Anda di halaman 1dari 12

JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and

Media Communication Studies Journal


Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

Pengaruh Terpaan Konten Video #Racunshopee Di Tiktok Terhadap


Perilaku Konsumtif

Nadhiv Irvina Wibawa


Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang
Email: nadhiviw16@gmail.com
Akhmad Basuni
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang
Email: akhmadbasuni@unsub.ac.id

Nur’aeni
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang

Email: nuraeni@unsub.ac.id

Abstrak
Penelitian ini berjudul Pengaruh Terpaan Konten Video #racunshopee di TikTok terhadap
Perilaku Konsumtif (Studi Kausalitas Terpaan Konten Video #racunshopee di TikTok terhadap
Perilaku Konsumtif pada Remaja SMAN 1 Subang). Kemudian penelitian ini menggunakan
Teori S-O-R. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar terpaan konten
video #racunshopee di TikTok, sebarapa besar perilaku konsumtif pada konten video
#racunshopee. Serta sebarapa besar pengaruh terpaan konten video #racunshopee di TikTok
terhadap perilaku konsumtif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Kuantitatif dengan jenis penelitian Asosiatif. Reponden penelitian ini adalah remaja yang
merupakan siswa-siswi SMAN 1 Subang yang melihat dan menonton konten video
#racunshopee di TikTok. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh (sensus),
sedangkan jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 97 orang. Berdasarkan hasil
penelitian uji hipotesis melalui uji t, diketahui t hitung = 8,203 dengan taraf signifikan 0,5 dan
t tabel = 1,66105. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terpaan konten video #racunshopee di TikTok (X)
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif (Y) dan besarnya pengaruh yaitu sebesar 41,5%
dan 58,5% dipengaruh oleh faktor lain selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Konten video #racunshopee, Terpaan, Perilaku Konsumtif


Abstract
This research is entitled The Effect of Exposure to #racunshopee's Video Content on TikTok on
Consumptive Behavior (A Causality Study of Exposure to #racunshopee's Video Content on TikTok on
Consumptive Behavior in Adolescents at SMAN 1 Subang). Then this research uses the S-O-R Theory.
The purpose of this study is to find out how much exposure to #racunshopee's video content is on
TikTok, how much consumptive behavior is on #racunshopee's video content. And how big is the
impact of exposure to #racunshopee's video content on TikTok on consumptive behavior. The

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 1
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

approach used in this research is quantitative with the type of associative. The respondents of this
study were teenagers who were students of SMAN 1 Subang who watched and watched the video
content of #racunshopee on TikTok. The sampling technique used is a saturated sample (census), while
the number of respondents in this study is 97 people. Based on the research results of hypothesis
testing through t test, it is known that t count = 8.203 with a significant level of 0.5 and t table =
1.66105. H0 is rejected and Ha is accepted because t arithmetic is greater than t table then. Therefore,
it can be concluded that exposure to #racunshopee's video content on TikTok (X) has an effect on
consumptive behavior (Y) and the magnitude of the effect is 41.5% and 58.5% is influenced by factors
other than the variables studied in this study.

Keywords: #racunshopee video content, exposure, consumptive behavior

PENDAHULUAN
Perkembangan zaman saat ini memungkinkan teknologi informasi dan komunikasi di
seluruh dunia ingin menunjukan kepada umat manusia kelebihan dan manfaatnya, salah
satunya mampu membuat kemajuan dalam semua aspek sosial. Kemudian di zaman
globalisasi, dengan berkembangnya teknologi informasi, mampu meningkatkan produktivitas
dengan melakukan berbagai kegiatan dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat.
Indonesia telah mengakui bahwa perkembangan teknologi telah maju dan berdampak pada
kemudahan akses pengguna terhadap teknologi.

Salah satu teknologi informasi yang menjadi kunci perkembangan globalisasi adalah
internet. Munculnya internet membuat manusia mudah dalam berkomunikasi, yaitu dengan
hadirnya media sosial yang bisa diakses melalui jaringan internet. Daya tarik dari media sosial
yaitu ketika seseorang bisa dengan cepat berbagi informasi, memberi komentar secara
terbuka dan memberikan feedback tanpa batasan waktu dan ruang. Pengaruh media sosial
sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seseorang yang awalnya tidak terkenal
bisa menjadi terkenal berkat kehadiran media sosial. Bagi masyarakat Indonesia khususnya
remaja, pemakaian media sosial sudah menjadi kecanduan untuk berinteraksi dan juga saling
bertukar informasi yang membuat penggunanya untuk membuka berbagai media sosial (Putri
et al., 2016).

Keberadaan media sosial TikTok memberikan peluang kepada Shopee sebagai salah
satu marketplace dengan basis konsumen yang cukup luas, membuka peluang kreatifitas
untuk berpromosi. Shopee menggunakan TikTok yang digemari remaja sebagai tempat untuk
mempromosikan berbagai produk yang dijual di e-commerce Shopee. Berbagai inovasi konten

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 2
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

semakin menarik perhatian khalayak sasaran. Salah satunya kreativitas masyarakat dalam
membuat video dengan hastag #racunshopee (Okviosa & Nur Ratri, 2021).

Konten video dengan hastag #racunshopee adalah bentuk preferensi yang diberikan
kepada khalayak sasaran untuk menampilkan suatu produk yang dibeli di Shopee kemudian
diunggah melalui media sosial TikTok. Konten video #racunshopee menampilkan video
tentang berbagai pembelian yang dilakukan dengan kreatif dan menarik seperti unboxing
produk yang dibeli, hingga review penggunaan produk yang dibeli. Kemudian, dalam video
tersebut terdapat link untuk mengarahkan ke Shopee, link tersebut terdapat dalam comment
section atau di bio para pemilik akun TikTok untuk memudahkan para penonton untuk
membeli ptoduk tersebut. Setelah itu, hastag #fyp (for your page) sering dicantumkan supaya
kontem video dapat keluar di akun TikTok pengguna lainnya (Rachmawati, 2021). Pemakaian
hastag ini dengan symbol (#) bertujuan untuk mengelompokkan postingan yang ada agar
mudah ditemukan (Mustofa, 2019). Berkat pengguna TikTok mengulas suatu produk dengan
kreatif, menarik, unik dan meningkatkan unsur visual, dinilai dapat menarik perhatian remaja
dan membuat menjadi lebih konsumtif. Mereka lebih banyak membeli tanpa memperhatikan
manfaat dari barang yang mereka beli. Terkadang mereka pun hanya membeli produk karena
kalap mata.

Media sosial, salah satunya TikTok yang dapat memberikan berbagai macam
kemudahan dan memiliki banyak fungsinya mengakibatkan akan terlalu sering menggunakan
media sosial tersebut, membuat banyak banyak orang untuk lebih memilih berbelanja secara
online. Hal inilah yang menyebabkan munculnya perilaku konsumtif (Anggriyani, 2019).
Menurut Lubis dalam (Lina & Rosyid, 1997) perilaku konsumtif mempunyai pengertian suatu
kegiatan pembelian secara berlebihan tanpa didasari pertimbangan secara rasional
melainkan berdasarkan keinginan yang tidak rasional dan tanpa rencana. Hal ini didasari oleh
perilaku konsumen dalam membeli suatu produk tujuannya bukan lagi untuk memenuhi
kebutuhan semata, melainkan untuk memuaskan kesenangan dan keinginan konsumen itu
sendiri. Maslow mengatakan bahwa kebutuhan manusia tersusun berdasarkan tingkat
kepentingannya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan rasa
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri (Bari &

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 3
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

Hidayat, 2022). Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang tidak pernah merasa
puas dengan apa yang mereka miliki. Dilihat dari perilaku konsumen dikalangan remaja dalam
hal pembelian mereka cenderung membeli barang untuk menjaga gengsi agar tidak
ketinggalan jaman tanpa tahu fungsi produk yang dibeli itu apa. Berdasarkan usia mereka,
kebanyakan remaja lebih banyak dipengaruhi oleh faktor emosi dalam pemenuhan
kebutuhan melalui pembelian produk yang dapat menyebabkan timbulnya perilaku
konsumtif.

Remaja yang selalu ingin memiliki sesuatu dan membeli atau mengkonsumsinya.
Perilaku konsumtif ini sering terjadi dikalangan remaja putri, meskipun hanya sekedar
keinginan terhadap barang tersebut dan belum tentu berdasarkan kebutuhan. Peningkatan
kepercayaan diri rasa dan keingin untuk diterima menyebabkan remaja membeli berlebihan
yang berujung memicu perilaku membeli yang tidak wajar. Mereka lakukan itu untuk terlihat
menarik dengan menggunakan pakaian dan aksesoris (seperti sepatu, tas, jam tangan, dll)
menunjang penampilan mereka. Remaja juga tidak ragu untuk membeli barang yang menarik
dan mengikuti trend, jika tidak mereka akan dianggap kuno dan tidak gaul. Akibatnya, remaja
tidak memperhatikan kebutuhannya saat membeli barang. Mereka cenderung membeli apa
yang mereka inginkan, bukan apa yang mereka butuhkan (Lestarina et al., 2017).

Hasil jawaban melalui pra penelitian yang sudah penulis tu;iskan pada latar belakang
terdapat pengaruh dari terpaan konten video #racunshopee di TikTok terhadap perilaku
konsumtif. Hasil pra penelitian kepada 15 orang tersebut yang mengatakan bahwa dengan
melihat konten video #racunshopee di TikTok bisa menarik perhartian saya dan muncul hasrat
ketertarikan untuk membeli barang tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Ada beberapa aspek yang digunakan dalam mengukur terpaan media Menurut
Elvinaro 2004 dalam (Autoridad Nacional del Servicio Civil 2021, 200 C.E.).
a. Frekuensi, dapat diukur berdasarkan seberapa sering komunikan dari media melihat,
membaca, dan mendengarkan media tersebut. Semakin tinggi frekuensi, pesan
semakin menempel dalam benak konsumen dan menimbulkan perhatian dari audiens.

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 4
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

b. Durasi, yaitu seberapa lama media dilihat, didengarkan dan dibaca oleh khalayak.
c. Atensi atau perhatian, suatu proses mental seseorang dalam menyimak pesan di
media. Meliputi melihat, membaca, dan mendengarkan media dengan tidak
melakukan kegiatan lain. Unsur audio, video dan sebagainya berperan dalam hal ini.
Karena menentukan ketertarikan dan fokus khalayak ketika menyimak isi pesan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konten adalah informasi yang
diberikan melalui media atau produk elektronik. Konten dapat berupa teks, citra, grafis, video,
file suara, laporan dll. Dengan kata lain, konten adalah segala sesuatu yang dapat dikelola
dalam format elektronik (Simarmata 2011 dalam (Mahmudah & Rahayu, 2020).
Video berasal dari Bahasa latin yaitu vidi atau visum yang berarti melihat atau
mempunyai daya penglihatan (Apriansyah, 2020). Video merupakan salah satu jenis media
audio-visual dan dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan
suara alamiah atau suara yang sesuai.
Hastag atau tagar dalam bahasa indonesia diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan
oleh mesin sosial media untuk mengelompokkan atau mengkategorikan satu istilah
(Setyawan, 2021). Dalam media sosial, pengguna sering menggunakan hashtag atau tanda
tagar (#) sebagai tanda. Simbol (#) semakin banyak digunakan di media sosial. Di media sosial,
tagar dikenal dengan istilah hashtag. Penggunaan hashtag dapat digunakan untuk
mengelompokkan pesan yang masuk agar dapat dicari dengan mudah (Mustofa, 2019).
Istilah #racunshopee ini merujuk kepada konten pengguna media sosial yang
membagikan unboxing, review ataupun rekomendasi atas suatu produk atau barang. Jika
muncul #racunshopee maka mesin pencari pada aplikasi TikTok akan mencari dan
mengelompokkan postingan-postingan yang mengandung #racunshopee. Hastag atau tagar
ini akan membantu pengguna untuk menemukan konten-konten yang sesuai dengan tagar
yang dipilih. Beberapa waktu terakhir banyak content creator membuat konten yang berupa
unboxing, review ataupun rekomendasi atas suatu produk atau barang dengan
mencantumkan #racunshopee dalam caption postingannya.
TikTok merupakan aplikasi jejaring sosial dan platform video musik dimana
penggunanya bisa membuat, mengedit, dan berbagai klip video pendek lengkap dengan fitur
yang sangat menarik untuk digunakan pengguna, dengan durasi video musik 15 detik sampai

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 5
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

3 menit, dimana kita dapat membuat video dengan filter-filter special serta dapat
menggunakan lagu-lagu populer saat ini.
Perilaku konsumtif sebagai tindakan membeli barang bukan untuk mencukupi
kebutuhan tetapi untuk memenuhi keinginan, yang dilakukan secara berlebihan sehingga
menimbulkan pemborosan dan inefisiensi biaya menurut Suyasa dan Fransisca (2005:172)
dalam Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Ranny, R., & Herlina, D. 2017). Sedangkan
menurut Lubis mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang
tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan karena adanya keinginan
yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi (dalam Lina, L., & Rosyid, H. F. 1997).
Belk, Eastman dkk. (dalam Shukla dan Sharma, 2009) mendefinisikan perilaku
konsumtif sebagai perilaku konsumen dalam mencari dan membeli barang dan jasa yang
dapat menghasilkan status sosial serta prestige dengan mengabaikan penghasilan maupun
kelas sosial mereka yang sebenarnya (dalam Suminar, E., & Meiyuntari, T. 2015).
Teori Stimulus Organism Response (SOR) dikemukakan oleh Houland pada tahun
1953. Asumsi dasar teori SOR ini, bahwa penyebab terjadinya perilaku tergantung kepada
kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organism. Artinya kualitas dari
sumber komunikasi (source) misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat
menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Teori
SOR (Stimulus, Organism, Response) merupakan proses komunikasi yang menimbulkan reaksi
khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara
pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur pada model ini adalah pesan (Stimulus), komunikan
(Organism), dan efek (Response) (Effendy, 2003, p. 254).
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti, kemampuan komunikasi inilah yang melanjutkan proses berikutnya.
Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk
mengubah sikap (Effendy, 2003, pp. 255–256).
Secara umum, teori komunikasi yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan yang
saling melengkapi. Ini mengarah pada fakta bahwa tidak semua teori dapat digunakan untuk
menggambarkan apa yang terjadi. Seperti penelitian ini, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh konten video #racunshopee di TikTok terhadap perilaku konsumtif.

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 6
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori Stimulus Organism Respon. Teori tersebut
menekankan adanya aksi-reaksi dimana kata-kata verbal, isyarat non-verbal, dan symbol-
simbol tertentu akan merangsang pihak lain, rekasinya adalah rebound dari satu pihak. Unsur-
unstu teori ini adalah pesan (Stimulus), komunikan (Organism), dan efek (Response).
Teori ini menjelaskan bahwa jika ada stimulus tertentu, komunikan atau organisme
akan menghasilkan perilaku tertentu. Oleh karena itu, efek yang dihasilkan adalah reaksi
khusus, yaitu reaksi yang diikuti oleh perubahan respon atau sikap. Namun perubahan sikap
tergantung pada proses masing-maisng orang. Stimulus yang diberikan kepada organisme
dapat diterima atau ditolak, sehingga menghentikan proses selanjutnya. Hal ini menunjukkan
bahwa stimulus tidak efektif dalam mempengaruhi organism sehingga organisme tidak
memberikan perhatian (attention).
Jika organisme menerima stimulus maka akan terjadi komunikasi dan organisme akan
memperhatikan, dalam hal ini stimulus yang diberikan efektif dan dapat menimbulkan
respon. Langkah selanjutnya adalah jika stimulus telah menarik perhatian organisme, maka
akan ada kemauan untuk mengubah sikapnya. Dalam perubahan sikap ini terlihat bahwa sikap
hanya akan berubah jika stimulus yang diberikan melebihi stimulus semula. Ketika stimulus
yang diberikan dapat membujuk organisme dan pada akhirnya dapat mengubah sikapnya
secara efektif, maka terjadilah perubahan.
Pada penelitian ini digunakan teori Stimulus Organism Respon (S-O-R) dimana
memiliki tujuan dengan titik awal dan titik akhir yang jelas. Titik awal dalam penelitian ini
adalah konten video berupa unboxing atau review produk barang yang dibeli di aplikasi
Shoppe yang di unggah di media sosial TikTok kemudian titik akhir dari penelitian ini adalah
perilaku konsumtif yang dihasilkan sebagai bentuk respon.

