PENGADAAN”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI
AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS
TADULAKO 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen dengan materi
“Audit Atas Fungsi Pengadaan”. Dalam makalah ini mungkin terdapat kekurangan yang
tidak sengaja penulis melakukannya. Oleh karena itu penulis mohon maklum dan meminta
saran dan kritiknya untuk hasil yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tujuan dan Manfaat Audit.....................................................................................................................2
2.2 Ruang Lingkup Audit............................................................................................................................2
2.3 Langkah-Langkah Audit........................................................................................................................2
2.4 Proses Pengadaan Barang/Jasa..............................................................................................................3
2.5 Kecurangan Dalam Pengadaan..............................................................................................................4
2.6 Audit Atas Organisasi Pengadaan..........................................................................................................6
2.7 Audit Atas Proses Pengadaan................................................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................11
Daftar Pustaka............................................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi pengadaan merupakan fungsi yang paling depan dalam penentuan ekonomisasi
suatu organisasi. Ekonomisasi dalam perolehan input merupakan bagian dari strategi
keunggulan bersaing perusahaan. Kemampuan memperoleh input dengan pengorbanan
terkecil dari berbagai alternatif yang ada tanpa mengabaikan standar kualitas yang telah
ditetapkan, mencerminkan inovasi perusahaan dalam proses pengadaan. Tiga tahap
penting dala pengadaan adalah perencanaan pengadaan,pelaksanaan
pengadaan,penanganan atas barang/jasa yang diterima. Oleh karena itu, perlu
pengendalian pada fungsi ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
4. Memastikan bahwa aktivitas pengadaan telah sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
a. Organisasi pengadaan.
b. Proses pengadaan yang terdiri atas :
• Perencanaan pengadaan.
• Pelaksanaan pengadaan
• Pembayaran dan pelaporan.
Ruang lingkup ini dapat bervariasi,tergantung dari strategi dak kompleksitas sistem
pengadaan di masing-masing organisasi.
2
Secara umum proses audit pengadaan barang / jasa meliputi beberapa langkah yang
meliputi hal hal berikut.
3
Tahap ini adalah pelaksanaan dari rencana pengadaan. Aktivitas yang terlibat
dalam pelaksanaan pengadaan sesuai dengan tingkat kompleksitas proses
pengadaan, jenis barang atau jasa yang akan dibeli, dan besarnya anggaran yang
terlibat dalam pengadaan tersebut. Pengendalian yang ketat pada tahap ini
dilakukan untuk memastikan bahwa penitia pengadaan tidak salah dalam
menentukan pemasok terpilih dan harga atas barang/jasa yang dibutuhkan.
Pemilihan pemasok yang tepat yaitu penilaian atas kemampuan pemasok
memenuhi spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan tepat waktu dan suku
cadangnya secara berkelanjutan.
4
pemasok berkepentingan dengan penjualan produknya dan mengharapkan keuntungan
dari penjualan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai perilaku menyimpang
berikut ini mungkin dilakukan :
2. Secara diskriminatif meningkatkan standar teknis, sehingga pemasok lain sulit untuk
memenuhinya.
3. Mencampuri secara tidak beretika pekerjaan evaluator baik dalam proses tender
maupun dalam serah terima barang/jasa.
4. Memberikan sogokan.
Berbagai godaan, baik yang timbul dari perilaku buruknya maupun yang datang dari
pemasok, mendorong pihak pembeli terjebak pada perilaku menyimpang seperti :
▪ Menerima sogokan
▪ Gagal dalam memenuhi standar kualitas, kuantitas, dan kinerja pengadaan lainnya
▪ Memgalihkan pengiriman barang untuk dijual kembali atau digunakan secara pribadi
Berbagai penyimpangan lain yang mungkin terjadi dalam pengadaan dapat berupa :
5
1. Pengadaan barang fiktif
Sistem pengadaan yang dibuat perusahaan harus transparan dan efisien berdasarkan
prinsip-prinsip pengadaan berikut :
b. Kejujuran dan keadilan : Panitia pengadaan harus berlaku jujur dan adil kepada
seluruh pemasok yang memenuhi syarat untuk mengikuti kompetisi dalam pengadaan
tersebut.
7
9. Prinsip-prinsip pemisahan tugas harus tertuang jelas dalam peraturan tersebut, di
mana fungsi-fungsi pencatatan, penyimpangan, operasional harus terpisah satu sama
lain. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan terjadinya pengecekan silang secara
internal (internal cross check) antar fungsi sebagai bentuk pencegahan terhadap
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
8
Selain daftar kebutuhan barang/jasa, perusahaan juga harus memiliki daftar pemasok
terpilihh yang mampu memenuhi kebutuhan barang jasanya dengan cara paling
ekonomis. Sebelum dimasukan dalam daftar pemasok terpilih, perusahaan harus
melakukan verifikasi terlebih dahulu atas keberadaan pemasok tersebut. Hal ini dapat
menghindari perusahaan melakukan transaksi dengan pemasok yang salah atau memiliki
catatan kinerja yang tidak baik. Pemasok-pemasok ini ermuat dalam daftar pemasok
terpilih yang telah memeahami dengan baik spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan
perusahaan, frekuensi kebutuhan, dan waktu pengirimannya. Pemasok ini telah memiliki
komitmen untuk menyediakan barang/jasa kebutuhan perusahaan secara tepat kualitas,
tepat kuantitas, tepat waktu, dan harga yang bersaing, yang biasanya tertuang dalam
kontrak jangka panjang. Baik daftar kebutuhan barang/jasa maupun daftar pemasok
terpilih sangat membantu dalam hal organisasi melakukan pembelian kembali.
9
Perencanaan pengadaan dimulai dari identifikasi kebutuhan setiap unit pengguna
atas barang/jasa. Perusahaan harus memiliki daftar kebutuhan barang/jasa yang memuat
tentang spesifikasi, kuantitas kebutuhan, standar kualitas, dan waktu penggunaannya.
Pada perusahaan perdagangan, daftar ini dilengkapi dengan batas stok maksimum dan
minimum, barang yang dipungut PPN atau tidak. Dengan daftar ni, perusahaan dapat
terhindar dari beberapa kondisi seperti: (1) pembelian yang berlebihan, (2)
kelebihan/kekurangan stok, (3) dana terikat pada barang/jasa yang belum digantikan,
serta (4) pembelian barang/jasa yang tidak sesuai dengan standar kualitas.
Selain daftar kebutuhan barang/jasa, perusahaan juga harus memiliki daftar pemasok
terpilihh yang mampu memenuhi kebutuhan barang jasanya dengan cara paling
ekonomis. Sebelum dimasukan dalam daftar pemasok terpilih, perusahaan harus
melakukan verifikasi terlebih dahulu atas keberadaan pemasok tersebut. Hal ini dapat
menghindari perusahaan melakukan transaksi dengan pemasok yang salah atau memiliki
catatan kinerja yang tidak baik. Pemasok-pemasok ini ermuat dalam daftar pemasok
terpilih yang telah memeahami dengan baik spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan
perusahaan, frekuensi kebutuhan, dan waktu pengirimannya. Pemasok ini telah memiliki
komitmen untuk menyediakan barang/jasa kebutuhan perusahaan secara tepat kualitas,
tepat kuantitas, tepat waktu, dan harga yang bersaing, yang biasanya tertuang dalam
kontrak jangka panjang. Baik daftar kebutuhan barang/jasa maupun daftar pemasok
terpilih sangat membantu dalam hal organisasi melakukan pembelian kembali.
10
Audit atas perencanaan pengadaan melakukan penilaian terhadap ketepatan rencana
pengadaan dalam memenuhi kebutuhan barang/jasa unit-unit pengguna di dalam
perusahaan. Pada audit ini, auditor menekankan penilaianny terhadap ketepatan
hubungan antara rencana pembelian (spesifikasi, kuantitas, waktu)dengan rencana
penggunaan barang/jasa pada masing-masing unit pengguna. Untuk perusahaan
perdagangan, di samping penilaian terhadap ketepatan hubungan antara rencana
pembelian dengan rencana penjualan, juga dilakukan penilaian terhadap ketepatan
jumlah persediaan dalam menjaga stabilitas bisnis.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Bab_3_Audit_atas_Fungsi_Pengadaan.pdf
13