Anda di halaman 1dari 22

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Pendahuluan

Akuntansi dapat dibagi dalam dua tipe, Akutansi dalam perusahaan dapat dibagi
menjadi 2 tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi
keuangan menitikberatkan pada laporan secara menyeluruh mengenai keuangan suatu
perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak ekstern. Sedangkan akuntansi
manajemen menitikberatkan menyusun laporan keuangan perbagian dalam suatu
perusahaan, yang digunakan oleh pihak intern.

OVERVIEW PERILAKU SISWA

Setelah mempelajari, materi ini, diharapkan siswa mampu :

1. Menjelaskan perbedaan dan persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi


manajemen
2. Menjelaskan pengertian akuntansi biaya
3. Menjelaskan posisi akuntansi biaya
4. Menjelaskan ruang lingkup akuntansi biaya
5. Menjelaskan biaya dan klasifikasi biaya
6. Membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur

POKOK MATERI

1. perbedaan dan persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajem


2. pengertian akuntansi biaya
3. posisi akuntansi biaya
4. ruang lingkup akuntansi biaya
5. biaya dan klasifikasi biaya
6. laporan keuangan perusahaan manufaktur

1-1
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen:


1. Keduanya merupakan system yang mengelola keuangan yang menghasilkan
laporan keuangan
2. Informasi yang diahsilkan keduanya merupakan dasar yang berguna bagi para
pemakai untuk mengambil keputusan.
Sedangkan perbedaannya adalah sebagai berikut:
Akuntansi manajemen Akuntansi keuangan
1. Pemakai utama Manajer organisasi pada Pihak luar (pihak ekstern)
berbagai tingkatan (pihak
intern)
2. Kriteria informasi Tidak terikat oleh kriteria Dibatasi/ terikat oleh
tertentu prinsip akuntansi yang lain
(standar akuntansi
keuangan)

3. Implikasi Memperhitungkan Memperhitungkan bagai


bagaimana peraturan dan mana mengukur dan
laporan akan menaikan gejala ekonomi.
mempengaruhi prilaku Pengaruh prilaku social
manajer merupakan pengeruh kedua
4. Fokus waktu Orientasi masa depan Orientasi masa lalu
5. Rentang Fleksibel, dari hari sampai Kurang fleksibel: bulanan,
puluhan tahun triwulan, tengah tahunan
6. Isi laporan Laporan terperinci untuk Laporan mencakup
setiap bagian, setiap ringkasan seluruh bagian
produk, dll perusahaan
7. Sifat informasi Lebih dominan unsur Unsur taksiran jauh lebih
taksiran sedikit (ketepatan
diutamakan)
8. Aktifitas Batas bidangnya kurang Bidangnya lebih jelas tidak
jelas, lebih banyak banyak menggunakan ilmu

1-2
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

menggunakan ilmu lain yang ada kaitannya


perekonomian, ilmu
keputusan, dan ilmu
prilaku

Pengertian dan Tujuan Akuntasi Biaya


Akuntansi biaya merupakan proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
pelaporan biaya pabrikasi, dan penjualan produk dan jasa. Dengan cara-cara tertentu,
serta penapsiran terhadap hasil-hasilnya. Akuntansi biaya merupakan suatu system
untuk mencapai tujuan berikut:
1. Menentukan harga pokok produk
2. Mengendalikan biaya
3. Memberikan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan tertentu.

Posisi Akuntansi Biaya


Atas dasar pengertian dan tujuan akuntansi biaya, dan ruanglingkup akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan, maka akuntansi biaya merupakn bagian dari
akuntansi manajemen, dan bagian akuntansi keuangan.
Tujuan akuntansi biaya dalam menentukan harga pokok untuk pengambilan keputusan
pihak intern, penyajian informasi untuk keputusan tertentu pihak intern, pengendalian
biaya, misalnya pengenalisisan penyimpanga, maka akuntansi biaya merupakan bagian
dari akuntansi manajemen. Apabila akuntansi biaya memproses suatu biaya dalam
rangka penentuan harga poko produk dan penjualan atas dasar biaya historis yang
ditujukan untuk penyusunan laporan keuangan (neraca, laporan rugi laba, dan laporan
posisi keuangan), maka akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan.

Ruang Lingkup Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya memberikan beberapa hasil akuntansi untuk perencanaan dan
pengendalian, khususnya pengumpulan, penyajian, dan analisis biaya yang dapat
membantu manajemen menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut:

1-3
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

1. Penyusunan dan pelaksanaan perencanaan dan anggaran untuk oprasi pada


kondisi ekonomi dan persaingan tertentu
2. Menentukan metode dan prosedur kalkulasi harga pokok
3. Menentukan nilai persediaan sebagai dasar yang mungkin akan mengurangi atau
meningkatkan biaya
4. Memilih beberapa alternative yang dapat meningkatkan pendapatan atau
menurunkan biaya

Biaya dan Klasifikasinya


Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian tersebut dalam hal ini akan
dibedakan antara pengertian biaya (cost), beban (expense), harga pokok, dan kerugian
(loss).
Biaya (cost) adalah suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya
untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat
masa yang akan datang.
Beban (expense) adalah biaya yang telah terajdi (expired cost) yang dikurangkan dari
penghasilan atau dibebankan pada periode yang bersangkutan, dimana pengorbanan
terjadi.
Harga pokok adalah biaya yang telah terjadi (expired cost) yang belum dibebankan/
dikurangkan dari penghasilan. Harga pokok ini membentu suatu kas (assets).
Kasifikasi Biaya
Pembagian biaya dihubungkan dengan suatu proses produksi dalam perusahaan industry
baik yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak langsung, yaitu berhubungan
dengan:
1. Produk
2. Volume produksi
3. Departemen manufaktur
4. Periode akuntansi

1-4
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk


Dalam perusahaan ini, biaya dibagi menjadi biaya yang berhubungan langsung dengan
produk yang dihasilkan disebut biaya produksi (production cost/ manufacturing cost/
factory cost). Dan biaya yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan produk
disebut beban komersial (comercial expense).
Biaya produksi pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis yaitu biaya bahan baku
langsung (direct material), biaya tenaga kerja langsung (direct labor), dan biaya
overhead pabrik (factory overhead cost). Gabungan biaya bahan baku langsung dan
biaya tenaga kerja langsung disebut biaya utama (prime cost), yaitu biaya yang
langsung membentuk produk jadi tanpa ada salah satu biaya maka tidak aka nada
produk yang dihasilkan, sedangakan gabungan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik disebut biaya konversi (conversion cost) yaitu biaya yang merubah
bahan baku menjadi barang jadi (finished goods).
Bahan baku langsung adalah bahan yang menjadi unsur utama dalam suatu produk.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja secara langsung merubah bahan baku
menjadi suatu produk dan pembebanan biayanya dapat ditelusuri pada setiap produk
yang dihasilkan.
Biaya overhead pabrik adalah seluruh biaya produksi selain biaya bahan baku langsung
dan biaya tenaga kerja langsung, biaya tersebut tidak dapat dibebankan secara langsung
pada suatu produk, meliputi biaya bahan baku tidak langsung (indirect material), tenaga
kerja tidak langsung (indirect labor), dan biaya produksi tidak langsung lainnya.
Bahan tidak langsung adalah bahan yang bukan menjadi unsur utama dalam suatu
produk. Sifatnnya hanya sebagai pelengkap atau memperlancar suatu proses produksi.
Tengan kerja tidak langsung adalah tenga kerja yang tidak mempunyai akibat langsung
pada pembentukan suatu produk, misalnya suvervisor pegawai bengkel dan
pemeliharaan, dan tenga administrasi pabrik.
Sedangkan beban komersial dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis biaya sesuai dengan
fungsi dalam perusahaan, yaitu beban pemasaran (marketing/ selling expense), beban
administrasi umum (general and administrative expenses).

1-5
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Beban pemasaran adalah semua jenis beban yang berhubungan dengan pelaksanaan dan
penjualan produk, sedangkan beban administrasi dan umum adalah semua jenis beban
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan secara keseluruhan.

Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi


Biaya dapat diklasifikasikan atas dasar perubahan yang terjadi pada volume produksi
atau produk yang dihasilkan atau produk yang dijual, terdiri dari biaya variable
(variable cost) dan biaya tetap (fixed cost).
Biaya variable mempunyai karakteristik antara lain:
1. Secara total biaya variable berubah sesuai dengan perubahaan volume produksi
2. Biaya perunit (satuan) relative tetap
3. Dapat ditelusuri kesetiap produk yang dihasilkan
4. Dapat dikendalikan oleh tingkat manajemen yang paling bawah, bahkan oleh
tingkat oprasional
Semua bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung adalah biaya variable,
sedangkan biaya overhead yang variable:
 Supplies (perlengkapan)
 Bahan bakar
 Biaya penerimaan barang
 Loyalty
 Biaya lembur
 Biaya telepon
Biaya tetap mempunyai karakteristik antara lain:
1. Secara total biaya ini tetap pada tingkatan volume produksi tertentu
2. Biaya perunit (satuan) selalu berubah sesuai dengan perubahan volume produksi
atau jumlah produk yang dihasilkan
3. Pengkuan biaya didasarkan pada kebijaksanaan manajemen atau metoda alokasi
biaya
4. Tanggungjawab pengendalian terletak pada tingkat manajemen tertentu
Dalam biaya produksi biaya tetap ada pada biaya overhead pabrik, misalnya antara lain:
 Gaji manajer produksi
 Penyusutan aktiva tetap
 Pajak bumi dan bangunan
 Asuransi pabrik

1-6
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

 Gaji mandor dan gaji administrasi pabrik


 Sewa
 Pemeliharaan dan perbaikan gedung
Ada beberapa jenis biaya yang mengandung biaya tetap dan biaya variable, namun yang
bersifat tetap relative kecil bila dibandingkan dengan sifat variabelnya. Jenis biaya ini
diklasifikasikan sebagai biaya semi variable (semi variable cost). Misalnya biaya listrik
sebagian ada yang bersifat tetap dan ada pula yang berubah sesuai dengan
penggunaannya, yaitu berdasarkan kilowatt.
Jenis biaya semi variable antara lain:
 Biaya listrik dan air
 Biaya pengawasan dan inspeksi
 Gaji departemen pembantu
 Pemeliharaan dan perbaikan mesin
 Asuransi kesehatan
 Pajak penghasilan karyawan yang ditanggung oleh pemberi kerja
Untuk tujuan analisis biaya, pada umumnya biaya hanya dibagi menjadi 2 yaitu biaya
variable dan biaya tetap. Analisis tersebut antara lain:
1. Penentuan biaya overhead pabrik dan biaya analisis pabrik, dan analisis selisih
2. Penyajian anggaran fleksibel dan analisis selisih
3. Analisi kontribusi margined an direct costing
4. Analisi break even point, biaya volume laba
5. Analisi diferensial
6. Analisi maksimalisasi, laba, dan minimalisasi biaya
7. Analisi anggaran modal

Biaya Dalam Hubungannya Dengan Departemen Pabrik


Bagian pabrik dapat dibagi menjadi 2 departemen produksi (producing department) dan
departemen jasa/ pelayanan/ pembantu (service department). Departemen produksi
adalah suatu bagian dalam pabrik yang mempunyai hubungan langsung dengan suatu
proses pembentukan produk. Biaya yang terjadi dalam departemen ini dapat langsung
dibebankan pada harga pokok produk yang dihasilkan dalam departemen tersebut.
Departemen jasa adalah bagian pabrik yang bersifat meberikan pelayanaan atas
kelancaran proses produksi yang berlangsung dalam departemen produksi, bahkan
departemen ini dapat pula memberikan jasa pada bagian selain departemen produksi,

1-7
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

misalnya departemen umum, departemen penjualan, dll. Biaya yang terjadi dalam
departemen jasa dialokasikan kedepartemen lain yang menikmatinya. Dalam hal ini
biaya dibagi menjadi biaya langsung departemen dan tidak langsung departemen (direct
and indirect departemental charges).
Biaya langsung departemen adalah biaya yang terjadi dan langsung dibebankan pada
departemen yang bersangkutan dimana biaya tersebut terjadi, sedangkan biaya tidak
langsung departemen adalah biaya yang terjadi dan tidak dapat langsung dibebankan
kesuatu departemen namun dibebankan kedepartemen yang menikmatinya melalui
alokasi dan distribusi biaya, misalnya biaya penyusutan gedung merupaka biaya tidak
langsung departemen.

