Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah : Analisis Risiko Bisnis

Nama : Maria Fransiska. M


NRP : 1723021004

Tugas Pertemuan 5

Pertanyaan Diskusi Halaman 87

1. Kenapa bertambahnya usia pengharapan hidup menambah biaya kesehatan masyarakat?


= Dengan bertambah usia pengharapan hidup berarti bertambahnya jumlah lanjut usia.
Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan pembiayaan jaminan kesehatan nasional
(JKN). Selain itu jika para lansia berada pada keadaan yang aktif, produktif dan sehat
maka itu akan berdampak positif namun jika lansia memiliki masalah penurunan tingkat
kesehatan dapat mengakibatkan peningkatan biaya pelayanan kesehatan, penurunan
pendapatan, peningkatan disabilitas.

2. Misalkan anda diminta menganalisis eksposur kesehatan yang dihadapi oleh seseorang,
bagaimana anda mengembangkan kerangka analisisnya?
= Untuk menganalisis eksposur kesehatan yang dihadapi oleh seseorang, terdapat
beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah kerangka analisis yang dapat
digunakan:

Identifikasi eksposur kesehatan:


a. Identifikasi sumber paparan, seperti zat kimia, bahan berbahaya, radiasi, virus atau
bakteri, polusi udara atau air, dll.
b. Mengidentifikasi rute paparan, seperti inhalasi, ingestasi, atau kontak kulit.

Karakteristik individu yang terkena paparan:


a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Kondisi kesehatan saat ini
d. Kebiasaan hidup, seperti merokok atau minum alkohol.

Faktor lingkungan:
a. Tingkat paparan di lingkungan sekitar
b. Sistem ventilasi di tempat kerja atau rumah
c. Keadaan cuaca dan musim.

Potensi dampak kesehatan:


a. Jenis penyakit atau kondisi yang mungkin terjadi akibat paparan
b. Tingkat keparahan penyakit atau kondisi
c. Lama waktu paparan.

Dengan kerangka analisis ini, kita dapat mengumpulkan data dan informasi yang relevan
untuk mengevaluasi risiko kesehatan yang terkait dengan eksposur tersebut. Dalam
pengambilan keputusan terkait kesehatan individu, informasi dari dokter atau ahli
kesehatan lainnya juga sangat penting.

3. Bagaimana saran Anda untuk mengelola risiko pada pertanyaan nomor 2 di atas?
= Beberapa cara untuk mengelola risiko kesehatan yaitu :
a. Jaga keseimbangan dalam pola makan: Cobalah untuk makan makanan sehat dan
seimbang dengan jumlah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang
tepat. Hindari makanan yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak jenuh.
b. Olahraga secara teratur: Olahraga membantu meningkatkan kesehatan jantung,
memperkuat tulang dan otot, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Cobalah untuk
berolahraga selama minimal 30 menit setiap hari.
c. Hidup sehat: Hindari merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan mengonsumsi
obat-obatan terlarang. Upayakan untuk tidur cukup dan mengurangi stres dengan
melakukan aktivitas yang membuat Anda merasa rileks.
d. Periksa kesehatan secara berkala: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk
mendeteksi penyakit atau kondisi kesehatan sejak dini. Jangan ragu untuk berkonsultasi
dengan dokter atau tenaga kesehatan jika Anda memiliki gejala atau masalah kesehatan.
e. Mengelola stres: Stress dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Carilah cara
untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau terapi kognitif.
f. Lindungi diri dari penyakit menular: Cuci tangan secara teratur, gunakan masker saat
Anda sakit, hindari kontak dengan orang yang sakit, dan vaksinasi untuk mencegah
penyakit menular.
g. Mengikuti pedoman kesehatan: Ikuti pedoman kesehatan dari ahli kesehatan, termasuk
cara untuk mencegah penyakit menular, pemilihan vaksin yang tepat, dan pengobatan
untuk kondisi kesehatan tertentu.

4. Jelaskan arti dan fungsi morbidity rate!


= Arti morbidity rate yaitu tingkat penyakit yang diderita penduduk akibat suatu penyakit
dan fungsi morbidity rate adalah untuk mengetahui jumlah penduduk yang menderita
sakit tertentu dan mengetahui risiko kesehatan dari penduduk di suatu negara. Contohnya
morbidity rate di Indonesia adalah cara perhitungan jumlah terjangkit dengan metode
prevalensi dan incidence rate.

5. Bagaimana anda bisa menggunakan morbidity rate? Beri contoh untuk penyakit selain
yang sudah dibicarakan dalam bab ini!
= Morbidity rate dapat diukur dalam berbagai cara, misalnya dengan menggunakan
jumlah kasus baru, jumlah kasus yang dilaporkan, jumlah kunjungan ke dokter atau
rumah sakit, dan lain sebagainya.

Contoh penggunaan morbidity rate adalah sebagai berikut:


Misalnya, kita ingin mengetahui tingkat kejadian flu di suatu wilayah selama periode
waktu satu tahun. Kita dapat mengumpulkan data tentang jumlah kasus flu yang
dilaporkan pada dokter atau rumah sakit selama periode waktu tersebut. Selanjutnya, kita
dapat menggunakan data ini untuk menghitung tingkat kejadian atau morbidity rate flu di
wilayah tersebut.

6. Kecelakaan kendaraan terjadi paling sering untuk kategori usia muda. Bagaimana
implikasi temuan tersebut untuk perusahaan asuransi kecelakaan kendaraan?
= Temuan bahwa kecelakaan kendaraan paling sering terjadi pada kategori usia muda
memiliki implikasi penting bagi perusahaan asuransi kecelakaan kendaraan. Perusahaan
asuransi harus mempertimbangkan risiko yang lebih tinggi dalam memberikan asuransi
pada pengemudi muda. Karena pengemudi muda lebih cenderung mengalami kecelakaan,
perusahaan asuransi mungkin akan memperhitungkan premi yang lebih tinggi untuk usia
muda untuk mengimbangi risiko yang lebih besar. Perusahaan asuransi juga dapat
mempertimbangkan untuk menawarkan program insentif kepada pemegang polis yang
membuktikan diri sebagai pengemudi yang aman dan berisiko rendah. Ini dapat
meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara dan membantu mengurangi risiko
kecelakaan bagi perusahaan asuransi. Dalam hal apapun, perusahaan asuransi harus
mempertimbangkan faktor risiko dan memiliki strategi yang tepat untuk mengelola risiko
dalam industri asuransi kecelakaan kendaraan.
7. Misalkan anda diminta tolong untuk membantu usia muda untuk mengelola risiko
kecelakaan kendaraan. Bagaimana anda bisa melakukan bantuan tersebut? Kembangkan
analisis programnya!
= Untuk membantu usia muda dalam mengelola risiko kecelakaan kendaraan, dapat
dikembangkan program yang terdiri dari beberapa aspek berikut :
a. Pelatihan Pengemudi yang Aman: Pelatihan ini harus mencakup aturan lalu lintas dan
perilaku pengemudi yang aman, serta teknik mengemudi defensif agar lebih mudah
dipahami dan menghindari risiko kecelakaan.
b. Kampanye Kesadaran Publik: Kampanye dapat menggunakan media sosial, iklan
televisi, dan publikasi cetak untuk mencapai khalayak yang lebih luas untuk lebih
menyadari risiko tersebut.
c. Pemeriksaan Kendaraan Berkala: Kendaraan yang kurang terawat dapat
meningkatkan risiko kecelakaan.
d. Kolaborasi dengan Sekolah: Sekolah dapat menjadi mitra penting dalam membantu
usia muda mengelola risiko kecelakaan kendaraan.
Dalam mengembangkan program keselamatan jalan bagi usia muda, penting untuk
melibatkan berbagai stakeholder termasuk orangtua, pemerintah, pelatih pengemudi,
asuransi, dan kelompok masyarakat. Dengan program yang holistik dan komprehensif,
diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan kendaraan di kalangan usia
muda.

