Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN STRATEGI

“MEMAHAMI VISI DAN MISI, SERTA LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN


INTERNAL PERUSAHAAN”
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................3

ISI...............................................................................................................................................3

2.1 Visi Perusahaan.........................................................................................................3

2.2 Misi Perusahaan........................................................................................................3

2.3 Perbedaan Visi dan Misi Perusahaan......................................................................3

2.4 Lingkungan Eksternal Perusahaan.........................................................................4

2.5 Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan..........................4

2.6 Lingkungan Internal.................................................................................................8

2.7 Pengaruh Lingkungan Internal Terhadap Perusahaan........................................9

2.8 Lingkungan Internal...............................................................................................11

2.9 Perbandingan Antar Pendekatan Analisis Internal Perusahaan........................11

2.10 Contoh Kasus...........................................................................................................12

BAB III.....................................................................................................................................18

KESIMPULAN........................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen strategis adalah suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen strategis meliputi perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, dan pengendalian keputusan serta tindakan yang sesuai dengan
strategi perusahaan. Strategi dari suatu perusahaan mencerminkan kesadaran dari
perusahaan tersebut tentang bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan tersebut
berkompetisi; akan melawan siapa dalam kompetisi tersebut; dan untuk tujuan apa
perusahaan tersebut berkompetisi.
Visi dan misi, serta analisis dari lingkungan eksternal dan internal perusahaan
merupakan bagian awal dari tahapan manajemen strategik. Oleh karena itu
perusahaan tidak boleh menganggap remeh hal tersebut, karena dapat mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan kedepannya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut.
1). Apa yang dimaksud dengan visi perusahaan?
2). Apa yang dimaksud dengan misi perusahaan?
3). Apa perbedaan antara visi dan misi perusahaan?
4). Apa itu lingkungan eksternal perusahaan?
5). Apa saja faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan?
6). Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap perusahaan?
7). Apa itu lingkungan internal?
8). Apa pengaruh lingkungan internal terhadap perusahaan?
9). Bagaimana perbandingan antar pendekatan analisis internal perusahaan?
10). Bagaimana contoh kasusnya?

1.3 Tujuan Makalah


1). Mengetahui apa itu visi perusahaan.

1
2). Mengetahui apa itu misi perusahaan.
3). Mengetahui perbedaan antara visi dan misi perusahaan.
4). Mengetahui tentang lingkungan eksternal perusahaan.
5). Mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
6). Mengetahui tentang pengaruh globalisasi terhadap perusahaan.
7). Mengetahui apa itu lingkungan internal.
8). Mengetahui tentang pengaruh lingkungan internal terhadap perusahaan.
9). Mengetahui perbandingan antar pendekatan analisis internal perusahaan.
10). Mengetahui penerapan dari visi dan misi, serta analisis lingkungan eksternal
dan internal perusahaan.

2
BAB II

ISI

2.1 Visi Perusahaan


Setiap perusahaan pastinya memiliki cita-cita ideal yang ingin dicapainya. Cita-cita
tersebut akan diperjuangkan agar “jati diri”nya jelas, yakni citra nilai dan kepercayaan
perusahaan. Citra nilai dan kepercayaan inilah yang disebut dengan visi perusahaan. Visi
merupakan wawasan luas ke masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal
yang hendak dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang. Seorang pakar bernama
Burt Nanus mengatakan bahwa visi adalah gambar masa depan organisasi yang realistis,
kredibel, dan atraktif. Selanjutnya untuk menghayati visi, diperlukan tatanan atas nilai
dan kepercayaan perusahaan yang bisa menjadi “pernyataan usaha” dari perusahaan,
pernyataan usaha ini disebut juga dengan misi perusahaan.

2.2 Misi Perusahaan


Seorang pakar bernama Stephen R. Covey mengatakan bahwa misi organisasi adalah
sesuatu yang merefleksikan visi dan nilai-nilai bersama, guna menciptakan kesatuan dan
komitmen yang kuat. Misi seperti ini menciptakan kerangka referensi, kriteria, serta
pedoman dalam hati dan pikiran segenap warga organisasi. Misi bermanfaat untuk
memberikan pedoman kepada manajemen dalam memusatkan kegiatannya.

2.3 Perbedaan Visi dan Misi Perusahaan


Lewat bukunya yang berjudul The Fifth Discipline, Peter M. Senge menyebutkan bahwa
visi adalah the what, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita bangun. Sedangkan misi
adalah the why, yakni alasan utama mengapa organisasi kita didirikan. Selain itu,
eksistensi visi berasal dari pemilik perusahaan, sedangkan misi diperuntukkan bagi
manajemen. Visi lebih berkarakter psiko-material dan misi lebih berkarakter psiko-
spiritual. Kemudian, visi bersifat abstrak, sedangkan misi dikaitkan dengan aktivitas serta
lebih konkret dan dinamis. Dan yang terakhir, visi memuat cita-cita, keinginan, kemauan,
dambaan, harapan, atau kerinduan. Sementara itu, misi memuat panggilan, darma bakti,
makna dan mandat.

3
2.4 Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal (external environment) merupakan faktor-faktor diluar kendali
yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang juga pada
akhirnya mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.

2.5 Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan


Ada berbagai macam faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan perusahaan
mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi
dan proses internalnya. Faktor – faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori, yaitu:
1). Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh (remote environment) memberikan peluang, ancaman, dan batasan
bagi perusahaan, tetapi jarang sekali ditemukan perusahaan yang bisa memberikan
timbal balik yang cukup besar. Lingkungan ini terdiri dari berbagai macam faktor
yang berasal dari perusahaan dan biasanya tidak terkait dengan situasi suatu
perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
 Faktor ekonomi, berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu
perusahaan beroperasi, baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Contoh
yang bertaraf nasional seperti terjadinya inflasi. Sedangkan yang bertaraf
internasional seperti adanya perjanjian pasar bebas antar beberapa negara.
 Faktor sosial, meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat
dalam lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari kondisi budaya,
ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnis. Hal ini menyebabkan faktor
sosial memiliki sifat yang begitu dinamis atau mudah sekali berubah-ubah.
 Faktor politik, faktor ini menentukan parameter-parameter hukum dan aturan
dimana perusahaan harus beroperasi. Faktor politik dapat membatasi atau
menguntungan perusahaan yang terpengaruh. Oleh sebab itu, arah dan stabilitas
faktor politik merupakan pertimbangan utama ketika mengevaluasi lingkungan
jauh.
 Faktor teknologi, melibatkan perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi
industrinya. Dengan adanya adaptasi teknologi yang kreatif dapat menciptakan
kemungkinan akan produk atau akan perbaikan pada produk yang sudah ada atau
4
pada teknik manufakturing dan pemasaran. Hal ini membuat terobosan teknologi
memberikan dampak yang signifikan dan seketika terhadap lingkungan suatu
perusahaan. Sehingga perusahaan harus memahami kemajuan teknologi saat ini
dan kemungkinan kemajuan teknologi masa depan yang dapat mempengaruhi
produk dan jasanya.
 Faktor ekologi, mengacu pada hubungan antara manusia dan mahkluk hidup
lainnya, serta udara, tanah, dan air yang mendukungnya. Di zaman sekarang
perusahaan dipompa untuk terus melakukan upaya untuk meminimalisir
pencemaran lingkungan akibat limbah yang dihasilkannya. Selain itu juga ada
perusahaan yang mengurangi pencemaran lingkungan lewat kemasan yang ramah
lingkungan.
2). Lingkungan Industri
Lingkungan industri (industry environment) merupakan kondisi umum untuk
persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis, yang menyediakan produk dan jasa
serupa. Seorang Profesor Harvard, Michael E. Porter, mengajukan konsep lingkungan
industri sebagai landasan pemikiran strategis dan perencanaan bisnis. Ia menjelaskan
terdapat lima kekuatan yang membentuk persaingan suatu industri, yaitu sebagai
berikut:
 Ancaman dari pendatang baru
Pendatang baru biasanya membawa kapasistas baru, keinginan untuk merebut
pangsa pasar, dan seringkali sumber daya yang substansial. Tingkat keseriusan
dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi
pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Terdapat enam
sumber utama yang menjadi hambatan pendatang baru masuk, yaitu seperti skala
ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, kerugian biaya yang tidak
dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, akses terhadap saluran distribusi, dan
kebijakan pemerintah.
 Pemasok yang berkuasa
Pemasok dapat menggunakan kekuatan menawarnya terhadap partisipan suatu
industri dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas barang jasa yang
dibeli. Kelompok pemasok memiliki kekuatan jika:
- Di dominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang terkonsentrasi dibandingkan
industri kepada siapa mereka dijual.

5
- Produknya unik atau paling tidak terdiferensiasi, atau jika kelompok tersebut
memiliki biaya tukar (switching cost) yang besar.
- Pemasok tidak perlu dengan produk lain untuk menjual ke industri tersebut.
- Pemasok merupakan ancaman yang kuat karena dapat melakukan integrasi
hilir sampai ke bisnis industri tersebut.
- Industri tersebut bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok tersebut.
 Pembeli yang berkuasa
Pembeli juga dapat memaksa harga turun, menuntut kualitas harga yang lebih
tinggi atau pelayanan yang lebih. Kelompok pembeli dapat berkuasa jika:
- Kelompok ini terkonsentrasi atau membeli dengan volume besar.
- Produk yang dibeli adalah produk standar atau produk yang tidak
terdiferensiasi.
- Produk yang dibeli merupakan salah satu komponen dari produk yang
dihasilkannya dan biaya komponen cukup berpengaruh terhadap total biaya
produk tersebut.
- Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil sehingga memiliki insentif yang
tinggi untuk menurunkan biaya pembeliannya.
- Produk industri tidak terlalu penting bagi kualitas dari produk atau jasa si
pembeli.
- Produk industri tersebut tidak dapat menghemat biaya pembeli.
- Pembeli merupakan ancaman kuat, karena dapat melakukan integrasi ke hulu
untuk membuat produk industri tersebut.
 Produk substitusi
Dengan menetapkan batas dari harga, produk atau jasa substitusi dapat membatasi
potensi suatu industri. Semakin menarik kinerja harga yang ditawarkan oleh
produk substitusi, semakin kuat batasan terhadap potensi laba industri tersebut. Ini
berarti jika industri tersebut tidak dapat meningkatkan kualitas produk atau
melakukan diferensiasi, maka industri itu akan mengalami kemunduran dalam
laba dan pertumbuhan juga bisa kalah saing dari produk substitusi.
 Merebut posisi
Kompetisi antar pesaing yang sudah ada terjadi dalam bentuk perebutan posisi
dengan menggunakan taktik, seperti kompetisi harga, pengenalan produk, dan
iklan secara besar-besaran.
3). Lingkungan Operasional
6
Lingkungan operasional (operational environment), dikenal juga dengan lingkungan
kompetitif atau tugas, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi situasi kompetitif
yang mendesak yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan. Lingkungan operasional biasanya terpengaruh atas
pengendalian perusahaan dibandingkan dengan lingkungan jauh. Lingkungan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
 Posisi kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif perusahaan dalam memperbaiki peluang
perusahaan untuk mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang
lingkungannya. dengan membandingkan profil perusahaan dengan pesaing, hal ini
dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membuat pesaing rentan terhadap
strategi yang mungkin dipilih oleh perusahaan untuk diterapkan.
 Profil pelanggan
Pengembangan profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan dapat berguna
untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi perubahan dalam ukuran
pasar, dan mengalokasikan kembali sumber daya sedemikian rupa, sehingga dapat
mendukung pergeseran prediksi dalam pola permintaan. Pendekatan tradisional
untuk menyegmentasikan pelanggan didasarkan pada geografis, demografis,
psikografis, dan perilaku pembeli.
 Pemasok
Hubungan antar perusahaan dan pemasok memiliki peran yang begitu penting
bagi keberlangsungan usaha dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Perusahaan biasanya mengandalkan pemasoknya untuk mendapatkan dukungan
keuangan, jasa, bahan baku, dan peralatan. Oleh sebab itu perusahaan perlu
menjalin hubungan yang baik dengan pemasoknya.
 Kreditor
Penilaian atas pemasok dan kreditor menjadi sangat penting untuk evaluasi yang
akurat atas lingkungan operasional perusahaan, bila kuantitas, kualitas, harga dan
aksesibilitas sumber daya keuangan, manusia, dan bahan baku jauh dari kondisi
yang ideal.
 Pasar tenaga kerja
Dapat merekrut dan mempertahankan karyawan yang andal merupakan hal yang
sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Adapun akses perusahaan
terhadap karyawan yang berpotensi dipengaruhi beberapa faktor seperti:
7
- Reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja
- Tingkat pengangguran setempat
- Ketersediaan tenaga kerja dengan keahlian yang diperlukan
- Hubungan perusahaan dengan serikat pekerja

2.6 Pengaruh Globalisasi Bagi Perusahaan


Globalisasi (globalization) adalah strategi untuk mengejar peluang dimanapun di dunia
yang memungkinkan suatu perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi bisnisnya di negara
tempat beroperasinya. Terdapat dua teori yang berhubungan dengan pengenalan produk
secara global, yaitu standarisasi dan adaptasi nilai-nilai setempat (customization).
Perkembangan dari suatu perusahaan global dapat terlihat dari tingkat strategi yang
terlibat. Tingkat pertama, diikuti oleh aktivitas impor – ekspor, memiliki dampak yang
minimal terhadap orientasi manajemen saat ini atau terhadap lini produk yang sudah ada.
Tingkat kedua, melibatkan lisensi asing dan transfer teknologi, membutuhkan sedikit
perubahan dalam manajemen atau operasi. Dan tingkat ketiga, umumnya ditandai oleh
investasi langsung dalam operasi di luar negeri, termasuk pendirian pabrik
manufakturing. Pada tingkatan ini, membutuhkan modal dalam jumlah besar dan
pengembangan keahlian manajemen global. Pada awal sebelum memasuki pasar global,
perusahaan terlebih dahulu melakukan penilaian eksternal dan internal. Penilaian
eksternal melakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap fitur-fitur penting dari
lingkungan global terutama terhadap status dari negara tuan rumah. Sedangkan penilaian
internal melibatkan identifikasi atas kekuatan-kekuatan dasar dari operasi suatu
perusahaan. Kekuatan tersebut memiliki peran penting karena merupakan karakteristik
yang sangat dihargai oleh negara tuan rumah sehingga meningkatkan tawar-menawar
perusahaan tersebut.
Agar berhasil dalam pasar global, sebuah perusahaan harus menilai dua hal utama dari
permintaan pelanggan, yaitu penerimaan pelanggan atas produk dan tingkat inovasi
produk yang diinginkan.

8
Selain itu perusahaan yang bergerak ke arah globalisasi dapat dikelompokkan
berdasarkan pada tingkat kompleksitas di pasar dan keragaman lini produk perusahaan.
Kompleksitas pasar mengacu pada seberapa banyaknya faktor penting yang diperlukan
perusahaan untuk berhasil pada arena kompetitif tertentu. Dan keragaman produk
mengacu pada luasnya lingkup usaha perusahaan atau banyaknya lini produk yang
ditawarkan perusahaan. Dan berdasarkan kedua variabel tersebut terdapat enam strategi
kompetitif yang dapat diterapkan perusahaan, yaitu ekspor; lisensi, kontrak manufaktur,
waralaba; usaha patungan; cabang di luar negeri; investasi sebagai pemegang saham; dan
anak perusahaan di luar negeri dengan kepemilikan penuh.

2.7 Lingkungan Internal


Lingkungan internal adalah bagian internal dari perusahaan. Bagian internal ini seperti
sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam analisis internal
terdapat tiga pendekatan, yaitu analisis SWOT, analisis rantai nilai, dan pandangan
berbasis sumber daya. Ketiganya saling berhubungan dan menggunakan standar yang
berarti untuk perbandingan dalam analisis internal.
1). Analisis SWOT merupakan teknik historis yang menciptakan gambaran umum secara
cepat mengenai situasi strategis perusahaan. SWOT merupakan singkatan dari
Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threat
(ancaman) dari lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis ini berdasarkan asumsi

9
bahwa strategi yang efektif berasal dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya
internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang
dan ancaman).
 Kekuatan (Strength), merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan
oleh atau tersedia bagi perusahaan yang membuat perusahaan relatif menjadi lebih
unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya.
 Kelemahan (Weakness), merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau
lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya
yang menghambat kinerja efektif perusahaan.
 Peluang (Opportunities) adalah situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Contohnya seperti perubahan dalam kondisi
persaingan atau regulasi.
 Ancaman (Threat) adalah situasi utama yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan suatu perusahaan. Ancaman adalah penghalang utama perusahaan
untuk mencapai posisi yang diinginkan.

Akan tetapi analisis SWOT juga memiliki keterbatasan, sehingga diperlukan


kerangka yang lebih komprehensif guna melakukan analisis internal.

2). Analisi rantai nilai (value chain analysis), merupakan analisis yang berupaya
memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan
memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai
tersebut. Analisis ini merupakan salah satu kerangka komprehensif yang dibutuhkan
oleh analisis SWOT. Analisis dilakukan dengan memecah perusahaan menjadi
aktivitas-aktivitas bernilai yang berbeda dan memungkinkan adanya evaluasi
terperinci yang saling berkaitan atas kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
Evaluasi tersebut dapat digunakan untuk melengkapi atau memperbaiki strategi yang
telah disusun dengan menggunakan analisis SWOT.

3). Pandangan berbasis sumber daya (resource based view – RBV) adalah metode
untuk menganalisis dan mengidentifikasi keunggulan strategis suatu perusahaan yang
didasarkan pada tinjauan terhadap kombinasi dari aset, keahlian, kapabilitas, dan aset
tak berwujud yang spesial sebagai suatu organisasi. Asumsi yang mendasari RBV
adalah bahwa perusahaan berbeda secara fundamental karena tiap perusahaan

10
memiliki “kumpulan” sumber daya yang unik berupa aset tak berwujud dan tak
berwujud serta kapabilitas organisasional untuk memanfaatkan aset tersebut. Analisis
ini akan memperbaiki analisis SWOT dengan melihat jenis-jenis sumber daya dan
kapabilitas yang beragam namun spesifik, yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk
kemudian dievaluasi sampai sejauh mana kedua hal tersebut menjadi basis bagi
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan berdasarkan pada pertimbangan
industri dan persaingan. Dan dengan melakukannya, analisis ini menyajikan
pendekatan disiplin atas analisis internal.

2.8 Pengaruh Lingkungan Internal Terhadap Perusahaan


Seperti yang sudah diketahui bahwa lingkungan internal perusahaan mencakup sumber
daya dan kapabilitas dari perusahaan. Agar perusahaan dapat berhasil, seorang pengusaha
tidak hanya mengamati lingkungan eskternal dari perusahaan saja tetapi juga menyadari
bahwa keunggulan kompetitif perusahaan berasal dari sumber daya, kapabilitas, dan
keahlian internal dari perusahaan. Dengan kesadaran yang realistis dan apresiasi atas
keunggulan perusahaan yang dihasilkan secara internal, membawa keberhasilan yang luar
biasa bagi Wendys, Apple, dan LinkSys. Oleh sebab itu perlu adanya analisis internal
perusahaan dengan melakukan identifikasi sumber daya dan kapabilitas inti untuk
mengembangkan strategi yang berhasil. Dan bila dikaitkan dengan visi misi perusahaan
dan analisis lingkungan eksternal perusahaan, analisis internal dapat menjadi landasan
penting dalam penyusunan strategi. Sehingga dengan analisis internal yang akurat,
saksama, dan tepat waktu para manajer dapat merumuskan strategi yang lebih efektif.

2.9 Perbandingan Antar Analisis Internal Perusahaan


Agar mendapat standar yang objektif untuk menilai sumber daya dan aktivitas penghasil
nilai internal, maka seorang manajer akan melakukan perbandingan yang berarti antara
analisis SWOT, analisis rantai nilai, dan RBV dengan menggunakan tiga perspektif dasar.
Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana perusahaan dapat meningkatkan
kapabilitas internalnya.
1). Perbandingan dengan kinerja masa lalu
Biasanya manajer akan merasa lebih terbiasa dengan kapabilitas dan masalah internal
perusahaannya karena mereka sangat terlibat dalam aktivitas keuangan, pemasaran,
produksi, serta penelitian dan pengembangan. Sehingga penilaian manajer mengenai
faktor internal tertentu sangat bergantung pada pengalamnnya terkait faktor tersebut.
11
2). Penentuan tolok ukur (benchmarking)
Penentuan tolok ukur bisa dilakukan dengan mengevaluasi keberlangsungan terhadap
keunggulan-keunggulan perlawanan pesaing-pesaing kunci. Membandingkan kinerja
perusahaan yang beraktivitas khusus dengan pesaing yang melakukan hal serupa.
Apalagi ketika rantai nilai semakin banyak digunakan untuk menyusun analisis
internal, para manajer secara sistematis akan membandingkan biaya dan hasil dari
aktivitas yang menghasilkan nilai sekecil apapun dengan pesaing yang relevan karena
hal ini terbukti merupakan cara yang efektif untuk terus memperbaiki aktivitas
tersebut.
3). Perbandingan dengan faktor keberhasilan dalam industri
Seperti yang telah diketahui bahwa penentua keberhasilan utama dalam suatu industri
dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
Dengan meneliti para pesaing industri serta kebutuhan pelanggan, struktur industri
vertikal, saluran distribusi, biaya, hambatan bagi masuknya pendatang baru, serta
ketersediaan barang industri dan pemasok, manajer mencoba menentukan apakah
kapabilitas internal perusahaan saat ini mencerminkan kekuatan atau kelemahan pada
area persaingan baru.

2.10 Contoh Kasus Pada PT ABC President Indonesia


PT ABC President Indonesia berdiri pada bulan September 1991 sebagai bentuk
kerjasama antara PT ABC Central Food dari Indonesia dan Uni-President Enterprises
Corporation dari Taiwan.
PT ABC President Indonesia memiliki pabrik seluas 7 hektar yang berlokasi di
Karawang, Jawa Barat. Pada awal masa berdirinya, perusahaan hanya memproduksi
beberapa ribu karton mi. Sejalan dengan tantangan pasar, PT ABC President
Indonesia mengembangkan usahanya di industri minuman teh siap saji. Akhirnya
pada September 2005, PT ABC President Indonesia meluncurkan produk NU Green
Tea. Produk ini merupakan pelopor minuman teh hijau siap saji dalam kemasan botol
PET di Indonesia. Selain konsep produk NU Green Tea yang inovatif, perusahaan
menggunakan teknologi terkini yaitu PET Aseptic Filling Technology, yang
menjamin rasa, aroma, tekstur dari kandungan nutrisi dalam produk. Saat ini NU
Green Tea juga telah menjadi salah satu pemimpin pasar pada kategori ready-to-drink
Green tea.

12
1). Visi Perusahaan
Menjadi cita rasa pilihan terkini untuk hidup yang lebih bermakna.
Cita rasa terkini: Enak, berkualitas, sehat, inovatif, dan trendi
2). Misi Perusahaan
 Merk: Agar konsumen dapat merasakan produk makanan dan minuman yang
berkualitas, yang mampu memberikan kegunaan optimal dari segi pemenuhan
kebutuhan dan kepuasan.
 Masyarakat: Agar menjadi tempat kerja bagi orang-orang yang memiliki hasrat
untuk mencapai peningkatan kesuksesan baik secara individual maupun secara
organisasional.
 Pemegang saham: Agar mampu memaksimalkan nilai-nilai saham dan dapat
menjadi perusahaan yang diterima dengan baik di kalangan masyarakat.
3). Lingkungan Eksternal
 Lingkungan Jauh
- Faktor Ekonomi: Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
membuat persaingan menjadi lebih ketat. Untuk mampu bersaing dengan
produk-produk asing tersebut serta menjaga pasar dalam negeri, strategi yang
dilakukan oleh PT ABC President Indonesia yaitu dengan melakukan
pengembangan produk melalui research and development (R&D) dengan
SDM lokal. Karena melalui SDM lokal perusahaan dapat lebih tahu cita rasa
lokal yang disukai masyarakat itu seperti apa.
- Faktor Sosial: Adanya kecenderungan masyarakat Indonesia dalam
mengonsumsi mie dan teh, sehingga hal ini tentunya dapat mempengaruhi
penjualan produk. Untuk teh sendiri berdasarkan hasil survei berbagai
lembaga riset seperti AC Nielsen mengatakan dari tahun 2000-2003
menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai 95%.
- Faktor Politik: Terjadinya kerusuhan di Indonesia pada tahun 1998 yang
menyebabkan kekacauan politik dan berujung pada inflasi yang mencapai
70%, serta mengganggu kestabilan sistem keuangan Indonesia. Tetapi seiring
berjalan waktu, keadaan ekonomi indonesia mulai membaik. Dan Badan Pusat
Statistik mencatat bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman naik
secara berturut-turut dari tahun (2004) 13,5%; 20,1% (2005); 31% (2006).
13
- Faktor Teknologi: Besarnya pengaruh dari kemajuan teknologi yang semakin
berkembang, membuat PT ABC President Indonesia tidak ingin ketinggalan.
Hal ini terlihat dari peluncuran NU Green Tea yang menjadi pelopor minuman
pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi pengemasan PET Aseptic
Filling Technology, yang menjamin rasa, aroma, tekstur dari kandungan
nutrisi dalam produk.
- Faktor Ekologi: PT ABC President Indonesia merupakan salah satu
perusahaan yang peduli pada konsumennya. Terlihat dari kemasan yang
digunakan untuk Mie ABC Cup yang menggunakan kemasan paper cup dan
plastic cup food grade (bukan styrofoam) sehingga lebih aman bagi kesehatan
konsumennya.
 Lingkungan Industri
- Ancaman Pendatang Baru: Setelah diluncurkannya NU Green Tea, banyak
pesaing mulai bermunculan, baik itu perusahaan baru maupun perusahaan
yang telah lama berdiri. Contohnya seperti Joy Green Tea yang diproduksi
oleh PT Sinar Sosro dan Ichi Ocha Green Tea. Tetapi NU Green Tea dapat
bertahan menjadi produk unggulan karena menggunakan strategi diferensiasi
produk lewat pemasaran di TV maupun media sosial serta membangun
komunitas, sehingga telah memiliki brand awareness yang kuat di
masyarakat.
- Pemasok Yang Berkuasa: Kekuatan dari pemasok bisa dikatakan lemah atau
sedang. Karena kondisi dan situasi perusahaan yang tidak memenuhi syarat-
syarat yang membuat pemasok berkuasa. Mungkin pada awal diluncurkannya
NU Green Tea kekuatan pemasok tergolong kuat, karena pada saat itu
perusahaan pesaing minuman teh hijau kemasan masih sangat sedikit.
- Pembeli Yang Berkuasa: Pembeli memiliki kekuatan yang cukup
berpengaruh, karena ada banyaknya jenis produk serupa dengan produk milik
perusahaan. Terlebih lagi bila pembeli tersebut sensitif terhadap harga dan
merasa harga dari produk milik perusahaan mahal, maka dia dapat memilih
untuk membeli produk dari perusahaan lain dengan harga yang lebih murah.
- Produk Substitusi: Ketersediaan barang substitusi dari produk perusahaan ini
bisa dikatakan banyak. Dari produk NU Green Tea sendiri barang
substitusinya adalah jenis produk teh lainnya, seperti teh melati atau teh

14
dengan rasa buah. Sehingga hal ini perlu diperhatikan khususnya teh melati,
mengingat beberapa produk dari teh melati yang terkenal dikalangan
masyarakat seperti teh botol sosro, teh pucuk harum, dan teh kotak.
- Merebut Posisi: Sekitar tahun 2018 dan 2019 sempat viral Samyang
Challenge di Indonesia, sebuah tantangan untuk memakan mie pedas asal
Korea Selatan yaitu Samyang. Setelah munculnya tantangan ini banyak
perusahaan mie berlomba memproduksi mie dengan varian rasa yang pedas.
Kemudian pada 11 Oktober 2019 yang lalu, PT ABC President Indonesia
mengenalkan produk terbarunya yaitu Mie ABC Selera Pedas dengan varian
Pedan Nampol. Perusahaan selanjutnya membuka gerai yang diberi nama
Warung Mi Nampol yang dibuka khusus dengan maksud untuk mengenalkan
varian mie terbaru kepada masyarakat. Dibukanya gerai ini hingga 10
November 2019, dan diketahui telah menjual hingga kurang lebih 1.000
mangkuk mie pedas.
 Lingkungan Operasional
Perusahaan PT ABC President Indonesia untuk produksi mie merupakan
pendatang baru. Produk mie ABC ini harus bersaing dengan produk mie yang kuat
seperti Indomie. Sedangkan untuk NU Green Tea, pada awal berdiri masih
memiliki pesaing yang sedikit saja. Tetapi setelah beberapa saat, seiring
berkembangnya minat masyarkat mengonsumsi teh dalam kemasan, mulai banyak
pendatang baru di pasar teh hijau berkemasan. Bahkan PT Sinar Sosro juga ikut
meluncurkan produk teh hijau kemasannya yang bernama Joy Green Tea. Tetapi
dengan usaha dari perusahaan, NU Green Tea mampu menjadi market leader di
pasar minuman teh hijau kemasan ini dan seringkali mendapat penghargaan atas
kemasannya yang menggunakan botol PET dan teknologi Aseptic Filling
Technology.
Untuk pelanggan dari PT ABC President Indonesia baik produk mie maupun
minumannya, memiliki pelanggan dari seluruh usia. Meskipun begitu, pelanggan
terbesar dari produk perusahaan, khususnya produk minuman, adalah dari
penduduk berusia remaja hingga dewasa. Ini dikarenakan juga PT ABC President
Indonesia memang menargetkan konsumennya berusia remaja. Perusahaan ini
fokus terhadap segmen konsumennya. Perusahaan telah melakukan berbagai
macam cara, mulai dari iklan di TV dan media sosial hingga menyelenggarakan
acara seperti buka tutup botol serentak. Bahkan yang terbaru adalah NU Green
15
Tea menggaet Boygroup asal Korea Selatan NCT untuk menjadi Brand
Ambassador nya. Hal ini merupakan respon perusahaan terhadap demam Kpop
yang tengah melanda Indonesia saat ini. Itulah mengapa NU Green Tea bisa
menjadi market leader di pasarnya, sebab ia mampu menggaet konsumen baru,
dan menciptakan brand awareness yang kuat di masyarakat.
Untuk pemasok produk mie, perusahaan ini memanfaatkan jaringan pemasok
dari perusahaan induknya, yaitu PT ABC Central Food dan Uni President
Enterprises. Dan untuk pemasok minuman teh sendiri, perusahaan ini
memanfaatkan kebun seluas 7 hektar untuk memasok daun tehnya sendiri,
sehingga kualitasnya terjamin. Lalu untuk tenaga kerja nya sendiri, perusahaan ini
didominasi oleh masyarakat Indonesia, khususnya di bagian riset dan
pengembangannya. Ini dikarenakan perusahaan ini ingin membuat minuman yang
sesuai dengan citarasa lokal yang disenangi masyarakat.
 Lingkungan Global
- PT ABC President Indonesia telah mulai mengembangkan perusahaannya
menjadi perusahaan global dengan memasuki tahapan pertama dari
pengembangan perusahaan global, yaitu melakukan ekspor ke berbagai negara
di Eropa dan Asia Pasifik. Contohnya seperti Belanda, Papua Nugini, dan
Turki.
- Sebelum PT ABC President Indonesia memasuki pasar global melalui ekspor,
perusahaan ini sudah terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap negara
ekspor yang dituju. Salah satunya perusahaan ini memilih Turki sebagai
negara yang dituju karena merupakan pasar yang bagus sebab berada di dua
benua, yaitu Eropa dan Asia. Dan untuk pasar ASEAN sendiri masih sulit
ditembus karena masing-masing negara mempunyai produk serupa.
- Produk dari PT ABC President yang laris diekspor adalah produk mie. Jika
dianalisis persyaratan pasar dan karakteristik produknya termasuk kedalam
tingkat perubahan produk yang lambat, karena tidak sering mengalami
inovasi. Selain itu, produk tersebut disesuaikan untuk setiap pasar sesuai
keinginan dari pasar tersebut.
- Lalu jika dilihat, perusahaan memiliki kompleksitas pasar yang tergolong
rendah dan jumlah lini produk yang masih sedikit. Sehingga strategi
kompetitif yang cocok diterapkan oleh PT ABC President Indonesia untuk

16
memasuki pasar asing adalah ekspor untuk ceruk pasar, karena menyesuaikan
produknya untuk memenuhi permintaan dari pasar asing yang dituju.

4). Lingkungan Internal


Untuk melakukan analisis lingkungan internal terhadap PT ABC President Indonesia,
digunakan analisis SWOT, dimana produk yang akan dianalisis adalah produk NU
Green Tea.
- Strength (Kekuatan): Memiliki brand awareness yang kuat di masyarakat,
khususnya konsumen yang berusia muda.
- Weakness (Kelemahan): Mulai menurunnya minat masyarakat mengonsumsi
minuman teh hijau kemasan.
- Opportunity (Peluang): Berkurangnya pesaing minuman teh hijau kemasan.
- Threat (Ancaman): Banyak bermunculan minuman teh yang menarik minat
masyarakat, seperti Thai Tea dan Bubble Tea.

17
BAB III
KESIMPULAN

Manajemen strategis adalah suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang


menghasilkan formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen strategis meliputi perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, dan pengendalian keputusan serta tindakan yang sesuai dengan
strategi perusahaan. Visi dan misi, serta analisis dari lingkungan eksternal dan internal
perusahaan merupakan bagian dari tahapan manajemen strategik. Oleh karena itu
perusahaan tidak boleh menganggap remeh hal tersebut, karena dapat mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2011. Strategic Management: Concepts and Cases. Pearson Education Inc.

Fuad M., dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pearce John A., dan Richard B.Robinson Jr. 2013. Manajemen Strategis: Formulasi,
Implementasi, dan Pengendalian Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

http://abcpresident.com/home/visi-misi/

https://ekonomi.kompas.com/read/2013/07/01/1405161/PT.ABC.Presiden.Targetkan.Penjualan.Nai
k.30.Persen

https://today.line.me/id/pc/article/Upaya+ABC+President+Indonesia+menjangkau+pasar+mi+instan
-Mgnj3z

19

Anda mungkin juga menyukai