Biaya Dalam Hubungannya Dengan Periode Akuntansi


Ditinjau dari segi periode akuntansi, biaya dapat diklasifikasikan menjadi pengeluaran
modal (capital expenditure), dan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure).
Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dikapitalisir, artinya pengeluaran yang
ditangguhkan pembebanannya. Pengeluaran ini disebut dengan harga pokok yang
membentuk atau dianggap sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran
yang langsung dianggap sebagai beban dan mengurangi pendapatan pada periode
akuntansi dimana pengeluaran tersebut terjadi.
Suatu pengeluaran dapat dinyatakan sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran
pendapatan tergantung pada:
1. Kebijaksanaan manajemen
2. Nilai pengeluaran, apakah relative besar atau kecil
3. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau tidak

System Biaya
System biaya (cost system) adalah serangkaian kegiatan dalam rangka menentukan
biaya produksi dan harga pokok produk dalam suatu proses produksi. Kegiatan dalam
system biaya mencakup:
1. Pengumpulan biaya produksi
2. Penentuan biaya produksi

1-8
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

3. Pelaporan biaya produksi


4. Analisis biaya produksi
System biaya dikenal ada dua macam, yaitu system biaya sesunggunhnya (actual cost
system), dan system biaya standar (standar cost system). System biaya sesungguhnya,
juga disebut system biaya historis (historical cost system), biaya dikumpulkan dan
diperhitungkan terhadap harga pokok produk berdasarkan biaya yang telah terjadi,
dalam suatu proses produksi. Sedangkan system biaya standar harga pokok produksi
dihitung berdasarkan biaya yang telah ditentukan dimuka (predetermined cost) baik dari
segi kualitas maupun nilai uangnya, kedua system tersebut dapat diterapkan baik dalam
job order costing maupun dalam proses costing.
Dalam situasi tertentu harga pokok produk diperhitungkan dengan biaya sesungguhnya
untuk biaya utama (prime cost) dan dengan biaya yang telah ditentukan dimuka untuk
biaya overhead pabrik. Hal ini dapat dikatakan bahwa system yang dianut adalah system
hybrid.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas berikut ini diberikan ilustrasi penggunaan
system biaya.
PT. Angin Ribut dalam membuat 1 (satu) unit produk menetapkan biaya (predetermined
cost) sebagai berikut:
a. Bahan baku 2 Kg @ Rp 1.000,00 = Rp 2.000,00
b. Tenaga kerja ½ jam @ Rp 3.000,00 = Rp 1.500,00
c. Biaya overhead pabrik 50% dari biaya bahan baku = Rp 1.000,00

Total biaya perunit (standar) = Rp 4.500,00

Produk yang dihasilkan 100 unit, dengan biaya berikut:


a. Bahan baku 205 Kg @ Rp 1.100,00 = Rp 225.500,00
b. Tenga kerja 45 jam @ Rp 3.200,00 = Rp 144.000,00
c. Biaya overhead pabrik sesungguhnya = Rp 140.000,00

= Rp 482.250,00

Metode Pengumpulan Biaya Produksi

1-9
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Dalam suatu proses produksi terdapat elemen biaya yaitu biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Pengumpulan biaya produksi tersebut
bergantung pada cara berproduksi:
1. Perusahaan yang memproduksi suatu produk berdasarkan pesanan (order) akan
melaksanakan kegiatannya setelah pesanan diterima, misalnya perusahaan
percetakan, furniture, dan galangan kapal. Perusahaan ini akan mengumpulkan
dana produksinya sesuai dengan pesanan yang diterimanya dengan kata lain
mengumpulkan biaya produksinya sesuai dengan pesanan yang diterimanya.
Dengan kata lain mengumpulkan biaya produksi untuk setiap jenis pesanan. Cara
ini disebut dengan pengumpulan biaya produksi berdasarkan pesanan (job order
costing).
2. Dipihak lain ada perusahaan yang memproduksi suatu produk berdasarkan
produksi masa, melakukan pengolahan produknya secara continue/ terus menerus
dalam rangka memenuhi permintaan pasar atau persediaan digudang misalnya
perusahaan tekstil, sepatu, makanan, dan minuman. Dalam perusahaan ini biaya
produksi dikumpulkan secara periodic (harian, mingguan atau bulanan) untuk
setiap departemen produksi. Cara pengumpulan biaya ini disebut pengumpulan
biaya produksi berdasarkan masa/ periodic (proses costing). Dalam suatu
perusahaan industry terkadang menggunakan kedua cara tersebut untuk
menghasilkan produknya. Misalnya perusahaan otomitife, satu pihak melakukan
pengumpulan biaya produksi untuk setiap pemesanan, jika produk yang akan
dihasilkan berdasarkan spesifikasi dari pemesan (misal mobil anti peluru), dipihak
lain dia memproduksi mobil secara masal untuk dipasarkan memenuhi
kepentingan umum walaupun tidak ada pesanan.
3. Suatu perusahaan industry terkadang menghasilkan berbagai jenis produk dari
bahan baku yang berbeda sesuai dengan permintaan pemesan, namun biaya
konversi yang sama maka pengumpulan biaya produksinya menggunakan
pendekatan yang dinamakan blended method (metode campuran), artinya biaya
bahan baku diperhitungkan untuk setiap pekerjaan (pesanan), namun biaya

1 - 10
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

konversinya dibebankan berdasarkan alokasi dalam departeman atau dalam


periode proses produksi yang bersangkutan.
4. Perusahaan yang memiliki jarak waktu yang relative pendek antara pembelian
bahan baku, proses produksi dan penjualan produk yang dihasilkannya sehingga
memungkinkan tidak materilnya persediaan bahan, barang dalam proses dan
barang jadi pada akhir periode yang sering disebut Just In Time (JIT), maka
pengumpulan biaya produksi dapat dilakukan dengan pendekatan yang dinamakan
Back Flush Costing/ Back Flush Accounting. Dalam pendekatan ini pemeblian
bahan baku tidak dicatat dalam rekening sendiri, melainkan langsung dicatat
dalam rekening Raw In Procces (RIP), dan pembebanan biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik dicatat langsung pada rekening harga pokok penjualan.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


Penentuan harga pokok produk adalah pembebanan unsur biaya produksi terhadap
produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi, artinya penentuan biaya yang
melekat pada produk jadi dan persediaan barang dalam proses. Cara penentuan harga
pokok produk ada 2 cara, yaitu Full Costing dan Variabel Costing.
Full Costing adalah penentuan harga pokok produk yang memperhitungkan semua
unsur biaya produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik yang bersifat variable ( variable cost) maupun yang bersifat tetap
(fixed cost) dengan kata lain biaya yang melekat pada produk jadi maupun persediaan
barang dalam proses terdiri dari:
 Biaya bahan baku langsung
 Biaya tenaga kerja langsung
 Biaya overhead pabrik variabel
 Biaya overhead pabrik tetap
Sedangkan variable costing/direct costing adalah penentuan harga pokok produk yang
hanya memasukkan unsure-unsur biaya produksi yang bersifat variable, yaitu
 Biaya bahan baku langsung
 Biaya tenaga kerja langsung

1 - 11
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

 Biaya overhead pabrik variable


Untuk memperjelas hal di atas berikut ini diberikan ilustrasi:

Metode Penentuan Harga pokok Produk


Jenis Biaya Full Costing Variable cost

Bahan baku Rp 400.000,00 Rp 400.000,00 Rp 400.000,00


Tenaga kerja Rp 650.000,00 Rp 650.000,00 Rp 650.000,00
langsung

Biaya overhead Rp 250.000,00 Rp 250.000,00 Rp 250.000,00


Pabrik; Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
-Varible
-Tetap

Total harga pokok produk Rp 1.600.000,00 Rp 1300.000,00

Proses Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya tidak menambah tahap proses dalam akuntansi keuangan(Akuntansi
Umum). Proses akuntansi biaya sama dengan proses akuntansi yang dibahas dalam
dasar akuntansi, hanya dalam akuntansi biaya akan menambah rekening Persediaan
bahan, Upah dan Gaji Overhead Pabrik Sesungguhnya, BiayaOverhed Pabrik
Dibebankan, Barang dalam proses, Persediaan Barang Jadi dan rekening-rekening lain
yang berhubungan dengan selisih biaya produksi.
Berikut ini disajikan hubungan antara rekening Umum dengan rekening Biaya Produksi

1 - 12
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Rek Umum Rekening Biaya Rek Umum

Kas Utang Usaha Bahan Brg Dlm Proses Brg Jadi HPP

Biaya Overhead Pabrik


Sesungguhnya
Biaya Di Muka

Persediaan Brg
Aktiva Tetap Akumulasi Dlm Proses
Pabrik Penyusutan

Biaya Lain
Pabrik

Utang Upah Upah


Dan Gaji Dan Gaji

Penjelasan:
1. Mencatat pembelian bahan langsung dan tidak langsung
2. Mencatat pembayaran utang usaha
3. Mencatat terjadinya biaya pabrik lain secara kredit
4. Mencatat pembayaran dimuka
5. Mencatat alokasi dan pembebanan biaya dimuka
6. Mencatat pembelian aktiva tetap
7. Mencatat pembayaran biaya pabrik lain
8. Mencatat perhitungan upah dan gaji
9. Mencatat pembayaran utang uapah dan gaji
10. Mencatat pemakaian bahan langsung
11. Mencatat pemakaian bahan tidak langsung

1 - 13
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

12. Mencatatpembebanan biaya penyusutan aktiva tetep pabrik


13. Mencatat pembebanan biaya pabrik lain
14. Mencatat pembebanan biaya tenaga kerja tidak langsung
15. Mencatat pembebanan biaya overhead pabrik
16. mencatat pembebanan biaya tenaga kerja langsung
17. Mencatat harga produk jadi
18. Mencatat harga pokok persediaan barang dalam proses pada akhir periode
akuntansi melalui ayat jurnal penyusutan yang pada awal periode berikutnya harus
dilakukan penyesuaian kembali mela;ui ayat jurnal pembalik; jika barang dalam
proses dianggap rekening nominal
19. Mencatat harga pokok produk yang dijual

Laporan Keuangan dalam Prusahaan Industri


Pada dasarnya laporan keunagan dalam perusahaan industri tidak berbeda dengan
perusahaan lainnya akan tetepi ada beberapa tambahanbaik dalam rekening yang
dilaporkan maupun pormat isi laporannya
1. Laporan Laba Rugi akan ditambah dengan Laporan Harga Pokok penjualan yang
mencerminkan perhitungan biaya produksi;
2. Dalam laporan neraca rekening persediaan terdiri dari;
a. Persediaan bahan
b. Persediaan barang dalam proses
c. Persediaan produk jadi
3. Laporan Perubahan Modal atau Laporan Laba Ditahan tidak mengalami
Perubahan
Untuk memperjelas proses akuntansi biaya dan laporan keuangan dalam
perusahaan industri, berikut ini diberikan contoh:

1 - 14
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

PT. BANDUNG SEJATI


NERACA
Per 31 Jan 2017

Aktiva
Aktiva lacar Rp. 366.000,00
Kas Rp. 152.000,00
Surat-surat berharga Rp. 626.200,00
Piutang dagang
Persediaan: Barang jadi Rp. 137.400,00
Brang dalam proses Rp. 468.600,00
Bahan Rp. 270.600,00

Beban dibayar dimuka Rp. 876.600,00


Total Aktiva Rp. 31.600,00
Aktiva Tetap Rp.2.052.400,00
Tanah Rp. 83.000,00
Gedung Rp. 1.161.200,00
Mesin dan Peralatan Rp. 3.286.000,00
Akumulasi Penyusutan Rp.(2.021.400,00)
Total Aktiva Tetap Rp.2.508.800,00
Total aktiva Rp.4.561.200,00

Kewajiban
Kewajiban Lancar
Utang Dagang Rp.1.106.000,00
Utang Pajak Lancar Rp. 71.400,00
Utang Obligasi (jatuh tempo) Rp. 40.000,00
Total Kewajiban Lancar Rp.1.271.400,00
Kewajiban jangka panjang
Utang Bank ANU Rp. 408.800,00
Total Kewajiban Rp.1.626.200,00

Equitas
Modal Saham Rp.1.056.000,00
Laba Ditahan Rp.1.879.000,00
Total Modal Rp.2.935.000,00
Total Kewajiban Ditahan Rp.4.561.200,00

1 - 15
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Soal :

1. dibeli secara kredit bahan baku Rp 200.000,00


2. digunakan bahan baku Rp 160.000,00 dan bahan pembantu Rp 24.000,00
3. gaji dan upah yang belum dibayar Rp 320.000,00, Pph 15%
4. distribusi upah dan gaji, uph langsung 60%, upah tidak langsung 15%, beban
penjualan 15%, beban adm. Dan umum 10%
5. biaya overhead pabrik dari :
- penyusutan Rp 17.000,00
- asuransi dibayar dimuka Rp 2.400,00
6. biaya overhead pabrik lain-lain Rp 53.000,00, dibayar tunai Rp 37.100,00 dan
sisanya secara kredit
7. diterima uang dari piutang sebesar Rp 410.000,00
8. dibayar utang dagang sebesar Rp 454.000,00 dan utang Pph Rp 71.400,00
9. dibebankan biaya overhead pabrik kebarang dalam proses
10. produk senilai Rp 640.000,00
11. penjualan sebesar Rp 768.000,00 tunai 40% dan sisanya kredit : harga pokok
penjualan Rp 576.000,00

Diminta :
Buatlah jurnal dari transaksi diatas

1 - 16
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

N DESCRIPTION DEBET KREDIT


O
1 Persediaan bahan Rp 200.000,00
Utang dagang Rp 200.000,00
2 Barang dalam proses Rp 160.000,00
BOP sesungguhnya Rp 24.000,00
Persediaan bahan Rp 184.000,00
3 Upah gaji Rp 320.000,00
Utang upah & gaji Rp 272.000,00
Utang Pph Rp 48.000,00
4 Barang dalam proses Rp 192.000,00
BOP sesungguhnya Rp 48.000,00
Beban penjualan Rp 48.000,00
Beban adm. & umum Rp 32.000,00
Upah dan gaji Rp 320.000,00
5 BOP sesungguhnya Rp 19.400,00
Akumulasi penyusutan Rp 17.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp 2.400,00
6 BOP sesungguhnya Rp 53.000,00
Kas Rp 37.100,00
Utang dagang Rp 15.900,00
7 Kas Rp 410.000,00
Piutang usaha Rp 410.000,00
8 Utang dagang Rp 454.000,00
Utang Pph Rp 71.400,00
Kas Rp 525.400,00
9 Barang dalam proses Rp 144.400,00
BOP sesungguhnya Rp 144.400,00
10 Persediaan barang jadi Rp 640.000,00
Barang dalam proses Rp 640.000,00
11 Kas Rp 307.200,00
Piutang dagang Rp 460.800,00
Penjualan Rp 768.000,00
Harga pokok penjualan Rp 576.000,00
Persediaan barang jadi Rp 576.000,00

1 - 17
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

SURAT BERHARGA
So Rp 152,000.00 N Rp 152,000.00

PIUTANG DAGANG
So Rp 626,200.00 7 Rp 410,000.00
11 Rp 460,800.00 N Rp 677,000.00
Rp 1,087,000.00 Rp 1,087,000.00

BARANG JADI
So Rp 137,400.00 7 Rp 576,000.00
10 Rp 640,000.00 N Rp 201,400.00
Rp 777,400.00 Rp 777,400.00

BARANG DALAM PROSES


So Rp 468,600.00 10 Rp 640,000.00
2 Rp 160,000.00 So Rp 325,000.00
4 Rp 192,000.00 Rp 965,000.00
9 Rp 144,400.00
Rp 965,000.000

UTANG UPAH DAN GAJI


So Rp 272,000.00 N Rp 272,000.00

UTANG PPh
BUKU BESAR 8 Rp 71,400.00 N Rp 71,400.00
KAS
So Rp 366,000.00 6 Rp 37,100.00
7 Rp 410,000.00 8 Rp 525,400.00
11 Rp 307,200.00 N Rp 520,000.00
Rp 1,083,200.00 Rp 1,083,200.00

1 - 18
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

UTANG PPh KARYAWAN


N Rp 48,000.000 3 Rp 48,000.00 UPAH DAN GAJI
3 Rp 320,000.00 4 Rp 320,000.00

UTANG OBLIGASI (JT)


BAHAN N Rp 40,000.00 So Rp 40,000.00
So Rp 270,600.00 2 Rp 184,000.00
1 Rp 200,000.00 N Rp 286,600.00
Rp 470,600.00 Rp 470,600.00 UTANG BANK "ANU"
N Rp 208,800.00 So Rp 408,800.00

BEBAN DIBAYAR DIMUKA


So Rp 31,600.00 5 Rp 2,400.00 MODAL SAHAM
N Rp 29,200.00 N Rp 1,056,000.00 So Rp 1,056,000.00
Rp 31,600.00 Rp 31,600.00

TANAH LABA DITAHAN


So Rp 83,000.00 N Rp 83,000.00 N Rp 1,991,000.00 So Rp 1,879,000.00
L Rp 112,000.00
Rp 1,991,000.00 Rp 1,991,000.00

Keterangan :
GEDUNG So = Saldo
So Rp 1,161,200.00 N Rp 1,161,200.00 N = Neraca
R/L = Rugi/Lab

BEBAN PENJUALAN
4 Rp 48,000.00 R/L Rp 48,000.00
AKUMULASI PENYUSUTAN
N Rp 2,038,400.00 So Rp 2,021,400.00
1 Rp 17,000.00 BEBAN ADM.
6 Rp 2,038,400.00 4 Rp 32,000.00 R/L Rp 32,000.00

PENJUALAN
UTANG DAGANG R/L Rp 768,000.00 11 Rp 768,000.00
8 Rp 454,000.00 So Rp 1,106,000.00
N Rp 867,900.00 1 Rp 200,000.00
Rp 1,321,900.00 6 Rp 15,900.00 HARGA POKOK PENJUALAN
Rp 1,321,900.00 11 Rp 576,000.00 R/L Rp 576,000.00

BOP SESUNGGUHNYA
2 Rp 24,000.00 9 Rp 144,400.00
4 Rp 48,000.00
5 Rp 19,400.00
6 Rp 53,000.00
Rp 144,400.00 Rp 144,400.00

1 - 19
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

PT ANGARAKSA JAYA
Laporan Harga Pokok Penjualan
Untuk Bulan Yang Berakhir 28 Februari 2005

1. Bahan Baku :
Persediaan Bahan-awal Rp 270.600,00
Pembelian Rp 200.000,00
Bahan Siap Digunakan Rp 470.000,00
Pemakaian Bahan Pembantu Rp 24.000,00
Persediaan Barang Akhir Rp 286.000,00
Rp 310.000,00
Penggunaan Bahan Baku Rp 160.000,00

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp


192.000,00
3. Biaya Overhead Pabrik Rp
144.400,00
Total Biaya Produksi (Total Manufacturing Cost) Rp 496.400,00

4. Barang Dalam Proses Awal Rp 468.600,00


Rp 965.000,00

Barang Dalam Proses Akhir Rp 325.000,00


Harga Pokok Produk Jadi (Cost Of Goods Manufactured) Rp 640.000,00

5. Persediaan Barang Jadi Awal Rp 137.400,00


Barang Siap Untuk Dijual Rp 777.400,00

6. Persediaan Barang Jadi Akhir Rp 201.400,00


Harga Pokok Penjualan Rp 576.000,00

PT ANGARAKSA JAYA
Laporan Harga Pokok Penjualan
Untuk Bulan Yang Berakhir 28 Februari 1995

Penjualan Rp 768.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp 576.000,00
Laba Bruto Rp 192.000,00
Beban Penjualan Rp 48.000,00

1 - 20
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Beban Administrasi Rp 32.000,00


Rp 80.000,00
Laba Operasi Bersih Rp 112.000,00

PT ANGGARAKSA JAYA
NERACA DAN LABA DITAHAN
Per 28 Februari 1995

Aktiva
Aktiva Lancar
Kas Rp 520.700,00
Surat-Surat Berharga Rp 152.000,00
Piutang Dagang Rp 677.000,00
Persediaan : Barang Jadi Rp 201.400,00
Barang Dalam Proses Rp 325.000,00
Bahan Rp 286.600,00
Total Persediaan Rp 813.000,00
Beban Dibayar Dimuka Rp 29.200,00
Total Aktiva Lancar Rp 2.191.800,00
Aktiva Tetap
Tanah Rp 83.000,00
Gedung Rp 1.161.200,00
Mesin Dan Peralatan Rp 3.286.000,00
Akumulasi Penyusutan Rp (2.038.400,00)
Total Aktiva Tetap Rp 2.491.800,00
Total Aktiva Rp 4.683.700,00

Kewajiban
Kewajiban Lancar
Utang Dagang Rp 867.900,00
Utang Obligasi (Jatuh Tempo) Rp 40.000,00
Utang Pph Rp 48.000,00
Utang Upah dan Gaji Rp 272.000,00
Total Kewajiban Lancar Rp 1.227.900,00
Kewajiban Jangka Panjang
Utang bank ANU Rp 408.800,00
Total Utang Rp 1.636.700,00

Modal
Modal Saham

1 - 21
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
POLITEKNIK
NEGERI BAB 1
SISTEM BIAYA DAN AKUTANSI BIAYA
BANDUNG

Laba Ditahan-Awal Rp 1.879.000,00


Laba Bulan Ini Rp 112.000,00
Laba Ditahan-Akhir Rp 1.991.000,00
Total Modal Rp 3.047.000,00
Total Kewajiban Dan Modal Rp 4.683.700,00

1 - 22

Anda mungkin juga menyukai