METODOLOGI
Penelitian ini menggunakan metode pendeketan kuantitatif, dengan jenis penelitian
asosiatif. Dalam penelitian ini data yang dihasilkan penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015, p. 7).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah remaja yang termasuk siswa-siwi
SMAN 1 Subang yang menonton konten video #racunshopee di TikTok dengan jumlah 97
orang.

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 7
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik sampel jenus (sensus). Sampling Jenuh menurut Sugiyono (2002:61-61), adalah teknik
penentuan sampel di mana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam
penelitian ini sampel yang diambil adalah remaja yang termasuk siswa-siwi SMAN 1 Subang
yang menonton konten video #racunshopee di TikTok yaitu 97 orang.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian indikator frekuensi yang diperoleh dari 97 responden,
didapatkan hasil jumlah responden yang memberikan interval tertinggi dengan presentase
73,1%. Dari 3 item pernyataan indikator frekuensi nilai tertinggi mean berada pada P2 dengan
nilai sebesar 3,84 dimana remaja SMAN 1 Subang dalam sehari lebih dari dua kali melihat
konten video #racunshopee di TikTok yang dalam seminggu melihat konten video
#racunshopee di TikTok sebanyak 4-7 kali.
Berdasarkan hasil penelitian indikator durasi yang diperoleh dari 97 responden,
didapatkan hasil jumlah responden yang memberikan nilai interval tertinggi dengan
presentase 69,2%. Dari 3 item pernyataan indikator durasi nilai tertinggi mean berada pada
P5 dengan nilai sebesar 3,65 dimana dalam sehari lawa waktu melihat dan memperhatikan
TikTok lebih dari 2-3 jam.
Berdasarkan hasil penelitian indikator atensi yang diperoleh dari 97 responden,
didapatkan hasil jumlah responden yang memberikan nilai interval tertinggi dengan
presentase 73,6%. Dari 4 item pernyataan indikator atensi nilai tertinggi mean berada pada
P9 dengan nilai sebesar 4,21 dimana bahwa konten video #racunshopee di TikTok
menampilkan rekomendasi produk-produk yang sedang trendy yang dipromosikannya oleh
influencer kesukaan membuat mereka tertarik.
Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitian ini juga turut membuktikan pendapat
Mcquail dalam (Nuraini, 2016) bahwa setiap proses dari efek media pada individu harus
dimulai dengan perhatian, atau terpaan pada beberapa pesan media, terpaan efek media
dimulai ketika adanya stimulus yang ada ketika individu mengkonsumsi pesan dari media
sosial. Stimulus berupa pesan yang menghasilkan reaksi pada individu dan dapat dibuktikan
dalam penelitian ini.

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 8
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

Temuan dalam penelitian ini ditemukan bahwa terpaan pesan di media sosial TikTok
berupa konten video #racunshopee, ditemukan khalayak memiliki terpaan yang tinggi.
Dengan frekuensi dan durasi mengkonsumsi media yang tinggi dan pemahaman konten video
#racunshopee yang baik. Dan sesuai dengan pernyataan Umniyati, Hadisiwi, and Suminar
(2017) yang mengungkapkan bahwa perubahan perilaku dapat dilihat dari sikap individu yang
merupakan efek terpaan informasi, maka dalam penelitian ini dinyatakan bahwa tingkat
terpaan konten video #racunshopee di media sosial TikTok tinggi sehingga sikap yang
ditimbulkan juga tinggi.
Hasil tersebut ditunjukan dengan perolehan t-hitung sebesar 8,203 sedangkan
diketahui degan df = n-2 yaitu 97-2 = 95 sehingga diperoleh t-tabel sebesar 1,66105,
berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui t-hitung > t-tabel yaitu 8,203 > 1,66105. Maka
H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara terpaan konten
video #racunshopee di TikTok terhadap perilaku konsumtif. Kemudian hasil nilai koefisien
determinasi sebesar 0,415 atau 41,5%. Hal ini menyatakan bahwa variabel perilaku konsumtif
pada remaja SMAN 1 Subang dapat dipengaruhi oleh terpaan konten video #racunshopee di
TikTok. Dapat dilihat juga dari hasil penelitian mengenai pengaruh “terdapat adanya
pengaruh terpaan konten video #racunshopee di TikTok terhadap perilaku konsumtif” yang
dibuktikan melalui uji regresi linier sederhana dengan adanya nilai signifikansi sebesar 0,000
< 0,05

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai terpaan konten video #racunshopee di TikTok
terhadap perilaku konsumtif dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Terpaan konten video #racunshopee di TikTok pada frekuensi dengan kategori tinggi
dalam seberapa sering melihat konten video #racunshopee di TikTok, lama waktu
dengan kategori tinggi dalam mengakses TikTok yaitu lebih dari 2-3 jam dalam sehari,
angka tersebut cukup besar. Mereka selalu tertarik melihat konten video
#racunshopee di TikTok, perhatian penuh berada pada kategori tinggi bahwa mereka
sangat memperhatikan informasi yang disampaikan oleh konten video #racunshopee
yaitu semakin lama pengguna melihat berbagai macam hal atau informasi yang ada di
konten video #racunshopee yang menampilkan rekomendasi produk-produk yang

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 9
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

sedang trendy yang dipromosikannya oleh influencer kesukaan membuat mereka


tertarik yang ada di kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa jika diakumulasikan
terpaan konten video #racunshopee di TikTok pada remaja SMAN 1 Subang berada
pada rata-rata tinggi.
2. Perilaku konsumtif pada remaja SMAN 1 Subang, indikator impulsive buying dengan
kategori tinggi setelah melihat konten video #racunshopee di TikTok menjadi membeli
produk karena hasrat keinginan karena konten video #racunshopee menampilkan
produk-produk dengan harga yang murah/potongan harga/gratis ongkos kirim, hal ini
menyebabkan mereka membeli barang tanpa berpikir terlebih dahulu karena
tujuannya untuk memenuhi keinginan. Indikator wasteful buying dengan kategori
sedang dengan melihat konten video #racunshopee di TikTok dapat memicu
pembelian produk karena pertimbangan harga bukan atas dasar manfaat dan
kegunaannya sehingga menyebabkan perilaku suatu perilaku boros. Indikator non-
rational buying dengan kategori sedang, perilaku responden membeli produk
#racunshopee karena untuk meningkatkan kepercayaan diri yang membuat mereka
senang dan nyaman ketika berada di lingkungannya.
3. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,415 atau
41,5%. Hal ini menyatakan bahwa variabel perilaku konsumtif pada remaja SMAN 1
Subang dapat dipengaruhi oleh terpaan konten video #racunshopee di TikTok. Dapat
dilihat juga dari hasil penelitian mengenai pengaruh “terdapat adanya pengaruh
terpaan konten video #racunshopee di TikTok terhadap perilaku konsumtif” yang
dibuktikan melalui uji regresi linier sederhana dengan adanya nilai signifikansi sebesar
0,000 < 0,05.
DAFTAR PUSTAKA

Anggriyani, F. (2019). Pengaruh Media Sosial Instagram Online Shop Terhadap Perilaku
Konsumtif Siswi Sman 1 Makassar the Influence of Social Media Instagram Online Shop on
Consumer Behaviour Female of Sman 1 Makassar. MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, II(Ii),
34–49.
Apriansyah, M. R. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Video Berbasis Animasi Mata
Kuliah Ilmu Bahan Bangunan Di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
Teknik Universitas Negeri Jakarta. Jurnal PenSil, 9(1), 9–18.

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 10
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

https://doi.org/10.21009/jpensil.v9i1.12905
Autoridad Nacional del Servicio Civil 2021. (200 C.E.). Terpaan Media Baru. Angewandte
Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.
Bari, A., & Hidayat, R. (2022). TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MEREK GADGET.
Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Tori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti.
Lestarina, E., Karimah, H., Febrianti, N., Ranny, R., & Herlina, D. (2017). Perilaku Konsumtif di
Kalangan Remaja. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 2(2), 1–6.
https://doi.org/10.29210/3003210000
Lina, & Rosyid, H. F. (1997). PERILAKU KONSUMTIF BERDASAR LOCUS O F CONTROL PADA
REMAJA PUTRI Lina. Psikologika, 2(4), 5–13. journal.uii.ac.id
Mahmudah, S. M., & Rahayu, M. (2020). Pengelolaan Konten Media Sosial Korporat pada
Instagram Sebuah Pusat Perbelanjaan. Jurnal Komunikasi Nusantara, 2(1), 1–9.
https://doi.org/10.33366/jkn.v2i1.39
Mustofa, M. (2019). Peran Hastag (#) Dalam Social Media Sebagai Upaya Branding
Pustakawan. LIBRARIA: Jurnal Perpustakaan, 7(1), 19.
https://doi.org/10.21043/libraria.v7i1.4970
Nuraini, A. S. (2016). Hubungan Terpaan Media Sosial Instagram Akun @pemkot _ semarang
dan Intensitas Komunikasi Kelompok Referensi terhadap Minat Berwisata ke Kota
Semarang. Interaksi Online, 4(4).
Okviosa, A., & Nur Ratri. (2021). Pengaruh terpaan iklan pada konten video dengan hashtag
#shopeehaul di media sosial TikTok terhadap perilaku konsumtif generasi millenial.
Universitas Pelita Harapan, 1–30.
Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku
Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).
https://doi.org/10.24198/jppm.v3i1.13625
Rachmawati, A. K. (2021). Auliya Kania Rachmawati, 2021 PENGARUH PERSUASI
#RACUNTIKTOK TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA DI MASA PANDEMI
COVID-19 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu.
Setyawan, A. (2021). Konstruksi Sosial Atas Pemaknaan Dan Simbol Kecantikkan Pada
Trending Hastag Tik Tok. Risenologi, 6(1).
https://doi.org/10.47028/j.risenologi.2021.61.155
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Umniyati, N., Hadisiwi, P., & Suminar, J. R. (2017). PENGARUH TERPAAN INFORMASI RISET
MELALUI WEBSITE www.ppet.lipi.go.id TERHADAP SIKAP MAHASISWA MENGENAI
PENELITIAN INFLUENCE OF RESEARCH INFORMATION EXPOSURE THROUGH WEBSITE
www.ppet.lipi.go.id TOWARDS STUDENT ATTITUDES. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(1),
111–120.

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 11
JPRMEDCOM : Journalism, Public Relation and
Media Communication Studies Journal
Vol. 4, No. 1, Juni 2022
https://journal.unsika.ac.id/index.php/JPRMEDCOM

Sumber Online dan Bentuk Lain:


Data CX-Go. Diakses dari: https://cx-go.com/wp-content/uploads/2021/03/Understanding-
Digital-Activity-of-Gen-Z-Consumers-CX-Go-Report-Feb-21.pdf
Overview Aplikasi TikTok dari Sensor Tower, 2021. Diakses dari:
https://app.sensortower.com/android/id/tiktok-pte
ltd/app/tiktok/com.ss.android.ugc.trill/overview
Pengertian Aplikasi TikTok. Diakses dari: https://trikinet.com/post/apa-itu-tik-
tok/#:~:text=Aplikasi%20TikTok%20kini%20menjadi%20salah,populer%20di%20kalangan%2
0masyarakat%20dunia.&text=Tik%20Tok%20adalah%20sebuah%20aplikasi,dan%20disertai
%20musik%20sebagai%20pendukung.
Pengertian konten. Diakses dari: https://kbbi.web.id/konten
Pengertian video. Diakses dari: https://kbbi.web.id/video

Copyright © 2022, JPRMEDCOM: Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal, ISSN: 2715-6508
(online) 12

Anda mungkin juga menyukai