SKRIPSI
NPM : A10190112
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi yang modern saat ini teknologi sangatlah berkembang dengan
pesat membuat semua hal menjadi canggih dan mudah di akses. Hal tersebut sangat di
manfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi. Manusia juga di mudahkan
dengan informasi untuk dapat saling berinteraksi dengan cepat, praktis tanpa bertemu
tatap muka serta informasi saat ini sudah mulai mengubah cara berkomunikasi antar
manusia mulai dari hal kecil seperti mengirim pesan hingga hal besar seperti
bersosialisasi. Perkembangan yang terjadi juga mengubah bagaimana cara kerja
komunikator, cara kerja dalam menerima dan mendapatkan pesan, cara kerja dalam
media, dan cara mengetahui feedback yang berikan atau dampak dari feedback tersebut.
Karena mudahnya mendapatkan, mengakses informasi dan juga memberikan banyak
manfaat yang lebih maka jumlah penggunaan internet pun terus meningkat. Fakta
menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet tahun 2017 telah mencapai 143,26 juta
jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah
tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 10,56 juta jiwa dari hasil survei pada tahun
2016 (KOMINFO, 2018).
Perkembangan teknologi selama beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan
yang cukup signifikan untuk seluruh dunia. Teknologi tersebut dapat muncul dalam
berbagai macam. Hingga saat ini teknologi tersebut masih berkembang secara pesat
yang bertujuan untuk memudahkan segala pekerjaan manusia. Mulai dari mencari
informasi atau data, memudahkan antar individu untuk berkomunikasi, menciptakan
sebuah sistem yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi, hingga mengubah
bentuk beberapa hal fisik menjadi digital dan masih banyak lagi. Salah satu dari
beberapa perkembangan teknologi tersebut dapat kita temui dalam kehidupan sehari–
hari, yang bernama internet. Internet adalah sebuah jaringan koneksi besar yang
berfungsi untuk menyambungkan berbagai macam alat elektronik yang digunakan secara
global (Mileva, L.,Dh, 2018).
Pada data tren pengguna internet dan media sosial di Indonesia tahun 2022 yaitu
menunjukkan angka masing-masing 204,7 juta naik 1% dari tahun 2021 yaitu pada
angka 202,6 juta pada pengguna internet dan pada pengguna media sosial aktif yang
pada tahun 2021 sebesar 170 juta naik sebesar 12,6% menjadi 191,4 juta pada tahun
2022. Selanjutnya pada data waktu mengakses media digital pengguna internet di
Indonesia pada tahun 2022 menghabiskan waktu yang sangat bervariasi, dalam
mengakses media sosial waktu yang dihabiskan rata-rata setiap hari selama 3 jam, 17
menit dan rata – rata waktu dalam mengakses internet pada setiap harinya pada tahun
2022 menunjukkan angka sebesar 8 jam, 36 menit. Peringkat media sosial yang paling
banyak digunakan oleh penduduk Indonesia pada tahun 2022 media sosial Instagram
menduduki peringkat dua yaitu sebanyak 84,8% dari jumlah populasi, dan di peringkat
pertama yaitu Whatsapp dengan persentase 88,7% dari jumlah populasi. Media sosial
instagram menjadi platform media sosial peringkat kedua terbanyak yang digunakan
oleh masyarakat Indonesia dengan jumlah mencapai 99,15 juta yang dibagi menjadi dua
yaitu sebanyak 52,3% pengguna berjenis kelamin perempuan dan 47,7% laki-laki. (Andi
Dwi Riyanto, 2022).
Berdasarkan hasil riset We are sosial Hootsuite yang dirilis pada Februari 2022,
pengguna media social di Indonesia mencapai 4,95 Milyar atau sebesar 62,5% dari total
populasi yaitu 7,91 Milyar. Sementara pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai
8,28 Milyar atau sekitar 104,6% dari 7,91 Milyar populasi. Media sosial merupakan salah
satu kebutuhan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut We Are Social,
media sosial yang sering digunakan masyarakat Indonesia pada tahun 2022 yaitu
WhatsApp, kemudian disusul oleh aplikasi Instagram, Facebook, Tiktok, dan Telegram.
Dari berbagai sosial media yang ada dan telah digunakan oleh 4.95 Milyar user aktif.
Salah satu media sosial yang paling banyak digunakan yaitu Instagram, menurut hasil
riset NapoleonCat pada bulan Maret 2022 menunjukan bahwa pengguna aktif Instagram
di Indonesia telah mencapai 106.947.500. Hal ini mengungkapkan bahwa 38,4% dari
total penduduk Indonesia adalah pengguna media social Instagram.
