Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“TUJUAN PERUSAHAAN DAN STRATEGI UNTUK MENCAPAI TUJUAN”

Dosen Pengampu
Dr. Sarwani, SE, M.Si, Ak, CA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Liwa Urrahmah (1810313120052)
2. Tania Rahmah Febrianti (1810313120058)
3. Raya Mercury Andreini (1810313220034)
4. Rebecha Priscilla (1810313120054)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah yang kami susun ini membahas “TUJUAN PERUSAHAAN DAN
STRATEGI UNTUK MENCAPAI TUJUAN”dimana penjelasan lanjutnya akan dibahas
secara lengkap dalam bagian isi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan dengan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, 12 Februari 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Tujuan Perusahaan.....................................................................................................2
2.2 Konsep Strategi...........................................................................................................4
2.3 Strategi Tingkat Korporat.........................................................................................5
2.4 Strategi Tingkat Unit Bisnis.......................................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan
strategi yang telah dibuat oleh top management perusahaan. Suatu strategi dapat
berbeda sesuai dengan tipe organisasi. Dengan demikian pengendalian disesuaikan
dengan kebutuhan strategi yang telah ditetapkan. Strategi yang berbeda pula, sehingga
diperlukan perhatian yang kontinu dalam mendesain system pengendalian.
Strategi merupakan rencana untuk mencapaia tujuan-tujuan organisasi. Bab ini
akan membahas berbagai tujuan sebuah organisasi. Pembahasan lebih lanjut meliputi
konsep dan pengertian strategi, strategi tingkatan perusahaan dan strategi tingkat
usaha, serta pengaruh strategi terhadap desain system pengendalian.

1.2       Rumusan Masalah
1). Apa itu tujuan perusahaan?
2). Seperti apa konsep strategi untuk mencapai tujuan perusahaan?
3). Apa itu strategi tingkat korporat?
4). Apa itu strategi unit bisnis?

1.3       Tujuan Makalah
1). Menjelaskan tujuan perusahaan.
2). Mendeskripsikan konsep strategi perusahaan.
3). Menjelaskan tingkatan strategi.
4). Menjelaskan strategi unit bisnis

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Tujuan Perusahaan
Menurut Glueck, tujuan organisasi (perusahaan) adalah hasil-hasil akhir yang dicari
untuk dicapai oleh organisasi (perusahaan) dengan keberadaan dan kegiatan-kegiatannya.
Tujuan perusahaan berisi pernyataan-pernyataan yang menentukan target-target khusus untuk
dicapai dalam jangka waktu tertentu pada periode yang akan datang.
Tujuan perusahaan ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak (Chief Executive
Officer – CEO) perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang
diberikan oleh para manajer senior lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan
direksi. Pada kebanyakan perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan biasanya dirancang oleh para
pendirinya serta berlaku untuk generasi-generasi selanjutnya.
Tujuan perusahaan umumnya adalah sebagai berikut:
1) Profitabilitas
Umumnya, di dalam bisnis menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling
penting. Dalam hal ini, profitabilitas terdiri dari dua rasio, yaitu persentase margin laba
(profit margin percentage) dan perputaran investasi (investment turnover).

Pendapatan−Beban Pendapatan
ROI= x
Pendapatan Investasi
Contoh:

$ 10.000−$ 9.500 $ 10.000


x =12,5 %
$ 10.000 $ 4.000
Rasio pertama pada perhitungan diatas disebut persentase margin laba
$ 10.000−$ 9.500
Profit Margin Percentage = =5 %
$ 10.000
dan rasio kedua merupakan perputaran investasi.
$ 10.000
Investment Turnover = =2,5 kali
$ 4.000
Investasi pada rasio tersebut mengacu pada investasi para pemegang saham, yang terdiri
dari penerbitan saham dan laba ditahan. Salah satu tanggung jawab manajemen adalah
menjaga keseimbangan diantara dua sumber utama pendanaan, yaitu utang dan ekuitas.
Investasi pemegang saham (ekuitas) merupakan jumlah pendanaan yang diperoleh bukan
melalui utang, yaitu dengan cara meminjam. Profitabilitas mengacu pada laba dalam
jangka panjang, bukan laba kuartal atau tahun berjalan. Banyak pengeluaran pada periode
berjalan mengurangi laba saat ini, namun meningkatkan laba jangka panjang. Contohnya
adalah jumlah yang dikeluarkan untuk iklan atau R&D. Dalam konteks praktis,
profitabillity yang dimaksud bisa berupa pendapatan (revenue), jumlah laba maupun
presentase laba.

2
2) Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Yang dimaksud nilai pemegang saham (Shareholder Value) disini konsepnya adalah
tujuan yang semestinya bagi perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai
pemegang saham (mengacu pada harga pasar saham perusahaan). Diyakini bahwa
mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara yang lebih baik dalam menetapkan
tujuan perusahaan. Ada dua alasan untuk hal tersebut, yaitu:
 Istilah “memaksimalkan” menyiratkan bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan
jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Dalam pihak manajemen
yang mengidentifikasi seluruh alternatif yang ada maupun efeknya terhadap
profitabilitas.
 Kedua, upaya untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan
utama, bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak
organisasi/perusahaan. Karena manajer seringkali ingin berperilaku etis dan
mempertimbangkan kepentingan stakeholder lainnya di luar pemegang saham.
Namun, perusahaan tetap harus melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan laba
seperti menurunkan biaya (tanpa mempengaruhi elemen lainnya), meningkatkan biaya
yang dapat menghasilkan peningkatan pendapatan yang lebih besar dari rasio semula,
atau meningkatkan biaya yang dapat menghasilkan peningkatan laba tanpa harus
menambah investasi sebesar proporsional.
3) Risiko
Tingkat kemauan perusahaan dalam mengambil risiko memiliki pengaruh yang besar
terhadap upaya perusahaan untuk meningkatkan profitabilitasnya. Tingkat pengambilan
risiko berbeda-beda tergantung kepribadian manajer atau individu di jajaran manajemen,
tetapi perusahaan biasanya selalu memiliki batasan dalam pengambilan risiko. Karena di
sejumlah perusahaan menyatakan bahwa tanggung jawab utama manajemen adalah
menjaga aset-aset perusahaan, sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua.
4) Pendekatan Multiple Stakeholder
Seperti yang sudah kita ketahui, perusahaan terlibat dalam tiga jenis pasar, yaitu:
 Pasar modal (capital market), dimana para pemegang saham publik merupakan
konstituen yang sangat penting (mencari suatu dana).
 Pasar produk (product market), dimana para konsumenlah yang menjadi
konsitituennya (menjual barang atau jasa).
 Pasar faktor (factor market), dimana yang menjadi konsitituen utamanya adalah
pegawai dan pemasok perusahaan serta berbagai komunitas yang menyediakan
sumber daya dan menjadi tempat beroperasinya perusahaan (sumber daya).
Berdasarkan penjelasan diatas, bisa terlihat bahwa sebuah perusahaan bertanggung jawab
kepada banyak stakeholders, yaitu: pemegang saham, konsumen, pegawai, dan pemasok.
Oleh sebab itu, sebaiknya sistem pengendalian manajemen harus mengidentifikasi tujuan-
tujuan dari setiap kelompok ini dan mengembangkan sistem penilaian (scorecard) untuk
mengawasi dan menilai kinerja mereka.

3
2.2       Konsep Strategi
Secara umum diketahui bahwa strategi adalah arah umum yang akan dituju
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan merumuskan strategi dengan
mencocokkan kompetensi inti (apa yang dapat dilakukan perusahaan secara paling baik
diantara pesaing dan apa yang dapat menambahkan nilai secara signifikan bagi pelanggan)
yang dimilikinya dengan peluang yang ada dalam industri.
Sistem perumusan strategi menghasilkan keluaran yang penting bagi organisasi, yaitu
strategi. Ketepatan pemilihan strategi akan menjadi penentu efektifitas dan efisiensi
pemanfaatan seluruh sumber daya organisasi dalam perwujudan visi organisasi. Dalam
lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen, strategi untuk mewujudkan misi dan visi
organisasi juga memerlukan penyesuaian bahkan perubahan manakala hasil pemantauan
terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri menuntut hal itu.
Strategi dirumuskan melalui tujuh langkah utama, yaitu :
1). Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan dimasa depan.
2). Penentuan misi, visi, keyakinan dasar, dan tujuan organisasi.
3). Analisis intern dan ekstern atau analisis SWOT
4). Analisis portofolio korporat
5). Perumusan peluang dan masalah utama
6). Identifikasi dan evaluasi alternative strategi
7). Perumusan strategi
Jika digambarkan langkah-langkah perumusan strategi adalah sebagai berikut :

4
Perumusan strategi merupakan proses yang digunakan oleh eksekutif senior untuk
mengevakuasi keunggulan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman yang ada di
lingkungan, kemudian memutuskan strategi yang menyesuaikan antara kompetensi inti
perusahaan dengan peluang perusahaan. Strategi dapat ditemukan pada dua tingkatannya,
yaitu: strategi tingkat korporat (untuk organisasi keseluruhan) dan strategi unit bisnis (untuk
unit bisnis dalam organisasi).

2.3 Strategi Tingkat Korporat


Strategi korporat adalah mengenai keberadaan di tengah-tengah bauran bisnis (mix of
business) yang tepat. Dimana strategi ini lebih berkenaan tentang apakah perusahaan sudah
ada dalam bauran bisnis yang benar, sehingga fokusnya lebih pada dimana perusahaan akan
berkompetisi daripada bagaimana perusahaan akan berkompetisi. Masalah yang seringkali
muncul pada tingkat korporat adalah definisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi
dan penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut. Analisis strategi korporat akan
menghasilkan keputusan yang melibatkan bisnis yang akan ditambah, bisnis yang akan
dipertahankan, bisnis yang akan ditekankan, bisnis yang akan dikurangi, bisnis yang akan
didivestasi.

5
Berkaitan dengan strategi tingkat korporat, perusahaan dapat diklasifikasikan ke
dalam salah satu dari ketiga kategori berikut ini.
1). Perusahaan dengan industri tunggal (single industry firm), adalah perusahaan yang hanya
beroperasi dalam satu lini bisnis (contohnya dalam industri minyak, Exxon-Mobil).
2). Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan (related diversified firms), beroperasi
dalam beberapa industri, tetapi masih saling terkait satu sama lain sehingga antar unit
bisnis masih dapat berbagi sumber daya dan kompetensi inti yang sama. Sinergi operasi
terdiri dari dua jenis hubungan lintas unit bisnis:
 Kemampuan untuk membagi sumber daya umum
 Kemampuan untuk membagi kompetensi inti umum.
Karekteristik dari perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan adalah perusahaan
memiliki kompetensi inti yang bermanfaat bagi banyak unit bisnis perusahaan.
Perusahaan ini tumbuh dengan cara meningkatkan kompetensi inti yang dikembangkan
dalam salah satu bisnisnya saat perusahaan melakukan diversifikasi ke bisnis lain.
Contohnya adalah P&G (beberapa lini produk menggunakan teknologi chemical yang
relatif sama dan banyak lini produk dapat dipasarkan pada jalur yang sama bersamaan).
3). Perusahaan dengan bisnis yang tidak berhubungan (unrelated diversified firms),
beroperasi dalam bisnis yang tidak saling berhubungan satu sama lain. Karena memiliki
sedikit kesamaan, sehingga operating synergy antar unit bisnis hanya sedikit dan
hubungan antar unit bisnis bersifat murni finansial (contoh, textron, yang menghasilkan
alat tulis, helikopter, gergaji besar, dan lain-lain).

Menurut penelitian, kinerja perusahaan dengan industri yang saling berhubungan


adalah yang paling baik, disusuls perusahaan dengan industri tunggal dan terakhir perusahaan
dengan industri yang tidak saling berhubungan. Alasannya adalah kantor pusat perusahaan

6
dengan industri yang saling berhubungan dapat mentransfer kompetensi inti dari satu unit
bisnis ke unit bisnis lainnya. Kinerja perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
mungkin akan memburuk jika dipecah menjadi perusahaan yang terpisah, karena perusahaan
dengan diversifikasi yang berhubungan dapat mengeksploitasi sistem operasi secara lintas
unit bisnis. Sedangkan perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan di lain pihak,
tidak memiliki sinergi operasi.
Strategi korporat merupakan satu rangkaian dengan strategi usaha tunggal pada satu
sisi, dan usaha diversifikasi yang tidak berhubungan pada sisi yang lain. Masalah utama bagi
pendesain sistem pengendalian tidak menyangkut tentang kapan dan bagaiaman perusahaan
seharusnya memilih satu dari tiga strategi perusahaan diatas, karena pemilihan strategi ini
merupakan tanggung jawab manajer puncak. Yang diperlukan adalah mencocokan sistem
pengendalian tesebut denganstrategi yang telah ditetapkan

2.5       STRATEGI UNIT BISNIS


Unit bisnis dalam suatu perusahaan, akan bersaing dengan unit bisnis dalam
perusahaan lain (contoh, P&G unit Pampers dengan KAO unit Mamypoko). Strategi unit
bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif
dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi.
Strategi unit bisnis bergantung pada dua aspek yang saling berkaitan, yaitu: misi dan
keunggulan kompetitif.

1). Misi Unit Bisnis


Umumnya pada perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan, tugas manajer senior
adalah mengalokasikan penggunaan kas yang diperoleh dari unit bisnis untuk mendanai
pertumbuhan unit bisnis lainnya. Terdapat beberapa model yang digunakan untuk
membantu manajer level korporasi mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif. Dua
model perencanaan (penggolongan unit bisnis) yang sering digunakan adalah Model BCG
(Boston Consulting Group) dan Model Perencanaan General Electric. Dua model ini
memiliki metode yang berbeda dalam menentukan misi untuk setiap unit bisnis, tapi
kedua model ini sama-sama membagi unit bisnis ke dalam empat jenis misi, yaitu:
bangun (build), pertahankan (hold), panen (harvest), dan divestasi (divest).

7
 Unit bisnis yang termasuk kuadran bintang menghasilkan jumlah kas yang besar
karena market leadershipnya tetapi juga butuh kas yang banyak untuk
mempertahankan kekuatan kompetitifnya di pasar. Misi unit ini adalah
mempertahankan (hold), dimana strategi ini diarahkan pada perlindungan pangsa
pasar unit bisnis dan posisi persaingan.
 Unit bisnis yang termasuk dalam kuadran sapi perah kas adalah sumber utama kas
untuk perusahaan. Pangsa pasar relatif tinggi, mempunyai biaya per unit paling
rendah sehingga menghasilkan laba paling tinggi. Karena sudah low cost, unit bisnis
ini tidak lagi membutuhkan banyak kas sehingga kas yang mereka dapatkan tidak lagi
sepenuhnya harus digunakan oleh unit bisnis ini. Misi unit bisnis ini adalah panen
(harvest), yang memiliki tujuan memaksimalkan jangka pendek dan arus kas, bahkan
dengan mengorbankan pangsa pasar.
 Unit bisnis yang termasuk kuadran tanda tanya adalah pengguna kas utama. Hal ini
digunakan untuk pengembangan produk, pasar, dan kapasitas. Pengeluaran kas
tersebut digunakan untuk membangun market leadership dalam jangka pendek yang
sebenarnya akan menekan profit. Tetapi pangsa pasar yang meningkat nantinya akan
menghasilkan profitabilitas jangka panjang. Misi unit bisnis ini adalah membangun
(build), yang menyiratkan tujuan menambah pangsa pasar, bahkan dengan
mengorbankan laba jangka pendek dan arus kas.
 Unit bisnis dalam kuadran anjing mempunyai posisi persaingan yang lemah dan
berada dalam industri yang kurang menarik. Misinya adalah divestasi, yang
menunnjukan suatu keputusan untuk mundur dari bisnis melalui proses likuidasi
pelahan-lahan atau penjualan segera.

2). Keunggulan Kompetitif Unit Bisnis


Setiap unit bisnis harus mengembangkan keunggulan kompetitif agar dapat
menyelesaikan misinya. Dalam mengembangkan keunggulan kompetitif unit bisnis, perlu
diperhatikan tiga hal yaitu bagaimana struktur industri tempat unit bisnis beroperasi,

8
bagaimana seharusnya unit bisnis menggali struktur industri tersebut, dan apa yang akan
menjadi dasar keunggulan kompetitif unit bisnis tersebut. Michael Porter
mendeskripsikan dua pendekatan analisis untuk mengembangkan keunggulan kompetitif,
yaitu industry analysis dan value chain analysis.
a) Analisis Industri (Industry Analysis)
Menurut Porter, struktur industri harus dianalisis terkait dengan kekuatan kolektif dari
lima kekuatan persaingan sebagai berikut.
 Intensitas Persaingan Antara Kompetitor
 Daya Tawar Pelanggan
 Daya Tawar Pemasok
 Ancaman Dari Barang Substitusi
 Ancaman Pendatang Baru Yang Masuk Industri

Ada tiga observasi yang bisa disimpulkan sehubungan dengan analisis industri, yaitu:
 Semakin kuat lima kekuatan tersebut, semakin rendah kemungkinan profitabilitas
dari industri itu.
 Bergantung pada kekuatan relatif dari lima kekuatan persaingan itu, masalah
strategis yang dihadapi juga akan berbeda.
 Memahami hakikat atau sifat setiap kekuatan akan membantu perusahaan untuk
merumuskan strategi yang efektif.
Analisis lima kekuatan persaingan merupakan titik awal untuk mengembangkan
keunggulan kompetitif, karena analisis ini akan membantu mengidentifikasi
kesempatan dan ancaman dalam lingkungan eksternal perusahaan. Kunci utama dari
analisis ini adalah bagaimana perusahaan bisa menerapkan dua hal berikut.
 Biaya Rendah
Kepemimpinan biaya dapat diperoleh melalui beberapa pendekatan, seperti skala
ekonomis dalam produksi, dampak kurva belajar, pengendalian biaya yang ketat,
dan minimalisasi biaya. Contoh: Hyundai dalam otomotif.

 Diferensiasi

9
Melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan unit bisnis, sehingga
menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik
meliputi loyalitas merek, pelayanan pelanggan yang unggul, jaringan dealer,
desain produk dan fitur produk, dan teknologi.
b) Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis)
Rantai nilai untuk bisnis adalah seperangkat kegiatan penciptaan nilai untuk
menghasilkan produk, dari sumber bahan mentah dasar untuk pemasok komponen
pada produk penggunaan akhir pokok yang dikirim ke tangan konsumen akhir.
Keunggulan kompetitif di pasar diturunkan dari memberikan nilai yang sama untuk
pelanggan dengan biaya yang lebih rendah atau memberikan nilai yang lebih baik
untuk pelanggan dengan biaya yang sama.

Analisis rantai nilai berusaha untuk menentukan di bagian mana dari operasi
perusahaan-dari desain sampai distribusi-nilai pelanggan dapat ditambah atau
dikurangi. Dengan menganalisis biaya, pendapatan dan aktiva secara sistematis, unit
bisnis dapat mencapai keunggulan diferensiasi dengan penguragan biaya (costcum-
differentiation).
Kerangka rantai nilai adalah metode untuk membagi rantai tersebut dari bahan
baku dasar sampai pelanggan pemakai akhir kedalam kegiatan spesifik untuk dapat
memahami perilaku biaya dan sumber diferensiasi. Perusahaan biasanya memilah-
milah aktivitas mana saja yang akan dikerjakan sendiri dan mana yang akan
didapatkan dari pihak luar. Analisis rantai nilai akan menentukan bagian mana dari
rantai nilai tersebut (yang dikerjakan oleh perusahaan) yang dapat membuat biaya
menjadi lebih rendah atau memberikan nilai yang lebih baik bagi pelanggan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tujuan adalah pernyataan menegani apa yang hendak dicapai oleh suatu organisasi.
Tujuan merupakan hasil akhir dari proses perusmusan strategi. Sebgaiamanan telah
disebutkan pada bab seblumnya, bahwa perumusan strategi adalah proses memutuskan atas

10
tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil utnuk mencapai tujuan tersebut, tujuan
tersebut ditetapkan tanpa bataas waktu, kecuali diadakan perusahaan
Strategi disini diartikan sebagai petunjuk umum, dimana semua perusahaan yang
terorganisir dengan baik, pasti mempunyai strategi. Strategi disini diartikan sebagai petunjuk
umum diaman suatu organisasi merencanakan untuk mencapai tujuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Halim,Abdul dkk.2003.Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP


AMP YKPN
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindrajan. 2009. Sistem Pengendalian Manajemen
buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
https://www.slideshare.net/andreasjiman/sistem-pengendalian-manajemen-c

11
https://www.slideshare.net/endinugroho9/memahami-strategi-bab2
http://carodenai.blogspot.com/2019/02/makalah-sistem-pengendalian-manajemen-bab-2-
understanding-strategies.html
https://www.academia.edu/40832536/BAB_2_Memahami_Strategi

12

Anda mungkin juga menyukai