Anda di halaman 1dari 14

JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)

Vol. 5 No. 3, 2021

PENGARUH BUDAYA DAN KELOMPOK REFERENSI


TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK DI
KABUPATEN KARAWANG
Kinanti Putri Herdani1; Ina Ratnasari2
Universitas Singaperbangsa Karawang1,2
Email : Kinantiputriherdani99@gmail.com

ABSTRAK

Dilakukannya penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh budaya dan


kelompok referensi terhadap keputusan penggunaan aplikasi TikTok pada pengguna
aplikasi TikTok di Kota Karawang. Metode yang dipakai pada penelitian ini berjenis
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu pengguna aplikasi TikTok di Kabupaten
Karawang. Banyaknya sampel yang dipakai sebesar 100 responden yang merupakan
pengguna aplikasi TikTok di Kabupaten Karawang. Uji asumsi klasik dalam penelitian
ini terdiri dari uji normalitas, uji reliabilitas, uji validitas, uji normalitas, analisis
korelasi berganda, regresi linier berganda, uji T dan uji F. Diperoleh hasil olah data
berupa : (1) Secara parsial budaya memberikan pengaruh positif dan signiifikan
terhadap keputusan penggunaan. (2) Secara parsial kelompok referensi memberikan
pengaruh positif dan signiifikan terhadap keputusan penggunaan. (3) Secara simultan
budaya dan kelompok referensi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan penggunaan.

Kata kunci : Budaya; Kelompok Referensi; Keputusan Penggunaan

ABSTRACT

This study aims to determine the influence of culture and reference groups on
the decision to use the TikTok application on TikTok application users in Karawang
City. This type of research uses quantitative methods. The population in this study are
users of the TikTok application in Karawang City. The number of samples in this study
were 100 respondents who were users of the TikTok application in Karawang City. In
this study using validity test, reliability test, normality test, multiple linear regression,
multiple correlation analysis, T test and F test. The results are: (1) Partially, culture
has a positive and significant influence on usage decisions. (2) Partially the reference
group has a positive and significant influence on the decision to use. (3) Simultaneously,
culture and reference groups have a positive and significant influence on usage
decisions.

Keywords :Culture; Reference Group Usage Decision

PENDAHULUAN
Dalam kurun waktu ke belakang, internet termasuk hal yang tidak bisa lepas dari
kebiasaan dan budaya masyarakat yang baru. Dengan mengakses internet, masyarakat
mampu membuat inovasi, ide-ide baru yang bertujuan untuk memberikan informasi

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 1


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

baru, memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Salah satu cara berkomunikasi di


era global ini yaitu dengan sosial media. Sosial media sosial merupakan media yang
dipakai oleh masyarakat dalam hal membagikanpesan, suara, gambar maupun video
yang memuat informasi baik tentang orang lain, perusahaan dan lembaga lainnya.
Media sosial yang ada saat ini sudah sangat beragam. Beberapa diantaranya ialah
Instagram, Twitter, Youtube, Whatsapp, Facebook, TikTok dan lain sebagainya. Adapun
social media yang cukup intens dipakai di dunia pada sepanjang kuartal II tahun 2020,
seperti yang terdapat pada table 1. Berdasarkan tabel tersebut tiga besar social media
yang paling banyak dipakaiyakniFacebook yang memiliki pengguna sekitar 2,7 miliar
pengguna, lalu Instagram dengan lebih dari satu milliard pengguna dan aplikasi TikTok
dengan sekitar 300 juta pengguna.
Masyarakat Indonesia termasuk yang aktif dalam bersosial media. Berpedoman
pada studi dan penelitian pada tahun 2019 yang dilakukan dan dikumpulkan oleh We
Are Social, pengguna social media di Indonesia telah menembus angka 150 juta orang.
Hal ini bisa disimpulkan bahwasannya berkisar 57% dari keseluruhan penduduk
Indonesia sudah terlibat dalam penggunaan social media. Sedangkan menurut Kominfo
pengguna sosial media di Indonesia pada tahun 2020 meningkat sekitar 25 juta, yang
berarti jumlah pengguna sosial media tahun pada 2020 yaitu 175,5 juta pengguna.
Mengabadikan momen dengan foto atau video tentunya sudah menjadi hal yang
biasa di zaman ini. Bahkan banyak yang sengaja mengabadikan kegiatan sehari-hari
dengan video atau membuat video pendek mengenai tips dan trik kemudian diunggah ke
media sosial, lalu menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas atau bahkan pekerjaan yang
biasa disebut konten kreator, Youtuber, Selebgram, Vlogger. Saat ini sudah banyak
tersedia aplikasi dan platform media sosial untuk membuat, mengunggah dan
mengunduh video tersebut. Salah satunya ialah dengan menggunakan aplikasi atau
platform media socialTikTok.
Sosial media atau aplikasi bernama Tiktok atau juga dikenal sebagai Douyin
(yang dalam bahasa Cinaberarti "video pendek vibrato") termasuk sebuah jaringan
sosial yang dipublikasikan pada September 2016 oleh pendiri Toutiao yang bernama
Zhang Yiming. Aplikasi tersebut mempersilahkan para penggunanya untuk
menciptakan video musik pendek mereka sendiri. Di Indonesia sendiri aplikasiTikTok
mulai terkenal pada September 2017. Hingga saat ini berdasarkan sumber dari Statistas

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 2


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

dalam katadata.co.id, databoks (gambar 1) menyebutkan bahwasannya Indonesia


termasuk negara dengan pemakaiTikTok tertinggi di dunia dengan sekitar 35 juta
pengguna. Adapun jumlah pengguna aplikasi TikTok di Karawang yang diketahui dari
banyaknya pengikut di akun TikTok Koran Harian Radar Karawang (diakses pada 30-
April 2021, pukul 14.36 WIB) yaitu sebanyak 1,2 juta pengikut. Banyaknya pengguna
TikTok di Indonesia tidak terlepas dari perilaku masyarakat dalam hal ini konsumen
yang memiliki rasa ingin tahu dan ingin mendapatkan pengalaman dari menggunakan
aplikasi TikTok tersebut. Hal ini diperkuat dengan teori perilaku konsumen yang
menyebutkan bahwasannya perilaku konsumen ialah studi berkaitan dengan organisasi,
individu, maupun kelompok dan tahapan yang mereka pakai untuk menentukan,
memperoleh, menggunakan, dan tidak lagimemakai produk, pengalaman,
layananataupungagasandalam pemenuhan permintaan, dan bagaimana tahapan ini
mempengaruhi konsumen sekaligus masyarakat (Hawkins & Mothersbaught, dalam
Tjiptono, 2014). Perilaku konsumen tersebut memiliki keterkaitan dengan tahapan
pengambilan keputusan untuk membeli yang dilakukan oleh konsumen yang sungguh-
sungguh membayar dan menggunakan barang atau jasa. Dalam tahapan pengambilan
keputusan untuk membeli berakhir padaperilaku pasca pembelian, disaat konsumen
merasa puas atau tidak dengan apa yang diyakini dapat berpengaduh terhadap perilaku
selanjutnya (Kotler, 2013).
Meningkatnya jumlah pengguna aplikasi TikTok telah membawa TikTok ke
dalam konteks budaya populer, karena TikTok telah menjadi tren baru di masyarakat
dan sangat populer di Indonesia. Budaya populer itu sendiri merupakan budaya yang
diterima oleh banyak orang atau masyarakat, dan tidak dibatasi oleh kelas sosial tertentu
(Sorrels, 2013). Salah satu ciri dari budaya populer yaitu budaya tersebut menimbulkan
sensasi di masyarakat dan kemudian disukai atau diikuti. Pada aplikasi TikTok
masyarakat bisa bebas melihat budaya, kebiasaan bahkan hal-hal baru yang dilakukan
oleh beberapa orang di belahan dunia lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya di
Indonesia, kemudian hal tersebut ditiru karena dianggap sebagai trend. Akibatnya
banyak yang melakukan trend tersebut sehingga melupakan nilai-nilai yang berlaku di
Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Kotler (2016) bahwa budaya ialah alasan
paling utama untuk perilaku dan keinginan seseorang, dan kemudian orang mempelajari
konsep keluarga dan institusi, nilai-nilai pokok perilaku dan keinginan, penelitian dan

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 3


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

pengembangan perilaku atau tingkah laku orang ini baik dalam masyarakat atau
lembaga dalam masyarakat lainnya.
Adanya keinginan seseorang untuk mengikuti sesuatu yang sedang populer dan
menjadi trend membuat budaya menjadi salah satu faktor yang memiliki peran terhadap
perilaku konsumen didalam pembelian. Dengan begitu, konsumen mempunyai putusan
dalam menggunakan suatu jasa maupun produk. Adanya seseorang atau sekelompok
orang yang pertama kali membuat suatu video lalu memiliki respon bagus kemudian
menjadi sebuah trend yang populer mendorong konsumen atau pengguna TikTok
lainnya untuk ikut membuat video sejenisnya. Hal ini diperkuat dengan teori yang
mengatakan bahwasannya kelompok referensi ialah individu atau sekolompok orang
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku individu (Sumarwan, 2011:305).
Berdasarkan keterangan yang dipaparkan, maka penulis merasa perlu untuk menyusun
penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya dan Kelompok Referensi Terhadap
Keputusan Penggunaan Aplikasi TikTok”. Survey dilakukan pada pengguna aplikasi
TikTok di Kabupaten Karawang.
TINJAUAN PUSTAKA
Budaya
Menurut Koentjaraningrat dalam (Suharto, 2016), kebudayaan adalah
keseluruhan system, pemikiran, tindakan dan perilaku, dan hasil yang dimiliki manusia
melalui pembelajaran dalam konteks kehidupan masyarakat.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) mengatakan bahwa budaya ialah
sekumpulan kebiasaan, nilai-nilai, kepercayaan, perilaku serta keinginan yang dipahami
oleh individu atau kelompok sekitar, dari lingkup kecil (keluarga) sampai dengan
instansi formal diluar keluarga sebagai acuan berperilaku. Indikator yang dipakai untuk
mengukur budaya pada penelitian kali ini yakni : sub-budaya, kelas sosial, budaya
populer.
Kelompok Referensi
Sumarwan (2017) mengungkapkan kelompok referensi merupakan individu
maupun yang berkelompok yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaaku
seseorang. Indikator yang dipakai untuk mengukur variabel kelompok referensi yakni :
pengetahuan kelompok acuan terkait produk, pengalaman kelompok acuan, kredibilitas
kelompok acuan, daya tarik kelompok acuan serta keaktifan kelompok acuan.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 4


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Keputusan Pembelian
Penggunaan yang diputuskan dalam hal ini disamakan dengan keputusan
pembelian mempunyai definisi dari beberapa ahli, diantaranya yakni berdasar pendapat
Fahmi (2016) keputusan pembelian konsumen ialah perbuatan konsumen yang
diputuskan terhadap sebuah produk yang menjadi jalan keluar untuk memuaskan
keinginan serta kebutuhan konsumen itu sendiri. Adapun proses keputusan pembelian
merupakan proses Psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka (Kotler &
Kevin Lane Keller dalam A Sarippudin, et al. 2019:48).
Keputusan untuk membeli merupakan proses evaluasi yang dilalui oleh calon
pembeli untuk menggabungkan intelektual yang dimiliki terhadap banyak pilihan
alternatif jasa atau produk kemudian dipilih salah satu dari banyaknya pilihan. Indikator
yang dipakai untuk mengukur variabel kelompok referensi yakni : trend, harga, value
(nilai), dan brand images.
Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka pemikiran yang disusun dapat dilihat pada : Gambar 2.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang bisa diambil dalam penelitian kali ini meliputi :
1.Terdapat pengaruh Budaya (X1) Terhadap Keputusan Penggunaan aplikasi TikTok (Y)
2.Terdapat pengaruh Kelompok Referensi (X2) Terhadap Keputusan Penggunaan
aplikasi TikTok (Y)
3.Terdapat pengaruh simultan antara Budaya (X1) dan Kelompok Referensi (X2)
Terhadap Keputusan Penggunaan aplikasi TikTok (Y)
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2017) menjelaskan bahwasannya metode penelitian ialah metode
ilmiah untuk mendapatkan informasi dan data yang efektif dengan tujuan agar bisa
menemukan, membuktikan sekaligus mengembangkan intelektual tertentu dan
kemudian dipakai untuk memahami, menyelesaikan serta memprediksi permasalahan
dalam aspek pendidikan. Metode penelitian yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu
metode penelitian kuantitatif. Terdapat beberapa metode atau jenis penelitian yang
dipakai pada penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, metode verifikatif dan
deskriptif merupakan mertode yang dipakai.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 5


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Populasi dan Sampel


Populasi yang dipakai pada penelitian kali ini yaitu pengguna aplikasi TikTok di
Kabupaten Karawang yang diwakili dan mengambil data dari jumlah pengikut akun
TikTok Koran Harian Radar Karawang (diakses pada 30-04-2021). Purposive sampling
dipakai dalam penentuan teknik sampling. Menurut Sugiyono (2017) teknik purposive
sampling ialah metode penentuan sampel dengan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya. Kriteria yang ditentukan oleh peneliti yang digunakan kali ini ialah
konsumen yang memiliki usia 17 tahun ke atas. Sementara itu, penentuan banyaknya
sampel memakai rumus Slovin didapat sampel sejumlah 100 responden. Selanjutnya
pengumpulan data akan diukur dengan pengukuran teknik skala likert.
Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data dikerjakan dengan menyebarkan form kuesioner.
Kuesioner disebar kepada pengguna aplikasi TikTok di Kabupaten Karawang dengan
angket yang berupa pertanyaan atau pernyataaan yang berhubungan dengan budaya dan
kelompok referensi terhadap keputusan penggunaan aplikasi TikTok pada masyarakat di
Kabupaten Karawang. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer
dimana kuesioner diserahkan secara online kepada sampel (Sugiyono, 2015) dan data
sekunder dimana data yang diperoleh berbentuk dokumen atau informasi yang diperoleh
dari jurnal, buku, maupun internet.
Teknik Analisis Data
Penginputan data pada penelitian ini memakai SPSS versi 22. Metode analisis
yang dipakai kali ini yakni Uji normalitas, Uji reliabilitas, Uji validitas, Uji korelasi, Uji
regresi linier berganda, Uji simultan, Uji parsial dan juga Uji koefisien determinasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diketahui responden yang menggunakan aplikasi TikTok di Karawang yang
berhasil dikumpulkan datanya sebanyak 100 responden. Responden berdarkan jenis
kelaminnya terdiri dari 31 responden laki-laki dan 69 responden perempuan.
Karakteristik responden berdasarkan tahun menggunakan aplikasi TikTok yaitu
responden yang menggunakan aplikasi sejak tahun 2017 sebanyak 7 responden (7%),
kategori kedua responden yang menggunakan aplikasi TikTok sejak tahun 2018
sebanyak 2 responden (2%), kategori ketiga responden yang menggunakan aplikasi
TikTok sejak tahun 2019 sebanyak 14 responden (14%), kategori keempat responden

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 6


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

yang menggunakan aplikasi TikTok sejak tahun 2020 sebanyak 45 responden (45%) ,
dan kategori kelima responden yang menggunakan aplikasi TikTok sejak tahun 2021
sebanyak 32 responden (32%).
Kategori usia responden pada penelitian kali ini yang pertama yaitu responden
dengan umur 17-21 tahun sebanyak 44 responden (44%), kategori kedua yaitu
responden dengan umur 22-26 tahun sejumlah 35 responden (35%), kategori ketiga
yaitu responden dengan umur 27-31 tahun sejumlah 6 responden (6%), kategori
keempat yaitu responden dengan umur 32-36 tahun sejumlah 2 responden (2%),
kategori kelima yaitu responden dengan umur 37-41 tahun sejumlah 3 responden (3%),
kategori keenam yaitu responden dengan usia 42-46 tahun sebanyak 4 responden (4%),
dan kategori terakhir yaitu responden dengan usia diatas 46 tahun sebanyak 6 responden
(6%).
Karakteristik responden atas dasar profesi yang digeluti diisi mayoritas oleh
responden yang merupakan pelajar/mahasiswa dengan jumlah 61 responden (61%),
kategori kedua yaitu responden dengan profesi sebagai pegawai swasta yaitu sejumlah
16 responden (16%), kategori ketiga yaitu responden berprofesi sebagai ibu rumah
tangga sejumlah 13 (13%) orang, kategori keempat yaitu responden yang berprofesi
sebagai wirausaha sejumlah 2 responden (2%), kemudian responden yang berprofesi
sebagai dosen/guru yaitu sejumlah 1 responden (1%) dan responden yang berprofesi
PNS sejumlah 1 responden (1%), serta karakteristik terakhir yaitu responden yang
mempunyai profesi diluar dari profesi yang telah disebutkan sebelumnya yaitu sebanyak
6 responden (6%).
Agar dapat mengetahui kesesuaian valid tidak validnya sebuah kuesioner, oleh
karenanya perlu dilakukan uji validitas terhadap masing-masing indikator dalam hal ini
berupa item pernyataan yang tertulis di kuesioner dan telah dijawab oleh responden.
Berdasarkan hasil pengujian validitas (terdapat pada tabel 2.), seluruh indikator berupa
item pernyataan pada tiap-tiap variabel dalam penelitian ini yaitu Budaya (X1),
Kelompok Referensi (X2), Keputusan Penggunaan (Y) dinyatakan valid, dikarenakan
koefisien korelasi memiliki nilai diatas 0,3. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwasannya data yang didapat dari seluruh pernyataan tersebut merupakan data yang
sesuai dan valid.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 7


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas (dapat terlihat pada tabel 3.) diketahui
bahwasannya semua item pernyataan pada variabel Budaya (X1), Kelompok Referensi
(X2), dan Keputusan Penggunaan (Y) mempunyai nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka
dari bisa dikatakan bahwasannya semua variabel dikategorikan reliabel.
Uji Normalistas
Berdasarkan output uji normalitas (dapat dilihat pada tabel 4.) didapat nilai
signifikansi 0,200 dan nilai tersebut > α (taraf signifikansi α = 0,05), dengan itu data
dari variabel Budaya (X1), Kelompok Referensi (X2), dan Keputusan Penggunaan (Y)
dapat dinyatakan berdistribusi normal.
Regresi Linier Berganda
Output pengujian analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini (dapat
terlihat pada tabel 5.) didapat persamaan di bawah ini :
Y = 2,623 + 0,295 X1 + 0,322 X2 + e.......... (1)
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui koefisien variabel-variabel bebas
memiliki nilai positif, maka dapat diartikan bahwa variabel-variabel bebas tersebut
memiliki arah perubahan yang searah dengan variabel terikat. Koefisien variabel
Budaya mempunyai nilai sebesar 0,295 dan variabel Kelompok Referensi mempunyai
nilai koefisien sebesar 0,322. Bisa dikatakan bahwasannya faktor yang mempengaruhi
keputusan penggunaan ialah Kelompok Referensi.
Analisis Korelasi Berganda
Berdasarkan hasil uji analisis korelasi berganda (dapat dilihat pada tabel 6.)
menunjukkan angka koefisien (R) sejumlah 0,749 maka dari itu bisa dikatakan
bahwasannya terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (Budaya dan
Kelompok Referensi) dengan variabel dependen (Keputusan Penggunaan).
Output analisis pengujian koefisien determinasi (R2) didapatkan nilai koefisien
determinasi (R2) yaitu sejumlah 0,561 atau 56,1%. Oleh karena itu, bisa dikatakan
bahwasannya Budaya dan Kelompok Referensi secara simultan mempengaruhi
Keputusan Penggunaan sebesar 56,1% sedangkan sisanya sebanyak 43,9% dipengaruhi
oleh faktor di luar yang disebutkan.
Uji T (Parsial)
Pengaruh Budaya (X1) secara parsial terhadap Keputusan Penggunaan (Y)
dengan signifikansi (α) = 5% (0,05), banyaknya data (N) 100, dan variabel independen

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 8


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

(K) 2, nilai degree of freedom (df) = n-2 = 100-2 = 98 sehingga ttabel = 1,661. Dengan
demikian dapat disimpulkan menerima atau menolak H0yaitu : Budaya (X1)
berdasarkan pengujian hipotesis t (dapat terlihat di tabel 7.) memiliki thitung 3,527 > ttabel
1,661 dengan nilai sig 0,001 <α (0,05) oleh karenanya H0 ditolak dan H1 diterima. Bisa
dikatakan bahwasannya Budaya (X1) secara parsial mempengarhu Keputusan
Penggunaan (Y) aplikasi TikTok pada konsumen di Kabupaten Karawang.
Sedangkan Kelompok Referensi (X2) berdasarkan pengujian hipotesis t (dapat
terlihat di tabel 7.) memiliki thitung 3,001 > ttabel 1,661 dengan nilai sig 0,003 <α (0,05)
oleh karenanya H0 ditolak dan H1 diterima. Bisa dikatakan bahwasannya Kelompok
Referensi (X2) secara parsial mempengaruhi Keputusan Penggunaan (Y) aplikasi
TikTok pada konsumen di Kabupaten Karawang.
Uji F (Simultan)
Merujuk pada pengujian simultan (uji f) yang sudah dikerjakan (dapat dilihat
pada tabel 8.) dengan signifikan (α ) = 5% (0,05), banyaknya data (N) 100, dan variabel
independen (K) 2,maka diperoleh nilai degree of freedom (df) = n-2 = 100 – 2 = 98
didapat ftabel = 3,09. Dapat diketahui nilai fhitung = 62,029 > ftabel (3,09) dengan nilai sig
0,000 < 0,05. Sehingga bisa dikatakan bahwasannya Budaya dan Kelompok Referensi
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Penggunaan aplikasi TikTok pada pengguna
aplikasi TikTok di Kabupaten Karawang.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis terdapat beberapa kesimpulan yaitu Budaya (X1)
secara parsial berpengaruh signifikan dan postifi terhadap Keputusan Penggunaan (Y)
aplikasi TikTok pada pengguna aplikasi TikTok di Kabupaten Karawang. Indikator kelas
sosial merupakan indikator yang memiliki nilai terbesar yang berarti kelas sosial dapat
menentukan keputusan konsumen dalam menggunakan aplikasi TikTok.
Variabel Kelompok Referensi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan dan
positif terhadap Keputusan Penggunaan (Y) aplikasi TikTok pada pengguna aplikasi
TikTok di Kabupaten Karawang. Indikator pengalaman dari kelompok referensi
merupakan indikator yang memiliki nilai terbesar yang berarti adanya informasi dari
kelompok referensi (keluarga, teman, dan teman virtual) tentang pengalamannya dalam
menggunakan aplikasi TikTok dapat mempengaruhi konsumen serta menentukan
keputusan konsumen dalam menggunakan aplikasi TikTok.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 9


