Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN PERBANKAN

MANAJEMEN RISIKO BANK

Disusun oleh :

Maulana Akbar (1861201594)

Muhamad Nasrul Jamil (1861201261)

Yuwandha Fadhilla (1861201598)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Tangerang

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha pengasih tak pilih kasih, Maha penyayang

tak pandang sayang karena atas berkat izinnya sehingga proses penyusunan makalah ini bisa

selesai. Adapun yang mendorong dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini karena

dilatarbelakangi oleh suatu tugas pada mata kuliah Ekonomi Moneter.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,

walaupun kami telah mengupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuanyang kami

miliki.

Lebih jauh dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran-saran dari bapak dosen

maupun rekan-rekan guna kesempurnaan makalah ini. Sehingga pada masa yang akan datang

menjadi petunjuk serta penuntun bagi kami bila dihadapkan pada tugas-tugas lain yang akan

datang.

Demikian kata pengantar dari kami, semoga bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan terlebih-lebih bagi kami di masa yang akan datang.

Tangerang, 24 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3

2.1 Pengertian Manajemen Risiko Bank.............................................................3

2.2 Jenis-jenis Risiko Bank.................................................................................5

2.3 Penetapan Bobot Risiko Bank.......................................................................6

2.4 Manajemen Risiko Bank...............................................................................6

2.5 Contoh Soal...................................................................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................7

3.1 Kesimpulan .................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen risiko yang merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta
mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh
efektifitas dan efesiensi yang lebih tinggi (Darmawi, 2006). Menurut Bank Indonesia,
manajemen risiko merupakan serangkaian prosedur atau metodologi yang digunakan
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko-risiko yang
timbul dari kegiatan usaha bank. Penerapan manajemen risiko akan memberikan manfaat
yang lebih baik kepada perbankan. Bagi perbankan, penerapan manajemen risiko ini dapat
meningkatkan shareholder valu, serta memberikan gambaran kepada pengelola bank
mengenai kemungkinan terjadinya kerugian pada pihak bank dimasa yang akan datang.
Meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis, yang
digunakan sebagai dasar pengukuran yang tepat mengenai kinerja dalam dunia perbankan,
selain itu, manajemen risiko ditemukan untuk menjadi salah satu penentu pengembalian
dari saham bank (Sensarna dan Jayadev, 2009 dalam Ajmi, 2012).

Sebagaimana diadopsi oleh Bank Indonesia melalui peraturan Nomor 5/8/PBI/2003 19


Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum agar perbankan
Indonesia dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dan penerapannya disesuaikan dengan
tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank dalam hal
keuangan, infrastruktur pendukung maupun sumber daya manusia. Dengan ketentuan ini,
bank diharapkan mampu melaksanakan seluruh aktivitasnya secara terintegrasi dalam
suatu system pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif. Menurut Idroes (2011:
22), bank sebagai institusi yang memiliki izin untuk melakukan banyak aktivitas, memiliki
peluang yang sangat luas dalam memperoleh pendapatan (income/return). Dalam
menjalankan aktivitas, untuk memperoleh pendapatan perbankan selalu dihadapkan pada
risiko. Pada dasarnya risiko melekat pada seluruh aktivitas bank.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen risiko bank ?
2. Apa saja jenis-jenis risiko bank ?
3. Bagaimana cara penetapan bobot risiko bank ?
4. Bagaimana mengelola risiko bank ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen risiko bank
2. Untuk mengetahui jenis-jenis risiko bank
3. Untuk mengetahui cara penetapan bobot risiko bank
4. Untuk mengetahui cara mengelola risiko bank

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Risiko Bank

Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai suatu metode logis dan


sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi
serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap
aktivitas atau proses. Menurut, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah dalam pasal 38 ayat 1 disebutkan bahwa manajemen
risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan oleh
perbankan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan
risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Manajemen risiko adalah mengidentifikasi,
mengukur, memantau dan mengendalikan jalannya kegiatan usaha bank dengan tingkat risiko
yang wajar secara terarah, terintegrasi, dan berkesinambungan. Manajemen risiko adalah
seperangkat kebijakan, prosedur yang lengkap yang dipunyai organisasi, untuk mengelola,
memonitor, dan mengendalikan eksposur organisasi terhadap risiko (SBC Warburg, The
Practice Of Risk Management, Euromoney Book, 2004). Dari berbagai definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa esensi manajemen risiko adalah kecukupan prosedur dan
metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha bank tetap dapat terkendali
(manageable) pada batas atau limit yang dapat diterima serta menguntungkan bank.

2.2. Jenis-jenis Risiko Bank

1. Risiko Kredit
Merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan counterparty memenuhi
kewajibannya.
2. Risiko Pasar
Merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari
portofolio bank yang dapat merugikan bank.
3. Risiko Likuiditas

3
Merupakan risiko dimana pihak perbankan tidak mampu memenuhi kewajiban yang
telah jatuh tempo. Risiko ini benar-benar berbahaya dan bisa sangat merugikan para
nasabahnya.
4. Risiko Operasional
Merupakan risiko yang antara lain disebabkan karena adanya ketidakcukupan dan
atau tidak berfungsinya proses inernal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau
adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
5. Risiko Hukum
Risiko ini disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelamahan yuridis yang
dimaksud antara lain disebabkan karena adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan, seperti tidak
dipenuhi syarat sahnya kontrak.
6. Risiko Reputasi
Risiko ini disebabkan antara lain karena adanya publikasi negatif yang terkait dengan
kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank.
7. Risiko Strategik
Risiko ini disebabkan karena penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak
tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat, atau kurangnya respon bank
terhadap perubahan eksternal.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko ini disebabkan karena bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

2.3. Cara Penetapan Bobot Risiko Bank

Salah satu cakupan penting dalam tahap penetapan konteks adalah


ditetapkannya risk appetite bank terhadap risiko. Risk appetite adalah
tingkat toleransi risiko dari manajemen bank dalam menciptakan nilai
bagi pemilik bank. Karena risiko merupakan hal yang tidak terpisahkan
dari bisnis perbankan maka manajemen perlu menyepakati seberapa besar
sikap atau pandangan mereka terhadap tingkat risiko yang dapat diambil.
Risk appetite terdiri dari dua komponen utama, yaitu risk tolerance
dan risk limit. Risk tolerance menunjukkan seberapa banyak cadangan
modal yang secara kuantitatif dipersiapkan untuk mengantisipasi risiko.
Risk limit adalah batas toleransi risiko yang diperkenankan untuk lebih

4
granular, yaitu tingkat risiko yang dapat diterima pada level unit bisnis
atau divisi. Risk tolerance menggambarkan tingkat risiko yang masih
dapat diterima oleh bank secara keseluruhan karena dianggap potensi
kerugian yang akan terjadi masih dapat diserap oleh cadangan modal yang
dimiliki. Sedangkan risk limit merupakan panduan (guidance) bagi setiap
unit bisnis yang ada pada struktur organisasi bank Islam untuk mengambil
risiko pada setiap transaksi yang dilakukan.

1. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada Bank


Jenis Tagihan Peringkat yang setara Tanpa
AAA A+ s.d.A- BBB+ BB+ Kurang Pering
s.d.AA- s.d.BBB- s.d.B- dari B- kat

Tagihan jangka panjang 20% 50% 50% 100% 150% 50%


Tagihan jangka pendek 20% 20% 20% 50% 150% 20%

2. Penetapan Bobot Risiko Tagihan Kepada

Jenis Tagihan Peringkat yang setara Tanpa


Peringkat
AAA A+ BBB+ BB+ Kurang
s.d.AA- s.d.A- s.d.BBB- s.d.B- dari B-
Bank pembangunan
multilateral tertentu dan 0%
Lembaga Internasional
Bank pembangunan 20% 50% 50% 100% 150% 50%
multilateral

2.4.Cara Mengelola Risiko Bank


Ada beberapa cara yang dapat ditempuh perbankan dalam mengatasi resiko ataupun
mencegah terjadinya resiko yang sama ke depannya :
 
1. Melakukan tata kelola resiko secara terpadu dengan pengimplementasian tanggung
jawab dan keseuaian kompetensi masing-masing pihak yang terkait. Misalnya seperti
Dewan Komisaris, Direksi, Risk & Capital Committee (RCC), unit risk management
dan unit business yang telah berinteraksi dan bersinerji secara optimal.
2. Bank Mandiri menyusun profil resiko dalam suatu Laporan Profil Resiko, dan
digunakan sebagai laporan. Dengan demikian, dapat memusatkan perhatiannya pada
jenis-jenis resiko yang memiliki tendensi memburuk atau melebihi kebijakan toleransi
pada resiko tertentu.

5
3. Mempersiapkan tenaga profesionalnya di bidang resiko. Sekaligus melakukan
persiapan untuk mengimplementasikan Basel II Accord yang menjadi penanggung
jawab dari seluruh inisiatif strategis terkait kepatuhan pegawai.
4. Menetapkan kebijakan pengelolaan resiko likuiditas. Misalnya dengan pemeliharaan
cadangan likuiditas yang optimal, pengukuran dan penetapan limit resiko likuiditas,
merancang analisis scenario dan contingency plan, penetapan strategi pendanaan dan
mempertahankan kapasitas dana yang cukup di pasar (Masyhud Ali, 2006).

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen resiko adalah suatu
proses mengidentifikasi, mengukur resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya
melalui sumber daya yang tersedia.
Manajemen resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua wirausaha. Proses di
mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukkan resiko yang terjadi pada
suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam masing-masing aktivitas dari semua aktivitas.
Fokus dari manajemen resiko yang baik adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.materiedukasi.com/2019/10/makalah-manajemen-resiko-lengkap.html
https://bahasekonomi.blogspot.com/2017/04/mengenali-jenis-jenis-risiko-bank.html
http://repository.radenintan.ac.id/157/9/Bab_II.pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/1727/5/10510013_Bab_1.pdf
file:///C:/Users/ACER/Downloads/SAL%20-%20LAMPIRAN%20I%20ATMR
%20FINAL.pdf

Anda mungkin juga menyukai