Anda di halaman 1dari 30

Kerangka Konseptual (Conceptual Framework)

Kerangka Konseptual menetapkan konsep yang


mendasari pelaporan keuangan.

Untuk Apa Kerangka Konseptual ?


► Pembuatan aturan harus dibangun di atas konsep yang
mapan.

► Memungkinkan pembuat standar untuk mengeluarkan


pernyataan yang lebih berguna dan konsisten dari
waktu ke waktu.

2-1 LO 1
Kerangka Konseptual

Rangkuman Kerangka Konseptual


Tiga Tingkatan:
◆ Tingkat Pertama = Tujuan Pelaporan Keuangan

◆ Tingkat Kedua = Karakteristik Kualitatif dan Elemen-


Elemen Laporan Keuangan

◆ Tingkatan Ketiga = Pengakuan, Pengukuran, dan


Konsep Pengungkapan.

2-2 LO 1
ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan
usaha 2. Pengakuan
Tingkat Ketiga
pendapatan
3. Unit moneter “bagaimana"—
4. Periodisasi
3. Pengakuan beban implementasi
5. Akrual 4. Pengungkapan
penuh

KARAKTERISTIK
KUALITATIF ELEMEN
1. Kualitas Dasar 1. Aset
2. Liabilitas
Tingkatan Kedua
2. Kualitas Penghubung
Peningkat 3. Ekuitas
4. Pendapatan antara tingkat 1
5. Beban dan 3

TUJUAN
Memberikan informasi
tentang entitas pelapor
yang berguna bagi Tingkat Pertama
ILUSTRASI pihak-pihak yang “mengapa"—tujuan
Kerangka Konseptual membutuhkan.
Pelaporan Keuangan
akuntansi

2-3
Tujuan Dasar

“Untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas


pelapor yang berguna bagi investor saat ini dan yang
akan datang, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya
dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber
daya kepada entitas.

2-4 LO 1
Konsep Dasar

Karakteristik Kualitatif
Informasi Akuntansi
Karakteristik Kualitatif informasi akuntansi membedakan
informasi yang lebih baik (lebih berguna) dengan informasi
yang kurang baik (kurang berguna) untuk tujuan
pengambilan keputusan.

2-5 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Relevansi

Agar relevan, informasi akuntansi harus mampu membuat


perbedaan dalam suatu keputusan.

2-6 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Relevansi

Informasi keuangan memiliki nilai prediksi jika nilai tsb dapat


dijadikan sebagai masukan oleh investor untuk memprediksi masa
depan.
2-7 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Relevansi

Informasi yang relevan juga membantu pengguna mengkonfirmasi


atau mengoreksi ekspektasi sebelumnya.

2-8 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Relevansi

Informasi disebut material jika penghilangan, salah saji atau


pengaburan informasi dapat memengaruhi keputusan yang dibuat
pengguna berdasarkan informasi keuangan yang dilaporkan.
2-9 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Representasi Tepat

Representasi tepat berarti angka dan deskripsinya sesuai dengan


apa yang benar-benar ada atau terjadi.

2-10 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Representasi Tepat

Lengkap berarti bahwa semua informasi yang diperlukan untuk


pengguna telah disediakan.

2-11 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Representasi Tepat

Netralitas berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih informasi


untuk mendukung satu pihak yang berkepentingan atas yang lain.

2-12 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Dasar—Representasi Tepat

Informasi yang bebas dari kesalahan akan menjadi lebih akurat.

2-13 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk
perusahaan yang berbeda dianggap dapat dibandingkan.

2-14 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Verifikasi terjadi ketika pengukur independen, dengan menggunakan


metode yang sama, memperoleh hasil yang serupa.

2-15 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Ketepatan Waktu berarti tersedianya informasi bagi pembuat


keputusan pada waktu yang tepat sehingga dapat mempengaruhi
keputusan mereka.
2-16 LO 2
Karakteristik Kualitatif

Kualitas Peningkat

Pengklasifikasian dan penyajian informasi yang jelas dan ringkas


membuat informasi tersebut dapat dipahami.

2-17 LO 2
Elemen Dasar
Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Aset Sumber daya ekonomik kini yang


dikendalikan oleh entitas sebagai akibat
peristiwa masa lalu.
Liabilitas

Ekuitas

Pendapatan

Beban
2-18 LO 2
Elemen Dasar
Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Aset
Kewajiban kini entitas untuk mengalihkan
sumber daya ekonomik sebagai akibat
Liabilitas
peristiwa masa lalu.

Ekuitas

Pendapatan

Beban
2-19 LO 2
Elemen Dasar
Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Aset

Liabilitas

Kepentingan residual dalam aset entitas


Ekuitas
setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.

Pendapatan

Beban
2-20 LO 2
Elemen Dasar
Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Aset

Liabilitas

Ekuitas Peningkatan aset, atau penurunan


liabilitas, yang menghasilkan peningkatan
ekuitas, selain yang berkaitan dengan
Pendapatan
kontribusi dari pemegang klaim ekuitas.

Beban
2-21 LO 2
Elemen Dasar
Elemen-Elemen Laporan Keuangan

Aset

Liabilitas

Ekuitas

Pendapatan Penurunan aset, atau peningkatan


liabilitas, yang mengakibatkan penurunan
Beban ekuitas, selain yang berkaitan dengan
distribusi ke pemegang klaim ekuitas.
2-22 LO 2
Konsep Pengakuan, Pengukuran, dan
Pengungkapan

Konsep ini menjelaskan bagaimana perusahaan harus mengakui,


mengukur, dan melaporkan elemen dan peristiwa keuangan.

Konsep Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan


ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas Ekonomi 1. Pengukuran 1. Biaya
2. Kelangsungan
Usaha 2. Pengakuan
Pendapatan
3. Unit Moneter
4. Periodisasi
3. Pengakuan Beban
5. Akrual 4. Pengungkapan
Penuh

2-23 LO 3
Asumsi

Entitas Ekonomi (Economic Entity) – perusahaan


memisahkan kegiatan usaha dengan kegiatan pribadi
pemilik.

Kelangsungan Usaha (Going Concern) - perusahaan


bertahan cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmen.

Satuan Moneter (Monetary Unit) – dapat diukur dengan


satuan mata uang.

Periodisasi (Periodicity) - perusahaan dapat membagi


kegiatan ekonominya ke dalam periode waktu.

Basis Akrual (Accrual Basis) – transaksi dicatat pada


2-24 periode terjadinya peristiwa tersebut. LO 3
Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip Pengukuran (Measurements)


◆ Harga Perolehan (Historical Cost) umumnya dianggap
sebagai representasi yang tepat dari jumlah yang dibayarkan
untuk item tertentu.

◆ Nilai Wajar (Fair value) didefinisikan sebagai “harga yang


akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.”

IAI telah memberikan pilihan kepada perusahaan untuk menggunakan nilai


wajar sebagai dasar pengukuran aset dan liabilitas.
2-25
Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue


Recognition)
Ketika sebuah perusahaan setuju untuk melakukan layanan atau
menjual produk kepada pelanggan, ia memiliki kewajiban
kinerja.

Mengharuskan perusahaan mengakui pendapatan pada periode


akuntansi di mana kewajiban kinerja dipenuhi.

2-26 LO 4
Prinsip Dasar Akuntansi

Pengakuan Beban (Expenses Recognition) -


Arus keluar atau penggunaan aset atau timbulnya kewajiban
selama suatu periode sebagai akibat dari penyerahan atau
produksi barang dan/atau pemberian jasa.

2-27 LO 4
Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip Pengungkapan Penuh (Full


Disclosure)
Menyediakan informasi yang cukup penting untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pengguna.

Disediakan melalui:
◆ Laporan Keuangan

◆ Catatan Atas Laporan Keuangan

◆ Informasi tambahan

2-28 LO 4
Kendala Biaya

Perusahaan harus mempertimbangkan biaya penyediaan


informasi terhadap manfaat yang dapat diperoleh.

◆ Penggunaan analisis biaya-manfaat sebelum membuat


informasi.

◆ Manfaat yang didapat harus melebihi biaya yang


dikeluarkan.

2-29 LO 4
TERIMA KASIH

2-30

Anda mungkin juga menyukai