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

Berdasarkan hasil analisis tersebut bisa diketahui bahwasannya Budaya dan


Kelompok Referensi secara simultan mempunyai pengaruh signifikan dan positif
terhadap Keputusan Penggunaan aplikasi TikTok pada pengguna aplikasi TikTok di
Kabupaten Karawang.
DAFTAR PUSTAKA
Adil, E., & Samrin. (2016). Pengaruh Budaya dan Sosial Terhadap Keputusan
Pembelian Pada PT>Bina Langgeng Lestari ( TONY MOLY COSMETIC )
MEDAN. JURNAL Manajemen, 6(1), 30–38.
Aprilia, L., & Wibowo, L. A. (2016). Pengaruh Faktor Individu Dan Sosial Terhadap
Keputusan Menggunakan (Survei pada Pengguna Aplikasi Mobile Messaging di
Kota Bandung). Journal of Business Management Education (JBME), 1(1), 205–
215. https://doi.org/10.17509/jbme.v1i1.2289
Fadrin, S., Lestari, R. S., & Boer, R. F. (2021). Pengaruh Penggunaan Instagram
Terhadap Minat Audisi Mojang Jajaka Kota Bogor 2019 JIMEA | Jurnal Ilmiah
MEA ( Manajemen , Ekonomi , dan Akuntansi ). Jurnal Ilmiah (MEA) Manajemen,
Ekonomi Dan Akuntansi, 5(2), 271–284.
Ghozali, Moh ; Bakhri, syaeful ; Muhamad, A. S. (2021). Faktor Brand Image Dan
Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk MaoMao Thai Tea. Jurnal
Ilmiah (MEA) Manajemen, Ekonomi Dan Akuntansi, 5(2), 643–659.
Pusparisa, Y. (2020). Negara Pengguna TikTok Terbesar, Indonesia Bukan Yang
Pertama. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/07/06/negara-
pengguna-tiktok-terbesar-indonesia-bukan-yang-pertama
Salbiah, N. A. (2020). 5 Media Sosial Paling Populer di Dunia Sepanjang Kuartal
Kedua 2020. Jawa Pos. https://www.jawapos.com/oto-dan-
tekno/aplikasi/23/08/2020/5-media-sosial-paling-populer-di-dunia-sepanjang-
kuartal-kedua-2020/
Sarippudin, A., Fitriani, I. D., & Zulkarnaen, W. (2019). Pengaruh Citra Merek (Brand
Image) Terhadap Proses Keputusan Pembelian Handphone Samsung Di Itc Kebon
Kalapa Bandung. Jurnal SEMAR: Sain Ekonomi Manajemen & Akuntansi Riviu,
1(3), 42-51.
Sugiyono. (2017). Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Suharto. (2016). Pengaruh Budaya Terhadap Keputusan Pembelian Menggunakan
Variabel Sosial Dan Pribadi Sebagai Mediasi Produk Air Minum Kemasan.
Derivatif, 10(1), 26–44.
Sumarwan, U. (2017). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran
(R. Sikumbang (ed.); 2nd ed.). Ghalia Indonesia.
Sunyoto, D. (2013). Teori, Kuesioner dan Analisis Data (Untuk Pemasaran dan
Perilaku Konsumen). Graha Ilmu.
Uqdi, A. N., Rachmi, A., Niaga, A., & Malang, P. N. (2018). Pengaruh Kelompok
Referensi dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Penggunaan Aplikasi Pemutar
Musik Online Spotify. Jurnal Aplikasi Bisnis, 4(1), 177–181.

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 10


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1. Grafik Negara Dengan Pengguna TikTok Terbanyak Di Dunia


Sumber : Statistas, dalam katadata.co.id, databoks

Budaya (X1)
Keputusan Penggunaan
(Y)
Kelompok Referensi
(X2)

Gambar 2. Kerangka Konseptual Penelitian

Tabel 1. Media Sosial Yang Paling Banyak Digunakan Dan Diunduh


Sepanjang Kuartal II Tahun 2020

No. Media Sosial Jumlah Pengguna (Unduhan)

1. Facebook 2,7 Miliar Pengguna


2. Instagram >1 Miliar Pengguna
3. TikTok 300 Juta Pengguna
4. Snapchat 300 Juta Pengguna
5. Likee 150 Juta Pengguna

Sumber : JawaPos.Com, berdasarkan penilitian yang


dilakukan oleh We Are Social pada tahun2020

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 11


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 12


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 13


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 5 No. 3, 2021

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 14

Anda mungkin juga menyukai