Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nisya Shofia Syabani

Nim : 3403170205
Kelas : Akuntansi G

ASERSI MANAJEMEN
asersi adalah representasi oleh manajemen, secara eksplisit (dalam bentuk pernyataan)
maupun implisit (tersirat) yang terkandung dalam laporan keuangan. Representasi ini
digunakan oleh auditor untuk memperhatikan berbagai salah saji dalam laporan keuangan
yang mungkin terjadi. PSA 07 mengelompokkan asersi menjadi tiga kategori: (1) Asersi
mengenai pengelompokan transaksi dan peristiwa dalam periode audit; (2) Asersi mengenai
Saldo Akun di akhir periode; (3) Asersi mengenai penyajian dan pengungkapan.
Masing-masing asersi ini punya indikator yang akan digunakan dalam proses audit
nantinya. Pertama, asersi tentang klasifikasi transaksi dan peristiwa dalam proses audit,
dalam asersi ini, kita akan mengetahui apakah transaksi telah dicatat dengan semestinya.
Tentunya dengan melihat indikatornya, yaitu, keterjadian, kelengkapan, keakuratan,
klasifikasi, dan pisah batas.
1. Dalam asersi keterjadian, auditor harus memeriksa bahwa transaksi yang dicatat betul-betul
terjadi, misalnya transaksi penjualan barang dagang.
2. Pada asersi kelengkapan mengharuskan auditor untuk memeriksa bahwa transaksi yang harus
dicatat telah benar-benar dicatat dalam laporan keuangan.
3. Asersi keakuratan, asersi ini mengharuskan auditor memeriksa bahwa transaksi telah dicatat
dengan jumlah yang sesuai.
4. Asersi klasifikasi mengharuskan auditor untuk memeriksa bahwa transaksi telah dicatat
dengan akun yg sesuai.
5. Asersi pisah batas dilakukan utk melihat bahwa transaksi telah dicatat dlm periode akuntansi
yg tepat yakni per tanggal neraca.
Kedua, asersi tentang saldo akun yang sering kita temui dalam audit, asersi ini terdiri dari,
Keberadaan, Kelengkapan, Penilaian dan Alokasi, dan Hak dan Kewajiban.
1. Pada asersi keberadaan ini auditor akan melihat apakah aset, liabilitas, dan ekuitas yang ada
di dalam neraca itu benar-benar ada per tanggal neraca.
2. Asersi kelengkapan, auditor akan memeriksa bahwa semua akun yang harus disajikan dalam
laporan keuangan telah benar-benar disajikan.
3. Dalam penilaian dan alokasi, auditor akan memeriksa apakah aset, liabilitas, dan ekuitas
dalam laporan keuangan telah dicatat pada nilai yang tepat.
4. Asersi hak dan kewajiban, dalam asersi ini, auditor memeriksa apakah aset telah menjadi hak
dari perusahaan dan liabilitas telah menjadi kewajiban dari perusahaan tersebut.
kelompok asersi yang ketiga, yaitu asersi mengenai penyajian dan pengungkapan. Di dalam
kelompok asersi ini, ada empat indikator, yaitu keterjadian, hak dan kewajiban, kelengkapan,
keakuratan dan penilaian serta klasifikasi dan dapat dipahami.
1. Keterjadian dan hak dan kewajiban, asersi ini mengharuskan auditor untuk memeriksa bahwa
peristiwa yang diungkapkan telah terjadi dan merupakan hak dan kewajiban dari perusahaan.
Misalnya, jika klien mengungkapkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan lain,
maka asersi ini menunjukkan bahwa transaksi telah selesai.
2. Asersi kelengkapan, sama seperti dalam dua kelompok sebelumnya, asersi ini mengharuskan
auditor untuk memeriksa bahwa semua hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan
telah benar-benar diungkapkan, misalnya semua transaksi yang materil mengenai pihak
terkait.
3. Keakuratan dan penilaian, dalam asersi ini auditor akan memeriksa apakah informasi yang
diungkapkan disajikan secara wajar dan pada nilai yang tepat. Sebagai contoh, pengungkapan
tentang kewajiban dana pensiun dan asumsi yang mendasari telah dijelaskan secara jelas.
4. Asersi klasifikasi dan dapat dipahami, asersi ini berhubungan degan nilai transaksi telah
diklasifikasi secara tepat dalam laporan keuangan, dan apakah penjelasan tentang nilai
tersebut serta pengungkapan yang terkait dapat dipahami.
Itulah tadi jenis asersi yang biasa ditemui dalam proses audit, jadi pada intinya asersi ini akan
menunjukkan apakah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen telah sesuai dengan aturan
yang berlaku. Asersi manajemen inilah yang akan menjadi pertimbangan untuk auditor dalam
mencapai tujuan auditnya serta menjadi dasar auditor untuk menyatakan pendapatnya (opini)
atas evidence yang didapatkan selama proses audit berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai