Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS DAN SOLUSI

a. STUDI KASUS

Kasus Bapak Andra adalah karyawan sebuah perusahaan otomotif dari PT Motor Dunia
Abadi yang memulai karir dari bawah, selanjutnya menjadi manajer dan akhirnya menjadi
salah satu direksi tepatnya direksi marketing. Masa kerja bapak Andra sudah 20 tahun.
Selama ini setiap gaji dan bonus yang diterima selalu ditabung dan hanya 40% dari gaji
dipakai untuk membiaya kehidupannya. Artinya bapak Andra dalam menjalani kehidupan
memiliki perencanaan yang akan disiapkan untuk diwujudkan suatu saat nantinya.

Setelah bekerja selama 20 tahun, kemudian bapak Andra berencana untuk membuka
perusahaan otomotif yang sejenis dengan perusahaan tempat dimana ia bekerja sebelumnya
dengan nama PT Raja Motor Pasifik. Ini dilakukan karena pengalaman dan keilmuan yang
dimiliki dalam bidang otomotif dianggap sudah mencukupi, termasuk jaringan mitra bisnis.
Dan alasan bapak Arya keluar dari perusahaan PT Motor Dunia Abadi bukan karena konflik
namun keinginan untuk memiliki perusahaar pribadi atau mengubah posisi dari posisi
manajemen menjadi pemilik perusahaan.

Dalam menjalankan usaha bisnis barunya tersebut bapak Andra menargetkan untuk
memperoleh keuntungan setahunnya sebesar 20% dan dalam lima tahun ke depan ia sudah
memiliki kantor cabang pemasarar di berbagai kota penting di Indonesia. Dan banyak mitra
bisnis tempat ia bekerja terdahulu yang sudah menjadi rekanan bisnis pada perusahaan yang
dimilikinya sekarang, Termasuk banyak dari konsumen yang dulu membeli produk dari PT
Motor Dunia Abadi sudah beralih menjadi konsumen produk PT Raja Motor Pasifik. Dan
memang selama ini bapak Andra berusaha merebut pasar bisnis PT Motor Dunia Abadi
secara maksimal.

Berdasarkan kasus di atas apakah bisa dianggap etis tindakan. bapak Arya dengan mendirikan
perusahaan sejenis tempat ia bekerja dan membesarkan dirinya hingga menjadi orang yang
sukses. Termasuk keputusannya dengan mendorong agar seluruh mitra bisnis dan konsumen
dari perusahaan PT Motor Dunia Abadi beralih ke PT Raja Motor Pasifik.

b. SOLUSI

Berdasarkan kasus di atas maka ada beberapa argumentasi yang dapat kita berikan sebagai
solusi dari kasus tersebut. Bahwa tindakan bapak Arya dengan mendirikan PT Raja Motor
Pasifik dianggap sebagai tindakan yang wajar, dan itu tidak bisa disalahkan karena keinginan
bapak Arya ingin beralih dari posisi manajemen atau yang bekerja untuk memberikan
kepuasan kepada pemilik perusahaan (owner) atau pemegang saham menjadi sebagai pemilik
perusahaan.

Jika tindakan bapak Arya berusaha merebut mitra bisnis dan konsumen dari PT Motor Dunia
Abadi dilakukan secara wajar artinya bersifat kompetitif dan tidak ada unsur kecurangan
dalam bentuk menjelekkan perusahaan PT Raja Motor Pasifik maka tentunya itu adalah tidak
masalah. Namun jika tindakan bapak Arya dengan membongkar sejumlah kelemahan yang
dimiliki oleh perusahaan PT Motor Dunia Abadi maka tentunya ini dianggap melanggar
ketentuan dari etika bisnis, dan itu sangat tidak bermoral. Apalagi jika selama ini PT Motor
Dunia Abadi termasuk sebagai perusahaan yang telah mendidik dan membesarkan dirinya
hingga menjadi sukses seperti sekarang ini.

Akan sangat bermoral lagi jika tindakan bapak Arya sebelum ia keluar dari PT Motor Dunia
Abadi telah melakukan penciptaan kader penganti dirinya dengan kompetensi yang sama
seperti dirinya atau bahkan lebih. Artinya ia telah melakukan tindakan terpuji, dengan kata
lain ia masuk ke PT Motor Dunia Abadi secara baik-baik dan keluar juga secara baik-baik.
Ini tentunya dianggap sebagai sikap seorang pebisnis yang memiliki integritas dan moral
yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai