Anda di halaman 1dari 9

JTII, Vol. 7, No.

1, Mei 2022 Analisis Pendekatan Technology…


ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

Analisis Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Penggunaan


TikTok
Nursetia Wati1
1
e-mail: tia@poligon.ac.id
1
Penulis Pertama Prodi D3 Teknik Informatika Politeknik Gorontalo

Abstract— The purpose of this study was to describe the perceived influence on attitudes and adoption of
Tiktok. Respondents in this study were 100 Tiktok users from various circles, with the provision that Tiktik
users were at least 6 months in online trading. Questionnaire is an instrument method in data collection.
And data analysis using SPSS. The research model uses the Technology Acceptance Model (TAM) based
on the original variables, namely perceptions of ease of use, perceptions of use, usage attitudes, and
actual use. The results show that ease of use has a positive and significant effect on usability in utilization.
In other words, it can be said that if someone believes that the system is useful, then he will use it. In this
study, it was also found that the attitude variable had a positive and significant effect on the intensity of
system utilization. For further research, it is recommended to increase public interest/enthusiasm in using
TikTok so that it is easy and useful, especially in terms of marketing products online.

Intisari— Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi pengaruhnya terhadap sikap
dan adopsi TikTok. Responden dalam penelitian ini adalah 100 pengguna TikTok dari berbagai kalangan,
dengan ketentuan pengguna TikTok minimal 6 bulan dalam jual beli online. Angkeat merupakan metode
instrumen dalam pengumpulan data. Dan analisis data menggunakan SPSS. Model penelitian
menggunakan basis Technology Acceptance Model (TAM) terhadap variabel asli yaitu persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, sikap penggunaan, dan penggunaan aktual. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh postif dan signifikan terhadap kegunaan dalam
pemanfaatan Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
berguna maka dia akan menggunakannya. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa variabel sikap
berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi dalam pemanfaatan sistem. Untuk penelitian
selanjutnya disarankan agar meningkatkan minat/antusiasme masyarakat dalam menggunakan TikTok agar
mudah dan bermanfaat terutama dalam hal pemasaran produk secara online.
Kata Kunci— Technology Acceptance Model (TAM), Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
TikTok
I. PENDAHULUAN
Luasnya perkembangan teknologi mengharuskan kita beradaptasi akan hal tersebut, ini terlihat dari
penggunaan internet yang semakin meningkat, internet menjadi alat bantu komunikasi online bagi
sebagian besar masyarakat sekarang ini. Terlihat dari penjualan paket data yang bersaing dalam segi harga
dan paket-paket yang ditawarkan dari berbagai macam profeder. Saaat ini masyarakat cenderung lebih
suka terhadap segala sesuatu yang praktis, lebih cepat dan fleksibel. Lanyanan jejaring social pun telah
menjadi konsep yang sederhana dalam lingkungan internet. Terlihat banyaknya situs jejaring social yang
semakin banyak muncul, seperti facebook, instagram, twitter dan lainnya. Selain untuk mencari
pertemanan yang luas, sekarang ini media social telah merambah dibidang penjualan online yang bagi
sebagian besar konsumen lebih mempermudah dalam menjalakan bisnis online mereka. Konsumen lebih
memilih media internet karena mereka tidak perlu bertemu langsung dengan penyedia layanan secara
personal dan berhadapan dengan perilaku dari konsumen lainnya (Walker dan Johsnon, 2006). Fitriana
(2009) menyatakan dalam perkembangan dan jumlah internet di Indonesia pada tahun 2007, terdapat
sekitar 25 juta orang Indonesia menggunakan internet. Rata-rata tumbuh lebih dari tiga juta pengguna
internet setiap tahun dalam 10 tahun terakhir. TikTok merupakan salah satu media social yang sering

23
JTII, Vol. nn, No. nn, Bulan 20nn Judul Paper dalam 3 Kata disambung titik-titik(…)
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

digunakan oleh pengguna saat ini. Selain sekedar membagikan postingan pribadi, tiktok juga telah
menyediakan layanan untuk bisnis online. Terlihat dari betapa besarnya hasrat jual beli online diklangan
masyarakat melalui tiktok. Hal ini dapat dikatakan masyarakat telah meleknya terhadap fungsi internet.
Berjualan lewat tiktok melalui live maupun postingan yang telah diedit tebilang cepat dan mudah. Telah
banyak para penjual dengan mudah memasarkan barang dagangannya melalui media tiktok tanpa harus
mengumpulkan followers, namun tidak menutup kemugkinan dengan banyakknya follower akan
berpengaruh dalam sering munculnya video mereka pada berdanda karena semakin banyak followers
semakin banyak juga yang melihat dan muncul pada beranda tiktok. Komunikasi pemasaran seperti inilah
yang menunjang suksesnya berjualan di TikTok. Komunikasi pemasaran yang baik akan menentukan
banyakknya minat masyarakat dalam membeli suatu produk yang di tawarkan. Selain itu, kepercayaan
para konsumen terhadap pebisnis tiktok haruslah dijunjung tinggi. Kepercayaan merupakan factor penting
dalam lingkungan internet (Lai and Li, 2011). Keberhasilan operasi di lingkungan komputer tergantung
pada pengguna kepercayaan penuh (Coutu, 1998). Oleh karena itu, kepercayaan telah terbukti untuk
meningkatkan penggunaan niat situs dan mengurangi ketidakpastian dalam penggunaan situs (Gefen and
Straub, 2003). Konsep penelitian ini Technology Acceptance Model (TAM) penelitian ini menggunakan
seluruh variabel yang ada pada model evaluasi TAM, yakni Perceived usefulness (kegunaan), Perceived
ease of use (kemudahan penggunaan), Attitude toward using technology (sikap), Behavioral intention to
use (intensi), dan Actual technology use (penggunaan teknologi sesungguhnya).

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Evaluasi
Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan melalui kegiatan
asesmen. Sementara itu menurut Zainul dan Nasution (2001) evaluasi dapat dinyatakan suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar,
yang baik menggunakan instrument tes maupun non tes. Arifin (2013) mengemukakan bahwa pada
hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas
(nilai dan arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil
suatu keputusan. Pengertian evaluasi yang dikemukakan oleh para ahliya itu menurut Hadi (2011) dalam
bukunya yang berjudul Metode Riset Evaluasi, mendefinisikan evaluasi sebagai “Proses mengumpulkan
informasi mengenai objek, menilai objek, dan membandingkanya dengan kriteria, standar dan indikator”.

B. Technology Acceptance Model (TAM)


Salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang sangat berpengaruh dan umum
digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem informasi adalah model
penerimaan teknologi atau yang disebut Theory Acceptance Model (TAM) diperkenalkan oleh Fred D.
Davis pada tahun 1989. Teori ini menjelaskan bagaimana reaksi pengguna ketika dihadapkan dengan
sebuah teknologi baru yang digunakan dalam sebuah organisasi dan tentang bagaimana dan kapan mereka
menerimanya (Davis, 1989).

24
JTII, Vol. 7, No. 1, Mei 2022 Analisis Pendekatan Technology…
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

Gambar1. Technology Acceptance Model (TAM)


TAM memiliki 5 konstruk utama, yaitu: (1) Perceived usefulness (kegunaan), (2) Perceived ease of use
(kemudahan penggunaan), (3) Attitude toward using technology (sikap), (4) Behavioral intention to use
(intensi), dan (5) Actual technology use (penggunaan teknologi sesungguhnya).
1. Persepsi kegunaan (Perceived usefulness), didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya
bahwa menggunakan suatu teknologi informasi akan meningkatkan kinerjanya.
2. Persepsi kemudahan penggunaan (Perceived ease of use), didefinisikan sebagai sejauh mana
seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi informasi akan bebas dari usaha.
3. Sikap terhadap penggunaan teknologi (Attitude toward using technology), didefinisikan sebagai
evaluasi dari pemakai tentang ketertarikannya dalam menggunakan teknologi informasi.
4. Minat perilaku mengguanakan teknologi (Behavioral intention to use), didefinisikan sebagai minat
(keinginan) seseorang untuk melakukan perilaku tertentu.
5. Penggunaan teknologi sesungguhnya (Actual technology use), diukur dengan jumlah waktu yang
digunakan untuk berinteraksi dengan teknologi dan frekuensi penggunaan teknologi tersebut.

