OLEH :
Muti’a Mustatira Razak
105505404919
PEMBIMBING:
MAKASSAR
2020
PENDAHULUAN
Stroke adalah deficit neurologis fokal yang disebabkan gangguan vaskular. Awitan
bersifat mendadak dengan tanda dan gejala menetap diatas 24 jam apabila pasien selamat.(1)
Stroke merupakan penyakit kegawatdaruratan neurologi yang bersifat akut dan salah satu
penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di beberapa negara didunia. Pada tahun 2013,
terdapat sekitar 25.7 juta kasus stroke, dengan hampir separuh kasus (10.3 juta kasus)
merupakan stroke pertama. Sebanyak 6.5 juta pasien mengalami kematian dan 11.3 juta
pasien mengalami kecacatan. Kecacatan dapat berupa deficit neurologis yang berdampak
pada gangguan emosional dan social, tidak hanya bagi pasien tapi juga bagi keluarganya. Hal
ini diperberat dengan tingginya serangan stroke berulang, jika factor resiko stroke tidak
8.3% pada tahun 2007 menjadi 12.1% pada tahun 2013. Prevalensi stroke meningkat seiring
bertambahnya usia, dengan puncaknya ≥ 75 tahun. Tingkat kejadian stroke pada laki-laki
lebih tinggi 2 kali lipat dibanding perempuan, yaitu masing-masing 442 dari 100.000
Non Hemorrhagic Stroke (NHS) atau Stroke iskemik merupakan 80% dari seluruh
kasus stroke. NHS disebabkan oleh infark yang terjadi pada seluruh bagian teritori pembuluh
darah otak, termasuk dareah perbatasan antara arteri-arteri, atau hanya mengenai area otak
yang kecil yang mendapat perdarahan dari pembuluh darah cabang-cabang dalam (stroke
lakunar). Keadaan ini disebut “transformasi hemoragik” dan sangat penting untuk segera
diketahui kerana merupakan salah satu penyebab perburukan klinis pada pasien stroke
iskemik. (1)
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Ny.T
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Alauddin
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Makassar
Masuk RS : 25 Agustus 2020
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama:
2. Anamnesis Terpimpin:
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan lemah separuh badan sebelah kiri,
tiba-tiba, saat istirahat. Sebelumnya pasien mengeluh merasa baal pada sparuh
wajah bagian kiri dan kesulitan menelan makanan. Anggota gerak terasa berat
untuk digerakkan, bicara menjadi kurang jelas dan wajah terlihat sedikit perot.
Tidak ada keluhan kejang, nyeri kepala, demam, mual maupun muntah. Tidak ada
6. Anamnesis Sistemik:
Sistem serebrospinal : kelemahan anggota gerak kiri
Sistem kardiovaskuler : hipertensi (+), tidak terkontrol
Sistem respiratorius : (-)
Sistem gastrointestinal : (-)
Sistem neuromuskuler : kelemahan anggota gerak kiri
Sistem integumental : (-)
Sistem urogenital : (-)
C. PEMERIKSAAN FISIS
1. Status generalis
a. Keadaan umum: lemah
b. Tanda vital:
Tekanan darah: 200/90 mmHg
Nadi : 60 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Temperature : 36.5°C
c. Jantung : dalam batas normal
d. Paru : sonor, tidak ada suara tambahan, dalam batas normal
e. Abdomen : peristaltik usus normal
2. Status psikiatris
a. Perasaan hati : baik
b. Proses berfikir : baik
c. Kecerdasan : baik
d. Memori : baik
e. Psikomotor : baik
3. Status neurologis
a. Kesadaran kualitatif : compos mentis, GCS E4V5M6
b. Sikap tubuh : terbaring terlentang
c. Cara berjalan : sulit dinilai
d. Gerakan abnormal : tidak ada
e. Kepala : normocephal, simetris
f. Leher: kaku kudu (-), meningeal sign (-)
4. Syaraf kranialis
a. Nervus I (N. olfactorius)
Daya penghidu : normosmia/ normosmia
b. Nervus II (N. opticus)
Ketajaman penglihatan : normal / normal
Pengenalan warna : normal / normal
Lapang pandang : normal/normal
c. Nervus III, IV, VI (N. occulomotorius/ trochlearis/ abdusens)
Ptosis : -/-
Strabismus : -/-
Nistagmus : -/-
Eksoftalmus : -/-
Enoptalmus : -/-
Pupil:
- Ukuran pupil : 2,5 mm/ 2,5 mm
- Bentuk pupil : bulat/bulat
- Isokor/ anisokor : isokor
- Posisi : di tengah/ di tengah
- Refleks cahaya langsung : +/+
- Refleks cahaya tidak langsung : +/+
d. Nervus V (N. trigeminus)
Menggigit : normal
Membuka mulut : normal
Sensibilitas wajah : normal / ↓
Refleks kornea : +/+
e. Nervus VII (N. fasialis)
Mengerutkan dahi : dalam batas normal
Menutup mata : dalam batas normal
Daya pengecapan lidah 2/3 depan : dalam batas normal
Hiperlakrimasi : tidak ada
f. Nervus VIII (N. acusticus)
Suara berbisik : dalam batas normal
Tes rinne : tidak dievaluasi
Tes weber : tidak dievaluasi
Tes swabach : tidak dievaluasi
g. Nervus IX (N. glossopharyngeus)
Daya pengecap lidah 1/3 belakang : dalam batas normal
Refleks muntah : dalam batas normal
h. Nervus X (N. vagus)
Denyut nadi : teraba, reguler
Arkus faring : simetris
Bersuara : tidak jelas/pelo
Menelan : sulit
i. Nervus XI (N. assesorius)
Memalingkan kepala : baik
Mengangkat bahu : dalam batas normal
j. Nervus XII (N. hipoglosus)
Artikulasi : disartria
Atrofi lidah : tidak ada
Tremor lidah : tidak ada
5. Motorik
a. Gerakan : Bebas Terbatas
Bebas Terbatas
b. Kekuatan : 55 22
55 22
c. Tonus otot : Normal Meningkat
Normal Meningkat
6. Refleks patologis:
a. Babinsky: (-)
b. Schaeffer: (-)
c. Chaddock: (-)
d. Gordon: (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Rutin
a. Leukosit : 11,06 x 103 / μL (H)
b. Eritrosit : 5,49 x 106 / μL (H)
c. Hemoglobin : 14,9 g/dL (N)
d. Limfosit : 7,2 % (L)
e. Hct : 33,3 %
f. PLT : 266 x 103 / μL (N)
Kimia Klinik
g. GDS : 110 mg/dL
h. Natrium : 138, 4 mmol/L
i. Albumin : 409 gr
E. RESUME
Pasien atas nama Tiara, laki-laki, 65 tahun, ibu rumah tangga masuk rumah sakit pada
tanggal 25 Agustus 2020 dengan keluhan lemah separuh badan sebalah kiri, tiba-tiba
saat istirahat, sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai dengan bicara kurang jelas dan
wajah terlihat sedikit perot. Tidak ada keluhan demam (-), nyeri kepala (-), mual
muntah (-), dan kejang (-). Riwayat Hipertensi positif (+) dan Diabetes negative (-).
Riwayat dalam keluarga pernah mengalami stroke dan hipertensi. Tidak ada gangguan
mmHg, GDS 110 mg/dl. Pada pemeriksaan nervus kranialis didapatkan hasil
pemriksaan dari pemeriksaan pupil isokor 2.5/2.5 mm (D/S), reflex cahaya langsung
dan reflex cahaya tidak langsung +/+, reflex kornea +/+, bersuara tidak jelas/pelo,
F. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis klinis : Hemisparese sinistra
Diagnosis topis : Infark di hemisphere cerebri dextra
Diagnosis etiologi : Stroke non hemoragik ec emboli cerebri
G. DIAGNOSIS BANDING
Stroke Hemoragik
H. TATALAKSANA
RL 8 tetes/menit
Aspilet 1x1
Pasang kateter
Cek darah lengkap dan darah rutin
CT scan kepala
I. PROGNOSIS
Qua Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Qua Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Qua Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam
TEORI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
1. Yogarajah. Crash Course Neurologi. 1st ed. Jakarta: Elsevier; 2018. 565 p.
3. Bendok BR, Naidech AM, Walker MT, Batjer HH. Hemorrhagic and Ischemic Stroke
Medical, Imaging, Surgical, and Interventional Approaches. New York: Thieme; 2012.
583 p.