksida yang sangat efektif untuk mengikat
radikal bebas yang merupakan penyebab dari rusaknya sel tubuh. Selain itu, antioksidan
tersebut juga dapat membantu dalam hal penurunan berat badan dengan cara
menyeimbangkan kadar kortisol – yaitu hormon yang dapat menstimulasi penumpukan lemak
dalam tubuh.
f) Menyeimbangkan Sistem Kelenjar Endokrin
PENUTUP
Simpulan
Saran
Oleh sebab itu masyarakat baiknya memikirkan tentang manfaat kulit buah manggis .
DAFTAR PUSTAKA
Maulana, Aji .2016. ‘’Manfaat Buah Manggis Untuk Mencegah Berbagai Penyakit’’.
http://hidupsehatitumudah1.blogspot.com/2015/09/manfaat-buah-manggis-untuk-
mencegah.html, diakses tanggal 11 mei 2016
Agus .2012. ‘’Menilik Lebih Jauh Manfaat Kulit Manggis Bagi Kesehatan’’.
http://manfaatkulitmanggis.com/, diakses 19 Desember 2012
Mardiana, Lina. 2011. ‘’Ramuan & Khasiat Kulit Manggis’’ . Jakarta: Penebar
Swadayana
Health Solution, Holistic. 2011. ‘’Khasiat Fantastis Kulit Manggis’’. Yogyakarta: Grasindo..