Sumber : NapoleonCat.com
Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar manusia atau warga negara Indonesia
sudah mulai mengkonsumsi internet setiap harinya. Tentunya hal ini akan berdampak
pada semakin sering masyarakat yang mulai menggunakan media sosial. Media sosial
merupakan sebuah program yang dapat digunakan sebagai sarana berinteraksi,
membagikan informasi, dan berkolaborasi. Media sosial juga dapat didefinisikan sebagai
sekelompok aplikasi sosial yang memperbolehkan pembuatan, penukaran serta
pembagian konten berupa foto dan gambar yang telah dibuat oleh pengguna atau user
yang berdasarkan pada internet dan juga teknologi (Laksamana, 2018).
Media sosial juga mempermudah kita dalam melakukan interaksi antar sesama
pengguna sebuah aplikasi di seluruh dunia dengan memanfaatkan berbagai macam fitur
yang telah disediakan. Fitur–fitur umum yang disediakan oleh masing–masing pembuat
aplikasi tersebut adalah seperti melakukan interaksi atau komunikasi secara dua arah
baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk konten gambar, foto, ataupun melalui
suara dan musik. Selain itu media sosial tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi
antar sesama pengguna tetapi juga dapat digunakan sebagai sarana berbisnis. Media
sosial merupakan salah satu cara bagi pelanggan untuk mencari serta membagikan
informasi dalam bentuk apapun antara sesama pengguna atau kepada perusahaan dan
dapat berlaku juga sebaliknya (Anizir,et al., 2017).
Hal tersebut didukung dengan mayoritas pemakaian harian aplikasi social media
untuk Negara Indonesia yaitu 2 jam dan 51 menit serta terdapat sebanyak 27% pengguna
yang telah berbelanja mengenaik produk atau layanan online yang ditawarkan. Maka
dari itu munculah pemasaran dalam media sosial yang biasa diketahui merupakan social
media marketing. Karena tercipta aktivitas marketing melalui aplikasi social media,
bisnis bisa dilakukan melalui cara yang lebih leluasa. Seperti melakukan kegiatan
pemasaran produk atau layanan secara online, menciptakan dan memperkenalkan bisnis
baru dengan harga yang lebih terjangkau, dan juga simpel (Bilgin, 2018).
Berkat kemunculan media sosial, berbagai macam perusahaan mulai memodifikasi
teknik memasarkan produk atau layanan yang ditawarkannya sesuai dengan
perkembangan zaman dan hal–hal yang diminati oleh masyarakat serta dapat
menciptakan sebuah hubungan dengan para pengguna media sosial tersebut. Beberapa
alasan mengapa berbagai macam perusahaan memilih untuk mempraktikan teknik
pemasaran melalui media sosial yaitu karena tidak terdapat batasan waktu, tempat atau
cakupan wilayah, penyebaran konten dapat berbentuk foto dan video yang merupakan
komunikasi dua arah serta harga yang relatif lebih murah (Laksamana, 2018).
Bermacam–macam perusahaan mulai memodifikasi teknik pemasaran produk dan
layanannya dengan menggunakan social media marketing. Teknik penjualan secara
online yang memanfaatkan media sosial dinilai dapat membangun sebuah koneksi
dengan calon pelanggan serta dapat mengenal lebih jauh mengenai karakteristik
konsumen tersebut. Pemasaran media sosial adalah sebuah cara menawarkan produk
atau layanan yang diciptakan perusahaan melalui media sosial yang didalamnya
menggunakan user atau masyarakat yang terlibat sebagai tujuan kegiatan pemasaran
(Zulfikar, A.R,et al., 2017)
Pemasaran media sosial juga dapat diartikan sebagai alat yang berguna bagi para
pelaku bisnis untuk mengenal lebih dalam dan memahami suatu hubungan serta
memenuhi sesuatu yang dicari atau kebutuhan konsumen yang dibangun melalui media
sosial secara efektif dan efisien Maka dari itu sebuah perusahaan harus dapat
menjelaskan dan membuat pelanggan menjadi tertarik dengan layanan atau produk yang
ditawarkan sehingga informasi tersebut dapat menyebar secara luas di media sosial
(Kusuma, et al., 2019).
Keterampilan serta kepandaian seseorang atau konsumen dalam mengenali suatu
produk atau layanan yang digunakan dari sebuah nama dan merek dagang tertentu
disebut sebagai brand awareness Brand awareness berhubungan erat dengan faktor–
faktor yang bersumber dari daya pikir konsumen terhadap sebuah nama perusahaan atau
merek. Faktor tersebut mencakup beberapa hal seperti kemampuan konsumen dalam
mengingat, mengetahui dan mengenali sebuah nama, logo atau semboyan dari sebuah
perusahaan pada situasi yang berbeda (Febriyan, 2018).
Kesadaran merek merupakan sebuah cara bagi para pelaku bisnis agar perusahaannya
dapat dikenal oleh masyarakat dan juga dapat memenangi persaingan pasar. Brand
awareness dapat ditingkatkan dengan cara yaitu memperlihatkan secara berulang–ulang
atau sering bertemu secara terus menerus sampai individu tersebut merasakan hubungan
yang erat atau akrab dengan merek tertentu. Brand awareness terbagi menjadi 2 menurut
yaitu brand recognition dan brand recall. Brand recognition yaitu keterampilan dari
konsumen untuk memastikan pertemuan dengan suatu merek dagang tertentu yang
sebelumnya merupakan merek dagang yang sudah pernah mereka kenal. Sehingga
konsumen tersebut dapat memastikan bahwa merek tersebut merupakan merek yang
sudah mereka kenal sebelumnya. Kemudian brand recall kemampuan pelanggan untuk
mengingat sebuah merek dagang saat menghadapi keadaan pembelian atau aspek dari
produk tertentu. Brand recall berarti daya ingat pelanggan terhadap sebuah merek
dagang akan muncul ketika mereka memikirkan aspek dari produk tertentu (Febriyan,
2018).
Salah satu langkah brand awareness dapat dilakukan dengan menggunakan Instagram
dan banyak influencer yang menjadi brand ambassador suatu produk sehingga pengguna
Instagram dapat mengetahui produk tersebut. Instagram banyak diminati oleh semua
kalangan, tak terkecuali baik itu masyarakat umum maupun artis lokal dan
mancanegara, bermunculan istilah-istilah baru yaitu selebritis Instagram "seleb",
influencer di media sosial Instagram, bahkan pemilik toko online (Ridha, et al., 2018).
Hal ini berkaitan dengan penelitian (Indika,et al., 2017) mengemukakan bahwa
aplikasi media sosial instagram sebagai salah satu yang bisa digunakan untuk sarana
promosi untuk menarik perhatian dan meningkatkan minat beli pelanggan.
Kemudahan akses informasi dan kombinasi foto produk di Instagram turut memberikan
input positif bagi konsumen. Instagram memiliki fitur iklan di Instagram Storydan
feedInstagram yang dapat memberikan fitur swipe uplinkurl langsung ke toko
onlineyang dituju. Iklan Instagram ini dapat diatur sesuai dengan karakteristik kosumen
yang akan kita tuju dan sasar.
Dalam penelitian (Irpansyah, et al., 2019) juga mengemukakan popularitas
selebgram sangat berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Tren penggunaan
Instagram oleh sebagian besar generasi milenial saat ini juga turut membantu
penyebaran informasi khususnya dunia bisnis melalui sosial media. Selebgram
adalah selebritis yang eksis dan mempunyai follower banyak di aplikasi Instagram.
Semakin popular selebgram semakin tinggi pula tarif dari endorsenya. Banyak
online shop yang memanfaatkan iklan produk dengan menggunakan jasa para
selebgram ini. Hal ini semua bisa untuk menarik minat beli dari konsumen.
Pengguna Instagram dapat melakukan bisnis melalui akun Instagram pribadinya.
Melalui share foto dan video karena memiliki fitur followers, Instagram memudahkan
konsumen untuk melihat produk yang dijual dan dapat langsung memberi komentar di
foto tersebut. Dengan adanya media sosial Instagram banyak kalangan yang
memanfaatkan Instagram untuk melakukan promosi di antaranya Perusahaan, Pebisnis
dan Lembaga Pendidikan.Salah satunya promosi STIE Ekuitas Bandung di Jawa Barat.
STIE Ekuitas merupakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swasta yang ada di kota
Bandung, berada di bawah naungan YKP Bank Bjb. STIE Ekuitas memimiliki beberapa
media sosial untuk melakukan promosi, salah satunya Instagram dengan lebih dari 15
ribu pengikut. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ekuitas berhasil meraih predikat
STIE Terbaik di Wilayah Jawa Barat dan Banten. Selain itu, STIE EKUITAS juga
mendapatkan penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Terbaik ke-4 dalam bentuk Sekolah
Tinggi se-Wilayah Jabar dan Banten. Hal ini dibuktikan dengan penerimaan penghargaan
dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) IV yang menaungi Wilayah Jawa
Barat dan Banten kepada STIE Ekuitas (Ahmad Taofik, 2021).
Berikut grafik sosial media yang sering digunakan siswa-siswi di Jawa Barat menurut
survey yang dilakukan.
15 13(43%)
10 9(30%)
7(23%)
0
apakah temen-temen Apakah temen temen Apakah temen-temen
tahu kampus STIE tahu bahwa STIE tahu STIEyaEkuitas
(1) tidak (2)
Ekuitas? Ekuitas dibawah merupakan Sekolah
naungan YKP bank Tinggi Ilmu Ekonomi
bjb? Terbaik nomer 1 Se
Jawa Barat ?
Dari hasil Pra survey yang dilakukan 57% masih belum mengetahui kampus STIE
Ekuitas, dan sebanyak 43% sudah mengetahui kampus STIE Ekuitas. Hal ini diakibatkan
karena kurangnya citra yang dimiliki STIE Ekuitas sehingga masih banyak yang belum
mengetahui STIE Ekuitas. Dari hasil pra survey yang dilakukan 70% tidak mengetahui
STIE Ekuitas berada dibawah naungan YKP bank bjb dan baru 30% yang sudah
mengetahui STIE Ekuitas merupakan naungan di bawah YKP bank bjb. Hal ini
diakibatkan karena kurangnya pengenalan yang menunjukan bahwa STIE Ekuitas
merupakan kampus yang berada dibawah naungan bank bjb.
STIE Ekuitas merupakan sekolah tinggi ilmu ekonomi terbaik nomer 1 Se-Jawa Barat
tetapi dari hasil survey masih banyak yang belum mengetahuimya, dari 30 orang
responden hanya 23% yang mengetahui bahwa STIE Ekuitas merupakah sekolah tinggi
ilmu ekonomi terbaik se-jawa barat dan 77% tidak mengetahui hal tersebut. Hal ini
dikarenakan kurangnya promosi dan penyebaran pemberitahuan mengenai STIE Ekuitas
merupakan STIE terbaik se Jawa Barat kepada masyarakat luas khususnya siswa-siswi
menengah atas.
2
1
0
jika kalian memilih kampus swasta di bandung, kampus mana yang akan kalian pilih?
Dari hasil Pra Survey tersebut dapat dilihat bahwa hanya 1 orang (3%) yang
memilih STIE Ekuitas untuk melanjutkan kuliahnya di bandung, paling banyak kampus
yang dipilih yaitu UNIKOM dengan 10 orang (33%) di ikuti Widyatama dengan 9 orang
(30%), UNISBA dengan 6 orang (20%) dan ITENAS dengan 4 orang (13%). STIE
Ekuitas paling sedikit di pilih karena kurangnya sarana dan fasilitas dibandingkan
kampus yang lain, hal ini mengakibatkan kesadaran merek STIE Ekuitas menjadi tidak
menonjol. STIE Ekuitas salah satu Lembaga pendidikan yang menggunakan jasa
selebgram untuk melakukan promosi kampus di Instagram pribadi milik selebgram
tersebut.Selebgram merupakan salah satu alat promosi berbasis new media guna
meningkatkan citra dan identifikasi suatu produk atau jasa.
STIE Ekuitas bekerjasama dengan selebram Nisa Uswatun Hasanah yang
memiliki 605 ribu pengikut di Instagram pribadinya untuk melakukan promosi kampus.
Nisa Uswatun merupakan salah satu selebgram yang ada di Jawa Barat, Nisa sendiri
dalam media sosialnya (Instagram) dengan nama akun @nisauswtn, membentuk personal
brandingnya sebagai beauty vloggerdan menonjolkan paras cantiknya. Salah satu
contohnya adalah Nisa bekerja sama dengan STIE Ekuitas untuk mempromosikan
kampus. Dalam gambar 5, Nisa membuat post menggunakan foto gayanya sendiri dan
frame sudah di sediakan oleh STIE Ekuitas. Post unggahan Nisa berhasil mendapatkan
like dan comment yang cukup banyak.
Oleh karena itu, sangat di perlukan analisis mengenai hubungan antara selebgram,
sosial media, dan brand awareness. Berdasarkan hal tersebut maka dari itu peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis Media Sosial Instagram terhadap
Brand Awareness STIE Ekuitas melalui selebgram sebagai variable Moderasi”
TINJAUAN PUSTAKA
Media sosial merupakan salah satu media instan yang memiliki berbagai fungsi
dalam perannya. Media Sosial selain berfungsi untuk berkomunikasi, juga menjadi sarana
untuk penggunaannya dalam mencari berbagai informasi di dunia. Menurut Van Dijk,
dalam Nasrullah pada buku Media Sosial oleh (Nasrullah, 2016,hlm.11) bahwa “Media
sosial merupakan platform media yang memfokuskan dalam keberadaan pengguna yang
memfasilitasi pengguna pada aktifitas juga berkolaburasi, karena itu media Sosial bisa
ditinjau menjadi fasilitator online yang menguatkan interaksi antar pengguna sekaligus
menjadi sebuah ikatan sosial.”
1. Jaringan (network)
2. Informasi (information)
Informasi menjadi bagian yang penting dari media sosial, karena user media
sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan interaksi
berdasarkan informasi.
3. Arsip (archive)
Arsip menjadi karakter yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan
bisa diakses kapanpun melalui perangkat apapun. Informasi tersebut akan terus tersimpan
dan akan dapat diakses dengan mudah.
4. Interaksi (interactivity)
Interaksi dalam kajian media merupakan pembeda antara media lama dengan
media baru.
Di media sosial interakis yang terjadi memang mirip dengan realitas, tetapi
yang terjadi adalah simulasi. Realitas yang ada di media sosial merupakan hasil dari
proses simulasi, dimana representasi yang ada dimedia telah tereproduksi oleh media
menjadi realitas tersendiri.
Konten oleh pengguna bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan
berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun.
7. Penyebaran (share)
Penyebaran merupakan ciri khas dari media sosial yang menunjukan bahwa
audience aktif menyebarkan konten sekaligus mengembangkannya. Terdapat beberapa
alasan pentingnya penyebaran dalam media sosial :
Tidak jauh berbeda dengan blog, microblogging adalah jenis media sosial yang
memfasilitasi pengguna untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas atau
pendapatnya. Secara historis, kehadiran jenis media sosial ini merujuk pada
munculnya twitter yang hanya menyediakan atau maksimal 140 karakter.
Situs media sharing ini merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi
penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file) video, audio,
gambar dan sebagainya.
Media sosial ini adalah situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para
penggunanya. Mirip dengan kamus atau ensiklopedi, wikipedia menghadirkan
kepada pengguna pengertian, sejarah, hingga rujukan buku.
2.1.4 Dimensi Media Sosial
Media sosial mempunyai beberapa dimensi yang saling mempengaruhi satu dengan
yang lain, menurut (Nasrullah, 2017, hlm.160) media sosial memiliki beberapa dimensi
yang mendukung dan berpengaruh terhadap media sosial, dimensi ini saling berkaitan
satu dengan yang lain, berikut dimensi media sosial adalah :
1) Social Presence adalah kontak yang ketika terjadi proses komunikasi penilaian
responden atas dimensi social presence atau disebut interaksi media sosial.
1. Context: “How we frame our stories.” Adalah bagaimana kita membentuk sebuah
cerita atau pesan (informasi) seperti bentuk dari sebuah pesan itu sendiri, penggunaan
bahasa maupun isi dari pesan tersebut.
pengguna merasa nyaman dan pesan tersampaikan dengan baik. Dalam penelitian ini
dapat dilihat dari isi pesan yang mudah dimengerti, bermanfaat dan dapat direspon.
3. Collaboration: “Working together to make things better and more efficient and
effective.” Adalah bagaimana bekerja sama untuk membuat segala hal menjadi lebih
baik. Yaitu dengan kerja sama antara sebuah akun atau perusahaan dengan penggunanya
di social media untuk membuat hal baik lebih efektif dan lebih efisien.
4. Connection: “The relationships we forge and maintain.” Adalah bagaimana
memelihara hubungan yang telah terbina. Bisa dengan melakukan sesuatu yang bersifat
berkelanjutan sehingga pengguna merasa lebih dekat dengan perusahaan pengguna social
media.
1. Social Presence, artinya dengan kontak yang terjadi ketika terjadi proses
komunikasi penilaian responden atas social presence yaitu interaksi media sosial.
2.2 Instagram
Instagram adalah salah satu bentuk hasil dari kemajuan internet dan tergolong salah
satu media sosial yang cukup digandrungi oleh khalayak masa kini. Hal ini dapat
dibuktikan dengan meningkatnya pengguna instagram pada setiap tahunnya. Terhitung
pada April 2017 lalu, Instagram mengumumkan bahwa pengguna aktif bulanannya telah
mencapai kisaran 800 juta akun dan angka tersebut lebih banyak dibandingkan tahun
sebelumnya (Wicaksono, 2017).
Berbeda dengan media sosial lainnya, instagram menitik beratkan kepada postingan
foto dan video dari para penggunanya. Keunikan yang membuat instagram satu ini
berbeda dengan media sosial pada umumnya. Apalagi, instagram seringkali
memperbaharui sistemnya. Sejak kemunculannya pada tahun 2010 silam, instagram
sering memperbarui fitur yang ada sehingga fiturnya lebih lengkap dan lebih menarik.
Sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna
lainnya, demikian pula sebaliknya dengan memiliki pengikut instagram. Dengan
demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan
memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto atau video yang telah diunggah oleh
pengguna lainnya. Untuk menemukan teman-teman di Instagram, dapat juga
menggunakan link yang dihubungkan dengan akun media sosial lainnya, seperti
Facebook dan Twitter.
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan
berbagi foto atau video kepada pengguna lainnya. Di Instagram, pengguna hanya dapat
berbagi maksimal 10 file foto atau video dalam sekali unggahan. Untuk video sendiri,
video hanya dapat diunggah dengan batas waktu maksimal 1 menit. Sebelum
mengunggah foto atau video, para pengguna juga dapat memasukkan judul atau
keterangan mengenai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada di pikiran para pengguna.
Para pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk
mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori.
3. Kamera
Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan. Penggunaan
kamera melalui instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk
mengatur pewarnaan foto yang dikehendaki oleh sang pengguna.
4. Efek (Filter)
Pada versi awalnya, Instagram memiliki efek-efek yang dapat digunakan oleh para
pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Di dalam pengaplikasian
efek, pengguna juga dapat sekaligus menyunting foto seperti mengatur kecerahan,
kontras, warna, dll.
5. Arroba
Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang dimana para
penggunanya dapat menyinggung pengguna yang lainnya., dengan menambahkan arroba
(@) dan memasukkan nama akun Instagram dari pengguna lainnya tersebut. Para
pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam keterangan foto,
melainkan juga pada komentar foto. Pada dasarnya dalam menyinggung pengguna yang
lainnya, yang dimaksudkan adalah untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah
disinggung tersebut.
Sebuah label di dalam Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para
pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan kata kunci. Dengan
demikian para pengguna memberikan label pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat
lebih mudah untuk ditemukan. Label itu sendiri dapat digunakan di dalam segala bentuk
komunikasi yang bersangkutan dengan foto itu sendiri. Para pengguna dapat
memasukkan nama sendiri, tempat dimana mengambil foto tersebut, untuk memberitakan
sebuah acara, untuk menandakan bahwa foto tersebut mengikuti lomba, atau untuk
menandakan bahwa foto tersebut dihasilkan oleh anggota komunitas instagram. Foto
yang telah diunggah, dapat dimasukkan label yang sesuai dengan informasi yang
bersangkutan dengan foto.
7. Geotagging
Setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian Geotag.
Bagian ini akan muncul ketika para pengguna mengaktifkan GPS mereka. Dengan
demikian instagram dapat mendeteksi lokasi dimana para pengguan Instagram tersebut
berada. Dengan geotagging para pengguna dapat terdeteksi dimana mereka telah
mengambil foto tersebut atau dimana foto tersebut telah diunggah.
8. Jejaringan sosial
Dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di
dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial
lainnya seperti Facebook dan Twitter dengan cara menghubungkan link akun Instagram
dengan akun media sosial lainnya.
9. Tanda suka
Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang dimana fungsinya sama seperti
apa yang ada di Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai
foto yang telah diunggah oleh pengguna lain.
10. Instastory
Instastory merupakan singkatan dari Instagram stories. Instastory ini adalah salah satu
fitur instagram yang memungkinkan para penggunanya untuk membagikan foto atau
video yang akan terhapus secara otomatis dalam waktu 24 jam setelahnya. Di dalam fitur
Instastory juga terdapat efek-efek yang dapat menghibur para penggunanya.
Fitur ini berfungsi sebagai media pribadi atau seperti album pribadi. Jadi, penngguna
dapat membagikan foto atau video yang hanya bisa dilihat oleh pengguna tersebut.
12. Closefriend
Pada fitur ini, pengguna dapat membagikan foto atau video yang hanya bisa diakses
oleh pennguna lain yang telah dipilih sebagai “CloseFriend”.
14. IG TV
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah video lebih dari 1 menit,
namun tidak tersimpan dalam Feed profil unggahan. Berdasarkan fitur-fitur di atas,
Instagram juga dapat dijadikan sebagai pengganti dari album foto dan video. Setiap
postingan di instagram
tidak berbatas waktu, maksudnya adalah kita tetap bisa melihat foto atau video yang
sudah diposting sebelumnya walaupun itu sudah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Selain dengan fitur yang sangat banyak, Instagram merupakan sarana digital
marketing yang potensial melalui Instagram Ads atau fitur lainnya. Instagram dapat
mewakili profil perusahaan selain website dan lainnya. Instagram juga menjadi salah satu
sosial media marketing yang potensial untuk meningkatkan brand awareness, brand
engagement, dan lain-lain.
Adapun fitur terbaru Instagram yang tengah populer saat ini adalah reels yang sangat
membantu menjangkau lebih banyak pemirsa.Reels Instagram adalah fitur baru untuk
membuat dan menemukan video pendek yang menghibur. Reels Instagram mengundang
para pengguna untuk membuat dan membagikan video menyenangkan kepada teman
atau siapapun di Instagram. Fitur ini mendukung pembuatan konten video pendek
berdurasi 15 detik yang dilengkapi audio, efek dan alat kreatif lainnya. Pengguna dapat
berbagi dengan pengikutnya di umpan dan jika pengguna memiliki akun publik maka
akan menjangkau komunitas yang lebih besar di Instagram melalui ruang baru yang di
Jelajahi. Reels in explore menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk menjadi
konten kreator dan menjangkau pemirsa baru di Instagram dengan skala global
(about.instagram.com dalam (Sucipto,Yahya, 2022).
Selebgram atau selebritis instagram adalah seorang public figure yang menggunakan
platform instagram sebagai media promosi produk. Kenapa Instagram potensial untuk
pasar Indonesia.Sebab, Indonesia menempati urutan keempat pengguna instagram
terbesar didunia dengan 59 juta pengguna. Data tersebut menunjukan bahwa
memanfaatkan kepopuleran selebgram bisa diandalkan untuk promosi produk (Martin,
2020).
Selebgram adalah mereka yang terkenal atau berhasil meraih banyak pengikut melalui
media social Instagram. Selebgram tidak jauh berbeda dengan selebritis pada dunia nyata.
Yang membedakan antara selebgram dan selebritis pada umumnya adalah hanya terletak
pada medianya. Jika kebanyakan selebritis didunia nyata terkenal karena kemunculannya
dilayar kaca atau karena karyanya yang dinikmati oleh masyarakat, seorang selebgram
terkenal karena eksistensiya dalam media social Instagram. Sama seperti para selebriti
yang memiliki banyak fans atau pengagum, seorang selebgram juga memiliki banyak
pengagum berupa para pengikut atau followers dari akun selebgram tersebut (Aura
Ramadhan, 2020).
Endorsment adalah perubahan dalam perjanjian yang telah disepakati kedua belah
pihak. Jika endorsement bertentangan dengan ketentuan lain dalam perjanjian,
endorsement mengalahkan ketentuan lain tersebut (Maerisa, 2013).
Endorsement adalah salah satu fungsi iklan yang paling penting untuk
mempublikasikan merek dan pengiklanan memanfaatkan nilai kepercayaan dengan
memilih endorsement yang secara luas dianggap sebagai orang yang jujur, dapat
dipercaya, dan dapat diandalkan. Endorsement adalah orang yang menggunakan jasa
endorsement yang artinya adalah pendukung iklan atau bintang iklan untuk mendukung
iklan produknya (Aura Ramadhan, 2020).
Endorsement merupakan sebuah sebutan bagi individu yang kerap melakukan tindakan
promosi terhadap suatu barang ataupun prodak dan jasa. Kegiatan selebgram menjadi
suatu program yang sangat dapat membantu dalam meningkatkan daya tarik minat
customer untuk membeli suatu produk, brang maupun jasa. Namun dalam hal melakukan
proses iklan yang menggunakan aktor maupun individu yang memiliki potensi lebih
seperti memilih selebriti yang tepat dalam menyampaikan iklan dengan memberikan
berbagai pesan yang sesuai (Adnovaldi, Yudha, 2019).
Pemilihan selebgram dalam proses dalam penyampaian pesan tersebut akan diarahkan
serta diharapkan dapat menimbulkan dampak signifikan yang cepat dalam brand
awareness dan brand recognition. Ketepatan dalam memilih sumber pesan yang dapat
didasarkan pada atribut yang melekat pada selebgram tersebut (Irpansyah, 2019). Hal ini
berarti bahwa pemilihan selebgram juga dapat diambil melalui selebriti maupun
selebgram yang sangat memiliki banyak pengikut untuk memberikan ajakan
menggunakan barang, prodak maupun jasa yang sedang digunakan selebgram tersebut.
Endorsement dapat dikatakan sebagai bentuk promosi pada suatu produk yang
dijalankan maupun sedang digunakan oleh para selebriti maupun selebgram ini menjadi
ladang bisnis yang menggiurkan bagi banyak peminat maupun pengikut. Keterlibatan
beberapa tokoh selebriti maupun selebgram dengan pamor dan popularitas yang tinggi
dalam sebuah proses periklanan sebagai seorang selebgram akan menambah nilai
komersil pada suatu iklan (Putri,Patria, 2018).
Gambar 2.3
Piramida Kesadaran Merek
Berdasarkan piramida di atas mengenai tingkatan brand awareness, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Media Sosial
(Instagram)
Selebgram Endorsment
Brand Awareness
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Desain Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan tujuan spesifik (Sugiyono, 2019, hlm. 2) penelitian dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah, riset perlu melakukan desain riset
yang akan dilaksanakan. Rancangan penelitian ini merupakan permulaan perancangan,
sehingga para peneliti merancang desain atau desain sehingga pada akhirnya mereka akan
mendapatkan jawaban atas problem penelitian itu. Dalam penelitian ini, para peneliti telah
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
dijelaskan oleh spradley di (Sugiyono, 2019, hlm. 209) penelitian kualitatif yang
“Comparisons with one cultural field or several related domains", memperlihatkan bahwa
fokusnya adalah ranah tunggal atau beberapa ranah yang berhubungan dengan situasi sosial.
Dalam penelitian kualitatif, tekad fokus lebih didasarkan pada informasi terkini yang
dapat diperoleh dari situasi sosial (lapangan). (Sugiyono, 2019, hlm. 9) menjelaskan
penelitian kualitatif sebagai metode studi berdasarkan falsafah postpositivism, yang
digunakan untuk meneliti kondisi objek alami, (kebalikannya adalah sebuah eksperimen) di
mana para peneliti adalah sebagai instrumen utama, teknik pengumpulan data yang
ditriangulasi (dikombinasikan), analisis data induktif, dan penelitian kualitatif lebih bermakna
daripada generalisasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini, penulis akan membahas media sosial Instagram terhadap Brand
Awareness STIE Ekuitas melalui selebgram sebagai variabel moderator. Pada akhirnya,
penulis dapat menjelaskan data yang dikumpulkan dari pengamatan mereka sewaktu berada
di lapangan, kemudian menganalisis, dan mengklarifikasi melalui teknik-teknik seperti
wawancara kuisioner ,pengamatan, studi dokumenter dan hal-hal lainnya.
3.1.1 Tahap Pralapangan
Tahapan pra-lapangan peneliti sedang mengobservasi langsung apa subjek penelitian
dan objek akan dipelajari nanti. Peneliti memiliki tugas untuk melihat dan mengetahui
keseluruhan fenomena yang terjadi secara keseluruhan. Selain mengobservasi peneliti
mengadakan penelitian langsung untuk memperoleh dan menemukan rujukan ke fokus
penelitian ini. Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh penulis terletak di kampus STIE
Ekuitas Jl. Phh. Mustofa No.31, Neglasari, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa
Barat. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus hingga selesai.
3.3.1 Kuisioner
Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner
yang berisi pertanyaan sebagai instrumen penelitian. Menurut (Sugiyono, 2019, hlm. 199)
kuesioner adalah metode pengumpulan data kepada responden untuk dijawab dengan cara
memberi beberapa pertanyaan. Cara peneliti mengumpulkan data adalah dengan
menyebarkan kuesioner kepada subjek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu
diberikan kepada responden secara online melalui internet dengan menggunakan google
form. Teknik kuesioner ini efisien dan layak diterapkan untuk jumlah responden cukup besar
yang tersebar di wilayah yang luas. Kemudian peneliti meminta kesediaan subjek tersebut
untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
3.4.3. Verification
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif merupakan penarikan kesimpulan serta
verivikasi. menurut (Sugiyono, 2019, hlm. 252) bahwa: “kesimpulan dalam penelitian
kualitatif artinya merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau
gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif,
hipotesis atau teori”. dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Miles
and Huberman dalam (Sugiyono, 2019, hlm. 252) berpendapat bahwa kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, serta akan berubah Bila tidak ditemukan bukti-bukti
baru yang bertenaga dapat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA