Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT GINJAL KRONIK

D I S U S U N O L E H
F A D I L A H A U L I A R A H M A , S . K E D

P E M B I M B I N G
D R . H . Z A K A R I A M U S T A R I , S P . P D

D I B AWA K A N D A L A M R A N G K A T U G A S K E P A N I T E R A A N K L I N I K
B A G I A N I L M U P E N YA K I T D A L A M

FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H M A K A S S A R
2019
DEFINISI
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal

EPIDEMIOLOGI
Menurut United State Renal Data System di Amerika Serikat
prevalensi penyakit ginjal kronis meningkat 20-25% setiap
tahun. WHO memperkirakan di Indonesia akan terjadi
peningkatan penderita gagal ginjal pada tahun 1995-2025
sebesar 41,4% dan menurut data dari Persatuan Nefrologi
Indonesia (PERNEFRI) diperkirakan terdapat 70.000 penderita
gagal ginjal di Indonesia, angka ini akan terus meningkat sekita
10% setiap tahunnya
FAKTOR RESIKO
• umur yang semakin meningkat
• riwayat PGK pada keluarga sedarah
• kurang minum air putih (≤ 2000ml/ hari)
• sering mengonsumsi minuman berenergi bersamaan
dengan mengonsumsi minuman bersoda
• pernah didiagnosis mengalami penyakit glomerulus atau
tubulo-intersisial ginjal, batu ginjal, diabetes melitus,
hipertensi yang berinteraksi dengan frekuensi konsumsi
minuman bersoda
PATOFISIOLOGI

Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya


tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Pengurangan
massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan
fungsional nefron yang masih tersisa sebagai upaya
kompensasi.. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi,
yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran
darah glomerulus. proses kompensasi ini kemudian diikuti
oleh proses maladaptasi yaitu sklerosis nefron. Dengan
adanya peningkatan aktivitas aksis renin-angiotensin-
aldosteron, ikut memberikan kontribusi terhadap terjadinya
hiperfiltrasi, sklerosis, dan progresifitas tersebut
GEJALA KLINIK
Gejala gagal ginjal kronis seringkali muncul ketika sudah masuk tahap lanjut.
Gejala tersebut meliputi:
• Kemunculan darah dalam urine.
• Pembengkakan pada tungkai.
• Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali

• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan darah lengkap
• Kadar kreatinin darah
• Elektrolit dan Analisa gas darah
• Urinalisis
• Radiologi
PENATALAKSANAAN
Pengobatan pada Penyakit ginjal kronik bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyait menjadi
End-Stage Renal Disease (ESRD). kontrol tekanan darah menggunakan Angiotensin Converting Enzyme
(ACE) Inhibitors atau Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs) secara efektif dapat membantu
memperlambat perkembangan dari PGK. Selain itu control glikemik pada pasien dengan diabetes dapat
menghambat perkembangan dari PGK

KOMPLIKASI
Komplikasi penyakit ginjal kronik sesuai dengan
derajatnya,
• Derajat pertama belum ada komplikasi
• Derajat kedua tekanan darah mulai meningkat
• Derajat ketiga hiperfosfatemia, hipokalcemia, anemia,
hiperparatiroid, hipertensi
• Derajat ke empat berupa malnutrisi, asidosis metabolic,
hyperkalemia, dyslipidemia
• Derajat kelima adalah gagal jantung
Pasien Perempuan berusia 39 tahun masuk ke RS.
RESUME Syekh Yusuf Kab.Gowa diantar oleh keluarganya
dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 minggu yang lalu,
demam, nyeri kepala, batuk tidak berlendir, air mata
keluar terus menerus dan pandangan kabur, mual
muntah, lemas, terdapat lebam dan bengkak pada jari
tangan, kaki dan muka. BAB dan BAK lancer. Riwayat
HT (+), Riwayat DM (-), Tidak Ada riwayat penyakit
terdahulu, Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit
yang sama.
PEMERIKSAAN FISIK
TD 190/1200 mmHg
Nadi 102x/m
Suhu 38,3ºC
Pernafasan 23x/m
Pada pemeriksaan fisis lainnya terdapat anemis, edema pada
ekstremitas superior dan inferior, serta asites.
Dari hasil Pemeriksaan penunjang yaitu laboratorium terdapat
hemoglobin 6,1 g/dL yang merupakan nilai kritis. Dari hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang maka
diagnosis dari pasien ini adalah Penyakit Ginjal Kronik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- WBC : 12,2 x 103 /uL
- RBC : 2,49x106/uL
- HGB : 6,1 g/dL
- HCT : 18,5 %
- PLT : 62x103/uL
- SGOT : 19 mg/dL
- SGPT : 21 mg/dL
- Ureum darah : 178 mg/dL
- Kreatinin : 14,9 mg/dL

PENGOBATAN
- RL/12 jam
- Amlodipine 10 mg
- Furosemide 3x1
- Omeprazole/12 jam
- Ondansetron/12 jam
- Prorenal 3x1
PEMBAHASAN
Klasifikasi penyakit ginjal kronik didasarkan atas dua hal yaitu dasar derajat (stage) penyakit atau atas dasar
diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar penyakit dibuat atas dasar LFG, yang dihitung dengan
mempergunakan rumus Kockcroft-Gault yaitu:
LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140- umur) x (BB) x 0,85
72 x kreatinin plasma
LFG (ml/mnt/1,73m2) = (140-39) x (52) x 0,85
72 x 14,9
LFG (ml/mnt/1,73m2) = 5.252 x 0,85
1.072
LFG (ml/mnt/1,73m2)= 41 ml/mnt
Berdasarkan rumus Kockcroft Gault didapatkan pasien menderita Penyakit Ginjal Kronik derajat 3 yaitu
kerusakan ginjal dengan LFG menurun (sedang) dengan hasil LFG 41 ml/mnt.

Dari anamnesis, Nyeri ulu hati sejak 2 minggu yang lalu, demam, nyeri kepala, batuk tidak berlendir, mual
muntah, lemas, air mata keluar terus menerus dan pandangan kabur, terdapat lebam dan bengkak pada jari
tangan, kaki dan muka. BAB dan BAK lancar. Dari pemeriksaan fisik didapat kan pasien anemis, kulit
kering, edema, hipertensi. Hal ini sesuai dengan kepustakaan mengenai gambaran klinis Penyakit Ginjal
Kronik.
PEMBAHASAN

Setelah diagnosis ditegakkan yaitu Penyakit Ginjal Kronik, maka dokter memberikan terapi prorenal.
Hal ini sesuai dengan kepustakaan terkait terapi Penyakit Ginjal Kronik bahwa prorenal merupakan
obat yang di gunakan untuk terapi insufisiensi ginjal kronik dalam hubungan dengan diet tinggi kalori
rendah protein pada retensi yang terkompensasi atau tidak terkompensasi. Pada kasus ini, pasien juga
diberikan terapi Amlodipine 10 mg, Furosemide 3x1, Omeprazole/12 jam, Ondansetron/12 jam

• Selain pemberian terapi, dokter juga merujuk pasien tersebut ke RS.Bhayangkara, hal ini di
sebabkan karena pasien membutuhkan terapi hemodialysis.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai