Anda di halaman 1dari 23

PENDEKATAN TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL UNTUK


PENINGKATAN KESMAS
Aldera ( 2310722002)
Topik Pembahasan

Apa itu Technology Acceptance Faktor-faktor yang mempengaruhi


1. 3.
Model (TAM) Technology Acceptance Model
(TAM)?

Manfaat Technology Acceptance


2. Implementasi Technology
Model (TAM) 4.
Acceptance Model (TAM)

Kasus Technology Acceptance Model (TAM) dalam


5.
kesehatan masyarakat
Technology Acceptance
Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) adalah sebuah kerangka kerja yang
digunakan untuk memahami bagaimana pengguna menerima dan mengadopsi
teknologi.

TAM dikembangkan pada tahun 1986 oleh Fred Davis dalam tesis doktoralnya
yang berjudul "A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New
End-User Information Systems".

Pada awalnya, TAM dirancang untuk menjelaskan bagaimana pengguna


menerima teknologi informasi baru, seperti sistem informasi manajemen atau
perangkat lunak. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, TAM juga
digunakan dalam berbagai konteks teknologi, termasuk teknologi mobile,
media sosial, dan IoT.
Manfaat Technology
Acceptance Model
(TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) memiliki manfaat yang signifikan dalam
pengembangan teknologi, antara lain:
1. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi oleh pengguna
TAM, seperti perceived usefulness (persepsi kegunaan), perceived ease of use (persepsi
kemudahan penggunaan), social influence (pengaruh sosial) dll
2. Dapat meningkatkan adopsi dan penggunaan teknologi
3. Dapat membantu dalam pengambilan keputusan strategis
4. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan teknologi, dengan
memperhatikan faktor-faktor pada TAM
5. Dapat meminimalkan risiko kegagalan penggunaan teknologi, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor pada TAM
Faktor-faktor yang TAM menyatakan bahwa adopsi
teknologi dipengaruhi oleh dua faktor
mempengaruhi utama, yaitu perceived usefulness
Technology (persepsi kegunaan) dan perceived
ease of use (persepsi kemudahan
Acceptance Model penggunaan). Selain dua faktor utama
(TAM) tersebut, TAM
mempertimbangkan faktor lain seperti
juga

social influence (pengaruh sosial),


trust (kepercayaan), facilitating
conditions (kondisi yang
memfasilitasi), subjective norm
(norma subjektif), hedonic motivation
(motivasi hedonis), dan price value
(nilai harga).
Diagram TAM
Definisi persepsi kemudahan
(perceived ease of use) adalah suatu
tingkatan dimana seseorang percaya
bahwa penggunaan sistem tertentu
dapat mengurangi usaha seseorang
1.
dalam mengerjakan sesuatu.
Kemudahan (ease) bermakna tanpa Perceived
kesulitan atau tidak perlu usaha keras.
Persepsi kemudahan (perceived ease Ease of Use
of use) ini merujuk pada keyakinan
pengguna bahwa sistem teknologi
yang digunakan tidak membutuhkan
usaha yang besar saat digunakan.
(Davis, F. D, 1989).
Beberapa hal yang diukur dalam perceived ease of use antara lain:

Kemudahan belajar Ketersediaan dukungan teknis


Merupakan persepsi individu tentang
Merupakan persepsi individu tentang sejauh
ketersediaan bantuan teknis ketika pengguna
mana teknologi mudah dipelajari. Kemudahan
mengalami kesulitan dalam menggunakan
belajar terkait dengan desain antar muka dan
teknologi. Ketersediaan dukungan teknis dapat
fitur teknologi yang memfasilitasi pembelajaran
mempengaruhi persepsi pengguna tentang
pengguna.
kemudahan penggunaan teknologi.

Kemudahan penggunaan Ketersediaan sumber daya


Merupakan persepsi individu tentang sejauh Merupakan Ketersediaan sumber daya adalah
mana teknologi mudah digunakan setelah persepsi individu tentang ketersediaan sumber
dipelajari. Kemudahan penggunaan terkait daya seperti komputer, perangkat lunak, dan
dengan efisiensi dan kemudahan navigasi pada jaringan internet. Ketersediaan sumber daya
antarmuka teknologi. dapat mempengaruhi persepsi pengguna
tentang kemudahan penggunaan teknologi.
Perceived usefulness adalah persepsi
individu tentang sejauh mana
teknologi dapat membantu mereka
2.
Perceived
dalam melakukan tugas-tugas mereka
atau mencapai tujuan mereka.
Perceived usefulness dipengaruhi oleh
kegunaan teknologi dan kemampuan Usefulness
teknologi untuk memenuhi kebutuhan
pengguna.
Beberapa hal yang diukur dalam perceived usefulness antara lain:

Efektivitas teknologi Keterkaitan teknologi dengan tugas


Efektivitas teknologi mengacu pada persepsi Merupakan persepsi individu tentang sejauh
individu tentang sejauh mana teknologi efektif mana teknologi dapat membantu mereka dalam
dalam memenuhi kebutuhan pengguna. menyelesaikan tugas-tugas yang mereka lakukan

Keuntungan teknologi Relevansi teknologi


Merupakan persepsi individu tentang manfaat Merupakan persepsi individu tentang sejauh
yang diperoleh dengan menggunakan teknologi. mana teknologi relevan dengan kebutuhan
Keuntungan teknologi terkait dengan mereka. Relevansi teknologi terkait dengan
keuntungan finansial, waktu, atau manfaat kemampuan teknologi untuk memenuhi
lainnya yang diperoleh dengan menggunakan kebutuhan pengguna
teknologi
Attitude Toward Using adalah salah
satu komponen penting dalam
Technology Acceptance Model (TAM).
Sikap penggunaan disini mengacu
pada perasaan umum orang tersebut
menguntungkan atau tidak
menguntungkan. (Fishbein, M. & Ajzen,
3. Attitude
I, 1975). Definisi sikap penggunaan
(attitude toward behavior) menurut Toward Using
Davis yaitu perasaan pengguna baik
positif maupun negatif untuk
melakukan perilaku yang sudah
ditentukan. (Davis, F. D, 1989).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap pengguna yaitu
antara lain:

Persepsi tentang kemudahan penggunaan Faktor sosial


Jika individu merasa teknologi mudah digunakan, Jika individu melihat bahwa orang lain
maka mereka cenderung memiliki niat untuk menggunakan teknologi tersebut dan merasakan
menggunakan teknologi tersebut. manfaat dari penggunaan tersebut, maka mereka
cenderung memiliki niat untuk menggunakan
teknologi tersebut.

Persepsi tentang kegunaan Faktor personal


Jika individu merasa teknologi berguna dan dapat Seperti kepribadian atau karakteristik individu,
membantu mereka dalam menyelesaikan tugas juga dapat mempengaruhi sikap pengguna.
atau mencapai tujuan mereka, maka mereka Misalnya, individu yang memiliki tingkat
cenderung memiliki niat untuk menggunakan kepercayaan diri yang tinggi atau individu yang
teknologi tersebut. cenderung mencoba teknologi baru memiliki
kemungkinan lebih besar untuk memiliki niat
untuk menggunakan teknologi.
Behavioral Intention to Use adalah
komponen lain dalam Technology
Acceptance Model (TAM) yang
mengacu pada perilaku individu dalam
menggunakan teknologi setelah
diadopsi. Komponen ini menyatakan
bahwa penggunaan teknologi oleh
4. Behavioral
individu tidak berhenti setelah mereka
memiliki niat untuk mengadopsinya,
Intention to
tetapi juga melibatkan penggunaan
teknologi secara konsisten dan
Use
berulang.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Behavioral Intention to
Use antara lain:

Faktor teknologi
Kualitas teknologi, ketersediaan, kemampuan
untuk melakukan upgrade atau pemeliharaan, Faktor personal
serta integrasi dengan teknologi lain dapat Faktor personal, seperti motivasi dan kemampuan
mempengaruhi Behavioral Intention to Use. teknologi, juga dapat mempengaruhi Behavioral
Intention to Use. Individu yang memiliki motivasi
yang tinggi untuk menggunakan teknologi atau
Faktor sosial yang memiliki kemampuan teknologi yang lebih
tinggi cenderung lebih cenderung untuk terus
Faktor sosial, seperti dukungan dari atasan atau
menggunakan teknologi tersebut.
rekan kerja, dan pengaruh kelompok sosial atau
opini orang lain, juga dapat mempengaruhi
Behavioral Intention to Use.
Penggunaan sistem sesungguhnya
merupakan kondisi nyata penggunaan
sistem. (Davis, F. D, 1989). Seseorang

5 Actual
akan puas menggunakan sistem jika
orang tersebut meyakini bahwa sistem
tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktivitas kinerja System
mereka, yang tercermin dari kondisi
nyata pengguna. (Tangke. N,2005).
Usage
Implementasi Technology
Acceptance Model (TAM)
Implementasi Technology Acceptance
Model (TAM) adalah salah satu cara
untuk meningkatkan penerimaan dan
penggunaan teknologi dalam
organisasi. Implementasi TAM
melibatkan serangkaian strategi dan
taktik untuk mendorong pengguna
untuk mengadopsi teknologi dan
meningkatkan kinerja organisasi.
Implementasi 1. Analisis kebutuhan dan keinginan
pengguna
TAM terdiri dari 2. Identifikasi faktor-faktor pengaruh
3. Perancangan dan pengembangan
beberapa teknologi
4. Pelatihan pengguna
langkah, antara 5. Pengujian dan evaluasi
6. Implementas,
lain: mengimplementasikan teknologi
dengan hati-hati dan
berkoordinasi dengan pengguna
dan departemen terkait.
7. Evaluasi ulang dan perbaikan
Contoh kasus Technology
Acceptance Model (TAM)
dalam kesehatan masyarakat
Judul artikel : Technology Acceptance
Model (TAM) Sebagai Tools Penilai
Penerimaan Kader Posyandu Remaja
Bina Karya Terhadap Sistem Informasi
SMS Gateway One Way Remainder
Melaksanakan 7 Pesan Germas
Berbasis Android
Tujuan penelitian : untuk mengetahui persepsi user terhadap aplikasi SMS
Gateway one way melaksanakan 7 pesan GERMAS.

Desain Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian ekspalanitf


dengan pendekatan cross sectional. Peneliti menghubungkan variable
persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use/POU),
persepsi kegunaan (Perceived Usefullness/PU), sikap kegunaan (Attitude
toward Using/AU), niat perilaku (Behavioral Intention/BI) pada
penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis
android.
Hipotesis penelitian :

1. A1: Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) Berkolerasi dengan Persepsi Kegunaan
(Perceived Usefullness) pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis
android.
2. A2: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullness) berkorelasi dengan sikap kegunaan (Attitude toward
Using) pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android.
3. A3: Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) berkorelasi dengan sikap kegunaan
(Attitude toward Using) pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis
android.
4. A4: Sikap kegunaan (Attitude toward Using) berkorelasi dengan niat perilaku (Behavioral Intention)
pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android.
5. A5: Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullness) berkorelasi dengan niat perilaku (Behavioral Intention)
pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android.
Berdasarkan hasil penelitian dengan mengacu pada 5
(lima) indikator yang diadopsi pada model TAM, maka
diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Terdapat korelasi yang kuat, antara persepsi kemudahan penggunaan


(Perceived Ease of Use) dengan persepsi kegunaan (Perceived Usefullness)
pada penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis
android
2. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara persepsi kegunaan (Perceived
Usefullness) dengan sikap kegunaan (Attitude toward Using) pada
penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android;
3. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara persepsi kemudahan penggunaan
(Perceived Ease of Use) dengan sikap kegunaan (Attitude toward Using) pada
penggunaan system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android;
4. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara sikap kegunaan (Attitude toward
Using) dengan niat perilaku (Behavioral Intention) pada penggunaan system
informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android;
5. Terdapat korelasi yang sangat kuat antara persepsi kegunaan (Perceived
Usefullness) dengan niat perilaku (Behavioral Intention) pada penggunaan
system informasi aplikasi SMS gateway one way berbasis android. (Dino
Sumaryono, 2023)
Refrensi
1. Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of
Information Technology. MIS quarterly, 319- 340.
2. Dino Sumaryono, d. (2023). Technology Acceptance Model (TAM) Sebagai Tools Penilai
Penerimaan. MEDIA INFORMASI, 20-28.
3. Fishbein, M. & Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention and behaviour: An introduction to
theory and research, Addison-Wesley.
4. Juniwati. (2014). Influence of perceived usefulness, ease of use, risk on attitude and intention to
shop online. European Journal of Business and Management. Vol. 6, No. 27, pp. 218-228.
5. Tangke, N. (2005). Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) RI. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 6, pp. 10-28.
6. WICAKSONO, S. R. (2022). Teori Dasar Technology Acceptance Model. Malang: CV. Seribu
Bintang.
Terima Kasih
Atas perhatiannya, dipersilahkan untuk yang mau
bertanya maupun menanggapi

Anda mungkin juga menyukai