C. Hipotesis Pengaruh Perceived Ease of Use terhadap Attitude Towards Using Social Media
Perceived ease of use dalam teknologi dinyatakan sebagai suatu ukuran akan kepercayaan seseorang
terhadap komputer yang mudah dipahami dan digunakan (Davis, 1993). Wu (2013) mendefinisikan
bahwa sikap menjelaskan penerimaan seseorang terhadap suatu teknologi informasi. Sikap seseorang
terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen
yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Begitu juga dengan Yahyapour (2008)
mendefinisikan sikap adalah salah satu bentuk dari evaluasi terhadap konsekuensi telah melaksanakan
suatu perilaku. Menurut Wibowo (2006) ada beberapa indikator dalam kemudahan menggunakan
teknologi informasi, meliputi: komputer sangat mudah dipelajari, komputer mengerjakan dengan
mudah apa yang diinginkan oleh pengguna, komputer sangat mudah untuk meningkatkan
keterampilan pengguna, komputer sangat mudah untuk dioperasikan. Sikap pengguna yang
menguntungkan atas penggunaan TikTok akan tercipta dan mereka akan menghabiskan banyak
waktu untuk menelusuri online shopping di TikTok sambil melaksanakan aktivitas mereka. Jika
konsumen atau pengguna sudah menemukan kemudahan dalam dalam menggunakan TikTok, maka
pastinya akan dirasakan manfaatnya oleh konsumen.

D. Pengaruh perceived usefulness terhadap actual usage TikTok, Rigopoulos dan Askounis (2007) dalam
penelitiannya menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perceived
usefulness dan actual usage. Yusoff et al. (2009) menyebutkan dalam penelitiannya terhadap murid-
murid yang menggunakan e-library, mereka merasakan manfaat lebih sehingga bisa meningkatkan
penggunanya. Penggunaan teknologi adalah merupakan penerapan terhadap kepercayaan kepada
metode penyampaian informasi tersebut bermanfaat dan bisa sebagai pilihan alternatif (Walker dan
Johnson, 2006).

E. Pengaruh attitude towards using terhadap actual usage TikTok Hubungan positif antara attitude
towards using terhadap actual usage ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Davis (1993)
dan Medyawati et al. (2011). Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive),
afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components).
Yahyapour (2008) menunjukkan bahwa sikap adalah salah satu bentuk dari evaluasi terhadap
konsekuensi telah melaksanakan satu perilaku.

25
JTII, Vol. nn, No. nn, Bulan 20nn Judul Paper dalam 3 Kata disambung titik-titik(…)
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini melakukan persiapan berupa opservasi Metode Observasi adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan
atau prilaku objek sasaran. Setelah selesai melakukan observasi, barulah didapati apa program yang akan
dilakukan penelitian. Seperti objek apa yang nantinya akan diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan proses
pengembangan model, setelah selisai melakukan proses pengembangan keluarlah inputan berupa hasil dari
proses yakni berupa output perancangan dari model penelitian dan terakhir melanjutkan proses
perancangan, yang hasil analisis menjadi outpun berupa data yang akan dioleh menggunakan SPSS.

A. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Convenience Sampling, yaitu metode pengambilan
sampel yang dilakukan dengan memilih sampel secara bebas. Metode ini dipilih untuk memudahkan
pelaksanaan riset sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.
Teknik yang digunakan dalam menetukan ukuran sampel dari suatu populasi yaitu menggunakan
Teknik Slovin (Siregar, 2013):

= 95,9 = 100

B. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner, Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas.
Untuk setiap pilihan jawaban diberiskor, maka responden harus menggambarkan, mendukung
pernyataan untuk digunakan jawaban yang dipilih. Berikut adalah bobot penilaian pada skala Likert.

Tabel 1.BobotPenilaian

C. Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan suatu
bentuk analisis yang diperuntukkan bagi data yang besar yang dikelompokkan kedalam kategori-
kategori yang berwujud angka-angka. Kemudian melakukan Uji Validitas Data, instrumen yang valid
digunakan untuk alat ukur. Cara kerja dari teknik pengujianiniya itu mengkorelasikan masing-masing
skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan
yang berkolerasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut valid. Berikut adalah

26
JTII, Vol. 7, No. 1, Mei 2022 Analisis Pendekatan Technology…
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

rumus kolerasi produk moment:

Dari perhitungan diatas didapatkan nilai rHitung adalah 0.718 . Hal ini berarti rHitung > rTabel
didapatkan dari table r statistika dengan N = 100 dapat dilihat bahwa r = 0.1966) atau 0.718> 0.1966.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan 1 (PEOU1) valid. Dengan rumus yang samadilakukan
uji validitas terhadap pertanyaan ke-2 hingga pertanyaan besrikutnya. Hasil pengujian validitas untuk
semua butir pertanyaan yang digunakan pada kuesioner telah mempunyai nilai validitas yang lebih
besar dari nilai rTabel yang ditentukanyakni 0.1966. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
seluruh item pertanyaan dinyatakan valid.

D. Uji Reliabilitas, Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alphapada
pertanyaan variabel Perceived Ease of Use yaitu:
1. menghitung nilai varian skor tiap-tiap item
2. Menjumlahkan varians semua item
3. Menghitung varians total
4. Menghitung nilai Cronbach’s Alpha

Nilai reliabilitas dengan 3 item Perceived Ease of Use valid dengan nilai reliabilitas sebesar 0.633.
Maka dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian karena sesuai dengan
kriteria reliabel yaitu nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60.

E. Uji Normalisasi, Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data terdistribusi secaranormal atau
tidak. Pengujian tentang normal atau tidaknya data dalam penelitianini dilakukan dengan 2 cara yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik.Analisis grafik untuk melihat distribusi normal dapat dilihat
dengan grafiknormal Probability-Plot.

F. Uji Hipotesis, uji secara menyeluruh dengan melibatkan semua variabel independent (perceiveid easy
of use, perceived use fulness, attitude toward using technology, dan behavioral intention to use) dengan
rumus hipotesis sebagaiberikut:

Tabel 2. Anova
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 27.518 4 6.879 2.154 .080b
n
Residual 303.392 95 3.194
Ho: Total 330.910 99 Tidak
terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara independent variable (perceiveid easy of use,
perceived usefulness,attitude toward using technology, dan behavioral intention to use) terhadap
dependent variable (perceived usefulness,attitude toward using technology, behavioral intention to
use dan actual technology use). (Sig > 0.05)

27
JTII, Vol. nn, No. nn, Bulan 20nn Judul Paper dalam 3 Kata disambung titik-titik(…)
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara independent variable (perceiveid
easy of use, perceived usefulness,attitude toward using technology, dan behavioral intention to use)
terhadap dependent variable (perceived usefulness, attitude toward using technology, behavioral
intention to use dan actual technology use). (Sig < 0.05)

Resiko kekeliruan yang diaujukan sebesar 5% (α = 5%), nilai signifikansi = 0.080, karena tingkat
signifikasi lebih besar dari 0.05 (0.080 < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
atau hipotesis alternatif ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama antara perceiveid easy of use, perceived usefulness,attitude toward using
technology, dan behavioral intention to use terhadap perceived usefulness, attitude toward using
technology, behavioral intention to use dan actual technology use.

28
JTII, Vol. 7, No. 1, Mei 2022 Analisis Pendekatan Technology…
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

Tabel 3. Coefficients
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.606 2.412 3.568 .001
PU_Jumlah .101 .159 .064 .636 .526
PEOU_Juml .402 .148 .272 2.709 .008
ah
ATUT_Juml .511 .156 .264 2.099 .009
ah
BITU_Jumla -.116 .096 -.123 -1.213 .228
h

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Variabel Perceived Usefulness diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.526. Karena nilai signifikansi
> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif ditolak. Jadi,
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Usefulness terhadap
Attitude Toward Using Technology.

2. Variabel Perceived Ease of Use diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.008. Karena nilai signifikansi
> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif diterima. Jadi,
dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan Perceived Ease of Use erhadap Perceived
Usefulness. Ini ditunjukkan dengan kepercayaan responden bahwa penggunaan TikTok dalam jual
beli online akan membawa manfaat seperti peningkatan pendapatan mereka. Ini bisa dilihat bahwa
pentingnya layanan TikTok bagi para penggunanya.

3. Variabel Attitude Toward Using Technology diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.009. Karena nilai
signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif
diterima. Jadi, dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan Attitude Toward Using
Technology terhadap Behavioral Intention to Use. Hal ini dibuktikan dengan seseorang yang
merasa bahwa suatu sistem berguna maka akan meningkat pula intensitas penggunannya.

4. Variabel Behavioral Intention to Use diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.228. Karena nilai
signifikansi > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian atau hipotesis alternatif
ditolak. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan Behavioral Intention to
Useterhadap Actual Technolgy Use.

29
JTII, Vol. nn, No. nn, Bulan 20nn Judul Paper dalam 3 Kata disambung titik-titik(…)
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dirumuskan mengacu pada pembahasan di atas, yaitu:
1. Kemudahan yang diberikan oleh TikTok membuat responden merasakan bahwa TikTok bisa
meringankan pekerjaan mereka dalam transksi online, Terlihat dari Pengaruh perceived ease of
useterhadap attitude towards using.
2. Kepercayaan reponden dalam penggunaan TikTok dapat menigkatkan pendapatan mereka, ini bisa
dilihat bahwa pentingnya layanan TikTok bagi para penggunanya.
3. Berbagai kemudahan yang diberikan akan berdampak positif dengan meningkatnya pengguna
TikTok.
4. Dari uji hipotesis yang dihasilkan, dapat disimpulkan bahwa apabila ingin meningkatkan minat
pengguna khususnya pada Perceived Ease of Use maka variabel yang perlu diperhatikan yaitu
Perceived Usefulness. Sedangkan apabila ingin meningkatkan minat pengguna khususnya pada
variabel Attitude Toward Using Technology maka variabel yang perludiperhatikan yaitu variabel
Behavioral Intention to Use.

30
JTII, Vol. 7, No. 1, Mei 2022 Analisis Pendekatan Technology…
ISSN 2502-1613/E-ISSN 2541-3740

REFERENSI
[1] Walker, Rhett H., dan Lester W. Johnson. 2006. Why Consumer Use and Do Not Use Technology-
Enabled. Journal of Service Marketing. Vol. 20, No. 2, pp. 125-135..
[2] Fitriana, M 2009. Perkembangan dan Jumlah Pengguna Internet di Dunia.
Available:http://mayafitriana07.wordpress.com/2009/03/17/perkembangan-danjumlah-pengguna-
internet-di-dunia.html.
[3] Lai, V, and Li, H. 2011 “Technology acceptance model for internet banking: an Invariance Analysis
Information Management, Vol. 42, No. 2, pp. 373- 86.
[4] Coutu, D. L. 1998. Organization: Trust in Virtual teams. Harvard Business Review, Vol. 76, No.3, pp.
20-22.
[5] Gefen, E. Karahanna, and D. W. Straub. 2003. Trust and TAM in online shopping: An integrated
model, “ MIS Quarterly, Igbaria M.1994. “An Examination of the factors contributing to Micro
Computer technology acceptance Journal of Information system, Elsiever Science, USA. vol. 27,
No.1, pp. 51-90
[6] Kumano, Y. 2001. Authentic Assessment and Portfolio Assessment-Its Theory and Practice. Japan:
Shizuoka University.
[7] Zainul., dan Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.
[8] Arifin. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[9] Hadi, S. 2011. Metode Riset Evaluasi. Yogyakarta : Lakbang Grafika.
[10] Davis, F.D. 1993. Perceived usefulness, perceived ease of use,and user acceptance of information
technology. MIS Quarterly, Vol.13, No.3, pp. 319-340.
[11] Wu, Jun. 2013. The Adoption of Internet Banking in a Developing Economy. Journal of
Economics and Behavioral Studies. Vol. 5, No. 8, pp. 496-504
[12] Yahyapour, Nima. 2008. Determining Factors Affecting Intention to Adopt Banking
Recommender System, Case of Iran, Thesis, Lulea University of Technology Division of
Industrial Marketing and E-commerce.
[13] Wibowo, Arif. 2006. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan
Technology Acceptance Model (TAM). Jakarta Selatan : Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.
[14] Medyawati, Henny., Marieta Christiyanti., dan Muhammad Yunanto. 2011. E-Banking Adoption
Analysis Using Technology Acceptance Model (TAM): Empirical Study of Bank Customers in
Bekasi City, International Conference on Innovation, Management, and Service, Vol. 14, No. 8,
pp. 91-95.
[15] Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

31

Anda mungkin juga menyukai