PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
ISI...............................................................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................................18
KESIMPULAN........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2). Mengetahui apa itu misi perusahaan.
3). Mengetahui perbedaan antara visi dan misi perusahaan.
4). Mengetahui tentang lingkungan eksternal perusahaan.
5). Mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
6). Mengetahui tentang pengaruh globalisasi terhadap perusahaan.
7). Mengetahui apa itu lingkungan internal.
8). Mengetahui tentang pengaruh lingkungan internal terhadap perusahaan.
9). Mengetahui perbandingan antar pendekatan analisis internal perusahaan.
10). Mengetahui penerapan dari visi dan misi, serta analisis lingkungan eksternal
dan internal perusahaan.
2
BAB II
ISI
3
2.4 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal (external environment) merupakan faktor-faktor diluar kendali
yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang juga pada
akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.
5
- Produknya unik atau paling tidak terdiferensiasi, atau jika kelompok tersebut
memiliki biaya tukar (switching cost) yang besar.
- Pemasok tidak perlu dengan produk lain untuk menjual ke industri tersebut.
- Pemasok merupakan ancaman yang kuat karena dapat melakukan integrasi
hilir sampai ke bisnis industri tersebut.
- Industri tersebut bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok tersebut.
Pembeli yang berkuasa
Pembeli juga dapat memaksa harga turun, menuntut kualitas harga yang lebih
tinggi atau pelayanan yang lebih. Kelompok pembeli dapat berkuasa jika:
- Kelompok ini terkonsentrasi atau membeli dengan volume besar.
- Produk yang dibeli adalah produk standar atau produk yang tidak
terdiferensiasi.
- Produk yang dibeli merupakan salah satu komponen dari produk yang
dihasilkannya dan biaya komponen cukup berpengaruh terhadap total biaya
produk tersebut.
- Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil sehingga memiliki insentif yang
tinggi untuk menurunkan biaya pembeliannya.
- Produk industri tidak terlalu penting bagi kualitas dari produk atau jasa si
pembeli.
- Produk industri tersebut tidak dapat menghemat biaya pembeli.
- Pembeli merupakan ancaman kuat, karena dapat melakukan integrasi ke hulu
untuk membuat produk industri tersebut.
Produk substitusi
Dengan menetapkan batas dari harga, produk atau jasa substitusi dapat membatasi
potensi suatu industri. Semakin menarik kinerja harga yang ditawarkan oleh
produk substitusi, semakin kuat batasan terhadap potensi laba industri tersebut. Ini
berarti jika industri tersebut tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau
melakukan diferensiasi, maka industri itu akan mengalami kemunduran dalam
laba dan pertumbuhan juga bisa kalah saing dari produk substitusi.
Merebut posisi
Kompetisi antar pesaing yang sudah ada terjadi dalam bentuk perebutan posisi
dengan menggunakan taktik, seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan
iklan secara besar-besaran.
3). Lingkungan Operasional
6
Lingkungan operasional (operational environment), dikenal juga dengan lingkungan
kompetitif atau tugas, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi situasi kompetitif
yang mendesak yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan. Lingkungan operasional biasanya terpengaruh atas
pengendalian perusahaan dibandingkan dengan lingkungan jauh. Lingkungan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
Posisi kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif perusahaan dalam memperbaiki peluang
perusahaan untuk mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang
lingkungannya. dengan membandingkan profil perusahaan dengan pesaing, hal ini
dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membuat pesaing rentan terhadap
strategi yang mungkin dipilih oleh perusahaan untuk diterapkan.
Profil pelanggan
Pengembangan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan dapat berguna
untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi perubahan dalam ukuran
pasar, dan mengalokasikan kembali sumber daya sedemikian rupa, sehingga dapat
mendukung pergeseran prediksi dalam pola permintaan. Pendekatan tradisional
untuk menyegmentasikan pelanggan didasarkan pada geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku pembeli.
Pemasok
Hubungan antar perusahaan dan pemasok memiliki peran yang begitu penting
bagi keberlangsungan usaha dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Perusahaan biasanya mengandalkan pemasoknya untuk mendapatkan dukungan
keuangan, jasa, bahan baku, dan peralatan. Oleh sebab itu perusahaan perlu
menjalin hubungan yang baik dengan pemasoknya.
Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor menjadi sangat penting untuk evaluasi yang
akurat atas lingkungan operasional perusahaan, bila kuantitas, kualitas, harga dan
aksesibilitas sumber daya keuangan, manusia, dan bahan baku jauh dari kondisi
yang ideal.
Pasar tenaga kerja
Dapat merekrut dan mempertahankan karyawan yang andal merupakan hal yang
sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Adapun akses perusahaan
terhadap karyawan yang berpotensi dipengaruhi beberapa faktor seperti:
7
- Reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja
- Tingkat pengangguran setempat
- Ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian yang diperlukan
- Hubungan perusahaan dengan serikat pekerja
8
Selain itu perusahaan yang bergerak ke arah globalisasi dapat dikelompokkan
berdasarkan pada tingkat kompleksitas di pasar dan keragaman lini produk perusahaan.
Kompleksitas pasar mengacu pada seberapa banyaknya faktor penting yang diperlukan
perusahaan untuk berhasil pada arena kompetitif tertentu. Dan keragaman produk
mengacu pada luasnya lingkup usaha perusahaan atau banyaknya lini produk yang
ditawarkan perusahaan. Dan berdasarkan kedua variabel tersebut terdapat enam strategi
kompetitif yang dapat diterapkan perusahaan, yaitu ekspor; lisensi, kontrak manufaktur,
waralaba; usaha patungan; cabang di luar negeri; investasi sebagai pemegang saham; dan
anak perusahaan di luar negeri dengan kepemilikan penuh.
9
bahwa strategi yang efektif berasal dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya
internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang
dan ancaman).
Kekuatan (Strength), merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan
oleh atau tersedia bagi perusahaan yang membuat perusahaan relatif menjadi lebih
unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Kelemahan (Weakness), merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau
lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya
yang menghambat kinerja efektif perusahaan.
Peluang (Opportunities) adalah situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Contohnya seperti perubahan dalam kondisi
persaingan atau regulasi.
Ancaman (Threat) adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah penghalang utama perusahaan
untuk mencapai posisi yang diinginkan.
2). Analisi rantai nilai (value chain analysis), merupakan analisis yang berupaya
memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan
memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai
tersebut. Analisis ini merupakan salah satu kerangka komprehensif yang dibutuhkan
oleh analisis SWOT. Analisis dilakukan dengan memecah perusahaan menjadi
aktivitas-aktivitas bernilai yang berbeda dan memungkinkan adanya evaluasi
terperinci yang saling berkaitan atas kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
Evaluasi tersebut dapat digunakan untuk melengkapi atau memperbaiki strategi yang
telah disusun dengan menggunakan analisis SWOT.
3). Pandangan berbasis sumber daya (resource based view – RBV) adalah metode
untuk menganalisis dan mengidentifikasi keunggulan strategis suatu perusahaan yang
didasarkan pada tinjauan terhadap kombinasi dari aset, keahlian, kapabilitas, dan aset
tak berwujud yang spesial sebagai suatu organisasi. Asumsi yang mendasari RBV
adalah bahwa perusahaan berbeda secara fundamental karena tiap perusahaan
10
memiliki “kumpulan” sumber daya yang unik berupa aset tak berwujud dan tak
berwujud serta kapabilitas organisasional untuk memanfaatkan aset tersebut. Analisis
ini akan memperbaiki analisis SWOT dengan melihat jenis-jenis sumber daya dan
kapabilitas yang beragam namun spesifik, yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk
kemudian dievaluasi sampai sejauh mana kedua hal tersebut menjadi basis bagi
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan berdasarkan pada pertimbangan
industri dan persaingan. Dan dengan melakukannya, analisis ini menyajikan
pendekatan disiplin atas analisis internal.
12
1). Visi Perusahaan
Menjadi cita rasa pilihan terkini untuk hidup yang lebih bermakna.
Cita rasa terkini: Enak, berkualitas, sehat, inovatif, dan trendi
2). Misi Perusahaan
Merk: Agar konsumen dapat merasakan produk makanan dan minuman yang
berkualitas, yang mampu memberikan kegunaan optimal dari segi pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.
Masyarakat: Agar menjadi tempat kerja bagi orang-orang yang memiliki hasrat
untuk mencapai peningkatan kesuksesan baik secara individual maupun secara
organisasional.
Pemegang saham: Agar mampu memaksimalkan nilai-nilai saham dan dapat
menjadi perusahaan yang diterima dengan baik di kalangan masyarakat.
3). Lingkungan Eksternal
Lingkungan Jauh
- Faktor Ekonomi: Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
membuat persaingan menjadi lebih ketat. Untuk mampu bersaing dengan
produk-produk asing tersebut serta menjaga pasar dalam negeri, strategi yang
dilakukan oleh PT ABC President Indonesia yaitu dengan melakukan
pengembangan produk melalui research and development (R&D) dengan
SDM lokal. Karena melalui SDM lokal perusahaan dapat lebih tahu cita rasa
lokal yang disukai masyarakat itu seperti apa.
- Faktor Sosial: Adanya kecenderungan masyarakat Indonesia dalam
mengonsumsi mie dan teh, sehingga hal ini tentunya dapat mempengaruhi
penjualan produk. Untuk teh sendiri berdasarkan hasil survei berbagai
lembaga riset seperti AC Nielsen mengatakan dari tahun 2000-2003
menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai 95%.
- Faktor Politik: Terjadinya kerusuhan di Indonesia pada tahun 1998 yang
menyebabkan kekacauan politik dan berujung pada inflasi yang mencapai
70%, serta mengganggu kestabilan sistem keuangan Indonesia. Tetapi seiring
berjalan waktu, keadaan ekonomi indonesia mulai membaik. Dan Badan Pusat
Statistik mencatat bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman naik
secara berturut-turut dari tahun (2004) 13,5%; 20,1% (2005); 31% (2006).
13
- Faktor Teknologi: Besarnya pengaruh dari kemajuan teknologi yang semakin
berkembang, membuat PT ABC President Indonesia tidak ingin ketinggalan.
Hal ini terlihat dari peluncuran NU Green Tea yang menjadi pelopor minuman
pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi pengemasan PET Aseptic
Filling Technology, yang menjamin rasa, aroma, tekstur dari kandungan
nutrisi dalam produk.
- Faktor Ekologi: PT ABC President Indonesia merupakan salah satu
perusahaan yang peduli pada konsumennya. Terlihat dari kemasan yang
digunakan untuk Mie ABC Cup yang menggunakan kemasan paper cup dan
plastic cup food grade (bukan styrofoam) sehingga lebih aman bagi kesehatan
konsumennya.
Lingkungan Industri
- Ancaman Pendatang Baru: Setelah diluncurkannya NU Green Tea, banyak
pesaing mulai bermunculan, baik itu perusahaan baru maupun perusahaan
yang telah lama berdiri. Contohnya seperti Joy Green Tea yang diproduksi
oleh PT Sinar Sosro dan Ichi Ocha Green Tea. Tetapi NU Green Tea dapat
bertahan menjadi produk unggulan karena menggunakan strategi diferensiasi
produk lewat pemasaran di TV maupun media sosial serta membangun
komunitas, sehingga telah memiliki brand awareness yang kuat di
masyarakat.
- Pemasok Yang Berkuasa: Kekuatan dari pemasok bisa dikatakan lemah atau
sedang. Karena kondisi dan situasi perusahaan yang tidak memenuhi syarat-
syarat yang membuat pemasok berkuasa. Mungkin pada awal diluncurkannya
NU Green Tea kekuatan pemasok tergolong kuat, karena pada saat itu
perusahaan pesaing minuman teh hijau kemasan masih sangat sedikit.
- Pembeli Yang Berkuasa: Pembeli memiliki kekuatan yang cukup
berpengaruh, karena ada banyaknya jenis produk serupa dengan produk milik
perusahaan. Terlebih lagi bila pembeli tersebut sensitif terhadap harga dan
merasa harga dari produk milik perusahaan mahal, maka dia dapat memilih
untuk membeli produk dari perusahaan lain dengan harga yang lebih murah.
- Produk Substitusi: Ketersediaan barang substitusi dari produk perusahaan ini
bisa dikatakan banyak. Dari produk NU Green Tea sendiri barang
substitusinya adalah jenis produk teh lainnya, seperti teh melati atau teh
14
dengan rasa buah. Sehingga hal ini perlu diperhatikan khususnya teh melati,
mengingat beberapa produk dari teh melati yang terkenal dikalangan
masyarakat seperti teh botol sosro, teh pucuk harum, dan teh kotak.
- Merebut Posisi: Sekitar tahun 2018 dan 2019 sempat viral Samyang
Challenge di Indonesia, sebuah tantangan untuk memakan mie pedas asal
Korea Selatan yaitu Samyang. Setelah munculnya tantangan ini banyak
perusahaan mie berlomba memproduksi mie dengan varian rasa yang pedas.
Kemudian pada 11 Oktober 2019 yang lalu, PT ABC President Indonesia
mengenalkan produk terbarunya yaitu Mie ABC Selera Pedas dengan varian
Pedan Nampol. Perusahaan selanjutnya membuka gerai yang diberi nama
Warung Mi Nampol yang dibuka khusus dengan maksud untuk mengenalkan
varian mie terbaru kepada masyarakat. Dibukanya gerai ini hingga 10
November 2019, dan diketahui telah menjual hingga kurang lebih 1.000
mangkuk mie pedas.
Lingkungan Operasional
Perusahaan PT ABC President Indonesia untuk produksi mie merupakan
pendatang baru. Produk mie ABC ini harus bersaing dengan produk mie yang kuat
seperti Indomie. Sedangkan untuk NU Green Tea, pada awal berdiri masih
memiliki pesaing yang sedikit saja. Tetapi setelah beberapa saat, seiring
berkembangnya minat masyarkat mengonsumsi teh dalam kemasan, mulai banyak
pendatang baru di pasar teh hijau berkemasan. Bahkan PT Sinar Sosro juga ikut
meluncurkan produk teh hijau kemasannya yang bernama Joy Green Tea. Tetapi
dengan usaha dari perusahaan, NU Green Tea mampu menjadi market leader di
pasar minuman teh hijau kemasan ini dan seringkali mendapat penghargaan atas
kemasannya yang menggunakan botol PET dan teknologi Aseptic Filling
Technology.
Untuk pelanggan dari PT ABC President Indonesia baik produk mie maupun
minumannya, memiliki pelanggan dari seluruh usia. Meskipun begitu, pelanggan
terbesar dari produk perusahaan, khususnya produk minuman, adalah dari
penduduk berusia remaja hingga dewasa. Ini dikarenakan juga PT ABC President
Indonesia memang menargetkan konsumennya berusia remaja. Perusahaan ini
fokus terhadap segmen konsumennya. Perusahaan telah melakukan berbagai
macam cara, mulai dari iklan di TV dan media sosial hingga menyelenggarakan
acara seperti buka tutup botol serentak. Bahkan yang terbaru adalah NU Green
15
Tea menggaet Boygroup asal Korea Selatan NCT untuk menjadi Brand
Ambassador nya. Hal ini merupakan respon perusahaan terhadap demam Kpop
yang tengah melanda Indonesia saat ini. Itulah mengapa NU Green Tea bisa
menjadi market leader di pasarnya, sebab ia mampu menggaet konsumen baru,
dan menciptakan brand awareness yang kuat di masyarakat.
Untuk pemasok produk mie, perusahaan ini memanfaatkan jaringan pemasok
dari perusahaan induknya, yaitu PT ABC Central Food dan Uni President
Enterprises. Dan untuk pemasok minuman teh sendiri, perusahaan ini
memanfaatkan kebun seluas 7 hektar untuk memasok daun tehnya sendiri,
sehingga kualitasnya terjamin. Lalu untuk tenaga kerja nya sendiri, perusahaan ini
didominasi oleh masyarakat Indonesia, khususnya di bagian riset dan
pengembangannya. Ini dikarenakan perusahaan ini ingin membuat minuman yang
sesuai dengan citarasa lokal yang disenangi masyarakat.
Lingkungan Global
- PT ABC President Indonesia telah mulai mengembangkan perusahaannya
menjadi perusahaan global dengan memasuki tahapan pertama dari
pengembangan perusahaan global, yaitu melakukan ekspor ke berbagai negara
di Eropa dan Asia Pasifik. Contohnya seperti Belanda, Papua Nugini, dan
Turki.
- Sebelum PT ABC President Indonesia memasuki pasar global melalui ekspor,
perusahaan ini sudah terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap negara
ekspor yang dituju. Salah satunya perusahaan ini memilih Turki sebagai
negara yang dituju karena merupakan pasar yang bagus sebab berada di dua
benua, yaitu Eropa dan Asia. Dan untuk pasar ASEAN sendiri masih sulit
ditembus karena masing-masing negara mempunyai produk serupa.
- Produk dari PT ABC President yang laris diekspor adalah produk mie. Jika
dianalisis persyaratan pasar dan karakteristik produknya termasuk kedalam
tingkat perubahan produk yang lambat, karena tidak sering mengalami
inovasi. Selain itu, produk tersebut disesuaikan untuk setiap pasar sesuai
keinginan dari pasar tersebut.
- Lalu jika dilihat, perusahaan memiliki kompleksitas pasar yang tergolong
rendah dan jumlah lini produk yang masih sedikit. Sehingga strategi
kompetitif yang cocok diterapkan oleh PT ABC President Indonesia untuk
16
memasuki pasar asing adalah ekspor untuk ceruk pasar, karena menyesuaikan
produknya untuk memenuhi permintaan dari pasar asing yang dituju.
17
BAB III
KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2011. Strategic Management: Concepts and Cases. Pearson Education Inc.
Fuad M., dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pearce John A., dan Richard B.Robinson Jr. 2013. Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
http://abcpresident.com/home/visi-misi/
https://ekonomi.kompas.com/read/2013/07/01/1405161/PT.ABC.Presiden.Targetkan.Penjualan.Nai
k.30.Persen
https://today.line.me/id/pc/article/Upaya+ABC+President+Indonesia+menjangkau+pasar+mi+instan
-Mgnj3z
19