8. Seseorang anak muda menghadapi dilema. Jika ia membeli asuransi untuk kendaraannya,
maka ia jarus membayar premi yang sangat tinggi. Jika ia sekali mengalami kecelakaan,
maka tahun berikutnya premi asuransinya menjadi semakin tinggi. Pilihan terbaik bagi
dirinya nampaknya tidak usah beli asuransi. Tetapi jika tidak membeli asuransi ia tidak
akan punya perindungan, padahal statistik menunjukkan probabilitas kecelakaan untuk
usia muda paling tinggi. Bagaimana alternatif solusinya? Jelaskan!
= Untuk solusi alternatif dalam situasi seperti itu, ada beberapa opsi yang bisa
dipertimbangkan:
a. Pilih Asuransi Kendaraan dengan Premi Terjangkau: Anak muda bisa mencari
asuransi kendaraan dengan premi terjangkau yaitu dengan membandingkan beberapa
penawaran asuransi kendaraan dari perusahaan yang berbeda dan memilih yang
paling terjangkau.
b. Tingkatkan Safety dan Security Kendaraan: Anak muda juga dapat
mempertimbangkan untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan kendaraan
mereka untuk mengurangi risiko kecelakaan. Mereka bisa memasang perangkat
keamanan seperti alarm mobil, immobilizer, atau tracker GPS. Selain itu, mereka bisa
melakukan perawatan dan pemeliharaan kendaraan secara teratur agar kendaraan
selalu dalam kondisi terbaik.

9. Jelaskan karakteristik risiko kecelakaan kerja!


=Kecelakaan kerja dipengaruhi 2 hal yaitu :
a. Unsafe Condition : Dimana kecelakaan terjadi karena kondisi kerja yang tidak aman
sebagai akibat dari mesin, peralatan, lingkungan kerja, proses, sifat dan cara kerja.
b. Unsafe Action : Dimana kecelakaan terjadi karena perbuatan/tindakan yang tidak
aman, sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan dan keterampilan, karakter fisik,
mental psikologis.
Faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja :
1. Teknis : tempat kerja, kondisi peralatan, bahan-bahan peralatan, transportasi dan alat.
2. Non-teknis : Ketidaktahuan, kemampuan dan keterampilan yang kurang, bekerja
tanpa keselamatan dan main-main.
3. Alam : gempa bumi, banjir dan sebagainya.
10. Identifikasi risiko-risiko lainnya, selain yang sudah dibicarakan di bab 5, 6 dan 7.
Bagaimana mengembangkan kerangka analisis sehingga risiko-risiko lainnya tersebut
bisa dicakup, sehingga organisasi bisa mengantisipasi risiko tersebut lebih baik?
Jelaskan!
= Beberapa risiko yang dapat dihadapi oleh perusahaan yaitu :
a. Risiko lingkungan: Risiko yang terkait dengan dampak lingkungan dari kegiatan
perusahaan, seperti polusi udara dan air, kerusakan hutan, dan emisi gas rumah kaca.
b. Risiko geopolitik: Risiko yang terkait dengan perubahan kondisi politik atau
keamanan di wilayah atau negara di mana perusahaan beroperasi. Risiko ini dapat
mempengaruhi kondisi ekonomi atau bisnis di wilayah tersebut dan dapat
menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan.
Analisis risiko dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Evaluasi risiko: Identifikasi risiko yang paling signifikan dan evaluasi dampak dan
probabilitasnya.
b. Identifikasi kontrol yang ada: Identifikasi kontrol yang ada dan efektif dalam
mengurangi risiko.
c. Identifikasi kelemahan kontrol: Identifikasi kelemahan kontrol yang ada dan potensi
kegagalan dalam mengurangi risiko.
d. Tindakan pencegahan: Mengembangkan dan mengimplementasikan tindakan
pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko.
e. Monitoring: Mengawasi dan memonitor risiko secara terus-menerus untuk
memastikan tindakan pencegahan berjalan efektif dan mengantisipasi risiko baru
yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai